6 minute read

Remaja Kian Doyan Tawuran di Bulan Ramadan

TAWURAN remaja kian parah.

Di awal Bulan Ramadan ini, beberapa kali aparat keamanan menangkap sekelompok remaja yang akan melakukan tawuran.

Pada Selasa (21/3), ada 36 pelajar SMP yang ditangkap polisi saat hendak tawuran di Jalan Jatiwaringin Raya, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta

Timur.

Dugaan tawuran remaja juga terjadi di Depok. Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro

Depok mendatangi sebuah rumah di daerah Pancoran Mas. Adapun, diduga rumah tersebut tempat untuk menyiapkan senjata tajam (sajam) yang digunakan untuk para remaja tawuran (Kamis, 23/3).

Masih dari wilayah Depok, tawuran dua kelompok remaja terjadi. Rekaman video CCTV memperlihatkan dua kelompok remaja saling kejar dan serang di Wilayah Cilangkap Tapos Depok, Jawa Barat. Aksi tawuran ini terjadi jelang waktu sahur pada Jumat (24/3).

Sementara itu dari Bantul, Yogyakarta, pada Sabtu (25/3), Polres Bantul menang k ap sedikitnya 12 pelajar usia belasan tahun yang hendak perang sarung selepas tarawih dan sahur di tiga lokasi berbeda. Sungguh miris. Bulan Ramadan yang seharusnya digunakan untuk memperbanyak amal sholeh justru diwarnai dengan aksi tawuran remaja. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan warga karena tawuran remaja justru makin

Bukber Dilarang, Konser Diizinkan.

Tanya Kenapa?

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor (0251) 8312292

RS Azra (0251) 8318456

RS Hermina Mekarsari (021) 29232525

RS Medika Dramaga (0251) 8308900/081319310610

Bogor Medical Center (BMC) (0251) 8390435

RS Karya Bhakti Pratiwi (0251) 8626868

Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi (0251) 8324024

Rumah Sakit Islam Bogor (0251) 8316822

Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360

Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976

RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628

RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016

Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222

RSUD Ciawi (0251) 8240797

Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397

Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441

Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866

Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440

Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724

Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396

Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000

Rumah sakit Ibu dan Anak Trimitra Cibinong (021) 8756-3055

Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567

RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900

RS Ibu dan Anak

BERDASARKAN berita Radar

Bogor yang menyatakan bahwa

Presiden Jokowi dalam arahannya, meminta kegiatan buka puasa bersama (bukber) selama bulan suci Ramadan ditiadakan. Adapun arahan Presiden Jokowi terkait pelarangan kegiatan buka puasa bersama bagi pejabat negara dan pegawai pemerintah itu memuat tiga poin utama.

Pertama, penanganan Covid19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi, sehingga masih diperlukan kehati-hatian.

Kedua, sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriah agar ditiadakan. Ketiga, Menteri Dalam Negeri

Momen Titik Perubahan

ADAKALANYA kita memerlukan momen untuk perubahan.

Tak heran bila momen-momen seperti hari ulang tahun, tahun baru, pernikahan, dan masih banyak lagi momen lainnya digunakan sebagai titik awal perubahan dalam hidup manusia.

Pastinya perubahan yang diinginkan adalah perubahan yang lebih baik. Tak terkecuali momen Ramadhan ini, yang seharusnya kita manfaatkan untuk menjadi titik awal perubahan diri menjadi manusia yang lebih taat kepada Penciptanya.

Tak ada manusia yang ingin terus menerus terpuruk dalam kemaksiatan dan keburukan.

Pasti pernah dalam diri kita, dalam hati kita, satu saat terbersit ingin menjadi insan yang bertakwa.

Inilah saat untuk memperbaiki diri, tiada kata terlambat. Bersyukur kita masih diberi kesempatan untuk berubah. arimbi.nu@gmail.com

Rendahnya

Mental Health Rakyat

ANGKA bunuh diri di Indonesia diperkirakan jauh lebih tinggi daripada angka resmi. Bahkan diperkirakan bisa mencapai empat kali dari data resmi. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak kasus kematian akibat bunuh diri yang tidak diketahui. Pelakunya terdapat dari berbagai macam usia dan berbagai macam alasan. Terbaru ada beberapa kasus mahasiswa yang mengakhiri hidup karena masalah ekonomi dsb.

Kasus ini menjadi cerminan bahwa terdapat gangguan kesehatan mental pada warga, sehingga mereka memilih untuk mengakhiri hidupnya. Terdapat berbagai macam faktor yang berpengaruh terhadap gangguan mental yang mengakibatkan mereka tidak tahan dengan tekanan kehidupan yang mereka alami. Kurikulum bermasalah, kurangnya jam pelajaran agama, hingga pola asuh yang salah mengakibatkan rapuhnya generasi.

Jika ditelaah lebih dalam, maka semua mengerucut pada buruknya sistem dan abainya penguasa terhadap rakyat.

Mental health sangat penting dijaga agar generasi menjadi kuat, sehingga Islam juga memiliki pandangan mengenai agar menindaklanjuti arahan tersebut di atas kepada para gubernur, bupati dan wali kota. Tentu kebijakan presiden tersebut mengundang kontroversi. Pasalnya, pandemi covid sudah berlalu, dan angka pasien yang terpapar corona pun sudah sedikit, maka alasan pelarangan buka bersama ini tidak masuk akal. Padahal pada beberapa waktu lalu, konser salah satu grup musik yang berasal dari Korea baru saja berlangsung. Tidak tanggung-tanggung ratusan bahkan ribuan orang menghadiri konser tersebut, tapi pemerintah tidak memberika pelarangan terhadap konser tersebut. Sungguh aneh bukan.

Hal ini sangat berbeda dengan suasana Ramadhan di masa kejayaan Islam. Tradisi memberi makan, makan bersama tetangga, saling mengunjungi untuk berangkat tarawih merupakan tradisi yang khas dan merekatkan ukhuwah Islamiyah. Bahkan negara memfasilitasi untuk open house buka bersama dengan kedutaan asing untuk menyemarakkan Ramadhan. Setelah buka bersama, malah diberikan bingki_ san dan uang saku sebagai oleh-oleh dari buka bersama. Sangat menyenangkan. Oleh karena itu pelarangan bukber yang dikeluarkan pemerintah merupakan kebijakan yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan tradisi Islam dalam menyemarakkan Ramadhan. nahwatunnida@gmail.com

Ramadan

Penuh Berkah

RAMADAN kembali menyapa. Bulan yang sangat dirindukan dan dinantikan oleh umat muslim. Umat Islam di seluruh penjuru dunia menyambut kedatangannya dengan perasaaan gembira dan suka cita. Tiada bulan ketika bersamanya hati menjadi tenang dan membuat jiwa-jiwa orang mukmin damai, kecuali Ramadan.

Ada beberapa alasan sehingga seorang muslim patut bergembira dengan kedatangan bulan Ramadan. Pertama, Ramadan merupakan bulan yang sangat agung dan berlimpah keberkahan (syahrul adzim mubarak). Kedua, Ramadan dikenal juga sebagai bulan ampunan (syahrul magfirah). Ketiga, Ramadhan merupakan bulan pembebasan dari api neraka (itqun minan nar). Keempat, Ramadan merupakan bulan Al-Qur’an (syahrul Qur’an). Kelima, Ramadan adalah bulan yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam lailatul qadar. Tentunya, masih banyak keutamaan-keutamaan lain yang bisa kita peroleh dari bulan Ramadan. Apapun kondisi yang tengah kita hadapi saat ini, tentu tidak akan menghalangi kita untuk bergembira, bersuka cita serta berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan nan penuh berkah mulia Ramadan. Marhaban ya Ramadan.

Nurul Aqidah, Bogor, nurulaqidahku@gmail.com intens di Bulan Ramadan. Itulah potret generasi hari ini yang semakin suram. Para calon penerus estafet kepemimpinan bangsa justru berperilaku seperti itu. Kita harus mau jujur mengakui bahwa ada kesalahan dalam pendidikan di negeri ini sehingga melahirkan generasi sakit.

Oleh karena itu, penguatan peran keagamaan menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi. Hanya dengan pembinaan keimanan dan ketakwaan yang bisa meng- hindarkan pelajar dari aksi kriminalitas. Dan ini tidak bisa diserahkan kepada individu yang bersangkutan atau kepada keluarga saja.

Butuh sistem pendidikan dengan kurikulum pendidikan yang fokus pada pembentukan karakter peserta didik menjadi insan yang beriman dan bertakwa dan siap menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Wahyu Utami

Larangan Bukber Yang Bikin Siwer

PRESIDEN Joko Widodo mengeluarkan arahan agar seluruh pejabat negara tidak menggelar acara buka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah. Arahan tersebut tertuang dalam surat dengan kop surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor R 38/Seskab/ DKK/03/2023 tertanggal 21 Maret 2023.

Meskipun larangan buka puasa bersama hanya berlaku untuk ASN, tapi tetap saja ini membuat masyarakat siwer bin bingung. Sebab sebelum ramadhan tiba, pemerintah sudah sering membuat acara dengan mengumpulkan banyak orang.

Masyarakat dan pejabat pemerintah juga bebas bepergian dengan pesawat tanpa menerapkan jaga jarak.

Bahkan beberapa waktu lalu kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang tidak dilarang. Seperti acara Pernikahan Kaesang di Solo dimana ribuan orang berkumpul. Ada juga Konser Musik DEWA 19, 65.000 orang berkumpul di JIS. Begitu pun dengan konser Musik BLACKPINK 50.000 orang berkumpul di GBK.

Jika dilihat, larangan itu malah terkesan tak memahami makna dan hikmah dari prosesi buka puasa bersama di bulan Ramadan. Buka puasa bersama menjadi ajang meningkatkan silaturahmi dan positif bagi peningkatan kerja dan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ketika kekhawatiran bahaya pandemi Covid-19 yang menjadi alasan dilarang gelar buka puasa lantaran masih ada bahaya Covid-19 itu dirasa berlebihan.

Maka jangan salahkan umat Islam jika menilai penguasa saat ini mengidap Islamophobia bahkan anti Islam. Sikap ini mengindikasikan sarat muatan diskriminatif dan diduga penuh kebencian terhadap Islam.

Ketika harusnya syiar Islam disemarakkan, bulan suci dimuliakan, buka puasa bersama yang menjadi ajang silaturahmi dan berbagi kebaikan dilarang, masihkah kita berharap pada sistem yang rusak seperti sekarang ini? Padahal ada sistem kehidupan terbaik yang Allah siapkan untuk kehidupan umat Islam, sistem kehidupan dimana Islam diterapkan dengan sempurna, Bulan Suci Ramadhan dimuliakan dengan menyemarakkan syiar Islam, saling berbagi dan bersilaturahmi.

Lia Ummi’y AyubiKajian Muslimah Perindu Surga

KEHILANGAN STNK R2 Hnd, Mrh, 2014, F4538IQ, Nk:MH1JFM227EK157216, Ns:JFM2E2166725, an.Santi Mayangsari, Kp.Nagrak Rt.2/4, Gn.Putri Kab.Bgr. (PKT1-23000521-18,25/03,01/04/23)

BPKB No:J03638635 R4 Hnd, 2012, F1514DH, Abu-abu Met, Nk:MHRGB3850CJ217842, Ns:L15A79042427, an.Lidya Susanti, Purbasari No.7 Gn.Batu Kota Bgr. (RB1-23000559-25/03/23) hal ini. Islam memandang manusia secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan manusia tidak sebatas fisik saja, tetapi juga mental. Menjadikan aqidah Islam sebagai asas kehidupan, sehingga manusia akan menjadi kuat, tangguh, sabar dan ikhlas akan cobaan yang dialaminya.

Ia juga akan meyakini adanya kehidupan akhirat yang kekal di dalamnya. Selain itu, negara tidak boleh abai dan juga harus menjamin hidup rakyat agar mengurangi tekanan.

Annisa Nur Hanifah, Yogyakarta

RUKO DIJUAL Oper alih Ruko tersewa utk investasi. LB.450, LT.200, 3,5Lt (basement) SHM, IMB, 4,5M, Cikalang, Bgr.081310417118. (RB2-23000555-27/04/23)

RUMAH DIJUAL Rumah dijual lok : Jl.Pakuan Ciheuleut Bogor Timur, luas 50M2, sertifikat, 2 lantai, ada kost2an. Harga 350 jt nego. Hub : 081399310827. (RB3-27/03/23)

This article is from: