4 minute read
SECUIL SEJARAH EKS GEDUNG RADIO BELANDA
by ARÇAKA
DESIGNDESIGN
TELEPOONKEN
Advertisement
Text by Stella Maris Photos by okezone.news, google images
Problematika keterbatasan lahan terus menjadi perbincangan dan tantangan bagi para arsitek. Ketakutan-ketakutan terus bermunculan, seperti tidak ada lagi tanah yang bisa dibangun, RTH yang semakin tipis, sampai ketakutan perihal arsitek yang kurang diminati di masa yang akan datang. Lahan yang semakin terbatas membuat harga tanah terus melambung tinggi. Hal tersebut terjadi karena semakin tingginya permintaan namun tidak diiringi dengan jumlah lahan yang semakin lebar. Pada akhirnya yang terjadi adalah harga tanah berbanding lurus dengan permintaan konsumen. Hal ini tentu menjadi permasalahan yang krusial dan perlu diupayakan solusinya oleh masyarakat, terlebih para penggelut dibidang arsitek: Bagaimana caranya agar manusia dapat terus melakukan pembangunan tanpa memerlukan banyak lahan ?
Meski mengetahui dengan jelas permasalahan yang ada, banyak kalangan masyarakat maupun pemerintahan tidak juga secara kritis dan sigap untuk mencari solusi. Mengapa demikian? Bila kita meninjau langsung ke lapangan, rupanya masih banyak sekali bangunan mangkrak tanpa ada upaya pemanfaatan yang jelas dan berguna bagi masyarakat sekitar, contohnya gedung Telepoonken. Telepoonken merupakan gedung eks radio pertama Belanda di Bandung. Gedung tersebut didirikan pada tahun 1904 oleh Ir. Raymond Sircke Helssinken. Telepoonken terletak di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Jalan Radio, Kecamatan Cililin. Pada saat itu Raymond membeli tanah sekitar 3,85 hektar untuk kemudian didirikannya 5 bangunan diatasnya. Gedung yang berdimensi 18m x 12m dengan tinggi 9m tersebut digunakan sebagai komunikasi antar sekutu Belanda saat PD I.
Sekitar tahun 1918, kantor radio tersebut Gedung Telepoonken merupakan salah satu mengalami kebangkrutan. Hal itu terjadi karenabangunan bersejarah yang mengusung gaya Arsitekbiaya operasional terlalu tinggi yang diakibatkan tur Indische. Gaya Arsitektur Indische adalah hasil letaknya berada di tengah-tengah lembah, membuat perpaduan antara gaya arsitektur Belanda dengan daya pemancar radio mengendur. Akhirnyagaya arsitektur lokal. Trend arsitektur kolonial terse, Raymond berusaha untuk mempertahankan but dimulai pada abad 16 - 1800an untuk menangTelepoonken dengan menambah antena pemancar digapi perbedaan iklim antara Belanda dan Indonesia. sekitar bukit sebelah barat gedung. Usaha Raymond Para arsitektur Belanda ditantng untuk merancang ternyata membuahkan hasil, yaitu memudahkan para bangunan dengan menghadirkan konsep arsitektural kolonial dapat berkomunikasi hingga Eropa Barat Belanda namun juga dapat menyesuaikan diri dan dan Amerika. Namun sayangnya, usaha itu tidak bertahan terhadap iklim tropis. Adapun karakteristik berdampak banyak bagi keberlangsungan Telepoonken. Gedung yang dindingnyabangunan dari Arsitektur Indische: bermaterialkan campuran batu andesit dan kapur
1. Terdapat gevel pada tampak depan bangunan. tersebut tetap mengalami kebangkrutan hingga 2. Atap tinggi, curam, serta bertingkat. akhirnya semua peralatan harus dipindahkan Dimaksudkan agar air hujan dapat cepat ke Gunung Puntang Bandung Induk. mengalir. dan Dayeuh Kolot, Kabupaten 3. Adanya tritisan guna meghindari tampias Setelah Telepoonkenair hujan. benar-benar dinyatakan bangkrut, lahan beserta gedungnya 4. Ketinggian plafon diatas 4m. beberapa kali mengalami pemindahtanganan, Agraria, Badan Keamanan 5. Ventilasi lebar dan tinggi. seperti Departemen Rakyat, Pangdam IV/Siliwangi, Perum Telekomunikasi Daerah 8 Bandung, sampai ke masyarakat sekitar yang diterima oleh Bupati Lily Sumantri. Lalu sekitar bulan Desember 1981, Bupati Bandung memohonkan izin 3 gedung untuk dibangun menjadi sekolahan, yang sekarang menjadi SMA Negeri 1 Cililin.
Sayangnya,Sayangnya, 22 gedung gedung utama utama yang yang menjadi menjadi kantor kantor radio radio tersebut tersebut terbengkalai.terbengkalai. Dinding Dinding beserta kolomnya pun mulai rusak. Bahkan masyarakat sekitar sempatbeserta kolomnya pun mulai rusak. Bahkan masyarakat sekitar sempat Bila ditinjau lagi permasalahan perihal lahan yang semakin menipis, membiarkan menggunakannya sebagai kandang kerbau dan juga untuk menyimpan tumpukan jeramimenggunakannya sebagai kandang kerbau dan juga untuk menyimpan tumpukan jerami suatu gedung terbengkalai adalah hal yang sangat disayangkan. Terlebih gedung Telepoonkbeserta kayu-kayuan. beserta kayu-kayuan. en dapat dikatakan sebagai gedung yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Gedung terseBila ditinjau lagi permasalahan perihal lahan yang semakin menipis, Bila ditinjau lagi permasalahan perihal lahan yang semakin menipis, but juga memiliki karakteristik bangunan kolonial yang kental dan dapat menjadi gedung ikonik bagi daerah setempat. Pemerintah setempat diharapkan dapat lebih memanfaatkan membiarkan suatu gedung terbengkalai adalah hal yang sangat disayangkan. Terlebihmembiarkan suatu gedung terbengkalai adalah hal yang sangat disayangkan. Terlebih gedung-gedung cagar budaya dengan optimal. Selain dapat menekan penghematan lahan gedung Telepoonken dapat dikatakan sebagai gedung yang bersejarah bagi bangsagedung Telepoonken dapat dikatakan sebagai gedung yang bersejarah bagi bangsa dalam pembangunan, pemerintah juga tidak mendapat stigma dari masyarakat yang diangIndonesia. Pemerintah setempat diharapkan dapat lebih memanfaatkan gedung-gedungIndonesia. Pemerintah setempat diharapkan dapat lebih memanfaatkan gedung-gedung gap sangat abai terhadap sekitar. Upaya-upaya bisa dimulai dari mana saja dan dilakukan cagar budaya dengan optimal. Selain dapat menekan penghematan lahan dalamcagar budaya dengan optimal. Selain dapat menekan penghematan lahan dalam secara berkala. Pemerintah bisa bekerja sama dengan para arsitek untuk mengeksplorasi pembangunan, pemerintah juga tidak mendapat stigma dari masyarakat yang dianggappembangunan, pemerintah juga tidak mendapat stigma dari masyarakat yang dianggap dan mengolah gedung tersebut agar lebih berdaya guna bagi bangsa dan juga memiliki daya sangat abai terhadap sekitar. Upaya-upaya bisa dimulai dari mana sajasangat abai terhadap sekitar. Upaya-upaya bisa dimulai dari mana sajasaing bila disandingkan dengan bangunan lainnya di masa mendatang. dan dan dilakukan dilakukan secara secara berkala.berkala. Pemerintah Pemerintah bisa bisa bekerja bekerja sama sama dengan dengan para para arsitek arsitek untuk untuk mengeksplorasi mengeksplorasi dandan mengolah mengolah gedung gedung tersebut tersebut agar agar lebih lebih berdaya berdaya guna guna bagi bagi bangsa bangsa dan dan juga juga memiliki memiliki daya daya saing saing bilabila disandingkan disandingkan dengan dengan bangunan bangunan lainnya lainnya didi masa masa mendatang.mendatang. Sumber:Sumber: https://deskgram.co/explore/tags/bandoeng_history https://deskgram.co/explore/tags/bandoeng_history https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/