OUR TEAM
Muchamad Agil Algufory Ghobi Yojana Pulung Rizky Fahrudin Agus Rifqi Jauhari Arya Dessenjaya Andrean Ilham Febriansyah Taufiq Rahman Hasim Trubus Tri Lestari Rio Adi Anggoro Farrel Isanarendra Erni Yusari Amanda Ephipanie Eston Erlina Yuniar IstiardyKATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat- Nya sehingga laporan ini
dapat terselesaikan tepat waktu dengan judul
“Profil Wilayah Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo”
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Studio Perencanan
Ibu Agnesia Putri Kurnianingtyas, S.T., M.T., M.Sc, Bapak Imam Rofi'i, S.T., M.T. dan Bapak Tiasa
Adimagistra, S.T., M.P.W.K. serta pihak-pihak yang telah membantu dan berkontribusi selama pengerjaan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu kami menentukan potensi dan permasalahan yang ada pada setiap desa/ kelurahan, sehingga memudahkan kami dalam memilih konsep pengembangan yaitu
Agroindustri dan Eco-tourism
Yang kami aplikasikan di setiap wilayah dalam buku Masterplan. Laporan ini disusun guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah Studio Perencanaan, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Semarang.
Kami sangat berharap semoga laporan ini nantinya dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca, serta dapat berkontribusi dalam pengembangan wilayah Kecamatan Garung.
Semarang, 25 Desember 2022
GAMBARAN UMUM
SEJARAH KECAMATAN GARUNG
Garung yang berarti singkatan dari Telaga Wurung, Konon pada zaman dahulu banyak jin/lelembut yang akan menjadikan desa Garung sebagai Telaga. Para jin dan lelembut bekerja pada malam hari secara bergantian demi sesuatu yang mungkin dapat dijadikan
persembunyian atau tempat tinggal para jin/lelembut . Akan tetapi pekerjaan untuk membuat telaga di Garung belum usai secara tibatiba ayam mulai berkokok tanda mentari segera terbit, mendengar suara ayam seketika itu juga para jin dan lelembut segera menghentikan pekerjaannya sehingga sampai sekarang bila dilihat dari kampung Munthukmaka Garung terlihat seperti kubah/mangkok .
Namun demikian para jin/lelembut tidak mengenal putus asa mereka tetap membuat telaga lagi di daerah Maron sekarang namanya menjadi telaga Menjer, sehingga telaga menjer menjadi salah satu potensi pariwisata yang patut untuk dikembangkan. Ada berbagai
macam wisata yang ada di Kecamatan Garung yang mendukung pengembangan Kecamatan Garung sebagai desa wisata sekaligus
pengembangan pertanian Hortikultura karena memiliki kesuburan tanah yang baik, tentunya hal akan berdampak pada peningkatan
kualitas Sarana dan Prasarana Kecamatan Garung yang masih memiliki keterbatasan.
KONSTELASI WILAYAH
ecamatan Garung merupakan salah satu wilayah yang ada di Kabupaten
Wonosobo yang terletak pada jalur utama yaitu sebagai penghubung antara
Kecamatan Wonosobo dengan Kecamatan Kejajar. Dengan rute Kecamatan
Wonosobo- Kecamatan Mojotengah- Kecamatan Garung- Kecamatan Kejajar.
Karena terletak pada jalur utama Kecamatan Garung memiliki fungsi yang
strategis dalam konteks jalur ekonomi dan menjadi salah satu penyumbang
pariwisata pada Kabupaten Wonosobo. Berikut adalah batas Kecamatan
Garung antara lain :
Utara : Kecamatan Kejajar
Timur : Kecamatan Kejajar dan Gunung Sindoro
Selatan : Kecamatan Mojotengah
Barat : Kecamatan Mojotengah
Bukan hanya itu tetapi Kecamatan Garung juga berperan sebagai pemasok
hasil pertanian hortikultura yang cukup besar kepada wilayah lain seperti
daerah Jawa Tengah sendiri, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Kemudian untuk
daerah di luar pulau Jawa ada Kalimantan, Sumatra, dan Bali. Kecamatan
Garung memiliki beberapa destinasi wisata yang dikunjungi oleh masyarakat
lokal maupun sekitar seperti Semarang, Temanggung dan masih banyak lagi.
Keterkaitan antara Kecamatan Garung dengan kecamatan lain terkait juga dengan pengembangan kawasan perbatasan. Seperti contohnya perbatasan
antara Kecamatan Mojotengah dengan Kecamatan Garung dipengaruhi oleh
kondisi social ekonomi masyarakat untuk di bagian luar, sedangkan untuk
bagian dalamnya perbatasan antara Kecamatan Mojotengah dengan
Kecamatan Garung adalah lahan pertanian milik warga. Kemudian perbatasan antara Kecamatan Garung dengan Kecamatan Kejajar dipagari oleh batas alam hal ini dipengaruhi karena tipologi wilayah yang berupa
pegunungan, dan juga sebagai jalur pariwisata. Kecamatan Garung merupakan jalur penghubung yang merupakan jalan utama Wonosobo - Dieng.
Jalan ini dapat membuka potensi ekonomi dan pariwisata yang ada di
Kecamatan Garung dan juga memberikan dampak negatif yaitu kemacetan jalan pada bagian area pasar dan terminal apalagi disaat weekend.
sumber : analisis kelompok, 2022
RTRW
PETA RTRW
sumber : analisis kelompok, 2022
Kecamatan Garung termasuk kedalam system pedesaan
yaitu sebagai zona PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)
dengan fungsi pengembangan kawasan meliputi: pemerintahan kecamatan, pusat pemerintahan desa, pusat
permukiman desa, pertanian, agropolitan, jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala antar desa dan pendukung
aktivitas wisata.
2. Rencana sistem Prasarana Lain
> Sistem energi kelistrikan meningkatkan jangkauan listrik hingga ke pusat-pusat permukiman secara merata, serta mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
> Sistem jaringan telekomunikasi meningkatkan ketersediaan menara BTS agar dapat menjangkau hingga ke pusat-pusat permukiman secara merata, serta pengembangan jaringan Teknologi Informatika.
> Sistem jaringan SDA (Sumber Daya Air)
1. Sumber Daya Air yaitu mengidentifikasi wilayah sungai termasuk waduk, Telaga Menjer dan Embung.
Rencana
Mengembangkan sistem jaringan jalan yang saling
menghubungkan dari pusat-pusat pertumbuhan agar
memudahkan aksesbilitas dan mengoptimalisasikan jalan lingkar Garung.
Mendorong pengembangan moda transportasi publik
massal untuk mengurangi ketergantungan masyarakat
terhadap kendaraan pribadi dengan mengembangkan terminal Garung.
Mendorong sistem penyediaan air bersih dan air minum perpipaan dan masyarakat dengan meningkatkan pelestarian mata air dan juga pemanfaatan air tanah dengan terkendali.
Mengembangkan sistem pengendalian banjir kota, serta pemeliharaan bangunan yang ada.
a. Rencana Pusat-Pusat PelayananPersampahan membangun Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA) dan juga TPS sesuai dengan kriteria penempatan
dan mengembangkan teknik pengelolaan sampah skala
rumah tangga.
Air Limbah mengembangkan sIstem pengelolaan air
limbah baik domestik maupun industri.
Drainase pengembangan ini tergabung dalam cara
yang terstruktur sesuai dengan standar kebutuhan
drainase untuk menghindari permasalahan banjir.
Upaya pembatasan dan pengembangan jalur evakuasi
bencana seperti longsor, puting beliung dan angin topan.
c. Rencana Pola Ruang
Rencana Kawasan Lindung
Dipertahankan keberadaannya, dan adanya pengendalian yang ketat terhadap pemanfaatan lahan sekitar hutan lindung untuk menghindari perambahan hutan
Kawasan Resapan Air
Pengendalian ketat terhadap pemanfaatan ruang sekitar kawasan.
Kawasan Lindung Setempat (Sempadan)
Pengendalian ketat terhadap pemanfaatan ruang sekitar kawasan Telaga Menjer.
Kawasan Rawan Bencana
Melakukan upaya pembebasan kawasan dari aktivitas dan pembangunan.
Kawasan Lindung Geologi
Berada pada kawasan Cekungan Air Tanah (CAT).
DEMOGRAFI
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk yang
dilaksanakan pada bulan September 2020, penduduk Kecamatan Garung sebanyak
56.988 jiwa, terdiri dari penduduk laki- laki
sebanyak 29.422 jiwa dan perempuan 27.566
jiwa. Angka rasio jenis kelamin (perbandingan
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan) di
Kecamatan Garung tahun 2020 adalah 107.
Jumlah ini menunjukkan bahwa setiap 100
penduduk wanita terdapat 107 penduduk lakilaki di Kecamatan Garung.
Jumlah penduduk terbesar ada di Desa
Tegalsari sebanyak 5.771 jiwa dengan 2.955
laki-laki dan 2.776 perempuan, sedangkan
wilayah dengan jumlah paling kecil adalah
Desa Tlogo dengan jumlah penduduk
sebanyak 1.760 jiwa. Pada tahun 2020, kepadatan penduduk di Kecamatan Garung
adalah 1.113 jiwa per km2. Kelurahan Garung
merupakan yang terpadat yaitu 2.148 jiwa per km2 sedangkan yang paling rendah
terdapat di Desa Tlogo yaitu 516 jiwa per km2.
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
Berdasarkan data BPS kabupaten Wonosobo, Kecamatan Garung memiliki penduduk yang
mayoritas memeluk agama islam, kedua agama
Kristen, ketiga agama hindu dan terakhir agama
khatolik. Dimana pada kecamatan ini presentase
penduduk yang menganut agama islam jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan agama lain dengan
selisih yang sangat jauh.
Hal yang menyebabkan mayoritas penduduk di
Kecamatan Garung memeluk agama islam adalah
karena penyebaran agama islam yang cukup
cepat disana dan di bantu oleh banyak tokoh-
tokoh islam. Penyebaran agama islam di Garung
menggunakan berbagai macam cara seperti
melalui pernikahan, politik dan budaya.
Salah satu sejarah keagamaan yang ada di Kecamatan Garung
terdapat di Desa Tegalsari, dimana desa tersebut warganya
berbasis tergabung dalam Organisasi Islam Nahdlatul Ulama. Dari
sudut agama, Desa Tegalsari merupakan desa yang memiliki kultur
keagamaan yang tinggi. Desa yang mayoritas penduduknya
beragama Islam tersebut memiliki kultur keislaman yang dekat
dengan wali songo.v
sumber : BPS Kecamatan Garung Dalam Angka, 2022
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KETENAGA KERJAAN
Berdasarkan hasil sensus penduduk yang
dilaksanakan pada bulan September 2020, penduduk Kecamatan Garung sebanyak 56.988
jiwa. Dimana para penduduk ini mayoritas
berprofesi sebagai petani. Hal ini di karenakan
Kecamatan Garung memiliki wilayah yang sangat
subur dan cocok ditanami berbagai macam jenis
tumbuhan yang umumnya sayur mayur. Penduduk
Kecamatan Garung selain berprofesi sebagai
petani juga ada yang berprofesi sebagai pegawai
negri, pedagang dan ada juga yang menjadi TKI
sebanyak 4 orang.
KEPADATAN PENDUDUK
Tingkat kepadatan penduduk disetiap daerah tidak
merata, hal ini dikarenakan ada lahan atau wilayah
yang kurang cocok untuk dijadikan tempat
tinggal/pemukiman, sementara itu ada daerah yang
memiliki akses mudah ke pusat industri atau
perkotaan dan memiliki tanah yang subur cenderung
menjadi pusat penduduk yang berkepadatan relatif
tinggi, contohnya pada Kelurahan Garung, Siwuran
dan Sendangsari yang merupakan jalur lintasan
menuju ke wisata Dieng Plateau yang mana
cenderung menjadi pusat urbanisasi dari masyarakat
luar untuk melakukan usaha- usaha seperti
perdagangan. Sedangkan untuk Tegalsari, beresiko
memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi
dikarenakan ada beberapa potensi yang menarik
yang bisa dikembangkan dan juga letak wilayahnya
yang merupakan pintu gerbang bagi para
wisatawan yang akan mengunjungi kawasan wisata
Dieng menggunakan jalur tracking.
sumber : Analisis Kelompok, 2022
Untuk wilayah dengan jumlah kepadatan penduduk sedang mencakup
Kelurahan Sitiharjo, Mlandi, Larangan Lor, Jengkol, Kayugiyang dan Gemblengan yang merupakan daerah perbukitan dan lahannya
dimanfaatkan untuk pertanian. Untuk wilayah dengan kepadatan
rendah itu dikarenakan wilayahnya tidak semua bisa dijadikan sebagai
lahan pemukiman dikarenakan ada beberapa wilayah yang rawan
bencana seperti erupsi, longsor dan puting beliung. Kawasan yang
mencakup yaitu Tlogo, Kuripan, sebagian Larangan Lor dan Lengkong.
PROYEKSI PENDUDUK
ADAT DAN BUDAYA
BAHASA LOKAL
Wonosobo merupakan kabupaten yang terletak di tengahtengah pulau Jawa. Jika tidak percaya ambillah peta pulau
jawa dan penggaris, lalu bentangkan penggaris dari ujung
kulon sampai ujung wetan Povinsi Jawa Timur. Maka titik
tengahnya adalah Kecamatan Mojotengah Kabupaten
Wonosobo. Dengan letak geografis tersebut, rupanya orang
Wonosobo memiliki bahasa serta dialek yang unik. Perpaduan antara Jowo bandekan dan Jowo ngapak.
sumber : wonosobozone.com
Kebudayaan yang masih dilestarikan di Kecamatan Garung hingga masa kini yaitu Lenggeran. Yang ditampilkan ketika ada acara/event seperti syukuran pernikahan, atau acara-acara lainnya.
Kemudian ada adat istiadat yang selalu dilakukan di Kecamatan Garung yaitu ketika ada orang meninggal ada beberapa selamatan yang dilakukan yaitu nyusur tanah, yang bertujuan untuk ucapan rasa syukur dan terima kasih untuk warga masyarakat yang membantu mengurus jenazah.
sumber : wonosobozone.com
Adanya doa bersama mulai dari tiga hari, 7 hari, 40 hari,100 hari, 1 tahun (mendak pisan), 2 tahun (mendak pindo), dan nyewu.
Sadranan adalah salah satu tradisi yang sering dilakukan, kegiatannya adalah
pembersihan makam kerabat dan leluhur dan doa bersama yang dilakukan setiap menjelang bulan Ramadhan, hari ke- 10 bulan rajab, dan saat datangnya bulan Sya’ban.
PENINGGALAN SEJARAH
Pipa-pipa besar PLTA di Kecamatan Garung yang sudah ada sejak
tahun 1980-an. Pipa tersebut panjangnya sekitar ± 3km dari Telaga
Menjer ke PLTA yang terletak di Kecamatan Garung. Aliran sungai yang ditampung ke waduk, dialirkan melalui saringan Power Intake kemudian masuk ke pipa Pesat (Penstock).
Pipa ini berdiameter 2,6 m dan panjang 2,307 m dengan tipe concrete pipe/steel pipe.
PIPA PLTA GARUNG
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
Penemuan 8 guci dari Kerajaan Mataram Kuno, dimana warga Sitiharjo Kecamatan
Garung, Wonosobo menemukan guci kuno peninggalan pertengahan abad ke-8 masehi.
Guci yang diperkirakan dipakai oleh Pemerintahan Rakai Garung yang merupakan Raja
Kerajaan Mataram Kuno dari Dinasti Wangsa Sanjaya. guci kuno berjumlah 8 buah
tersebut ditemukan di kedalaman hampir 2 meter, ketika ia sedang menggali septictank
menggunakan linggis. Salah satu guci tersebut berdiameter 50 cm. Dijelaskan, bahwa
wilayah Kecamatan Garung memang dikenal sebagai salah satu pusat peradaban
Mataram Kuno. Termasuk nama Kecamatan Garung sendiri berasal dari nama seorang
Raja Mataram Kuno, yaitu Rakai Garung yang berkuasa pada 847 masehi.
sumber : www.ikiwonosobomas.com
KONDISI FISIK ALAM
KONDISI GEOGRAFIS
Kecamatan Garung merupakan salah satu
kecamatan yang terletak di Provinsi Jawa Tengah
tepatnya di Kabupaten Wonosobo. Secara
astronomis Kecamatan Garung terletak antara
koordinat 112°-115° Bujur Timur dan 02°-15° Lintang
Selatan. Berdasarkan letak geografisnya
Kecamatan Garung memiliki batas – batas wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Kejajar
Sebelah Timur : Kecamatan Kejajar
Sebelah Selatan : Kecamatan Mojotengah
Sebelah Barat : Kecamatan Mojotengah
Kecamatan Garung memiliki luas sekitar 51,22 hektar
dan terdiri dari 15 desa/kelurahan, dengan jumlah rukun
tetangga sebanyak 380 RT, rukun warga sebanyak 98
RW dan 46 Dusun.
Desa Tegalsari merupakan desa terluas di Kecamatan
Garung yaitu dengan luas sebesar 4,48 hektar.
Adapun desa terkecil di Kecamatan Garung yaitu
Desa Larangan Lor dengan luas sebesar 2,12 hektar.
Jarak terjauh dari Ibukota Kabupaten di Kecamatan
Garung yaitu berada pada Desa Larangan Lor, sedangkan jarak terdekatnya berada pada Desa Lengkong.
CURAH HUJAN
Kecamatan Garung beriklim tropis dengan dua
musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Curah hujan mencapai 2.996 mm pada tahun 2021
dengan jumlah hari hujan sebanyak 188 hari. Hari
hujan terbanyak dengan curah hujan tertinggi ada
pada bulan Januari 2020 sebanyak 29 hari hujan
dengan curah hujan tinggi 582 mm. Pada bulan
September-Desember tidak terjadi hujan di
Kecamatan Garung.
Menurut data pada tahun 2021 Desa Kayugiyang
merupakan kawasan dengan curah hujan terendah
yaitu 2500-3000 mm per tahun, untuk Desa Jengkol, Kuripan, Siwuran, Lengkong, dan Gemblengan
memiliki curah hujan 3000-3500mm per tahun, dan
untuk wilayah lainnya memiliki curah hujan tertinggi
yaitu 3500-4000 mm per tahun.
sumber : Analisis Kelompok, 2022
Daerah Kecamatan Garung mempunyai kemiringan tanah antara 0° -
40° dan kondisi alam yang berbukit-bukit dengan tebing yang curam
menjadikan daerah rawan longsor. Namun lebih didominasi oleh daerah
dengan kemiringan 0-15. Kelurahan dengan kemiringan 15-25% (agak
curam, tingkat III) terletak pada Kelurahan Tegalsari, Larangan Lor, Mlandi, Menjer, Sitiharjo, Kayugiyang dan Lengkong. Dengan kemiringan
lahan ini,kemungkinan terjadi erosi lebih besar dengan kelerengan
sebelumnya. Kelurahan dengan kemiringan 25-40% (curam, tingkat IV)
terletak pada sebagian daerah atas Kelurahan Tegalsari, Larangan Lor,
Mlandi, Menjer, Maron dan Tlogo. Seperti pada kawasan sangat curam, kawasan curam ini juga dapat beresiko bencana alam. Kelurahan
dengan kemiringan > 40% (sangat curam, tingkat V) terletak di Kelurahan Tlogo dan Maron. Dengan kemiringan lahan >40% beresiko
bencana alam seperti longsor yang merupakan minus dari kawasan
dengan kemiringan sangat curam. Plus dari kawasan dengan kemiringan
yang sangat curam adalah lahan tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dengan konsep
terasering.
KONDISI RAWAN BENCANA
sumber : Analisis Kelompok, 2022
Ada beberapa kawasan bencana longsor dan puting
beliung di Kecamatan Garung yaitu tepatnya pada desa
Tlogo dan desa Jengkol. Hal ini dikarenakan topografi dua
desa tersebut yang berada di lereng yang curam >40.
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Wilayah perencanaan memiliki sumber air
yang sangat cukup untuk digunakan keperluan
rumah tangga dan keperluan lainnya. Air dari
telaga yang juga digunakan untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) dan selain itu juga
persediaan air diwilayah ini juga di konsumsi
oleh daerah lain yang ada di bawahnya.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
PENGGUNAAN LAHAN
PENGGUNAAN LAHAN
Sebagian besar penggunaan lahan di kecamatan Garung berupa Tegalan, Perkebunan, lahan sawah, dan Hutan yang memiliki sistem
pengairan yang cukup baik, hal ini di dukung
dengan adanya telaga yang mampu untuk
memenuhi kebutuhan pengairan. Penggunaan
lahan lainnya berupa permukiman, pendidikan, pariwisata, dan perdagangan jasa.
KONDISI FISIK BUATAN
SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan di Kecamatan Garung ada 1
Puskesmas, 4 Puskesmas Pembantu (berdasarkan
surve), 3 Apotik, 81 Posyandu, 3 praktek dokter dan 17
praktek bidan. Keberadaan rumah sakit dan rumah sakit
bersalin pada Kecamatan Garung tidak ada dikarenakan
jumlah puskesmas sudah lebih dari cukup untuk
melayani keseluruhan masyarakat Kecamatan Garung.
Penyediaan dan penambahan fasilitas kesehatan pada
Kecamatan Garung akan memberikan dampak yang baik
untuk Kecamatan Garung. Pengembangan fasilitas ini
akan mempermudah akses warga-warga di Kecamatan
Garung menjadi lebih dekat untuk berobat.
Sarana kesehatan yang paling buruk kami temukan di desa Tlogo, karena di desa ini dari segi bangunan yang
sudah lama dan tidak terpakai, ini menyebabkan
masyarakatnya harus turun ke kecamatan untuk
berobat, hal ini perlu di perhatikan dimana menurut
peraturan standar kesehatan di Indonesia yaitu,
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan alat
kesehatan yang aman dan siap pakai di fasilitas
pelayanan kesehatan dengan jenis dan tingkatannya.
Untuk desa Tegalsari, Menjer, Sindangsari, Siwuran sudah terdapat sarana kesehatan berupa puskesdes atau pustu sudah
cukup melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dalam desa- desa terdekat, dan ini sudah sesuai standar sarana kesehatan
yang mana dalam satu pustu dan balai pengobatan lingkungan dapat menampung 30.000 jiwa. Untuk apotik di Kecamatan
Garung berada di sepanajang jalan utama sehingga mudah di jangkau oleh masyarakat yang dekat dengan kecamatan, namun
menjadi problematika bagi masyarkat yang terletak pada jarak yang jauh dimana hanya ada toko obat yang ketersediaan
obatnya sangat minim.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
PUSKESDES PEMBANTU MLANDI
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
POSYANDU TEGALSARI
SARANA PENDIDIKAN
sumber : Analisis Kelompok, 2022
Untuk Sarana Pendidikan di Kecamatan Garung adalah perbaikan
dan peningkatan fasilitas pada sarana pendidikan dari tingkat TK –
SMK. Penambahan SMA/SMK pada Kecamatan Garung perlu
dilakukan penambahan karena Garung hanya memiliki 1 SMK.
Untuk jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Garung dengan hasil
survey kami dapat di lihat pada tabel di samping.
Garung, dari segi bangunan sudah cukup baik dan
sesuai aturan dimana salah satu contohnya untuk TK
menimal memiliki 2 ruang kelas dan 75% lahan
digunakan untuk tempat bermain dan pengenalan
lingkungan. Dalam setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan jumlah siswa pada jenjang SD, sehingga
memerlukan peningkatan fasilitas pada jenjang SD
untuk kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa
sarana pendidikan yang memerlukan pagar untuk
menjamin keamanan dan keselamatan siswa. Seperti
yang kita ketahui bahwa anak seusia 7 – 13 tahun
cenderung pola pikirnya masih kekanak kanakan, sehingga tidak menutup kemungkinan jika terjadi
peritiwa yang tidak dapat di cegah oleh para guru.
Untuk jejang SMP, SMK sudah cukup untuk menampung
siswa siswi dalam menutut ilmu.
PROYEKSI SARANA PENDIDIKAN
Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk
mengisi kebutuhan rohani yang perlu disediakan di lingkungan
perumahan yang direncanakan selain sesuai peraturan yang
ditetapkan, juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang
bersangkutan. Oleh karena berbagai macam agama dan
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat penghuni yang
bersangkutan, maka kepastian tentang jenis dan jumlah fasilitas
peribadatan yang akan dibangun baru dapat dipastikan setelah
lingkungan perumahan dihuni selama beberapa waktu.
Pendekatan perencanaan yang diatur adalah dengan
memperkirakan populasi dan jenis agama serta kepercayaan dan
kemudian merencanakan alokasi tanah dan lokasi bangunan
peribadatan sesuai dengan tuntutan planologis dan religius.
Berdasarkan BPS Kecamatan Garung dalam angka tahun 2021,
sarana peribadatan di Kecamatan Garung hanya terdapat masjid dan mushola. Hal itu dikarenakan mayoritas masyarakat
Kecamatan Garung beragama Islam. Tercatat banyaknya sarana
peribadatan di Kecamatan Garung dari tahun 2017- 2020
terdapat 62 Masjid dan 157 Mushola, yang dimana jumlah
tersebut sudah cukup untuk mendukung aktivitas keagamaan
masyarakat Kecamatan Garung. Untuk hasil Proyeksi hingga
tahun 2030 menyatakan kebutuhan pembangunan untuk mushola
masih defisit -222, dan untuk masjidnya sudah memenuhi standar
SNI hingga 2030 karena sudah mengalami surplus sebanyak 24 masjid terbangun di kecamatan Garung.
Adapun menurut hasil survey yang telah kami laksanakan di desa Larangan Lor, kami menyadari bahwasannya ada ketidak sesuaian
jumlah masjid di didalam BPS dengan hasil survey, di BPS menyebutkan hanya ada satu masjid saja, sedangkan jumlah sebenarnya ada dua. Jumlah ini tidak sesuai dikarenakan satu masjid tersebut sedang dalam pembangunan, walau masih dalam tahap pembangunan tetapi masjid tersebut masih aktif dalam aktifitas peribadatan. Maka dari itu masjid Nurul Huda ini sudah seharusnya ditambahkan kedalam BPS. Dan masalah lain yang kami temui hanya sarana yang masih belum memenuhi standar, seperti tidak ketersediaan lahan parkir yang cukup, tempat wudhu yang sempit, tidak memiliki Menara toa dan lain-lain.
PROYEKSI SARANA PERIBADATAN
Berdasarkan BPS Kecamatan Garung dalam angka tahun 2021, sarana peribadatan di Kecamatan Garung hanya terdapat masjid dan mushola. Hal itu dikarenakan mayoritas masyarakat Kecamatan Garung beragama Islam. Tercatat banyaknya sarana peribadatan di Kecamatan Garung dari tahun 2017- 2020 terdapat 62 Masjid dan 157 Mushola, yang dimana jumlah tersebut sudah cukup untuk mendukung aktivitas keagamaan masyarakat Kecamatan Garung. Untuk hasil Proyeksi hingga tahun 2032 menyatakan kebutuhan pembangunan untuk mushola masih defisit -43, dan untuk masjidnya sudah memenuhi standar SNI karena sudah mengalami surplus sebanyak 61 masjid terbangun di kecamatan Garung.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
MASJID DI MLANDI
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
MUSHOLA DI SITIHARJO
SARANA PEREKONOMIAN
Jumlah pasar di Kecamatan Garung tidak
mengalami perubahan jumlah dibanding tahun
sebelumnya. Jumlah warung kelontong tahun
2020 sebanyak 796 warung dan terdapat di seluruh desa. Keberadaan lembaga jasa
keuangan di Kecamatan Garung pada tahun
2020 tercatat jumlah koperasi sebanyak 5
koperasi dan 1 bank. Mayoritas industri di
Kecamatan Garung masih masuk dalam
kategori industri kecil dan industri rumah
tangga (mikro) karena jumlah pekerja dalam
industri yang ada masih di bawah 20 pekerja
untuk masing-masing usaha
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
Berdasarkan proyeksi sarana perekonomian pada tahun 2020 – 2030 di Kecamatan Garung bisa dikatakan kurang karena
menurutt proyeksi sarana perekonomian mengalami defisit,perlu dilakukakan penambahan 1 sarana pada kecamatan garung.
Bertepatan dengan perhitungan proyeksi, Kecamatan Garung sudah merencanakan penambahan 1 pasar di Kelurahan
Sendangsari.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
WARUNG KELONTONG
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
PASAR TEGALSARI
ntuk sarana dan prasarana olah raga di kecamatan
Garung cukup beragam antara lain: Lapangan
sepakbola, Lapangan Bulutangkis, lapangan Volley Bal
dan lapangan tenis milik PT. Indonesia Power yang
keadaannya cukup representative. Sarana publik di kecamatan garung di antara lain adalah lapangan total
ada 15 kondisi baik, 1 gor kondisi baik di Menjer, 2
lapangan burung dara di Lengkong dan kayugiyang, 2 halte di mlandi dan garung, 1 lapangan volley baik di
Larangan lor. Sarana publik di Kecamatan Garung rata -
rata dalam kondisi baik dan terawat tetapi perlu di perbanyak lagi agar masyarakat Garung dapat
menggunakan sarana publik secara maksimal. Hal yang
perlu diperhatikan pada sarana publik adalah kebersihan
karena saat survey ada beberapa sampah pada tempat
sarana publik yang kami datangi maka dari itu perlu
dilakukan pembersihan rutin pada sarana publik di Kecamatan Garung.
sumber : Analisis Kelompok, 2022
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
Berdasarkan proyeksi sarana publik pada tahun 2020 – 2030 di Kecamatan Garung Sangat cukup yang seharusnya ada 3
namun di Kecamatan Garung memiliki 22 Sarana Publik.Sarana yang terdapat di Garung yaitu lapangan, lapangan burung dara, halte, lapangan voley, gor dan taman. Letak sarana publik di Kecamatan beragam ada yang mudah dijangkau serta ada yang agak sulit.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
SARANA PEMERINTAHAN
Kecamatan Garung memiliki lima belas
desa dengan jumlah rukun tangga ( RT )
sebanyak 380, dan rukun warga sebanyak 98
dan memiliki dusun sebanyak 46 dusun dari
lima belas desa yang ada di Kecamatan
Garung. Pusat pemerintahan Kecamatan
Garung berada di Kelurahan Garung.
Disetiap desanya sudah memiliki sarana
pemerintahan berupa kantor desa yang
memiliki kondisi yang berbeda-beda, contohnya pada desa Sitiharjo yang memiliki
sarana perkantoran masih berupa bangunann
yang bisa dikatakan kuno. Dapat kita lihat
pada pilar bangunan di kantor desa Sitiharjo
yang masih seperti pilar bangunan kerajaan
pada zaman dahulu. Berbeda dengan
yang sudah tercampur dengan modernisasi
PRASARANA JALAN
sumber : Analisis Kelompok, 2022
Berdasarkan data “Kecamatan Garung dalam
Angka 2021”, 15 desa/kelurahan yang terdapat di Kecamatan Garung menggunakan jenis
permukaan jalan berupa aspal dan beton.
Sebagian besar jalan di wilayah permukiman
Kecamatan Garung menggunakan perkerasan
jalan berupa aspal. Kondisi jaringan jalan di jalan
raya sudah cukup baik meskipun masih terdapat
beberapa jalan yang kurang lebar untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
berkendara dan juga ditemui beberapa jalan
yang terkena dampak bencana longsor lebih
tepatnya di sepanjang jalan menuju Desa
Menjer. Kecamatan Garung dilalui oleh Jalan
Raya Dieng dimana jalan tersebut menjadi jalan
utama untuk menuju ke Kawasan Wisata Dieng.
KELURAHAN GEMBLENGAN KELURAHAN MLANDI KELURAHAN SENDANGSARI
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
Menurut jurnal yang ada di wilayah
Kecamatan Garung sebagian besar sudah
menggunkan saluran drainase buatan dengan
konstruksi seluran terbuka, tetapi hambatan yang
ada saat musim hujan tiba ketika hujan deras
membawa sampah dan material longsor yang
cukup banyak yang dapat menyumbat saluran
drainase dan gorong- gorong yang ada. Maka dari
itu kebiasaan masyarakat yang masih membuang
sampah sembarangan atau pada saluran drainase
dan gorong- gorong disekitar menjadi sebuah
masalah yang serius. Kesadaran masyarakat itu
sangat penting dan kegiatan kebersihan
lingkungan harus sering dilakukan untuk antisipasi
saat banjir terjadi.
PRASARANA DRAINASE
PRASARANA AIR LIMBAH
Air limbah disebabkan tiga hal seperti limbah rumah tangga, limbah industri, dan limbah
tempat umum atau pariwisata.
Limbah rumahnya tangga untuk di Kecamatan Garung dibedakan menjadi dua yaitu limbah domestik dan black water, untuk limbah domestik biasanya di Kecamatan Garung dibuang ke
kolam ikan yang ada di daerah terdekat masyarakat dan untuk black water di Kecematan Garung dibuang di septic tank.
Limbah industri di Kecamatan Garung dibedakan dengan jenisnya jika limbah dari pengerajin
kayu dapat digunakan kembali untuk skan pertanian dan ada juga limbah dari tempat umum atau pariwisata.
Penghasil limbah lainnya adalah tempat-tempat yang digunakan oleh banyak orang, seperti perkantoran, perdagangan, tempat ibadah, restoran, dan hotel. Biasanya, jenis air limbah yang
dihasilkan sama dengan limbah dari kegiatan rumah tangga. Dan biasanya limbah seperti rumah
tangga dikumpulkan dan akan diambil oleh pengelola atau petugas, jika limbah cair seperti bekas air mandi, cuci piring dibuang dikali untuk limbah black water menggunakan septic tank.
sampah organik maupun non organik seperti plastik dan lainnya
PRASARANA AIR BERSIH
Prasarana air bersih di Kecamatan Garung sudah terpenuhi dengan sumber air dari PDAM dan Kali Jeruk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Kecamatan Garung. Prasarana air bersih di Kecamatan Garung sudah dapat memenuhi kebutuhan dengan lima belas desa yang ada dengan adanya sumber mata air, PDAM, PAMSIMAS, Kali Jeruk dan ada beberapa desa yang menggunakan mata air atau penampungan air yang ada di desa masing dan sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari warga seperti untuk mencuci dan mandi dapat terpenuhi dengan adanya beberapa sumber yang ada di Kecamatan Garung.
salah satu sumber air bersih yang ada disalah satu desa di kecamatan garung
PRASARANA PERSAMPAHAN
Pengelolaan sampah di Kecamatan Garung dilakukan
dengan cara system angkut, yang mana setiap rumah
menumpuk sampah mereka di depan rumah kemudian
akan diangkut oleh petugas kebersihan yang ada.
Namun ada beberapa daerah yang masih mengelola
sampah dengan sistem bakar. Hal ini disebabkan karena
daerah tersebut sulit dijangkau oleh petugas kebersihan
yang mana aksesnya belum memadai.
Ada juga desa yang sistem pembuangan sampahnya
dikumpulkan ke desa sebelahnya yaitu tepatnya Desa
Larangan Lor yang sampahnya harus dikumpulkan ke
Desa Menjer terlebih dahulu baru dialihkan ke TPA. Hal ini
dikarenakan belum adanya kesepakatan antara Desa
Larangan Lor dengan TPA Pusat Kabupaten Wonosobo
terkait pembuangan sampah.
Begitu juga dengan petugas kebersihan di Kecamatan
Garung yang masih kurang baik dimana perlengkapan
PDH bagi petugasnya masih kurang serta alat
transportasi yang kurang memadai. Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan pengelolaan sampah di
Kecamatan Garung masih perlu ditingkatkan dengan
cara membangun TPS di setiap RW nya dan
menambahkan petugas kebersihan di setiap RWnya. agar
memudahkan pengangkutan sampah oleh petugas
kebersihan desa menuju ke TPA.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Sekdes
Sendangsari rencananya untuk tahun 2023, Desa
Sendangsari akan mencoba untuk mengelola sampah
sendiri, yang mana untuk sampah organik akan diubah
menjadi pupuk sedangkan sampah non-organik akan di kremasi yang mana menggunakan alat penghancur
sehingga tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mengelola sampah non-organik. Bahkan tidak hanya
Sendangsari saja, melainkan Kelurahan Garung sendiri
sedang fokus untuk mengelola sampah sendiri dan program ini akan dimulai dan di jalankan pada tahun 2023 nanti.
PRASARANA LISTRIK DAN TELEKOMUNIKASI
Listrik di Kecamatan Garung diperoleh dari PLTA dan dapat diakses dengan cukup mudah oleh
masyarakat Kecamatan Garung akan tetapi kurang
penunjang fasilitas seperti ada beberapa desa tidak
memiliki tower listrik untuk beberapa desa atau
dusun di Kecamatan Garung masih kurang memadai
untuk penyaluran listrik untuk dusun dusun yang ada di pedalaman.
sumber : Analisis Kelompok, 2022
Jaringan telekomunikasi di Kecamatan Garung
dapat diakses dengan cukup mudah dengan
adanya 15 menara telefon seluler (BTS) di Kecamatan. Akan tetapi untuk dusun-dusun yang ada dipedalaman sangat sulit untuk
mengakses internet yang ada dan biasanya ada
dibeberapa titik yang ada sinyal jaringan.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
KEADAAN PEMERINTAH DESA
LEMBAGA MASYARAKAT
Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan normanorma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.Fungsi
Lembaga kemasyarakatan yaitu :
Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, mereka harus bertingkah laku atau bersikap didalam
menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
Menjaga keutuhan masyarakat.
Memberikan pegangan kepada. masyarakat untuk mengadakan sistem pengadilan sosial. Artinya sistem
pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Dibawah ini merupakan Lembaga Kemasyarakatan yang
ada di tingkat Kecamatan :
1. RT/RW
2. PKK
Lembaga Kemasyarakatan di Kecamatan garung yaitu RT/RW
masih ada dan diberlakukan pertemuan tiap 1 bulan sekali, sedangkan untuk PKK juga masih dilakukan pertemuan tiap bulan sekali, Karang taruna di Kecamatan Garung ada tetapi saat kita
survey tempat kumpul karang tarunanya terlihat tidak terawat, linmas di setiap Kelurahan masih ada dan bekerja semisal ada
acara kegiatan desa linmas berjaga untuk keamanan acara desa.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
ibu-ibu PKK melakukan
kegiatan membatik bersama
anak-anak karangtaruna
hasil batik yang telah dibuat
STRUKTUR PEMERINTAHAN KECAMATAN GARUNG
sumber : Kecamatan Garung, 2022
SEKRETARIS CAMAT
KASUBAG PATEN
POTENSI EKONOMI
POTENSI EKONOMI
Kecamatan Garung terdapat beberapa potensi ekonomi yaitu potensi pertanian, potensi perkebunan, potensi perternakan, potensi perikanan dan potensi UMKM.
1.POTENSI PERTANIAN
Potensi pertanian yang terdapat di Kecamatan Garung mencakup 2 klasifikasi yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan, untuk Kecamatan Garung di bidang pertanian komoditas yang menjadi unggulan masyarakat adalah tanaman Hortikultura. .
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
Komoditas penunjang pertanian ada jambu biji, alpukat, jeruk keprok, pisang, dan nangka/cempedak. Produksi terbesarnya adalah tanaman jeruk mencapai 9.542 kw pada tahun 2020 Berdasarkan survey lapangan, secara garis besar untuk potensi pertanian yang terdapat pada Kecamatan Garung memang lebih dominan tanaman Hortikultura, bahkan distribusinya tidak hanya pada daerah sekitar melainkan sampai ke luar daerah contohnya sampai ke Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan. Selain jenis tanah yang mendukung tanaman ini sebagian masyarakatnya menanggap bahwa menanam padi kurang efektif dikarenakan kurang menguntungkan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pertanian lahan basah seperti padi di tanam pada Kecamatan Garung, namun hanya didistribusikan pada daerah sekitar saja dan hanya terdapat pada desa tertentu contohnya Desa Sendangsari, Desa Gemblengan, Desa Sitiharjo dikarenakan kelerengan lahan yang berada pada 0-8% sehingga mendukung pertanian lahan basah.
POTENSI EKONOMI
2.POTENSI PERKEBUNAN
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
perkebunan kopi
Pada sektor perkebunan komoditas primadona penduduk
Kecamatan Garung yaitu tembakau dan disusul komoditas kopi.
Pada sektor perkebunan, komoditas primadona penduduk
Kecamatan Garung yaitu Teh, Tembakau dan disusul komoditas
kopi. Temperatur dan kelembaban yang konstan adalah keadaan
ideal untuk pertumbuhan tanaman teh. Dataran tinggi yang
dingin merupakan tempat paling baik untuk memproduksi daun
teh berkualitas tinggi. Salah satunya dataran tinggi pada Desa
Tlogo yang di manfaatkan untuk menanam teh. Pemanfaatan
perkebunan teh di Desa Tlogo menjadi obyek agro wisata dan di kenal dengan Kebun Teh Panama.
Pada Kecamatan Garung masih banyak petani yang optimis
dengan olahan tembakau tradisional yang masih bertahan untuk
mengolah dan menyimpan tembakau dengan sistem tradisional
atau kuno.
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
perkebunan teh
POTENSI EKONOMI
3.POTENSI PETERNAKAN
Peternakan yang ada di wilayah Kecamatan Garung terdiri-dari ternak besar dan unggas, yaitu sapi, kambing, domba, ayam buras, ayam pedaging, dan itik. Peternakan yang ada di wilayah Kecamatan Garung terdiri-dari ternak besar dan unggas. Yaitu sapi, kambing, domba, ayam buras, ayam pedaging, dan itik. Sektor peternakan menjadi sumber pendapatan kedua setelah sektor pertanian yang dimana beternak menjadi kegiatan sampingan bagi warga setelah bertani. Pemasaran hasil ternak nya ini masih cendurung dalam kawasan dan belum keluar daerah. Hal ini disebabkan kurangnya distribusi antar daerah yang dimana ini menjadi penghambat antusias masyarakat untuk mulai beternak. Di beberapa desa di Kecamatan Garung ada yang tidak memungkinkan untuk beternak dikarenakan padatnya permukiman warga sehingga jika didirikan kandang ternak akan menimbulkan aroma yang tidak sedap hingga dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar.
POTENSI EKONOMI
4.POTENSI PERIKANAN
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
tambak ikan di Telaga Menjer
Sektor perikanan mempunyai potensi alam yang cukup
menunjang dalam budidaya perikanan, seperti adanya
Telaga Menjer dan banyaknya sumber air dan sungai-
sungai kecil yang dapat dimanfaatkan untuk usaha
perikanan kolam, disamping itu faktor animo masyarakat
untuk mengkonsumsi ikan air tawar cukup tinggi, sedang
kenyataannya petensi ini belum dilirik/digarap secara
maksimal oleh masyarakat Garung yang masih lebih
menyukai bidang komoditas pertanian, hal Ini
dapat dilihat kenyataan bahwa untuk sektor perikanan
hanya ada di Desa Maron, Menjer dan sebagian di Desa
Tegalsari dalam jumlah yang sangat kecil pula. Didesa
Menjer rencananya akan ada program dari desa untuk
masyarakat lebih mengenal dan mendalami sektor
perikanan dengan di beri bantuan pertama seperti bibit dan pakan.
POTENSI EKONOMI
5.POTENSI UMKM
produksi carica produksi kripik kentang
UMKM pada kecamatan garung meliputi berbagai
macam jenis, namun lebih banyak pada sektor
perdagangan dan jasa seperti warung dan berbagai
toko penyedia barang dan jasa. UMKM ini lebih
dominan berada di sepanjang jalan utama hal ini
dikarenakan kecamatan garung menjadi berada pada
jalur utama menuju tempat wisata terutama kawasan
dieng plateau. Yang paling banyak dijumpai di
kawasan Garung yaitu warung penyedia oleh-oleh
seperti carica, cabe dieng, aksesoris bertemakan
dieng. UMKM ini dapat menjadi penunjang ekomomi
masyarakat dan menjadi pengisi waktu luang bagi ibu-
ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
produksi handsanitizer produksi gesing
sumber : Dokumentasi Kelompok, 2022
Telaga menjer merupakan salah satu wisata air yang berada di Kecamatan Garung. Telaga ini konon kabarnya merupakan sebuah danau yang cukup luas, terletak di kaki pegunungan Dieng.
Telaga menjer berada di ketinggian 1.300 mdpl dengan luas sekitar 70 Ha dan kedalaman sekitar
45 meter. dikarenakan berada di ketinggian cukup tinggi, suhu di kawasan ini cukup sejuk
dengan rata-rata 22-27 derajat celcius. Untuk sejarahnya, Telaga Menjer terbentuk dampak
dari letusan Gunung Pakuwaja di Kawasan Dieng yang dahulu masih aktif.
TELAGA MENJER
Terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, wisata
alam Kahyangan Skyline sangat cocok dikunjungi bersama dengan keluarga atau pun
teman. Di sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang begitu indah, serta
Telaga Menjer dari atas ketinggian. Tak heran jika destinasi wisata ini selalu ramai dan dipenuhi pengunjung dari berbagai wilayah, khususnya dari Kabupaten Wonosobo.
Jembatan kaca dan jaring laba-laba.
Di atas Telaga Menjer dengan latar belakang pemandangan perbukitan, menjadi spot foto favorit pengunjung ketika berkunjung ke Kahyangan Skyline. Pengunjung bisa berswafoto
sekaligus menguji adrenalin ketika berfoto di atas jembatan kaca dan jaring laba-laba yang berada di 1.200 meter di atas permukaan laut.
KAHYANGAN SKYLINE
POTENSI EKONOMI
5.POTENSI WISATA
Bukit Seroja merupakan objek wisata perbukitan yang berada di Wonosobo, Jawa Tengah. Bukit ini berada tepat di sisi
Telaga Menjer. Sehingga dari bukit ini bisa dengan jelas
melihat penaorama alam di Telaga Menjer. Selain itu, area
Bukit Seroja juga di kelilingi perbukitan dan panorama
Gunung Sindoro. Sebelum masuk ke area wisata Bukit Seroja
Wonosobo, wisatawan akan melihat hamparan hijau
perkebunan teh di sebelah kanan dan telaga di sebelah kiri.
Lokasi dari Bukit Seroja cukup mudah di kunjungi, karena
berada di atas Wisata Telaga Menjer yang menjadi salah satu
destinasi wisata Favorit di Wonosobo. Alamat lengkap Wisata
Alam Lembah Bukit Seroja berada di Desa Wisata Maron,
Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Untuk menuju ke tempat ini, wisatawan bisa mengambil jalur
ke arah Dieng dari arah Wonosobo kota. Setelah sampai di
Pasar Garung wisatawan akan menemukan pertigaan di sebelah kiri dengan palang petunjuk Telaga Menjer. Ambil
jalan menuju ke telaga dan ikuti jalan satu-satunya ini. Setelah
sampai di pintu masuk Telaga Menjer, wisatawan bisa
mengambil jalur yang lurus dan naik. Dari sini wisatawan hanya
perlu menempuh perjalanan tidak lebih dari lima menit.
sumber : Analisis Kelompok, 2022
Peta Potensi Wisata
sumber : 2022
POTENSI DAN MASALAH (SWOT)
1.sektor pertanian menjadi komoditas unggulan
2. sayur mayur desa Maron memiliki potensi nilai jual yang menonjol.
3. potensi sector perikanan terdapat di Tlogo dan Maron tepatnya di Telaga Menjer yang berjumlah 150 kolam dan terdapat beberapa jenis ikan.
1.masalah pada pertanian hasil menguning karena ada bakteri pada lahan yang mengakibatkan turunnya hasil panen.
4. berada pada lintasan Wonosobo - Dieng.
2. harga pupuk tak menentu, subsidi pupuk minim.
3. air mengalami perubahan pH dikarenakan banyaknya limbah rumah tangga dan limbah sampah.
4.jalan menuju sektor pertanian masih banyak yang kurang baik, keadaannya masih berupa tanah dan berupa paving yang rusak.
5.memiliki beberapa sektor perkebunan berupa teh, kopi, dan tembakau
5. -kurangnya minat masyarakat untuk menanam tanaman kopi dan tembakau. -tidak adanya target pengunjung setiap bulan maupun tahun.
6.sebagai jalur pendakian (tracking) menuju gunung Sindoro karena berada di bawah gunung Sindoro dan juga sebagai jalur tracking menuju kawasan dieng
6.terdapat beberapa titik ruas jalan yang rusak dan butuh perbaikan keadaan pemandian air panas dhiwek kurang mengedepankan kebersihan.
7. kondisi wilayah yang berada pada dataran tinggi.
7. akses jalan menuju ke lokasi masih sulit untuk dijangkau dengan kendaraan roda dua
8. potensi sektor wisata terdapat di desa sendangsari yaitu wisata alam (sungai serayu dan kali gondang) dan wisata budaya (tari topeng, tari lengger, dan kuda kepang).
Selain itu, desa Maron juga terdapat tempat wisata yaitu telaga menjer dan bukit cinta.
8.akses menuju lokasi wisata di desa sendangsari dan desa maron susah dijangkau karena jauh dari jalan utama kecamatan garung.
1.menjadi pemasok sayuran yang di distribusikan hingga keluar daerah sampai luar jawa.
1.cuaca kecamatan garung yang memiliki curah hujan dengan intensitas tinggi.
2.salah satu sumber pemasukan kecamatan.
2.hama sebagai salah satu penghambat gagal panen.
3.- meningkatan ekonomi, menjadi pusat penyedia perikanan.
-Telaga Menjer menjadi objek wisata
3.perkembangan ikan terganggu, rusaknya ekosistem air pada Telaga Menjer.
4.membuka peluang usaha UMKM disepanjang jalan utama.
4. sebagai jalur utama yang sering dilalui oleh kendaraan yang bermuatan melebihi kapasitas kendaraan.
5. dapat menjadi objek agrowisata dan juga membuka UMKM dalam produk minuman contohnya kopi Mlandi.
5. terjadinya persaingan antar wisata
6. memiliki sumber mata air panas yang dijadikan sebagai objek wisata yaitu pemandian air panas dhiwek
6. timbulnya / tersebarnya penyakit kulit, tercemarnya lingkungan sekitar sehingga dapat menimbulkan permukiman kumuh
7. membuka peluang wisata paralayang pada kelurahan lengkong dan juga tlogo.
8. membuka peluang usaha persewaan jeep/basecamp pendakian untuk menuju lokasi wisata.
7.kurangnya minat pengunjung untuk berwisata. timbulnya alih fungsi lahan kawasan wisata.
9. desa sendangsari dan desa maron menjadi desa wisata di kecamatan garung.
8.Adanya modernisasi generasi muda sehingga menjadi ancaman lunturnya kebudayaan masyarakat saat ini.
HASIL ANALISIS SWOT
S-O
S1-O1 Sektor pertanian menjadi komoditas unggulan
hingga menjadi pemasok sayuran yang di distribusikan
sampai keluar daerah dan luar jawa.
S5-O5 Memiliki beberapa sektor perkebunan seperti teh, kopi dan tembakau dan dapat menjadi objek argowisata
yang membuka UMKM dalam produk minuman contohnya
teh Mlandi.
S3-O3 Potensi sektor perikanan terdapat di Desa Tlogo dan Desa Maron tepatnya di Telaga Menjer yang
berjumlah 150 kolam oleh karena itu dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat setempat dan menjadi pusat penyedia perikanan.
Telaga Menjer juga menjadi objek wisata yang terkenal di daerah itu.
W-T
W3-T3 Air mengalami perubahan ph dikarenakan banyaknya
air limbah rumah tangga dan limbah sampah maka
perkembangbiakan ikan terganggu dan rusaknya ekosistem
air pada telaga menjer.
W7-T7 point 1 Terdapat beberapa titik ruas jalan yang rusak
dan butuh perbaikan seperti keadaan pemandian air panas
dhiwek kurang mengedepankan kebersihan membuat kurang
minat pengunjung untuk berwisata tersebut
S-T
S2-T2 Sayur mayur desa Maron memiliki potensi nilai jual yang
menonjol oleh karena itu penghambat dari pemasalahan tersebut berada di hama yang membuat gagal panen dan nilai jual menjadi turun.
S4-T4 Berada pada lintasan Wonosobo- Dieng dan sebagai jalur utama yang sering dilalui oleh kendaraan yang bermuatan melebihi kapasitas kendaraan.
S8-T7 point 2, T8 Potensi sektor wisata terdapat di desa
Sendangsari yaitu wisata alam (sungai serayu dan kali gondang) dan wisata budaya (tari topeng,tari lengger dan kuda kepang)
selain itu desa Maron juga terdapat tempat wisata yaitu Telaga
Menjer dan Bukit Cinta maka dari itu penghambat dari aktivitas keseninan di desa Sendangsari yaitu masyarakat yang sibuk dengan rutinitasnya seperti bersekolah, bertani atau kegiatan lainnya sehingga kesenian di desa Sendangsari perlahan mulai luntur dan timbulnya alih fungsi lahan kawasan wisata.
ANALISIS SKORING ISU STRATEGIS
ISU STRATEGIS
Sektor pertanian dan perkebunan menjadi komoditas unggulan serta memiliki potensi nilai jual yang
menonjol. Namun, adanya bakteri pada lahan yang mengakibatkan turunnya hasil panen dan harga
pupuk tak menentu, serta subsidi pupuk yang minim menjadi masalah utama pada sektor pertanian.
Kemudian kurangnya minat masyarakat untuk menanam tanaman kopi dan tembakau karena tidak
adanya target penjualan setiap bulan maupun tahun menjadi masalah pada sektor perkebunan.
Potensi sektor perikanan berpusat di Desa Tlogo dan Maron tetapi juga dibudidayakan oleh desa
lain guna memanfaatkan potensi air yang melimpah.
Berada pada lintasan Wonosobo – Dieng, sehingga memerlukan perbaikan akses untuk menjangkau
beberapa desa di Kecamatan Garung.
Kondisi wilayah yang berada pada dataran tinggi, menjadikan Garung sebagai jalur pendakian
(tracking) menuju gunung Sindoro karena berada di bawah gunung Sindoro dan juga sebagai jalur
tracking menuju kawasan Dieng, sehingga perlu didirikannya pusat mitigasi bencana.
Potensi sektor wisata di Kecamatan Garung yaitu wisata alam (sungai serayu, kali gondang, Bukit
Cinta dan Telaga Menjer), Wisata Buatan (Sky Line, Kebun Teh Panama dan Pemandian Air Panas), dan Wisata budaya (Tari Topeng, Tari Lengger, dan Kuda Kepang).
Adanya potensi UMKM pada Kecamatan Garung baik dari segi produksi makanan hingga kerajinan
namun pemanfaatannya masih perlu dimaksimalkan.
ANALISIS SKORING ISU STRATEGIS
HASIL ANALISIS SKORING
Untuk menentukan prioritas isu strategis pada Kecamatan Garung, kami menggunakan analisis skoring untuk mendapatkan konsep yang akan digunakan dalam pengembangan kawasan. Analisis skoring yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis prioritas strategis dengan pembobotan sederhana melalui diskusi kelompok. Terdapat 6 prioritas strategis yang sudah dihitung dengan analisis skoring yang mendapat nilai skoring tertinggi merupakan prioritas strategis.
Prioritas strategis berdasarkan skoring yaitu :
Nilai jual yang dihasilkan oleh sektor pertanian dan perkebunan dapat berdampak besar terhadap ekonomi dan pembangunan
daerah pada Kecamatan Garung, akan tetapi masih diperlukannya pengembangan dalam pengelolaan agar memberikan hasil yang maksimal. Kemudian perlunya subsidi pestisida untuk menangani ancaman hama dan bakteri untuk memaksimalkan hasil
panen serta memberikan edukasi tentang keuntungan menanam tanaman hortikultura, kopi dan tembakau. Selain itu kita juga perlu menyediakan distribusi yang dapat menampung dan memasarkan hasil pertanian dan perkebunan tersebut.
Terdapat 3 sektor pariwisata di Kecamatan Garung yaitu wisata alam, buatan dan budaya yang jika dikembangan menjadi lebih baik akan berpotensi cukup besar terhadap pendapatan ekonomi daerah di Kecamatan Garung.
Dikarenakan Kecamatan Garung menjadi jalur penghubung antara Wonosobo – Dieng, maka diperlukan perbaikan akses agar
mempermudah pengembangan pada sektor ekonomi dan pariwisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan pemasukan daerah pada Kecamatan Garung. Akan tetapi perbaikan akses ini di batasi oleh peraturan Bupati dan penyaluran
anggaran dari desa.
Perlunya peningkatan dan pengoptimalan potensi UMKM yang ada pada Kecamatan Garung dengan cara memberdayakan
masyarakat daerah dan memberikan sarana prasarana penunjang kegiatan produksi dan pemasarannya.
Sebagai daerah dataran tinggi serta jalur pendakian menuju gunung Sindoro dan Kawasan Dieng, harus lebih memperhatikan
infrastruktur pengendalian bencana karena lokasi Kecamatan Garung sangat berpotensi terjadinya longsor.
Potensi sektor perikanan pada Kecamatan Garung tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatan sektor ekonomi dan daerah.
Karena perikanannya murni hanya untuk di budidayakan dan tidak untuk di jual-belikan.
PENUTUP
Dengan selesainya laporan yang berjudul “Profil Wilayah Kecamatan Garung Kabupaten
Wonosobo”, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam memberi informasi untuk menyusun laporan ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Camat Kecamatan Garung dan Seluruh Lurah di Kecamatan
Garung yang telah memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan kegiatan pengumpulan data di seluruh Kelurahan di Kecamatan Garung.
Tujuan dari pembuatan buku profil Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo ini adalah berupa
gambaran secara luas tentang Kecamatan Garung yang berisikan baik data fisik maupun non fisik
serta potensi dan masalah yang dimana hasil dari buku profil ini akan berkesinambungan dengan buku
Masterplan Kecamatan Garung atau buku perencanaan kawasan.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata dan pengetikan yang tidak berkenan untuk para pembaca, maka dari itu kami menerima baik kritik maupun saran dari para pembaca.
Laporan ini dibuat berdasarkan informasi yang telah kami terima selama kami melaksanakan pengumpulan data di Kecamatan Garung tanpa ada rekayasa sedikit pun.