akses kemoterapi. Dalam kesehariannya, pelaksanaan kegaitan tersebut tidak terlepas dari peran kerjasama dan koordinasi dengan unit lainnya antara lain instalasi Farmasi terkait pemberian obat kemoterapi atau suportif, Instalasi Laboratorium dan Penunjang untuk ketersediaan laboratorium pasien dan Instalasi Rekam Medik untuk administrasi pendaftaran dan penyiapan status pasien. Sebagai contoh dalam pemberian obat kemoterapi (terapi sistemik) untuk pasien dengan jaminan BPJS, perlu dilakukan koordinasi yang baik antara obat yang diverifikasi oleh apotek dengan bagian
keperawatan ITS yang akan menerima dan menjalankan pemberian obat
kemoterapi tersebut agar tercapai efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tindakannya.
3. Belum optimalnya pelayanan administrasi di Instalasi Terapi Sistemik Isu ketiga terkait dengan ketidakpatuhan staff administrasi ITS terhadap waktu kerja. Dampak dari isu tersebut adalah waktu tunggu pasien yang lebih lama dan keterlambatan mulai pelayanan pasien yang akan menjalani terapi sistemik. Hal ini sebenarnya merupakan bentuk dari korupsi waktu dan sekaligus pelanggaran dari kewajiban ASN terhadap fungsinya. Beberapa ASN kadang menganggap
korupsi
waktu adalah hal yang sederhana dan tidak mengakibatkan kerugian besar. Padahal sejatinya korupsi waktu kerja akan menurunkan kinerja, mengganggu alur kerja dan koordinasi dengan bagian lainnya dan berujung pada kerugian pelayanan pasien. 3.2. Penetapan Isu Prioritas Dari ketiga isu di atas kami lakukan penapisan untuk memilih isu prioritas (core
isu) dengan
menggunakan
metode
“Analisis
Aktual
–
Problematik
–
Kekhalayakan - Kelayakan (APKL)” di mana isu yang memiliki total skor paling tinggi akan kami pilih sebagai isu prioritas.
17