5 minute read

PRIHAL: Menyambut 20 Tahun Karya Andra Matin

Teks by Kenia Audita Maheswari Photos by Kenia Audita Maheswari

Kini menginjak dua dekade sejak Isandra Matin Ahmad atau Andra Matin membuat biro arsitektur Andramatin. Pameran arsitektur bertajuk PRIHAL diselenggarakan untuk merayakan. Pameran tersebut dilaksanakan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, pada tanggal 27 November hingga 11 Desember 2019.

Advertisement

PRIHAL memperlihatkan beragam sisi dari biro arsitektur Andra Matin hingga hal – hal yang kurang diperhatikan oleh khalayak umum. Pada pameran arsitektur yang cukup besar ini, PRIHAL dibagi menjadi delapan bagian,

1. Art Shop

2. Linimasa

3. Prihal Jakarta

3. Prihal Kota Yang Lainnya

4. Prihal Bentuk

5. Prihal Material

6. Prihal Yang Berulang

7. Prihal Sehari – Hari

Art Shop

Beragam desain di beragam kota dan bagaimana sebuah desain sebaiknya mengikuti ciri khas yang ada sekaligus membawa arah perkembangan yang baik.

D i r u a n g a n p r i h a l i n i pengunjung akan menjumpai maket Masjid As – Sobur & Sesaat Agung, Bandara Banyuwangi, Museum Hasanuddin dan masih banyak lagi. Semua maket yang ada di pameran ini berwarna putih, s u p a y a p e n g u n j u n g t i d a k terdistraksi dengan warna dan fokus pada bangunan yang ada.

Pengunjung dapat membeli berbagai merchandise PRIHAL untuk dibawa pulang. Terdapat kaos, notebook, postcard, dan juga permainan kartu.

Linimasa

Untuk memasuki gedung pameran arsitektur PRIHAL, pengunjung terlebih dahulu melewati sebuah lorong Linimasa yang menampilkan beragam foto proyek yang dikerjakan Andramatin dari tahun 1998 – 2019. Setiap karya terbangun maupun tidak ditampilkan disini.

Dicky Kurniawan Wijaya, arsitek dari biro arsitektur Andramatin sekaligus alumni Arsitektur Atma Jaya Yogyakarta 2013 mengatakan, pada awal karirnya Andramatin lebih banyak mengerjakan proyek rumah tinggal. Kemudian nama mas Aang, panggilan untuk Andra Matin, melesat setelah dibangunnya Potato Head Beach Club di Bali tahun 2010.

Prihal Jakarta

Prihal Jakarta menceritakan bagaimana Andramatin berkontribusi terhadap kota kelahirannya, Jakarta. Seluruh maket di pameran ini berskala 1:200, alasannya agar pengunjung dapat melihat bagaimana karya Mas Aang dan biro dapat diwujudkan dalam beragam ukuran.

Pada Prihal Jakarta pengunjung akan menjumpai maket Monumen Nasional Jakarta, proyek yang d i k e r j a k a n u n t u k S a y e m b a r a Revitalisasi Monas tahun 2018. Terdapat pula maket Taman Ismail Marzuki yang saat ini dalam proses pembangunan, diperkirakan akan selesai di tahun 2021. Maket lain seperti Rumah Kos DH, Gatot Subroto Art Center, Kota Tua, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan Aquatic Center Gelora Bung Karno juga dipamerkan disini.

Prihal Kota Yang Lainnya

Setiap kota memiliki ciri khasnya m a s i n g m a s i n g , g e r a k l a j u pembangunan akan berbeda dari kota A dan kota B. Pada Prihal Kota Yang Lainnya, Andramatin menampilkan beragam desain di beragam kota dan bagaimana sebuah desain sebaiknya mengikuti ciri khas yang ada sekaligus membawa arah perkembangan yang baik.

Di ruangan prihal ini pengunjung akan menjumpai maket Masjid As – Sobur & Sesaat Agung, Bandara Banyuwangi, Museum Hasanuddin dan masih banyak lagi. Semua maket yang ada di pameran ini berwarna putih, supaya pengunjung tidak terdistraksi dengan warna dan fokus pada bangunan yang ada.

Prihal Bentuk

Berbeda dengan kedua ruang prihal sebelumnya, ruang Prihal Bentuk dibuat gelap gulita. Penerangan ditempatkan di bagian bawah maket untuk mempertegas bentuk bangunan.

Prihal Material

Kita sering menjumpai material dari kayu, beton, dan batu pada karya Andramatin. Pada ruang Prihal Material, pengunjung dapat melihat beberapa contoh material yang d i g u n a k a n A n d r a m a t i n j u g a penerapannya pada bangunan. Di ruangan ini pengunjung juga disajikan foto-foto pengerjaan proyek sebelum bangunan selesai dibuat.

Pada area terpisah, Andramatin m e n u n j u k k a n b e r a g a m m o d e l kerawang yang pernah digunakan pada proyeknya. Kerawang – kerawang tersebut disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah ruang.

Prihal Yang Berulang

P r i h a l Ya n g B e r u l a n g menampilkan klien dari biro arsitektur Andramatin yang kemudian menjadi continuous client. Salah satu klien yang dimaksud adalah Nicholas Saputra. Pada video wawancara, Nicholas Saputra menceritakan b a g a i m a n a b e l i a u s a n g a t mengagumi karya Andramatin d a n u n t u k k e d u a k a l i n y a m e n g g u n a k a n d e s a i n b i r o tersebut pada propertinya.

Prihal Sehari – Hari

Sebuah bangunan dinilai bagus atau tidak hanya dari rupa akhir bangunan tersebut, namun juga dari proses awal bangunan itu diciptakan. Pada Prihal Sehari – Hari ini pengunjung akan memasuki replika ruang kerja di biro arsitektur Andramatin. Ruang kerja ini penuh dengan sticky notes yang ditulis oleh orang – orang yang bekerja disana.

Mas Aang, menurut cerita Dicky Kurniawan, adalah seseorang yang tidak pernah marah namun tegas. Biro aristektur Andramatin memiliki kegiatan rutin. Setiap senin seluruh arsitek dan drafter biro berkumpul di rumah mas Aang untuk Senin Meeting Mingguan. Ada pula Rabun Senja yang d i a d a k a n s e t i a p b u l a n u n t u k m e n d i s k u s ikan k a r y a – k a r y a arsitektur.

This article is from: