5 minute read

Kerja

Perhutani

Peduli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Advertisement

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah hal yang tak bisa terpisahkan dari lingkungan kerja di setiap perusahaan. K3 adalah tentang lingkungan kerja. K3 selalu terkait upaya-upaya meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Upaya-upaya menjaga keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja juga perlu disosialisasikan. Di dalam proses mengoptimalkan penerapan K3 tersebut, perlu upaya pendekatan dan sosialisasi K3 yang lebih intens dan inovatif. Dan itulah yang dilakukan oleh insan-insan Perhutani.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja selalu menjadi isu yang menarik untuk diperhatikan. Sebab,

K3 yang berkaitan dengan faktor keamanan dan kenyamanan di lingkungan kerja itu sangat penting dalam upaya untuk meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Maka, hal-hal terkait K3 perlu diketahui dan disadari semua pihak, termasuk pemangku kepentingan. Salah satunya adalah dengan terus melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang K3.

Salah satu bentuk pelatihan itu digelar oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang. Bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), KPH Balapulang rutin menggelar Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Salah satunya adalah Pelatihan Safety Operator Chainsaw, yang diselenggarakan di Kantor Perhutani KPH Balapulang, pada Jumat, 29 Juli 2022.

Kurang lebih 50 orang hadir mengikuti Pelatihan K3. Setelah penyampaian teori, selanjutnya

Foto: Suwarto/Kompersh KPH Balapulang

diadakan praktik dengan lokasi di Petak 87A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kaligimber, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Margasari, KPH Balapulang.

Saat menyampaikan kata sambutan di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Balapulang, Haris Setiana, berharap para mitra kerja memiliki teknik-teknik pengoperasian kerja yang baik, benar, serta tepat, dalam setiap kegiatan pengelolaan hutan bersama Perhutani. Sehingga, pelaksanaan teknik kerja yang benar, baik, dan tepat itu akan membuat terwujudnya Zero Accident khususnya di KPH Balapulang.

Di kesempatan yang sama, Satuan Pengawas Disnakertrans Wilayah Pekalongan, Nugroho Haryo, menjabarkan secara detail hal-hal yang dapat menimbulkan potensi kecelakan. Juga tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. ”Tujuan dari K3 adalah menjamin tenaga kerja dan orang lain. Mengetahui sumber-sumber bahaya, potensi risiko kecelakan, baik potensi selamat tinggi maupun selamat rendah, dan harus tahu upaya pencegahannya,” paparnya.

Sosialisasi K3 di Probolinggo

Peningkatan kesadaran akan pentingnya K3 juga terlihat di Probolinggo. Selasa, 28 Juni 2022, Perhutani KPH Probolinggo memberikan sosialisasi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada mitra kerja di bidang produksi tebangan kayu. Sosialisasi itu berlangsung di lokasi tebangan Petak 9C, RPH Kaliacar, BKPH Kraksaan, KPH Probolinggo.

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengeduksi para tenaga kerja tentang pentingnya keamanan (safety) dalam

Foto: Kompersh KPH Probolinggo melakukan pekerjaan tebangan. Proses sosialisasi tersebut melibatkan anggota LMDH Alam Subur dan pekerja tebangan.

Melalui Wakilnya, Muhammad Sabri Madjid, Administratur Perhutani KPH Probolinggo menyampaikan tentang pentingnya K3 dalam kegiatan tebangan. Walaupun di wilayah kerjanya sudah menerapkan seluruh prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, sesuai dengan ketentuan dan aturan yang sudah ada.

“Namun kami perlu terus memberikan sosialisasi tentang pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mulai dari helm, rompi, kaos tangan, masker, hingga sepatu boot,” ujarnya.

Menurut dia, pemakaian APD dimaksudkan untuk melindungi para pekerja tebangan dalam mengantisipasi kecelakaan kerja selama berada dalam lokasi tebangan. Selain itu, ia pun menekankan agar di lokasi tebangan juga harus dikibarkan bendera K3 untuk menunjukkan adanya kegiatan di sana.

Menanggapi sosialisasi tersebut, Kepala Desa Kaliacar, Agung, memberikan apresiasi kepada Perhutani yang telah memberikan wawasan pengetahuan K3 kepada masyarakat Desa Kaliacar. Khususnya yang tergabung sebagai Anggota LMDH Alam Subur, maupun para pekerja tebangan. Sebab, wawasan tersebut sangat penting dimiliki setiap orang terutama mereka yang terlibat dalam kegiatan tebangan.

Senada dengan Kepala Desa, Ketua LMDH Alam Subur, Sudariono, juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Perhutani yang telah memberikan kesempatan kepada LMDH untuk mengikuti kegiatan edukasi K3 dalam rangka produksi tebangan kayu tahun 2022 ini. Menurut dia, LMDH Alam Subur ikut serta dalam kegiatan tebangan ini memang bukan yang pertama kali, namun untuk pemahaman keselamatan kerja memang harus terus diingatkan. Sebab, dengan mematuhi K3 akan dapat meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan akibat kerja.

Muhammad Sabri Madjid, Administratur Perhutani KPH Probolinggo menyampaikan tentang pentingnya K3 dalam kegiatan tebangan. Walaupun di wilayah kerjanya sudah menerapkan seluruh prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, sesuai dengan ketentuan dan aturan yang sudah ada.

Foto: Kompersh KPH Kuningan

Sosialisasi SMK3

Di Kuningan, Jawa Barat, kegiatan sosialisasi tersebut diadakan pada Selasa, 19 Juli 2022. Di hari itu, Perhutani KPH Kuningan bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan sosialisasi tentang Awareness Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sosialisasi tersebut diadakan di Aula Kantor Perhutani KPH Kuningan.

Acara tersebut dihadiri oleh Administratur/KKPH Kuningan, Benny Suko Triatmoko. Ia didampingi segenap Asisten Perhutani (Asper) dan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH), serta segenap karyawan Perhutani KPH Kuningan. Kepala DisnakerTrans Jabar, Muchtar, juga hadir dalam sosialisasi tersebut beserta jajarannya.

Saat memberikan sambutannya di kesempatan itu, Benny Suko Triatmoko menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesadaran pelaksanaan SMK3 itu.

“Kami menekankan kepada seluruh karyawan yang hadir untuk mengikuti dan mencermati kegiatan sosialisasi ini. Ajukan pertanyaan apabila ada hal-hal yang belum dipahami mengenai keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan K3,“ ujarnya.

Sementara itu, Kepala DisnakerTrans Jabar, Muchtar, mengatakan, kegiatan sosialisasi tentang K3 merupakan upaya pemenuhan norma keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga, kegiatan itu penting untuk dilakukan.

“Perlu upaya pendekatan dan sosialisasi K3 yang lebih intens dan inovatif agar lebih peduli dalam melaksanakan k3 di tempat kerja. Pihak yang telah berkontribusi terhadap norma keselamatan dan kesehatan kerja akan kami berikan penghargaan,” pungkasnya.

Jadi, kendati banyak pihak telah mengetahui tentang K3, sosialisasi dan pelatihan tetap perlu terus digelar. Sehingga, semua pihak selalu ingat dan sadar untuk bersama-sama ikut menjaga perwujudan kesehatan dan keselamatan kerja. Perhutani sudah melakukan hal itu dan secara konsisten akan terus melakukan hal itu. • DR/Bpl/Swr/Pbo/

“Perlu upaya pendekatan dan sosialisasi K3 yang lebih intens dan inovatif agar lebih peduli dalam melaksanakan K3 di tempat kerja. Pihak yang telah berkontribusi terhadap norma keselamatan dan kesehatan kerja akan kami berikan penghargaan,” ujar Kepala DisnakerTrans Jabar, Muchtar.

Fek/Kng/Ddi

This article is from: