3 minute read
Desak Pemerintah Pusat Cabut Moratorium
CIBINONG –Isu pemekaran wilayah
Kabupaten Bogor kembali mengemuka setelah mendapat dorongan penuh dari
DPRD Provinsi Jawa Barat. Rencananya, Kabupaten Bogor akan terbagi menjadi tiga wilayah yakni Kabupaten Bogor Timur, Bogor Barat dan kabupaten induk.
Untuk Bogor Timur, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Usep Supratman menyebut, sudah layak terpisah dari Kabupaten Bogor dan menjadi wilayah mandiri.
Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bogor Timur tercatat mampu mencapai hampir Rp700 miliar tiap tahunnya. Belum lagi, dari berbagai aspek lainnya yang telah memenuhi persyaratan.
”Dilihat dari luas wilayah dan jumlah
Raih Juara Tiga
SPM Awards
CIBINONG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meraih juara tiga pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terbaik pada tahun anggaran 2022 tingkat nasional. Penghargaan diberikan langsung Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Republik Indonesia, John Wempi Wetipo kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan rakyat (Aspem Kesra) Kabupaten Bogor, Hadijana, yang mewakili Plt. Bupati Bogor.
SPM Awards diselenggarakan Kementerian kecamatan, persiapan DOB Bogor Timur sangat matang. Yang perlu ditegaskan tinggal syarat administrasi dari pemerintah pusat,” kata Usep, Minggu (26/3).
Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, (21/03). Acara dihadiri oleh sejumlah Kementerian/ Lembaga dan sejumlah Pemerintah Daerah se-Indonesia.
Pihaknya pun terus berkomunikasi dengan tim presidium pemekaran wilayah Bogor Timur untuk mematangkan persiapan DOB. Meski berbagai upaya terus dilakukan, namun pemekaran Bogor Timur dan Bogor Barat tersandung kebijakan moratorium pemerintah pusat. ”Kami minta moratorium dibuka khusus untuk Kabupaten Bogor yang PADnya sudah mampu,” tegas dia. Ketua Umum Presidium Bogor Timur, Alhafiz Rana menegaskan, pemekaran Bogor Timur tidak akan membebani APBN. Dengan potensi pendatan asli daerah yang telah mencapai Rp700 miliar, juga dibantu pemerintah kabupaten induk dan Pemprov Jabar, pemekaran Bogor Timur harus menjadi atensi oleh pemerintah pusat. ”Karena ini kan terkait dengan kebijakan strategis yang ada di pemerintahan pusat, maka kita juga ingin mengambil ruang menyangkut kesiapan keuangan daerah yang ada di Bogor Timur,” paparnya. Sementara, pembahasan pemekaran Bogor Timur telah masuk dalam tahap penentuan ibu kota. Kecamatan Jonggol digadanggadang bakal menjadi Ibu Kota Kabupaten Bogor Timur. ”Untuk ibukota di Jonggol, antara di Desa Singasari dan Singajaya, luasnya 30 hektar, itu lahan fasum fasos pemda,” tandas Alhafiz.(cok/c)
PROSESI: Pembacaan Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya yang dibacakan Badan Pengurus Harian UMBARA, Duduh Nurjaman, sebagai rangkaian pelantikan.
Untuk kategori kabupaten terbaik dalam menerapkan SPM tahun anggaran 2022, tiga terbaik diberikan kepada Kabupaten Karanganyar sebagai juara pertama, Kabupaten Soppeng sebagai juara kedua, dan Kabupaten Bogor juara ketiga.
Untuk diketahui, Standar Pelayanan
Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal kepada masyarakat yang berorientasi terhadap terwujudnya pelayanan publik yang prima. Dari 32 urusan pemerintahan, ada 6 urusan wajib pelayanan dasar SPM, yaitu pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, dan sosial.
Atas prestasi tersebut, di tempat terpisah, Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengaku bersyukur tahun ini pemerintah dan
Seminar Kesehatan Jiwa di Mahavihara Saddharma-NSI Tamansari masyarakat Kabupaten Bogor meraih keberkahan, bahwa sudah berikhtiar serta berusaha keras, meraih penghargaan SPM tersebut.
“Pada penghargaan SPM Awards ini kita meraih peringkat terbaik ketiga se-Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor itu sangat banyak, dan kita dinilai sudah berhasil melaksanakan Standar Pelayanan Minimal terhadap masyarakat,” ungkap Iwan Setiawan. Iwan Setiawan berharap, ke depan kita harus bisa lebih meningkatkan lagi, lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Utamanya pada enam urusan wajib pelayanan dasar.(*/cok)
Diikuti 350 Umat Budha, Kerjasama Fakultas Kedokteran UI
Akhir-akhir ini sering terjadi kasus kekerasan sampai hampir menghilangkan nyawa hingga aksi bunuh diri di kalangan anak-remaja. Hal tersebut merupakan cerminan dari kondisi jiwa yang kurang sehat.
Laporan: MUH ARIF AL FAJAR
UNTUK itu Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), Maha Pandita Utama (MPU) Suhadi Sendjaja bekerjasama dengan Guru Besar Ilmu Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof.Dr.dr.Tjhin Wiguna SpKJ (K) melakukan seminar kesehatan jiwa. Dalam seminar yang berlangsung di Mahavihara Saddharma-NSI (Myoho-Ji), Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Minggu (26/3), itu diikuti 350 umat Budha. Ketua Umum NSI, MPU Suhadi Sendjaja mengatakan, seminar ini merupakan bagian untuk mendapatkan pemahaman mengenai kesehatan jiwa. ”ini adalah upaya untuk mewujudkan manusia-manusia yang sehat secara utuh, minimal dimulai dari umat NSI, karena fisik dan non fisik sejatinya adalah kesatuan yang saling memengaruhi,” kata dia kepada Radar Bogor, Minggu (26/3).
Sementara itu, Prof.Dr.dr.Tjhin Wiguna, SpKJ (K) memaparkan, secara tampilan fisik banyak yang terlihat sehat-sehat saja. Namun, nyatanya jiwanya sedang tidak sehat. ”Oleh karena itu seminar kesehatan jiwa ini menjadi sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat,” kata dia. Menurut dr Tjhin, kesehatan Jiwa seseorang harus dimulai dari kesehatan jiwa bersama di dalam keluarga.
Untuk memiliki jiwa yang sehat, kata dia, maka setiap orang perlu menjadi pribadi-pribadi yang thriving
(berkembang/ada kemajuankemajuan dalam hidup) daripada surviving (hanya sekadar bertahan hidup,red).
”Untuk menjadi pribadi yang thriving maka setiap keluarga perlu meluangkan waktu berkualitas bersama di rumah. Setidaknya 20 menit untuk one on one time, bukan hanya sekadar kebersamaan secara fisik saja, tetapi juga bisa saling terhubung secara emosional,”papar dia.
Untuk memiliki jiwa yang sehat juga, kata dia, perlu memiliki arti dan tujuan dalam hidup. Tetap aktif bergerak, sering berlatih untuk memecahkan masalah atau mencari solusi dari setiap permasalahan yang terjadi dalam hidup. (all/c)
Sampaikan unek-unek Anda terhadap layanan publik seperti PLN, PDAM, PT Pos, telepon, jalan rusak, pungli, kemacetan, pembuatan KK/KTP/SIM/ paspor/ sertifikat tanah, dll.