5 minute read

Hati-hati Ancelotti

DUEL semifinal yang menarik dihiasi sepuluh gol, menjanjikan partai final yang pastinya jauh lebih menarik. Itulah yang ditunggu saat juara Liga Champions Eropa, Real Madrid ditantang juara Liga Champions, Al Hilal dalam final Piala Dunia antarklub di Stadion Prince Moulay Abdellah, Maroko, inggu (12/2) dini hari nanti. Klub raksasa Spanyol, Madrid melenggang ke final dengan jauh lebih mulus setelah menggilas Juara Afrika, Al Ahly 4-1. El Real yang menjuarai empat Piala Dunia antarklub dari lima final sebelumnya, tentunya menjadi favorit kuat pada final kali ini. Namun, Al Ahly yang merupakan tim elite Arab Saudi ini tak boleh dipandang enteng. Secara mengejutkan, mereka lolos ke

Direct Points

Advertisement

• Al Hilal siapkan kejutan

• Eksploitasi sisi kiri pertahanan Madrid

• Lini belakang Madrid masih digoyang cedera babak final setelah menggebuk juara Copa Libertadores 3-2. Pelatih Al Ahly, Ramon Diaz berkoar, timnya memang pantas melaju karena lebih unggul dalam strategi. "Mereka terkejut dengan strategi, dan kualitas yang kami tunjukkan," ujarnya merujuk kemenangan atas juara Brasil, Flamengo yang dihiasi de- ngan dua gol penalti oleh Salem

Al Dawsari tersebut.

Untuk laga puncak, pelatih asal Argentina ini mengaku sudah mempelajari kekuatan, dan kelebihan El Real, yang di laga ini tanpa sejumlah pemain andalan yang cedera.

Dikutip dari The National, Diaz melihat ada potensi celah yang bisa ditembus di lini pertahanan kiri El Real, setelah bek utamanya, Ferland Mendy absen karena cedera.

Walhasil, pemain Prancis lainnya, Edu Camavinga yang sejatinya seorang gelandang, dipaksakan untuk mengamankan sektor kiri. Diaz dan stafnya telah mencatat kesulitan yang dihadapi Camavinga melawan pemain Al Ahly Hussein El Shahat, hingga terpaksa menje- galnya di kotak terlarang yang melahirkan penalti. Tim dari Mesir ini bisa menipiskan skor jadi 2-1 dengan sisa waktu 25 menit. Sayangnya, Madrid mencetak gol ketiga, dan keempat di waktu tambahan.

Pelatih Madrid Carlos Ancelotti juga khawatir dengan potensi lini belakang yang keropos. Dia telah memanggil Eder Militao, bek tengah, dari rehabilitasi cedera di Spanyol untuk meningkatkan opsi pertahanannya. Juga memanggil Karim Benzema. Meski dia mengakui, kedua pemain pilarnya itu “belum sepenuhnya pulih”. Di antara kekhawatiran Ancelotti adalah kompromi yang harus dia lakukan di lini belakang.

Thibaut Courtois, sang penjaga gawang, absen karena cedera otot. Nacho, pengganti yang lebih disukai untuk Mendy, harus beroperasi sebagai bek kanan karena Dani Carvajal yang sudah lama bertugas, menderita sakit.

Wakil Carvajal, Lucas Vazquez, juga absen dalam jangka panjang.

Celakanya, Al Hilal juga kuat di sayap. Salem Al Dawsari, yang mengonversi dua penalti melawan Flamengo, menjadi man of the match di semifinal.

Andre Carillo juga bersinar melawan juara Amerika Selatan itu meski berada di posisi yang lebih dalam dari yang biasa dilakukan pemain sayap Peru itu. Pastinya, jangan lupakan Luciano Vietto.

Pemain Argentina itu dilanggar dua kali di area penalti Flamengo untuk memberi Al Dawsari dua gol tendangan penalti dan, me- ngecoh David Luiz, mencetak gol ketiga Al Hilal. “Dia brilian,” kata Diaz tentang rekan senegaranya, memuji disiplin taktis Vietto. Al-Hilal memang punya potensi untuk mengejutkan. Mereka telah dua kali jadi semifinalis sebelumnya. Pada 2019, dan tahun lalu saat ditekuk Chelsea 1-0. Ini penampilan pertama di final, terjadi setelah kemenangan panggung besar di Piala Dunia Qatar. Al Dawsari dan delapan rekan klubnya terlibat dalam kemenangan 2-1 Arab Saudi atas Argentina di babak penyisihan grup. Itu adalah satu-satunya kekalahan Argentina dalam 43 pertandingan yang berpuncak pada kemenangan final Piala Dunia. Ancelotti memang harus hati-hati. (Tribunnews/den)

Kane Kejar Rekor Baru Lagi

HARRY Kane baru saja menorehkan rekor baru sebagai topskor sepanjang Tottenham Hotspur lewat satu golnya ke gawang Manchester City 1-0 pada laga terakhir. Dia melewati rekor 266 gol yang dipegang Jimmy Greaves 40 tahun silam. Kini, striker timnas Inggris ini punya potensi mengukir rekor baru lagi saat Tottenham Hotspur menyambangi markas Leicester City, Stadion King Power dalam pekan ke-23 Liga Primer, Sabtu (11/2) malam nanti. Leicester selama ini adalah gawang favorit Kane. The Foxes menjadi klub yang gawangnya paling sering dibobol striker berusia 29 tahun ini di berbagai kompetisi.

Tercatat, Kane telah 20 kali menjebol gawang The Foxes dari 19 laga. Sedang di Liga Primer, dia telah 18 kali membobol gawang Leicester City dari

15 laga. Dalam sejarah Liga

Primer, hanya Alan Shearer yang pernah mencetak gol lebih banyak darinya yakni 20 gol kontra Leeds.

Nah, jika Kane bisa mencetak brace malam nanti, maka dia akan melewati rekor sang legenda. Dan itu bukan hal yang mustahil. Pasalnya, sepanjang duelnya kontra The Foxes, dia tercatat telah dua kali melakukan brace, sekali hattrick, bahkan sekali quatrick. Selain itu, performa Tot- tenham secara keseluruhan juga sedang bagus-bagusnya.

Tim dari London ini telah mengemas tiga kemenangan beruntun di berbagai kompetisi dengan clean sheet. Pastinya, hal ini akan lebih memudahkan Kane untuk mencetak banyak gol malam ini.

Jangan lupakan pula faktor kembalinya sang pelatih, Antonio Conte. Pelatih asal Italia ini sempat pulang kampung setelah menjalani operasi pengangkatan kantung empedu pada awal Februari lalu. Kini setelah kondisinya membaik, Conte pun langsung bekerja kembali di pinggir lapangan bersama para pemain Tottenham. Hadirnya Conte tentu akan memberikan motivasi bagi pemainnya untuk bisa kembali meraih hasil maksimal.

"Antonio kembali ke lapangan. Dan pagi ini dan dia bersama kami,” ungkap Cristian Stellini dilansir dari Tutto Mercato, Jumat (10/2/2023).

Sayangnya, dalam comebacknya, Conte bakal kehilangan dua pemain pilarnya, Kiper Hugo Lloris, dan gelandang tengah, Yves Bissouma. Spurs akan bertarung tanpa kiper utamanya ini untuk beberapa pekan ke depan setelah kiper asal Prancis ini cedera lutut dalam laga kontra Manchester City. Termasuk dia juga akan melewatkan leg pertama babak 16 besar Liga Champions

ADRIAN DENNIS / AFP kontra AC Milan. "Kami mengalami kerugian besar, Lloris mungkin absen selama enam pekan ke depan. Nantinya Fraser Forster akan mengambil alih," ujar Stellini.

RAYAKAN GOL - Dalam foto 5 Februari, tampak Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane merayakan gol ke gawang Manchester City di London.

Sementara Bissouma akan menjalani operasi demi memperbaiki fraktur pada pergelangan kaki kirinya, dengan jangka waktu untuk kembalinya belum dapat ditentukan. Leicester sendiri sedang dalam posisi kritis setelah menelan empat kekalahan beruntun. Hal itu membuat posisi mereka melorot ke papan bawah. Nama pelatih Brendan Rodgers bahkan sudah ramai disebut-sebut bakal ditendang. Namun, di laga terakhir, The Foxes bangkit dengan memukul Aston Villa 2-4 lewat aksi spektakuler Kelechi Iheanacho yang mencetak satu gol, dan dua assists. Saat ini, mereka masih bisa sedikit bernapas lega setelah berada di peringkat 14 dengan 21 poin dari 21 laga. Namun, mereka hanya terpaut tiga poin dari Everton yang berada di peringkat 18 di zona degradasi. Jika kubu The Foxes gagal meredam amukan Kane yang sedang "on fire", dan rival-rival papan bawah meraup kemenangan, bukan tak mungkin mereka akan tergelincir lagi ke jurang degradasi. (Tribunnews/den)

Impian Tembus Timnas

berambisi mendapat tempat utama di PSS, Ifan punya motivasi tinggi untuk tampil di level timnas.

Pada usianya yang baru masuk 21 tahun, penampilannya bersama tim Super Elja kian membaik di putaran kedua Liga 1 2022/2023.

Penampilan impresif Ifan tentu tak hanya terlihat pada saat dirinya bermain kala tim melawan Persik saja.

Namanya sebenarnya mulai diperhitungkan saat akhir putaran pertama lalu, saat PSS menghadapi Bali United. Pada laga itu Ifan bermain di posisi gelandang bertahan bersama Jihad Ayoub. Ia mampu menjaga kerapatan lini belakang sekaligus mengalirkan bola ke lini depan. Meski tak menyumbang gol, PSS Sleman menang 1-2 atas tuan rumah Bali United. Sejak saat itulah Ifan Nanda mulai diperhitungkan masuk dalam 11 utama PSS di setiap laga. Gaya bermainnya yang tenang dan bisa diturunkan di sejumlah posisi, membuatnya menjadi pemain potensial di masa depan. “Motivasi tentu ada untuk menjadi pemain timnas, dan itu juga saya rasa target dari setiap pemain. Targetnya tentu untuk bisa tampil secara reguler dan

This article is from: