5 minute read
DUEL 2 TERBAIK
UFC 284 akan menggelar laga penting yang mempertemukan dua pemegang sabuk juara: Islam Makhachev kontra Alexander Volkanovsk di RAC Arena, Perth, Australia, Minggu (12/2/2023).
Kehormatan dipertaruhkan dalam pertandingan kali ini.
Advertisement
Bagi Makhachev, dia akan kehilangan sabuk juara kelas ringan apabila kalah karena laga ini dihelat di divisinya.
Adapun bagi Volkanovski, walau sabuk juara kelas bulu miliknya hanya menjadi pajangan pada laga kali ini, tidak demikian halnya dengan status sebagai petarung nomor 1 di UFC.
Volkanovski merupakan penguasa ranking pound-for-pound alias lintas divisi UFC, dan Makhachev tepat berada di bawahnya. Kedua petarung ioni datang ke UFC 284 dengan rekor mengesankan. Makhachev dengan torehan 11 kemenangan beruntun dengan hasil impresif terkini diraih saat menumbangkan juara kelas ringan sebelumnya, Charles Oliveira. Rekor lebih gila lagi dicatatkan Volkanovski karena mampu menyatukan 22 kemenangan beruntun di seluruh ajang
MMA. Dia tak pernah lagi tumbang sejak terakhir kali mengalaminya pada tahun 2013 saat masih berkompetisi di ajang tarung lokal di Australia.
Sementara di oktagon, arena
UFC, Volkanovski telah mencetak 12 kemenangan beruntun dengan 10 laga di antaranya terjadi di kelas bulu. Sorotan akan tertuju ke sudut Makhachev. Pasalnya, dia tak lagi mendapat dampingan dampingan dari mentor sekaligus sahabat karibnya, Khabib Nurmagomedov. Bagi Makhachev, ini menjadi kesempatannya untuk menjual citranya sendiri sebagai jagoan tanpa bayang-bayang The Eagle.
"Dia (Nurmagomedov) berkata, 'Teman-teman, ketika saya bepergian dengan kalian, semua media, semua hal terfokus pada saya'," kata Makhachev, dikutip dari MMA Junkie. "Dan, bukan hanya kali ini saja, saya meninggalkan kamp, perjalanan, karena kalian harus membuat catatan besar kalian sendiri,'" ucap Makhachev. Sementara itu, Volkanovski selangkah lagi akan mencetak catatan langka sebagai juara dua divisi di UFC secara bersamaan. Dalam sejarah UFC hanya ada empat petarung yang mampu melakukannya yaitu Conor McGregor, Henry Cejudo, Daniel Cormier, dan Amanda Nunes. Volkanovski akan mewaspadai permainan aman dari Makhachev. "Dia (Makhachev) adalah petarung yang sangat perhitungan. "Dia tidak mengambil risiko yang tidak perlu. Dia datang untuk mencari kemenangan KO? Itu risiko yang tidak perlu. Ia tidak akan melakukannya," ujarnya. (Tribunnews/Bolasport.com)
MMA MANIA
SIAP BERTARUNG - Islam Makhachev (kiri), dan Alexander Volkanovsk siap bertarung dalam perebutan sabuk juara kelas rungan UFC 284di RAC Arena, Perth, Australia, Minggu (12/2/2023).
Bakal Turun 1 Kelas
PETARUNG MMA asal Indonesia, Jeka
Saragih, tidak akan berkompetisi di kelas ringan pada penampilannya nanti di UFC.
Jeka Saragih dipastikan turun satu tingkat dari kelas ringan (155 pon/70,3 kilogram) ke kelas bulu (145 pon/65,7 kg) saat berlaga di UFC.
Jeka akan bersaing di divisi yang saat ini dikuasai Alexander Volkanovski, petarung nomor satu pound-for-pound alias lintas divisi UFC.
Keputusan ini diambil karena postur tubuh Jeka dianggap kurang cukup memadai untuk bersaing di kelas ringan.
Manajer Jeka, Graham Boylan, bahkan menilai petarung asal Simalungun, Su- matera Utara itu itu tidak seharusnya berkompetisi di kelas ringan pada Road to UFC. Tak cuma soal berat, Jeka menghadapi lawan-lawan dengan postur yang lebih besar darinya di kelas ringan. Sebagai informasi, Jeka memiliki tinggi badan 173cm dan jangkauan 175cm. Rerata tinggi dan jangkauan enam petarung teratas kelas bulu UFC saat ini adalah 174,33cm untuk tinggi dan 177,5 untuk jangkauan. Sementara rerata tinggi dan jangkauan enam petarung teratas di kelas ringan adalah 177cm dan 181,5cm.
Jeka sebenarnya mampu membuat kejutan dengan menumbangkan lawannya
Yeremia Masih Agak Trauma
PEBULU tangkis ganda putra Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, baru melakukan comeback pada 2023 setelah pulih dari cedera Anterior Cruciate Ligaments (ACL) di lutut kiri. Cedera itu dia dapat pada Indonesia Open 2022, Juni. Setelah mengikuti tiga turnamen, Yeremia yang berpasangan dengan Pramudya Kusumawardana sudah bisa bertanding meski belum kembali ke performa terbaik.
"Kemarin saat Indonesia Masters 2023 ada gangguan kaki di paha hamstring kaki bagian kanan. Kata dokter, karena kaki kiri ragu-ragu kayak masih takut, jadi banyak tumpuan ke kanan. Akibat terlalu over, kaki kanannya jadi ketarik," kata Yeremia di pelatnas Cipayung, Jakarta.
Pramudya/Yeremia mencapai babak kedua Malaysia Open 2023 karena dihentikan Mohammad Ahsan/Hendra
Setiawan pada perebutan tiket perempat final.
Pada Indonesia Masters 2023, perjalanan Pramudya/Yeremia terhenti setelah dikalahkan Fajar Alfian/Muhammad
Rian Ardianto pada babak kedua. Selanjutnya, pada Thailand Masters 2023, Pramudya/Yeremia terhenti pada perempat final.
"Kemarin saat di Thailand saya masih merasakan sakit pada pertandingan pertama. Tetapi, saat babak delapan besar, sudah mulai enak permainanannya malah kalah," ujar Yeremia.
Yeremia mengakui bahwa saat babak delapan besar Thailand Masters 2023 terkejar skornya. Pasangan berjulukan PraYer itu kalah dari Su Ching Heng/Ye Hong Wei (Taiwan), 17-21, 21-19, 19-21. Su/Ye akhirnya menjadi runner-up pada Thailand Masters 2023. "Ya mungkin fokusnya, masih ragu ragu. Pram juga ragu-ragu. Mungkin karena itu, chemistry belum balik seperti dulu," aku pemain berusia 23 tahun itu.
"Saat kemarin pertandingan pertama, Pram (Pramudya) mengatakan hawa dia bermain kurang enak karena banyak yang menganggap Pramudya harus meng-cover permainannya. Saya bilang dia tidak usah terlalu meng-cover," tuturnya. "Saya sudah bisa bertanding. Jadi, ya seperti biasa saja bermainnya. Pram berpikiran harus cover saya, jadi dia merasa tertekan saat bermain dan terus mati sendiri. Rotasi jadi berkurang," ucap Yeremia.
"Tetapi, setelah saya bilang begitu dia main seperti biasa karena kaki sudah sembuh. Ya mainnya sudah mulai enak pada babak kedua dan babak delapan besar. Saya sudah bisa bermain seperti sebelum cedera meski masih agak ragu sedikit."
Yeremia juga mengaku masih trauma saat melakukan gerakan melompat mundur ke belakang. Tetapi, untuk gerakan ke samping dan depan dia masih merasa normal dan tidak merasakan sakit. (Tribunnews/Bolasport.com) lewat kemenangan KO pada perempat final dan semifinal. Akan tetapi, kerugian yang dialami Jeka karena postur badan terlihat jelas saat bersua petarung India, Anshul Jubli, pada final Road to UFC.
Jeka kesulitan untuk melepaskan diri begitu Jubli menggunakan berat badan dan tenaganya untuk mengendalikannya dalam pertarungan bawah.
"Jeka seharusnya tidak berkompetisi di kelas ringan pada Road to UFC," kata Boylan dikutip BolaSport.com dari MolaSport.
"Karena dia bukan petarung kelas ringan, dia petarung kelas bulu. Dan sekarang dia akan bertarung di divisi yang tepat, dia membuat Indonesia bangga de- ngan bertarung di divisi di atas kelas beratnya," katanya. "Dia bahkan berhasil meng-KO dua petarung di divisi itu. Di final, lawannya terlalu besar untuk dia, semua tahu itu," ucap Boylan. Meski begitu, pria yang juga menjadi
Presiden Cage Warriors itu meyakini Jeka memiliki potensi besar untuk menjadi petarung profesional yang bagus. Jeka sendiri sebelumnya selalu bertanding di kelas ringan sepanjang kariernya.
Di One Pride MMA, petarung berusia 28 tahun ini merupakan mantan juara kelas ringan dengan rekor pertarungan 11-2. (Tribunnews/Bolasport.com)
Janji Kerja Sama dengan Bagnaia
ENEA Bastianini sempat jadi ancaman bagi Pecco Bagnaia yang sedang berjuang memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2022. Kini mereka bersatu di tim pabrikan Ducati. Tampil memukau tahun lalu, Bastianini diperkirakan kembali menjadi saingan Pecco Bagnaia di 2023. Setelah Ducati Lenovo Team memperkenalkan diri untuk musim balap MotoGP 2023, Enea bastianini bilang ia akan bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Saingan utama yang harus dikalahkannya adalah rekan setimnya, yaitu Pecco Bagnaia. Bagnaia menyebut, ia akan frustrasi jika sampai dikalahkan oleh rekan barunya yang sesama pebalap Italia itu. Setelah tes akhir musim lalu di Valencia, mulai hari Jumat (10/2/2023) ini Bastianini akan memulai babak baru dalam kariernya di MotoGP. Bersama pembalap lain, kelahiran Rimini, Italia, itu akan menjalani tes MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia selama tiga hari hingga Minggu (12/3).
Ia akan membiasakan diri dengan garasi dan kepala kru barunya Marco Rigamonti. Mantan pebalap tim Gresini Racing itu harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
“Ini akan menjadi tiga hari yang sangat penting, yang juga akan memungkinkan saya untuk mengenal tim baru saya lebih baik, dengan siapa saya telah memecahkan kebekuan dalam tes pertama Valencia,” kata pebalap yang memiliki sebutan Bestia.
“Pecco dan saya akan berkolaborasi dalam tes ini untuk segera mengidentifikasi jalur yang harus diikuti dan bersiap untuk tes berikutnya di Portugal," imbuhnya, seperti dirilis GridOto dari corsedimoto.com.
Tes resmi MotoGP 2023 berikutnya akan berlangsung di Portimao, Portugal pada 11 hingga 12 Maret mendatang. (Tribunnews/Gridoto.com)