Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan fishbone, didapatkan beberapa akar permasalahan, diantaranya : A.
Terbatasnya jumlah perawat yang berjaga pada setiap shiff dinas
B.
Kurang pengetahuan pasien mengenai teknik memperlancar ASI
C.
Kurang sosialisasi dan edukasi kepada pasien mengenai cara untuk memperlancar ASI
D.
Pelaksanaan edukasi hanya dengan metode ceramah
E.
Media edukasi yang tersedia di ruangan kurang menarik perhatian pasien
F.
Mobilisasi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan ruangan cukup tinggi
G.
Kurang dukungan terhadap pasien untuk melakukan salah satu teknik memperlancar ASI
H.
Kurangnya media dan fasilitas pemberian edukasi berbasis digital
I.
Kurang motivasi dari perawat atau bidan untuk berkreasi dan berinovasi dalam memberikan edukasi teknik memperlancar ASI
V.
Gagasan Pemecahan Isu Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan dapat memberikan manfaat dikemudian hari, maka penulis mengajukan beberapa gagasan pemecahan isu tersebut berdasarkan akar masalahnya. Gagasan pemecahan isu yang dibuat antara lain, A.
Memberikan media edukasi digital berkelanjutan misalnya video teknik pijat oksitosin dan teknik marmet pada layar LED di sekitar Ruang Alamanda A
B.
Mengadakan kelas edukasi pada ibu post partum mengenai kombinasi Pijat Oksitosin dan Teknik Marmet sebagai alternatif untuk memperlancar produksi ASI dengan media banner dan leaflet
C.
Memberikan media edukasi tata cara memperlancar ASI dengan pijat oksitosin dan teknik marmet pada setiap setiap ibu post partum via youtube. Berdasarkan hasil brainstorming bersama mentor dan kepala ruangan dan
hasil survei quisioner kepada para perawat atau bidan yang sering bertugas di Ruang Alamanda A dengan menganalisis efektifitas, efisiensi, dan kemudahan maka ditentukan gagasan pemecahan isu prioritas adalah Optimalilasi Kelas
22