6 minute read

Lampiran Pelaksanaan Pembinaan Guru

Next Article
Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Haryanti, Sri. Analisis Hasil Asesmen Diagnostik Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Pada Pembelajaran Dimensi Tiga Tipe TPS Kelas X. Jurnal Karya Pendidikan Matematika 2018.

Advertisement

Kurniawan, Dian, Penggunaan Assessmen for Learning Melalui Peer Assessment untuk

Meningkat Mathematical Problem solving Jurnal Penelitian Pendidikan dan

Pengajaran Matematika vol. 2 no. 2, pp. 87–98, September 2016

Sufyadi, Susanti, dkk. 2021. Panduan Pembelajaran dan Asesmen

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA).

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Rachmah, Dinda Yulia. . 2018. Skripsi: Pengembangan Instrumen Asesmen Diagnostik untuk Melihat pemahaman Konsep Aljabar sebuah skripsi Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya.

Tim Penyusun. 2020. Buku Saku Asesmen Diagnostik Kognitif Berkala. Jakarta: Pusmenjar

Balitbang Kemendikbud RI.

Tim Penyusun. 2021. Asesmen Diagnostik-Unit Modul Asesmen. Jakarta: Kementerian

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Dinn Wahyudin, Mendiagnosa Siswa dan Tindak Lanjut, Bahan Diskusi Asesmen dan

Pembelajaran Literasi dan Numerasi di Masa Pandemi, Pusmenjar Balitbang

Depdikbud, 10 Juli 2020

Wayan, AS., I. (2010). Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah Dan Penelitian Tindakan

Sekolah Untuk Kepala Sekolah Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pembelajaran Serta

Bahan Belajar Mandiri Dimensi Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: Az-Zahra Books. Vedia. 2020. Alam Terkembang Menjadi Guru – Belajar yang Memerdekakan. Banten: Gong Publishing. __________ . Antologi Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru pada Era Virus Corona 19 di Berbagai Sektor Pendidikan. “Penting Memahami Perbedaan Jarak Jauh dan Pembelajaran tatap Muka”. Tulungagung: Akademia Pustaka.

E. Peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah Berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK)

Pengawas sekolah berperan sentral dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kualitas kepala sekolah dan guru, yang berdampak pada peningkatan prestasi siswa dan peran masyarakat dapat menjadi petunjuk keberhasilan pengawas sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Keberhasilan pengawas sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah yang dibinanya tidak terlepas dari kompetensi yang dimilikinya. Peraturan MenteriPendidikan Nasional (Permendiknas) No.12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah memberikan acuan bagi pengembangan kompetensi pengawas sekolah/madrasah. Permendiknas tersebut menyebutkan bahwa ada enam dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial. Melihat pentingnya pemetaan kompetensi pengawas sekolah, maka diperlukan instrumen yang dapat mengungkapkan secara utuh peta kompetensi pengawas sekolah. Untuk itu LPPKS sebagai lembaga yang ditunjuk untuk mengembangkan instrumen pemetaan kompetensi pengawas sekolah telah menyusun Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) bagi Pengawas Sekolah yang digunakanuntuk melakukan pemetaan kompetensi pengawas sekolah di seluruh Indonesia pada tahun 2011. Dimensi Kompetensi AKPK bagi Pengawas Sekolah didasarkan pada 6 kompetensi sebagaimana telah dijelaskan di atas. Tujuan dari AKPK bagi Pengawas Sekolah adalah untuk: mengidentifikasi bagian-bagian dari tiap-tiap kompetensi yang merupakan pengetahuan, keahlian yang sudah dimiliki sebagai pengawas sekolah/madrasah. Bagian-bagian ini menjadi kekuatan bagi pengawas sekolah/madrasah. Selain itu juga berfungsi untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari tiap-tiap kompetensi yang masih memerlukan pengetahuan, keahlian dan penerapan di tempat kerja yang lebih mendalam. Bagian-bagian ini merupakan baagian yang perlu dikembangkan lebih lanjut.

Berdasarkan AKPK sebelumnya penulis memiliki nilai AKPK paling rendah pada bidang evaluasi Pendidikan. Oleh karena itu, penulis melakukan AKPK di sekolah magang. Dengan kegiatan sebagai berikut: a. Persiapan

Dalam kegiatan AKPK ini penulis terlebih dahulu melakukan perencanaan. Pada bagian perencanaan, penulis mempersiapkan instrumen wawancara untuk kepala sekolah dan pengawas sekolah. Selain itu penulis juga berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk memaparkan tujuan OJT pada sekolah beliau bahwa ada tiga kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah magang ini dan salah satunya adalah peningkatan AKPK berkenaan dengan kompetensi evaluasi pendidikan. Penulis juga menyampaikan teknik dan cara pengambilan data dan informasi berkaitan dengan kegiatan tersebut. Pemaparan tujuan dan teknik ini dapat difahami, sehingga Kepala Sekolah memberikan ruang dan waktu yang sebaik-baiknya kepada penulis. b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penulis berusaha mempelajari kompetensi supervisi yang dimiliki oleh kepala sekolah dengan cara melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan beberapa orang guru, (daftar pertanyaan dan jawaban terlampir). Kegiatan AKPK di sekolah magang dilakukan bersamaan waktunya dengan PKKS yaitu ini dilaksanakan pada tanggal 30 November sampai 7 Desember 2021.

c. Hasil

Hasil dari wawancara kepada kepala sekolah dan pengawas sekolah dihasilkan simpulan bahwa kompetensi yang dimiliki Kepala dan pengawas SMA Negeri 4 Kota Tangerang sangat baik dan bisa dijadikan sebagai pembelajaran yang berarti bagi penulis sebagai calon pengawas sekolah. Dari hasil wawancara penulis merangkumnya sebagai berikut :

Hal yang perlu diketahui saat melakukan penilaian kinerja kepala sekolah Lima kompetensi KS sesuai dengan 8 standar nasional Pendidikan. Dokumen diperlukan untuk penilaian kinerja kepala sekolah yaitu dokumen pelaksanaan dan evaluasi dan cara menyusun instrumen penilaian kinerja kepala sekolah yaitu dengan berdasarkan 5 poin kompetensi KS yang diuraikan dengan menggunakan skala 1 s.d. 4 untuk masing-masingnya.

Hal yang perlu diketahui saat melakukan penilaian kinerja guru yaitu pedoman PKG, tujuan PKG, aspek/unsur yang dinilai (4 kompetensi utama guru) Dokumen yang diperlukan untuk dapat melihat kinerja guru yaitu dokumen proses pembelajaran, meliputi RPP, melaksanakan pembelajaran, mengevalusi dan dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan tindak lanjut hasil penilaian. dokumen hasil supervise guru mapel. Untuk guru BK yaitu dokumen mengenai proses pembimbingan meliputi kegiatan merencakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan, dokumen hasil supervisi BK. Sementara untuk guru dengan tugas tambahan yaitu dokumen yang terkait dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah, seperti wakasek, kepala perpustakaan, kepala lab., walas, Pembina ekskul, dan tugas lainnya. Dokumen haisl supervise guru dengan tugas tambahan. Cara menyusun instrumen penilaian kinerja guru adalah buku pedoman pelaksanaan PKG.

Hal yang perlu diketahui saat melakukan penilaian kinerja TU yaitu program kerja tahunan tenaga administrasi sekolah, pembinaan dan pengembangan karier pelaksanaan urusan administrasi sekolah dan pendokumentasian administrasi sekolah. Dokumen yang diperlukan untuk dapat melihat kinerja TU yaitu program kerja tahunan tenaga administrasi sekolah, pembagian tugas tenaga admsekolah, buku bimbingan pegawai. Dokumen adm. Kepegawaian, keuangan sarana dan prasarana , kesiswaan, persuratan dan pengarsipan, kurikulum, data dan informasi, evaluasi kinerja pegawai, evaluasi pelaksanaan program. Instrument penilaian kinerja TU telah terdapat dalam buku pedoman penilain kinerja tenaga adm.sekolah yang disusun oleh sub dit penilaian kinerja dan pengembangan karier direktorat pembinaan tendik dikdasmen dirjen GTK.

Hal yang perlu diketahui saat melakukan penilaian kinerja pengelola perpustakaan yaitu proker pengelola perpustakaan. Pengembangan dan pengorganisasian layanan jasa informasi perpustakaan. Dokumen yang diperlukan untuk dapat melihat kinerja pengelola perpustakaan yaitu okumen proker perpustakaan. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program perpustakaan sekolah. Dokumen pengelolaan informasi. Dokumen informasi jasa layanan jasa

informasi perpustakaan. Program literasi informasi. Dokumen pengembangan pribadi pengelola perpustakaan. Cara menyusun instrumen penilaian kinerja pengelola perpustakaan yaitu terdapat dalam permendiknas no.25 th 2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Hal yang perlu diketahui saat melakukan penilaian kinerja tenaga laboratorium pengorganisasian lab., Pengelolaan dan adm,lab., pengelolaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan laboratorium, pengembangan dan inovasi laboratotrium, pengelolaan lingkungan P3. Dokumen yang diperlukan untuk dapat melihat kinerja tenaga laboratorium yaitu dokumen proker,adm,dan pengelolaan lab, sarpras lab, pemanfaatan lab utk kepentingan Pendidikan dan penelitian di sekolah, pengelolaan lingkungan dan P3. Cara menyusun instrumen penilaian kinerja tenaga laboratorium yaitu terdapat dalam PKG dengan tugas tambahan kepala lab/bengkel sekolah/madrasah dari kemendikbud RI

Pada akhirnya, setelah melakukan On the Job Training pada SMA Negeri 4 Kota Tangerang penulis mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dalam evaluasi pendidikan. Hal yang bisa penulis terapkan dalam peningkatan kompetensi evaluasi pendidikan di masa yang akan datang adalah melakukan pengamatan yang mendalam terhadap dokumentasi mutlak harus dilakukan untuk dapat memberikan penilaian kinerja baik itu pada saat penilaian kinerja kepala sekolah, guru, TU, pengelola perpustakaan, maupun tenaga laboran. Dari pengetahuan ini penulisa sebagai calon pengawas mendapat nilai AKPK 96 dengan predikat sangat memuaskan.

This article is from: