5 minute read

Siaga Bencana Antisipasi Musibah

Siaga Bencana

Antisipasi Musibah

Advertisement

Tidak ada seorang pun yang menginginkan musibah terjadi. Tetapi, ketika bencana alam melanda, siapa pun tak ada yang bisa menolak. Yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah dan menyiapkan langkah untuk menanggulangi dampak bencana alam yang terjadi. Hal itulah yang dilakukan Perhutani. Wujudnya adalah rangkaian pelatihan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk antisipasi dan penanggulangan bencana alam. Agar semua pihak memiliki kesadaran untuk mencegah dan menangani musibah yang mungkin terjadi.

Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam di Boyolali terjadi pada Rabu, 24 Agustus 2022. Di hari itu, Perhutani

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa bersama dengan

Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengadakan kegiatan Pelatihan dan Penanggulangan Bencana

Kebakaran Hutan serta Penggunaan

Alat Pemadam Kebakaran (Apar).

Pelatihan tersebut diadakan di

Pos Bayangan, Petak 205b, Resor

Pemangkuan Hutan (RPH) Bodeh,

Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungcumpleng, KPH

Telawa.

Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam kegiatan tersebut. Mulai dari jajaran BPBD, Polres dan Polsek Juwangi, Koramil, hingga Kepala BKPH Kedungcumpleng, Guwo, Gemolong, Karangrayung, Krobokan, Karangwinong. Juga hadir di kegiatan itu masing-masing Kepala RPH, Polhut, Polhutmob, serta perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah KPH Telawa.

Pada kesempatan tersebut, Administratur Perhutani KPH Telawa melalui Wakil Administratur, Margono, mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna mengantisipasi musim kemarau. Tujuannya agar seluruh personel maupun stakeholder mendapat pemahaman yang lebih lagi tentang cara-cara untuk mengantisipasi dan melakukan penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan serta bencana alam.

Perhutani mengundang pihak dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali untuk tampil sebagai pembicara atau narasumber dalam kegiatan pelatihan tersebut. Materi tentang kebencanaan pun disampaikan oleh Kepala Sub Koordinasi Sapras dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali, Priyono. Ia didampingi oleh Gembong Suroto.

Sukamto dari LMDH Sumber Rejeki menjadi salah seorang

Foto: Kompersh KPH Telawa

Anggota LMDH yang hadir dalam pelatihan itu. Sukamto merespon dengan baik kegiatan Pelatihan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan yang diadakan Perhutani. Ia menyebut, kegiatan pelatihan itu sangat positif dan mengapresiasi penyelenggaraannya.

Bersinergi dengan BPBD Magetan

Kegiatan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya musibah dan bencana alam juga digelar di Magetan, Jumat, 22 Juli 2022. Di hari itu, Perhutani KPH Lawu Ds bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan untuk melaksanakan rapat koordinasi terkait antisipasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla).

Rapat koordinasi itu dilaksanakan bersama antara Perhutani KPH Lawu Ds, Forkopimcam se-Magetan, TNI/Polri, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan BPBD Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut diadakan di Kecamatan Lembeyan, Magetan, Jawa Timur.

Di kesempatan itu, Wakil Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Yudiono, mengatakan, dalam kegiatan itu juga dilakukan sosialisasi tentang Dalkarhutla. Sebab, menjelang musim kemarau, kerap kali terjadi gangguan keamanan hutan berupa kebakaran hutan dan lahan. Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi guna menyadarkan masyarakat bahwa pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab bersama.

“Kami berharap masyarakat terlibat upaya siaga dan antisipasi karhutla. Sebab, nantinya perlu ada keterlibatan masyarakat, karena pengendalian kebakaran hutan dan lahan bukan hanya tanggung jawab instansi terkait melainkan semua masyarakat di sekitar hutan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Magetan, Ari Budi Santosa, mengatakan, setelah rapat tersebut kelak BPBD Kabupaten Magetan akan merumuskan Gelar Siaga Dalkarhutla bersama Perhutani, TNI/Polri, dan stakeholder lain yang ada di wilayah administratif Kabupaten Magetan. Terutama di kawasan hutan Perhutani KPH Lawu Ds.

“Sebagai upaya ke depan, akan dilakukan sosialisasi, pemasangan poster, plang larangan dan imbauan, serta patroli bersama dengan stakeholder. Selain itu akan diadakan kerja sama jangka panjang, baik dengan Pemda dan TNI/Polri dan Dinas Kehutanan,” ujarnya.

Sejumlah pemangku kepentingan hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya Kepala BPBD Kabupaten Magetan, Ari Budi Santosa, beserta jajaran; Polres Magetan; Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lembeyan; Wakil Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Yudiono, beserta jajaran; Asper wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan; dan Danru Polhutmob

Foto: Eko Santoso/Kompersh KPH Lawu

“Kami berharap masyarakat terlibat upaya siaga dan antisipasi karhutla. Sebab, nantinya perlu ada keterlibatan masyarakat, karena pengendalian kebakaran hutan dan lahan bukan hanya tanggung jawab instansi terkait melainkan semua masyarakat di sekitar hutan,” papar Wakil Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Yudiono.

Foto: Ruwiyati/Kompersh KPH Kedu Selatan

Perhutani KPH Lawu Ds, Setyo Margono, beserta anggota; serta Perwakilan Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) SeKecamatan Lembeyan.

Apel Siaga di Wonosobo

Antisipasi kejadian kebakaran lahan dan hutan juga dilakukan Perhutani KPH Kedu Selatan. Pada Kamis, 4 Agustus 2022, mereka menggelar apel siaga guna mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan. Acara digelar di Desa Sapuran, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tepatnya acara itu digelar di Petak 33c-1, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sapuran, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngadisono, KPH Kedu Selatan.

Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan hadir pada kegiatan tersebut. Turut hadir pula Kepolisian Resor Wonosobo, Komandan Distrik Militer Wonosobo, BPBD Damkar Wonosobo, CDK VII, Masyarakat Peduli Api (MPA), serta SMKK Widya Nusantara Maros, bersama jajaran terkait.

Ketika menyampaikan kata sambutan di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan, Usep Rustandi, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan sejak dini. Langkah-langkah antisipasi sejak dini memang selalu dilakukan Perhutani. Dan pelaksanaannya selalu berkooordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Perhutani terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan, tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, selain terus melakukan giat patroli di kawasan hutan, guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Damlog Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Subroto, secara terpisah menyatakan dukungan kegiatan apel siaga bencana tersebut. Sebab, antisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan merupakan tanggung jawab kita bersama.

“Pencegahan dan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, mari bersamasama untuk saling waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana,” begitu pesannya.

Tentu saja, langkah-langkah antisipasi tersebut bukan berarti kita berharap adanya bencana atau musibah. Siapa pun tentu tak ingin hal itu terjadi. Tetapi langkah antisipasi justeru untuk menyiapkan diri kita jika harus menghadapi musibah tersebut. Kesiapsiagaan memang harus terus dipupuk dan ditumbuhkan. Salut! • DR/Tlw/Bbg/Lwds/

“Perhutani terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan, tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, selain terus melakukan giat patroli di kawasan hutan, guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ujar Administratur Perhutani KPH Kedu Selatan, Usep Rustandi.

Eko/Kds/Rwi

This article is from: