Penerapan Metode Pembelajaran Video Praktik Anatomi Di Jurusan Fisioterapi Poltekkes Jakarta III

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN VIDEO PRAKTIK ANATOMI DI JURUSAN FISIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA III

Oleh: Yusuf Nasirudin, S.FT, M.Fis NIP199207122020121007

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BALAI PELATIHAN KESEHATAN (BAPELKES) CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2021

i


LEMBAR PENGESAHAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN VIDEO PRAKTIK ANATOMI DI JURUSAN FISIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA III

Telah diseminarkan Tanggal 09 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang

COACH,

MENTOR,

Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH NIP. 196509141992032004

Ratu Karel Lina, SST.FT, SKM, MPH NIP. 196007021989012002

PENGUJI,

Aulia Fitriani, ST, MKM NIP. 197508142006042001

ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kesehatan, dan segala kemudahan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Video Praktik Anatomi Di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III”. Sholawat serta salam juga selalu tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya. Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Kemenkes RI Golongan III Angkatan I tahun 2021 di Bapelkes Cikarang. Terselesaikannya rancangan aktualisasi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada, 1. Bapak Drs.Suherman, M.Kes. selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memfasilitasi kegiatan pelatihan dasar CPNS Kemenkes RI. 2. Ibu Yupi Supartini, S.Kp., M.Sc selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang telah mengijinkan dan mendukung berlangsungnya kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II. 3. Ibu Ratu Karel Lina, SST.FT, SKM, MPH selaku mentor yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. 4. Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku coach yang telah berkenan membimbing sejak

materi

agenda

3,

memberikan

arahan

dan

dukungan

hingga

terselesaikannya rancangan aktualisasi ini. 5. Ibu Aulia Fitriani,

ST, MKM selaku penguji rancangan aktualisasi yang telah

memberikan masukan untuk penyempurnaan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan. 6. Keluarga yang dalam keadaan apapun selalu mendukung penulis dalam seluruh rangkaian kegiatan latsar ini. 7. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang telah membantu dalam proses latsar hingga terselesaikannya rancangan aktualisasi ini. 8. Seluruh rekan CPNS 2019 di Poltekkes Kemenkes Jakarta III atas doa dan dukungannya dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini. iii


9. Seluruh rekan pelatihan dasar CPNS Kemenkes RI Golongan III Angkatan II Tahun 2021 Bapelkes Cikarang. 10. Seluruh jajaran tim Bapelkes Cikarang yang telah memfasilitasi kegiatan latsar ini. 11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu. Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih tidak sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun baik dalam penulisan rancangan aktualisasi maupun dalam rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi, serta memberikan manfaat bagi pihak- pihak yang bersangkutan. Terima kasih.

Bekasi, 9 Agustus 2021 Penulis

iv


DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………………………………………

i

Lembar Pengesahan ………………………………………………………………………………………

ii

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………

iv

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………

v

Daftar Gambar ………………………………………………………………………………………………

vi

Daftar Tabel .…………………………………………………………………………………………………

vii

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………

1

A.

Latar Belakang …………………………………………………………………………………….

1

B.

Tujuan ……………………………………………………………………………………………….

2

C.

Manfaat ………………………………………………….……………………….…………………

2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .…………………………………………………………………………

4

A

Profil Poltekkes Kemenkes Jakarta III

4

B.

Profil Peserta ………………………………………………………………………………………

9

C.

Nilai-nilai dasar PNS ……………………………………………………………………………

9

D.

Kedudukan dan Peran PNS dalam Kerangka NKRI ………………………………….

13

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI. ………………………………………………………………

16

A.

Identifikasi isu …………………………………………………………………………………….

16

B.

Tapisan ISU .………………………………………………………………………………………

17

C.

Analisa Penyebab ………………………………………………………………………………

18

D

Gagasan ………………………………………………………………………….…………………

19

E

Kegiatan .……………………………………………………..……………….……………………

19

F

Rencana Jadwal Kegiatan ………………………………………………….…………………

27

BAB IV LAPORAN KEGIATAN…………………………………………………………………………..

28

A.

Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi………………………………………………………….

28

B.

Uraian Kegiatan ………………………………………………………………………………….

28

C.

Pencapaian Penyelesaian Isu ………………………………………………………………

48

D.

Manfaat …………………………………………………………………………………………….

48

BAB IV. PENUTUP …………………………………………………………………………………………

50

A B

Kesimpulan ………………………………………………………………………………………… Saran ………………………………………………..……………………………………………….

50 51

Daftar Pustaka …………………………………………………………………….……………………….

52

Lampiran ………………………………………………………………………………………………………

55

v


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Visi Prodi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III ………………………

5

Gambar 2.2 Struktur organisasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III …………

6

Gambar 2.3 Moto, Janji Layanan dan Kebijakan Mutu …………………………….

8

Gambar 3.1 Fish bone issue ……………………………………………………………….

19

Gambar. 4.1 Penyampaian gagasan kepada mentor……………………………… Gambar 4.2 Model penjelasan materi………………………………………………… Gambar. 4.3 Kumpulan bahan video…………………………………………………… Gambar. 4.4 Proses editing video ……………………………………………………… Gambar. 4.5 Sosialisasi dengan Kordinator Akademik, Kordinator

29 32 33 34 37

Akademik dan Staf Gambar. 4.6 Sosialisasi dengan Dosen ………………………………………………

38

Gambar. 4.7 Sosialisasi dengan mahasiswa ………………………………………..

38

Gambar. 4.8 Dosen menggunakan system pembelajaran ………………………

40

Gambar. 4.9 Bentuk kuisioner ……………………………………………………………

viii

43


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 APKL ……………………………………………………………………………………

11

Tabel 3.1 USG …………………………………………………………………………………….

12

Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi ………………………………………………

21

Tabel 3.4. Jadwal rencana kegiatan aktualisasi ……………………………………

27

Tabel 4.1 Kegiatan 1 …………………………………………………………………………

28

Tabel 4.2 Kegiatan 2 …………………………………………………………………………

31

Tabel 4.3 Kegiatan 3 …………………………………………………………………………

36

Tabel 4.4 Kegiatan 4 …………………………………………………………………………

39

Tabel 4.5 Kegiatan 5 …………………………………………………………………………

42

ix


BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang (UU) No.5 Tahun 2014 merupakan suatu aturan yang menjelaskan tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam undang-undang tersebut, disebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Fungsi ASN ada tiga macam, yaitu : 1). Pelaksana Kebijakan Publik; 2). Pelayan Publik; dan 3). Perekat dan Pemersatu Bangsa. Pasal 63 ayat 3 dan 4 pada UU No.5 Tahun 2014 dan dipertegas dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Manajemen PNS), menyebutkan bahwa CPNS wajib menjalani masa percobaan selama satu tahun. Salah satu bentuk masa percobaan tersebut adalah dengan diadakannya diklat terintegrasi (yang juga bisa disamakan dengan diklat prajabatan). Diklat terintegrasi juga dapat disebut dengan pelatihan dasar (latsar). Tujuan diklat terintegrasi adalah untuk membentuk karakter kepribadian yang unggul dan meningkatkan kompetensi bidang bagi para CPNS. Syarat pengangkatan PNS disebutkan dalam UU yang sama pada pasal 65, yaitu : 1). Dinyatakan lulus dalam diklat terintegrasi dan 2). sehat jasmani dan rohani. Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Berbagai tantangan yang dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam rangka menerapkan tujuan untuk meningkatkan kompetensi 1


bidang/teknis, peserta latsar diberikan tugas untuk melakukan kegiatan aktualisasi di instansi masing-masing. Kegiatan aktualisasi dilakukan dengan cara menganalisis adanya permasalahan (isu) di instansi masing-masing, mencari akar masalah, melakukan analisis dampak terhadap permasalahan jika tidak segera diselesaikan, dan memberikan gagasan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Gagasan pemecahan isu harus memuat nilai-nilai dasar PNS, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dan nilai yang menunjukkan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI , yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of

Government (WoG). B. TUJUAN 1. Tujuan umum Peserta Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III diharapkan mampu memahami kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang didapatkan dari pelatihan dasar menjadi suatu aktualisasi atau kebiasaan sehari-hari di unit kerja.

2. Tujuan khusus Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III diharapkan mampu: a. Mengidentifikasi

isu/masalah

di

unit

kerja

Poltekkes

Kemenkes

Jakarta III b. Menentukan penyebab isu c. Menganalisi dampak akibat isu apabila ditangani dan tidak segera ditangani d. Menyusun gagasan yang disertai output dalam pemecahan isu e. Menganalisis keterkaitan antara gagasan pemecahan isu dengan nilai substansi mata pelatihan f.

Menganalisis keterkaitan antara gagasan dengan visi misi, nilai-nilai organisasi

2


C. Manfaat 1. Bagi Diri Sendiri Dengan

mengaktualisasi

nilai-nilai

ANEKA

akan

semakin

membentuk

kepribadian diri yang baik sehingga dapat bekerja secara profesional, disiplin, jujur, memiliki etika, kreatif dan inovatif yang mendorong kinerja menjadi lebih baik.

2. Bagi Instansi Kinerja PNS yang menjadi semakin baik akan membuat pelayanan di instansi semakin baik, iklim kerja yang kondusif dan menyenangkan dalam melayani publik, serta membantu pencapaian visi misi instansi sehingga citra instansi di masyarakat pun semakin meningkat.

3


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PROFIL POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III 1. Sejarah Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III berdiri pada tanggal 16 April 2001 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor 298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan. Saat ini Keputusan Menteri Kesehatan tersebut sudah diperbarui dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1988/Menkes/ PER/IX/2011 tanggal 27 September 2011 tentang Perubahan atas peraturan Menteri Kesehatan

No. 890/Menkes/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan

Tatakerja Politeknik Kesehatan. Institusi ini merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi tenaga kesehatan yang terdiri dari jurusan Analis Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan,dan Fisioterapi yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga analis kesehatan, bidan, perawat, fisioterapi profesional pemula sebagai tenaga kesehatan. Direktorat Poltekkes Kemenkes Jakarta III berkedudukan di Jalan Arteri JORR Jatiwarna Kecamatan Pondok Melati Bekasi.

2. Visi dan Misi a. Visi Poltekkes Kemenkes Jakarta III Visi dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah "Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang Unggul Berbasiskan IPTEK Kesehatan di Tingkat Asia Tenggara pada Tahun 2028". Visi ini memayungi seluruh visi keilmuan prodi yang terdapat pada Poltekkes Kemenkes Jakarta III dilihat di bawah ini.

4


Gambar 2.1 VISI Prodi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III b. Misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III 1. Menyelenggarakan

pendidikan

tinggi

yang

menghasilkan

tenaga

kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter. 2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan melalui penelitian berkesinambungan. 3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan teknologi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 4. Menyelenggarakan kemitraan dengan berbagai Institusi Nasional dan Internasional untuk membangun kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan global.

3. Struktur Organisasi Struktur organisasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah sebagai berikut:

5


Gambar 2.2 Struktur organisasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III

4. Nilai Mutu Nilai (Value) Mutu di Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalah : a. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Naha Esa, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III

dalam penyelenggaraan proses

pendidikan percaya dan meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, ditunjukkan dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya b. Etika, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus memiliki norma, nilai, kaidah dan ukuran

untuk mengatur cara bergaul/berhubungan dengan saling

menghormati, menunjukan sikap sopan santun, dan tata karma c. Rasional, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan mampu menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan kemampuan berpikir / menggunakan akal daripada menggunakan batin dan perasaannya serta memiliki sikap dalam menjalankan tugasnya berdasarkan pikiran dan pertimbangan yang logis dan cocok dengan akal manusia 6


d. Amanah, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan

proses

pendidikan

memiliki

sifat

yang

mampu

memelihara stabilitas rohaninya, tidak berkeluh kesah bila ditimpa kesusahan, tidak melampaui batas ketika mendapat kesenangan dalam melaksanakan tugas keagamaan maupun kemanusiaan. e. Dedikasi, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan mampu mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha mencapai tujuan yang mulia f.

Akuntabilitas

dan

Transparan,

yaitu

seluruh

warga

Poltekkes

Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme. g. Berkarakter, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan memiliki watak, sifat, akhlak, tabiat, dan budi pekerti yang membedakannya antara seorang individu dengan individu yang lain.

5. Motto, Janji Layanan, Kebijakan Mutu Poltekkes Kemenkes Jakarta III memiliki Moto, Janji Layanan dan Kebijakan Mutu sebagai berikut:

7


Gambar 2.3 Moto, Janji Layanan dan Kebijakan Mutu 6. VISI MISI JURUSAN FISIOTERAPI PRODI DIV FISIOTERAPI a. Visi Pada tahun 2025, menjadi program studi yang menghasilkan Fisioterapis Ptofesional dan Unggul dalam Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Fisioterapi neurosains

b. Misi 1) Menyelenggarakan Pendidikan Sarjana Terapan Fisioterapi yang berbasis pada IPTEK Fisioterapi Neurosains 2) Menerapkan

dan

mengembangkan

IPTEK

di

bidang

Fisioterapi

Neurosains melalui penelitian yang berkesinambungan 3) Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan Pengabdian kepada Masyarakat dengan menerapkan IPTEK Fisioterapi Neurosains dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat. 4) Menyelengarakan kemitraan dengan berbagai Institusi Nasional dan Internasional untuk membangun kekuatan Bersama dalam menghadapi tantangan Global.

8


B. PROFIL PESERTA 1. Identitas Peserta Diklat Nama

: Yusuf Nasirudin, S.Ft, M.Fis

NIP

: 199207122020121007

Jabatan

: Dosen

Satker

: Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Jurusan

: Fisioterapi

C. Nilai-nilai dasar PNS Nilai- nilai dasar PNS meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Adapun penjelasan masing- masing nilai tersebut adalah sebagai berikut. 1.

Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas tersendiri. Mekanisme ini dapat diartikan secara berbeda-beda dari setiap anggota organisasi hingga membentuk perilaku yang berbeda-beda pula. Guna memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung tiga dimensi yaitu akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. Upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel harus memperhatikan beberapa aspek yang harus yaitu: Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab (responsibilitas), Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut yaitu Nilai dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku, Komitmen, Integritas Moral dan Tanggung Jawab Pada Pelayanan Publik, Kompetensi Yang Diperlukan Sesuai Dengan Bidang Tugas, 9


Kualifikasi Akademik, Jaminan Perlindungan Hukum Dalam Melaksanakan Tugas, serta Profesionalitas Jabatan; pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. 2.

Nasionalisme Nasionalisme dan wawasan kebangsaan sangat penting dimiliki oleh setiap

pegawai

ASN.

Bahkan

tidak

sekedar

wawasan

saja

tetapi

kemampuan

mengaktualisasikan nasionalisme dan wawasan kebangsaan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Bila ditinjau dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan sejarah bangsa Indonesia, proses perumusan Pancasila sendiri sudah berlandaskan pada nilai- nilai Ketuhanan. Di dalam proses perumusannya, teladan untuk melakukan toleransi telah ditunjukkan pimpinan bangsa Indonesia dengan mengubah kalimat ‘berlandaskan pada syariat Islam’ menjadi ‘berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa’ karena agama di Indonesia yang beragam. Adanya nilai-nilai ketuhanan dalam Pancasila berarti negara menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk agama dan kepercayaan masingmasing. Tidak hanya kebebasan dalam memeluk agama, negara juga menjamin masyarakat

memeluk kepercayaan.

Dengan

berpegang

teguh pada nilai-nilai

ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan

etos

kerja

yang

positif,

dan

memiliki

kepercayaan

diri

untuk

mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat. Berdasarkan sila kedua Pancasila, berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. Fenomena kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan, dan kesenjangan sosial merupakan kenyataan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Aparatur negara dan seluruh komponen bangsa perlu bahu membahu menghapuskan masalah tersebut dari kehidupan berbangsa.

10


Upaya melaksanakan sila ketiga Pancasila dalam masyarakat plural seperti Indonesia bukanlah sesuatu hal yang mudah. Negara diharapkan mampu memberikan kebaikan bersama bagi warganya tanpa memandang siapa dan dari etnis mana, apa agamanya. Semangat gotong royong juga dapat diperkuat dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik dengan terus menerus mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan multikulturalisme yang dapat membangun rasa keadilan dan kebersamaan dilandasi dengan prinsip prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non diskriminatif. Sila ke-4 Pancasila mengandung ciri-ciri demokrasi yang dijalankan di Indonesia, yakni kerakyatan (kedaulatan rakyat), 2) permusyawaratan (kekeluargaan), dan 3) hikmat-kebijaksanaan.

Demokrasi

yang

berciri

kerakyatan

berarti

adanya

penghormatan terhadap suara rakyat. Rakyat berperan dan berpengaruh besar dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, dalam segala pengambilan keputusan, lebih diutamakan diambil dengan cara musyawarah mufakat. Pemungutan suara (voting) dalam pengambilan keputusan merupakan pilihat terakhir jika tidak mencapai mufakat, dengan tetap menjunjung tinggi semangat kekeluargaan. Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, setidaknya ada dalam empat

kerangka;

kemasyarakatan,

(i) (ii)

Perwujudan

relasi

pengembangan

yang

struktur

adil yang

disemua

tingkat

menyediakan

system

kesetaraan

kesempatan, (iii) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan. (iv) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. Tujuan gagasan keadilan tidak terbatas hanya semata pada tujuan ekonomis, tapi juga terkait dengan usaha emansipasi dalam rangka pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap benda, pemuliaan martabat kemanusiaan, pemupukan solidaritas kebangsaan dan penguatan daulat rakyat. 3.

Etika Publik Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis

dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan

refleksi

kritis

yang

mengarahkan 11

bagaimana

nilai-nilai

kejujuran,


solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah, Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan; Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’; Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Terdapat 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu dimensi kualitas pelayanan publik, dimensi modalitas: akuntabilitas, transparansi, dan netralitas serta dimensi tindakan integritas publik. 4.

Komitmen Mutu Komitmen

mutu

mengandung

pengertian

bahwa

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik senantiasa berorientasi pada efektifitas, efisiensi, mengandung inovasi dan kinerja yang bermutu. Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur. Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang

tidak

efektif

dan

tidak

efisien

adalah

ketidaktercapaian

target

kerja,

ketidakpuasan banyak pihak, menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata masyarakat, bahkan akan menimbulkan kerugian secara finansial. Inovasi yang diciptakan untuk layanan publik menjadi tanggung jawab para penyelenggara pelayanan publik pada institusi apapun, bahkan semua aparatur pada setiap level organisasi dituntut untuk dapat memahami esensi dan manfaat inovasi tersebut, serta dapat melaksanakannya dengan baik. Inovasi yang lahir akan membawa perubahan bagi organisasi. Pencapaian target mutu kinerja pegawai seringkali mengalami fluktuasi, naik-turun. Ketika terjadi penurunan mutu kinerja pegawai, kewajiban pemimpin untuk mengingatkan dan menyemangati mereka. Sebaliknya, untuk merespon mutu kinerja yang tinggi (superior) maka pemimpin 12


berkewajiban untuk menetapkan reward system yang dapat memotivasi pegawai untuk terus berprestasi. 5.

Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,

kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK PIDANA KORUPSI. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) Kerugian keuangan negara, (2) Suapmenyuap, (3) Pemerasan, (4) Perbuatan Curang, (5) Penggelapan dalam Jabatan, (6) Benturan Kepentingan dalam Pengadaan, (7) Gratifikasi.Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU no.3/71). KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. D. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM KERANGKA NKRI 1.

Manajemen ASN Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber daya ASN yang unggul dan selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik; dan perekat dan pemersatu bangsa. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat 13


meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Sesuai dengan asas proposionalitas, ASN yang telah memperoleh hak tentu harus menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab. Pasca rekruitmen, berbagai sistem pengelolaan pegawai dalam organisasi harus mencerminkan prinsip sistem merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui kelemahannya untuk kemudian dibantu oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja. 2.

Pelayanan Publik Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan

bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan. Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain: responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan, membangun visi dan misi pelayanan, menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan, pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan pelayanan yang baik, dan memberikan apresiasi kepada pegawai. 3.

Whole of Government WoG

adalah

sebuah

pendekatan

penyelenggaraan

pemerintahan

yang

menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam 14


ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal.

Pendekatan

tersebut

meliputi

penguatan

koordinasi

antarlembaga,

membentuk lembaga koordinasi khusus, membentuk gugus tugas, dan koalisi sosial. Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah pelayanan barang, pelayanan jasa, pelayanan yang bersifat administratif, dan pelayanan regulatif. Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam 5 (lima) macam pola pelayanan yaitu Pola Pelayanan Teknis Fungsional, Pola Pelayanan Satu Atap, Pola Pelayanan Satu Pintu, Pola Pelayanan Terpusat, dan Pola Pelayanan Elektronik.

15


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU Dampak Isu tidak di selesaikan revolusi industri 4.0 merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Di Indonesia sendiri, perkembangan teknologi dan informasi terjadi begitu cepat. Dampak era revolusi industri 4.0 ini tentu sangat besar bagi dunia industri juga perilaku di masyarakat. Pada proses pembelajaran saat mulai menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran, era keterbukaan menjadikan mahasiswa mudah mengakses informasi baik informasi yang memang benar maupun informasi yang tidak sesuai atau HOAX, mahasiswa sekarang menjadi mahasiswa yang sangat kritis di era keterbukaan saat ini. Beberapa isu yang yang muncul dalam proses pembelajaran atau di lingkungan kampus di masa pandemi COVID 19 dengan pembelajaran daring seperti kejenuhan dalam proses pembelajaran daring, terjadinya jadwal pembelajaran yang berubahubah, belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik. 1. Kejenuhan dalam proses pembelajaran daring Kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan di masa pandemi COVID 19 yang sudah berlangsung selama lebih dari 1 tahun membuat mahasiswa merasa jenuh karena harus dilakukan secara daring dan dalam waktu yang lama. Selain itu bentuk pembelajaran dan interaksi terhadap teman dan dosen menjadi terbatas 2. Terjadinya jadwal pembelajaran yang berubah-ubah Dalam pembelajaran daring di masa pandemi beserapa jadwal pembelajaran mengalami perubahan, hal ini di sebabkan karena beberapa kegiatan dan tugas tambahan yang diberikan kepada dosen dan menjadi kegiatan di masa pandemi lebih banyak pertemuan/ rapat di lakukan.

16


3. Belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik Kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid-19 di Poltekkes Kemenkes Jakarta III

masih

mengalami

kendala.

Diantaranya

pada

pembelajaran

praktik,

matapembelajaran yang bersifat praktik sulit di pahami dan diterapkan dengan metode daring selain itu apabila praktikum luring dilaksanakan harus melakukan rapid tes anti body atau rapid test anti gen untuk memastikan mahasiswa tidak terkonfirmasi COVID 19, selain itu pembatasan 30%-50% mahasiswa praktik menjadikan waktu periode praktik lebih lama sehingga menjadikan kurang efisien. B. TAPISAN ISU Dalam penentuang masalah yang akan diangkat pada rancangan aktualisasi ini digunakan metode APKL : Tabel 3.1 APKL Teknik Tapisan Isu No

Jenis Isu

Proble

Kekhala

matik

yakan

+

+

+

-

+

+

+

-

+

+

+

+

Aktual 1

Kejenuhan dalam proses

Layak

pembelajaran daring 2

Terjadinya Jadwal pembelajaran yang berubah-ubah

3

Tidak maksimalnya mahasiswa dalam proses

pembelajaran

daring

pada

matakuliah bersifat praktik

Dari analisis berikut sehingga di lanjutkan dengan analisis USG yang mempertimbangkan tingkat Urgentcy, keseriusan dan prognosis perkembangan masalah (growth) ini:

17


Tabel 3.2 USG Teknik Tapisan Isu No

1

Jenis Isu

Total Urgency

Seriousness

Growth

4

3

4

11

4

4

3

11

5

5

4

14

Kejenuhan dalam proses pembelajaran daring

2

Terjadinya

Jadwal

pembelajaran

yang berubah-ubah 3

Belum

maksimalnya

mahasiswa

dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik

Bedasarkan

Analisa

USG

diatas

permasalahan

yang

diangkat

adalah “Belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik”

C. ANALISA PENYEBAB Berdasarkan proses penetapan isu dengan kriteria USG maka isu yang diangkat adalah Keterlambatan pegawai dalam kenaikan pangkat. Selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam terhadap isu tersebut salah satunya dengan menggunakan sistem berpikir fishbone. Sistem berpikir ini digunakan untuk menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan permasalahan, orang yang terlibat dan perannya masing-masing, dan alternatif pemecahan isu yang akan diusulkan. Salah satu alat bantu dalam menganalisis isu adalah dengan fishbone diagram. Dengan fishbone diagram dapat digunakan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu masakah, dan menganalisis masalah tersebut melalui metode

brainstorming. Permasalahan yang akan dibahas melalui fishbone diagram mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya.

18


Metode Fishbone

Gambar 3.1 Fish bone issue

D. GAGASAN Gagasan dipilih guna pemecahan masalah utama berdasarkan analisa penyebab dan akan dipecahkan menggunakan kegiatan yang berasal dari inovasi, SKP, ataupun penugasan atasan. Gagasan pada rancangan aktualisasi ini adalah: “Penerapan Metode Pembelajaran Video Praktik Anatomi Di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III”

E. KEGIATAN Dalam mendukung pelaksanaan gagasan perlu dirumuskan beberapa kegiatan, agar gagasan bisa bisa terealisasikan secara lancer. Kegiatan pada Rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut: 1. Penyampaian Gagasan 2. Produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi 3. Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi 4. Penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi 5. Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi

19


Unit Kerja Identifikasi Isu:

: Jurusan Fisioterapi 1. Kejenuhan dalam proses pembelajaran 2. Terjadinya Jadwal pembelajaran yang berubah-ubah 3. Tidak maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik

Isu yang Diangkat

: “Belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik”

Gagasan Kegiatan

: “Penerapan Metode Pembelajaran Video Praktik Anatomi Di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III”

Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi

NO

1

KEGIATAN

TAHAPAN

OUTPUT

KETERKAITAN

KONTRIBUSI

ANEKA

VISI MISI

Penyampaian

1. Menyiapkan gagasan

Persetujuan

Saya Menyampaikan

Gagasan

2. Meminta izin untuk

Gagasan

ide gagasan kepada

konsultasi

pimpinan sebagai

3. Melaksanaan pertemuan

wujud Akuntabilitas

dengan pembimbing

sebagai dosen

4. Melakukan pertemuan

memberikan inovasi

dengan pimpinan

baru pada institusi,

program studi

saya menyampaikan 20

Sesuai dengan

KOMPONEN PENGUATAN NILAI ORGANISASI

Penguatan nilai organisasi Poltekkes Kemenkes misi organisasi Jakarta III dapat diperoleh yaitu dalam hal Sesuai dengan Menyelenggarakan nilai organisasi yaitu Sesuai dengan nilai organisasi pendidikan tinggi yaitu Rasional dan Etika, yang Rasional dalam memberikan Ide menghasilkan sebagai Inovasi dan Ber tenaga kesehatan Etika saat penyampaian ide


NO

KEGIATAN

TAHAPAN

OUTPUT

5. Menyampaikan alur pembelajaran video 6. Menerima masukan dan saran dari pimpinan

KETERKAITAN

KONTRIBUSI

ANEKA

VISI MISI

dengan baik dan

yang menguasai

Menghormati dan

IPTEK di bidang

menghargai

kesehatan,

kebijakan pimpinan

berbudaya dan

saat berdiskusi, Saat

berkarakter.

KOMPONEN PENGUATAN NILAI ORGANISASI dan gagasan

penyampaian saya menyampaikan secara jujur terhadap program yang di buat

2

Produksi bahan

1. Menyiapkan perangkat

Bahan

Saat melakukan

Sesuai dengan

Penguatan nilai organisasi

Pembelajaran

pemembuat produksi

misi organisasi

Poltekkes Kemenkes

pembelajaran saya

yaitu

Jakarta III dapat diperoleh

melakukannya

Menyelenggarakan dalam hal Sesuai dengan

3. Membuat video

secara teliti dan

pendidikan tinggi

nilai organisasi yaitu

4. Mengedit vidio

konsisten, dengan

yang

Dedikasi, yaitu seluruh

pembelajaran

untuk merekam

video praktik

2. Menyiapkan model

anatomi

dalam video

21


NO

KEGIATAN

TAHAPAN

OUTPUT

KETERKAITAN

KONTRIBUSI

ANEKA

VISI MISI

KOMPONEN PENGUATAN NILAI ORGANISASI

tujuan ikut serta

menghasilkan

warga Poltekkes Kemenkes

dalam mencerdaskan

tenaga kesehatan

Jakarta III dalam

mahasiswa, bahan

yang menguasai

penyelenggaraan proses

pembelajaran

IPTEK di bidang

pendidikan mampu

menggunakan

kesehatan,

mengorbankan tenaga,

bahasa bahan yang

berbudaya dan

pikiran, dan waktu demi

sesuai dan membuat

berkarakter.

keberhasilan suatu usaha

Vidio yang mudah di

mencapai tujuan yang

pahami, saat

mulia

melakukan tugas saya bertanggaung jawab dalam hasil produksi

3

Sosialisasi

1. Sosialisasi penerapan

Staf,

Saat sosisalisai saya

Sesuai dengan

Penguatan nilai organisasi

penerapan

metode pembelajaran

Mahasiswa,

memberikan

misi organisasi

Poltekkes Kemenkes

metode

video kepada staf

Dan Dosen

pejelasan mengenai

yaitu

Jakarta III dapat diperoleh

22


NO

KEGIATAN

TAHAPAN

OUTPUT

KETERKAITAN

KONTRIBUSI

ANEKA

VISI MISI

KOMPONEN PENGUATAN NILAI ORGANISASI

pembelajaran

bidang akademik

Memahami

video pembelajaran

Menyelenggarakan dalam hal Sesuai dengan

video praktik

2. Sosialisasi penerapan

penerapan

dengan teliti, nebfab

pendidikan tinggi

nilai organisasi yaitu

metode pembelajaran

metode

rasa nasionalisme

yang

Dedikasi, yaitu seluruh

video kepada dosen

pembelajaran

yang di bangun

menghasilkan

warga Poltekkes Kemenkes

video

dengan

tenaga kesehatan

Jakarta III dalam

metode pembelajaran

meningkatkan azas

yang menguasai

penyelenggaraan proses

video kepada

kebersamaan dalam

IPTEK di bidang

pendidikan mampu

mahasiswa

peningkatan

kesehatan,

mengorbankan tenaga,

kemampuan

berbudaya dan

pikiran, dan waktu demi

pendidikan,

berkarakter.

keberhasilan suatu usaha

anatomi

3. Sosialisasi penerapan

sosialisasi pun saya

mencapai tujuan yang

Mengunakan bahasa

mulia

yang sopan dan mudah di mengerti, sebagai Komitmen terhadap mutu Saya Menjelaskannya

23


NO

KEGIATAN

TAHAPAN

OUTPUT

KETERKAITAN

KONTRIBUSI

ANEKA

VISI MISI

KOMPONEN PENGUATAN NILAI ORGANISASI

sampai dengan yang bersangkutan paham 4

Penerapan

1. Meminta dosen Untuk

Pembelajaran

Saat Penerapan saya

Sesuai dengan

Penguatan

nilai

metode

menggunakan system

Video

memastkan proses

misi organisasi

organisasi

pembelajaran

pembelajaran tersebut

Learning

berjalan dengan baik

yaitu

Kemenkes

Berjalan

menggunakan

Menyelenggarakan

dapat diperoleh dalam hal

Untuk menggunakan

system kreasi anak

pendidikan tinggi

Sesuai

system pembelajaran

bangsa dan menjaga

yang

organisasi

tersebut

reputasi materi

menghasilkan

Akuntabilitas

pembelajaran

tenaga kesehatan

Transparan, yaitu seluruh

merupakan

yang menguasai

warga Poltekkes Kemenkes

komitmen saya.

IPTEK di bidang

Jakarta

Harapannya dalam

kesehatan,

penyelenggaraan

proses pembelajaran

berbudaya dan

pendidikan

praktik lebih efektif

berkarakter.

mempertanggungjawabkan

video praktik anatomi

2. Meminta mahasiswa

24

Poltekkes Jakarta

dengan

III

nilai yaitu dan

III

harus

dalam proses dapat

dan efisien, untuk

secara ilmiah, terbuka dan

meningkatkan

senantiasa mengacu pada


NO

KEGIATAN

TAHAPAN

OUTPUT

KETERKAITAN

KONTRIBUSI

ANEKA

VISI MISI

KOMPONEN PENGUATAN NILAI ORGANISASI

komitmen

perkembangan

keilmuan

mahasiswa jujur

yang

dalam proses

dinamis, berorientasi pada

pembelajaran

rasa saling percaya untuk

mutakhir

dan

terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan

menjamin

terwujudnya sinergisme.

Evaluasi

1. Meminta masukan dari

Masukan Dari

Saat Evaluasi saya

Sesuai dengan

Sesuai

dengan

nilai

penerapan

dosen bagaimana

Proses

menerima pendapat

misi organisasi

organisasi

metode

menggunakan system

Pembelajaran

dan masukan dari

yaitu

Akuntabilitas

pembelajaran

pembelajaran tersebut

Dan Perbaikan

pengguna secara

Menyelenggarakan

Transparan, yaitu seluruh

Proses

terbuka karena

pendidikan tinggi

warga Poltekkes Kemenkes

yang

Jakarta

menghasilkan

penyelenggaraan

tenaga kesehatan

pendidikan

video praktik anatomi

2. Meminta masukan dari mahasiswa bagaimana

Pembelajaran

menggunakan system

Untuk menjaga mutu saya memperbaiki

pembelajaran tersebut 25

yaitu dan

III

harus

dalam proses dapat


NO

KEGIATAN

TAHAPAN

OUTPUT

3. Meperbaiki Kekurangan dari proses pembelajaran tersebut

KETERKAITAN

KONTRIBUSI

ANEKA

VISI MISI

KOMPONEN PENGUATAN NILAI ORGANISASI

metode ini untuk

yang menguasai

mempertanggungjawabkan

meningkatkan mutu

IPTEK di bidang

secara ilmiah, terbuka dan

kesehatan,

senantiasa mengacu pada

berbudaya dan

perkembangan

berkarakter.

yang

keilmuan

mutakhir

dan

dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik dan

yang

kondusif menjamin

terwujudnya sinergisme.

26


F. RENCANA JADWAL KEGIATAN Tabel 3.4. Jadwal rencana kegiatan aktualisasi Jadwal Pelaksanaan No

Kegiatan

Mei 3

1.

Penyampaian gagasan

2.

Proses produksi bahan pembelajaran

3.

Sosialisasi proses pembelajaran

4.

Penerapan dalam proses pembelajaran

5.

Evaluasi Poses Pembelajaran

4

27

Juni 1

2

3

Juli 4

1

2

3

4


BAB IV LAPORAN KEGIATAN E. PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI Pelaksanann kegiatan aktualisasi dalam rangka pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan II dengan uraian jabatan dosen (asisten ahli) di satuan kerja Poltekkes Kemenkes Jakarta III dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Video Praktik Anatomi Di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Jakarta III” telah dilaksanakan dari tanggal 3 Juni

2021 sampai dengan 7 Juli 2021. Bagian ini akan menjelaskan secara berturutturut mengenai hal yang berkaitan dengan deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi,

hasil

capaian/output

kegiatan

aktualisasi,

uraian

dampak,

penyelesaian dan manfaat kegiatan.

F. URAIAN KEGIATAN Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan dari rancangan aktualisasi dibahas dalam masing-masing tabel di bawah ini : 1. Kegiatan 1 Penyampaian Gagasan Tabel 4.1 Kegiatan 1 Kegiatan

Penyampaian Gagasan

Tanggal Kegiatan

3-5 Juni 2021

Capaian Kegiatan

Persetujuan gagasan, Masukan dan saran dari pimpinan

1. Menyiapkan gagasan 2. Meminta izin untuk konsultasi Tahapan Kegiatan

3. Melaksanaan pertemuan dengan mentor 4. Melakukan pertemuan dengan pimpinan jurusan 5. Menyampaikan alur pembelajaran video 6. Menerima masukan dan saran dari pimpinan

Daftar Lampiran

Dokumentasi

28


a. Tahapan Kegiatan 1) Menyiapkan gagasan Output : Gagasan Kegiatan menyiapkan rancangan aktualisasi telah dimulai dari bulan Mei 2021. Diawali dengan melakukan analisis terkait isu dan gagasan pemecahan masalah yang terkait pembelajaran di masa pendemi terhadap mahasiswa. 2) Meminta izin untuk konsultasi Output : Mendapatkan izin konsultasi Kegitan ini dilakukan dengan mengubungi mentor/ Ketua Jurusan Fisioterapi untuk meminta izin untuk berkonsultasi tentang gagasan yang akan di berikan 3) Melaksanaan pertemuan dengan mentor dan pimpinan jurusan Output : Pertemuan dengan mentor Kegiatan ini dilakukan bebarapa kali baik secara online maupun Offline

Gambar. Penyampaian gagasan kepada mentor 29


4) Menyampaikan alur pembelajaran video Output : Alur pembelajaran video dan mendapatkan izin serta menerima masukan dan saran dari pimpinan b. Deskripsi tahapan kegiatan dan keterkaitan nilai dasar ASN Penulis meniapkan gagasan yang akan disampaikan dengan inovasi yang akan di buat untuk kemajuan instansi, kemudian penulis meminta izin dan lakukan

pejanjian

menyampaikan

ide

untuk

melakukan

gagasan

kepada

konsultasi,

selanjutnya

pimpinan/mentor

sebagai

penulis wujud

akuntabilitas sebagai dosen memberikan inovasi baru pada institusi, selain itu penulis menyapaikan bagai mana alur poses kegiatan yang akan di lakukan, penulis

menyampaikan dengan baik dan menghormati dan menghargai

kebijakan pimpinan saat berdiskusi sebagai wujud etika publik, Saat penyampaian saya menyampaikan secara jujur terhadap program yang di buat sebagai wujud nenerapkan nilai anti korupsi. Setelah penyampaian telah dilakukan penulis mendapatkan persetujuan dan masukan dari pimpinan dengan catatan pimpinan dan mentor untuk membuat materi yang mudah dipahami dan mudah di mengerti oleh mahasiswa dan dosen. c. Kontribusi Visi Misi Organisasi Kegiatan ini semoga akan mebanatu dalam pelaksannan visi Misi Poltekkes Jakarta III, sesuai dengan misi organisasi yaitu Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter. d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Penguatan nilai organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dapat diperoleh dalam hal sesuai dengan nilai organisasi yaitu Rasional dan Etika, Rasional dalam memberikan Ide sebagai Inovasi dan BerEtika saat penyampaian ide dan gagasan e. Analisis Dampak Pada proses ini nilai-nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme, Anti Korupsi, WOG, dan pelayanan kebijakan publik telah diterapkan. 30


Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diaktualisasikan dalam kegiatan penyampaian gagasan terhadap pimpinan mengenai model pembelajaran video praktik anatomi, maka pada pengusulan ide dan gagasan tersebut tidak akan tersusun baik dan terselesaikan tepat pada waktunya, serta terjadi mispersepsi antara penulis, dosen penanggung jawab mata kuliah dan pimpinan.

2. Kegiatan 2 produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi Tabel 4.2 Kegiatan 2 Kegiatan

Produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi

Tanggal Kegiatan

6-19 Juni 2021

Capaian Kegiatan

Bahan Pembelajaran

1. Menyiapkan perangkat untuk merekam Tahapan Kegiatan

2. Menyiapkan model dalam video 3. Membuat video 4. Mengedit video

Daftar Lampiran

Dokumentasi dan Sistem Pembelajaran

a. Tahapan Kegiatan 1) Menyiapkan perangkat untuk merekam Output : Perangkat perekam Kegiatan ini meniapakan kamera perekam dengan resolusi tinggi. 2) Menyiapan model video Output : Model pemeran video Kegiatan ini di lakukan menyiapkan model untuk peraga saat video praktik, pada pemeran penjelasan materi adalah Yusuf Nasirudin, M.Fis dan sebagai pasien adalah Dwiko Rahman W, S.Ft

31


Gambar. 4.2 Model penjelasan materi

3) Membuat video Output : Video hasil Kegiatan ini adalah proses perakaman video yang di jadikan bahan sebagai video pembelajaran anatomi

32


Gambar. 4.3 Kumpulan bahan video 4) Mengedit video Output : Hasil video pembelajaran Kegiatan ini adalah proses editing dari video yang telah di ambil, seperti penyesuaian suara dan kualitas gambar

33


Gambar. 4.4 Proses editing video

b. Deskripsi tahapan kegiatan dan keterkaitan nilai dasar ASN Setelah ide dan gagasan di setujui maka penulis membuat system web yang penulis sebut Elearning Physio kemudian penulis membuat isian/ video materi Anatomi di region Knee dan Ankle, dalama setiap topik terdapat 4 Vidio Pembelajaran yang terdiri dari video materi, video visualisasi anatomi, praktik palpasi tulang dan paraktik palpasi otot dan ligament dalam system, Saat melakukan pemembuat produksi pembelajaran penulis melakukannya secara teliti dan konsisten sebagai wujud akuntabilitas, dengan tujuan ikut serta dalam mencerdaskan mahasiswa seperti dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai wujud nasionalisme, bahan pembelajaran menggunakan bahasa bahan yang 34


sesuai dan membuat Video yang mudah di pahami, saat melakukan tugas saya bertanggaung jawab dalam hasil produksi. c. Kontribusi Visi Misi Organisasi Kegiatan ini semoga akan mebanatu dalam pelaksannan visi Misi Poltekkes Jakarta III, sesuai dengan misi organisasi yaitu Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter. d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Penguatan nilai organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dapat diperoleh dalam hal Sesuai dengan nilai organisasi yaitu Dedikasi, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan

mampu

mengorbankan

tenaga,

pikiran,

dan

waktu

demi

keberhasilan suatu usaha mencapai tujuan yang mulia e. Analisis Dampak Pada proses ini nilai-nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme, Anti Korupsi, WOG, dan pelayanan kebijakan publik telah diterapkan. Apabila nilainilai ANEKA tidak diaktualisasikan dalam kegiatan produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi mengenai model pembelajaran video praktik anatomi, maka video praktik anatomi/ bahan mata

tidak akan tersusun baik dan

terselesaikan tepat pada waktunya, serta mendapatkan kualitas materi yang baik dan mudah di mengerti.

3. Kegiatan 3 sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi Tabel 4.3 Kegiatan 3

Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik Kegiatan

Tanggal Kegiatan

anatomi 17-21 Juni 2021 Staf, Mahasiswa, Dan Dosen memahami penerapan

Capaian Kegiatan

metode pembelajaran video 35


1. Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada staf bidang akademik Tahapan Kegiatan

2. Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada dosen

3. Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada mahasiswa Daftar Lampiran

Dokumentasi

a. Tahapan Kegiatan 1) Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada staf bidang akademik Output : staf bidang akademik memahami metode pembelajaran video Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai bagaimana metode yang akan di bangun serta menjelaskan bagaimana keuntungan dalam proses kegiatan ini.

36


Gambar. 4.5 Sosialisasi dengan Kordinator Akademik, Kordinator Akademik dan Staf 2) Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada dosen Output : dosen memahami metode pembelajaran video Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai bagaimana metode yang akan di bangun serta menjelaskan bagaimana keuntungan dalam proses kegiatan ini.

Gambar. 4.6 Sosialisasi dengan Dosen

3) Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada mahasiswa Output : Mahasiswa memahami metode pembelajaran video Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai bagaimana metode yang akan di bangun serta menjelaskan bagaimana keuntungan dalam proses kegiatan ini karena di masa pandemi COVID 19 37


Paka sosialisai ini dilakukan secara daring via zoom.

Gambar. 4.7 Sosialisasi dengan mahasiswa

b. Deskripsi tahapan kegiatan dan keterkaitan nilai dasar ASN Setelah system dan video pembelajaran telah selesai maka penulis melakukan sosialisasi dengan Staf Bidang Akademik, Dosen, Mahasiswa sosialisasi ini dengan memaparkan program yang telah di buat dan memberikan alur program. Saat sosisalisai penulis memberikan pejelasan mengenai video pembelajaran dengan telitidan mudah di pahami, dengan rasa nasionalisme yang di bangun dengan meningkatkan azas kebersamaan dalam peningkatan kemampuan pendidikan, sosialisasi pun penulis mengunakan bahasa yang sopan dan mudah di mengertis ebagai wujud etika publik, sebagai komitmen terhadap mutu penulis menjelaskannya sampai dengan yang bersangkutan paham. c. Kontribusi Visi Misi Organisasi Kegiatan ini semoga akan mebanatu dalam pelaksannan visi Misi Poltekkes Jakarta III, sesuai dengan misi organisasi yaitu Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter. d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Penguatan nilai organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dapat diperoleh dalam hal Sesuai dengan nilai organisasi yaitu Dedikasi, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses 38


pendidikan

mampu

mengorbankan

tenaga,

pikiran,

dan

waktu

demi

keberhasilan suatu usaha mencapai tujuan yang mulia e. Analisis Dampak Pada proses ini nilai-nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme, Anti Korupsi, WOG, dan pelayanan kebijakan publik telah diterapkan. Apabila nilainilai ANEKA tidak diaktualisasikan dalam kegiatan sosialisai bahan pembelajaran video praktik anatomi mengenai model pembelajaran video praktik anatomi, maka video praktik anatomi / bahan mata kuliah tidak akan di gunakan peserta dan peserta tidak mampu membahaminya.

4. Kegiatan 4 Penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi Tabel 4.4 Kegiatan 4 Kegiatan

Penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi

Tanggal Kegiatan

22-28 Juni 2021

Capaian Kegiatan

Pembelajaran Video Learning Berjalan

1. Meminta dosen untuk menggunakan system Tahapan Kegiatan

pembelajaran tersebut

2. Meminta mahasiswa untuk menggunakan system pembelajaran tersebut

Daftar Lampiran

Dokumentasi

a. Tahapan Kegiatan 1) Meminta dosen untuk menggunakan system pembelajaran tersebut Output : dosen untuk menggunakan system pembelajaran video Kegiatan

ini

dilakukan

dengan

menggunakan video pembelajaran

39

mengingatkan

kepada

dosen

untuk


Gambar. 4.8 Dosen menggunakan system pembelajaran

2) Meminta mahasiswa untuk menggunakan system pembelajaran tersebut Output : Mahasiswa untuk menggunakan system pembelajaran video Kegiatan ini dilakukan dengan mengingatkan kepada mahasiswa untuk menggunakan video pembelajaran

b. Deskripsi tahapan kegiatan dan keterkaitan nilai dasar ASN Setelah sosialisasi dengan Staf Bidang Akademik, Dosen, Mahasiswa terkait sengan system dan video maka penulis meminta Dosen dan mahasiswa menggunakan system tersebut. Saat Penerapan penulis memastkan proses berjalan dengan baik menggunakan system kreasi anak bangsa dan menjaga reputasi

materi

pembelajaran

merupakan

komitmen

mutu

penulis.

Harapannya dalam proses pembelajaran praktik lebih efektif dan efisien, untuk meningkatkan komitmen mahasiswa jujur dalam proses pembelajaran sebagai wujud nilai anti korupsi. c. Kontribusi Visi Misi Organisasi Kegiatan ini semoga akan membantu dalam pelaksannan Visi Misi Poltekkes Jakarta III, sesuai dengan misi organisasi yaitu Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter. Penguatan nilai organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dapat diperoleh dalam hal

Sesuai dengan nilai

organisasi yaitu Akuntabilitas dan Transparan, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu 40


pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme. d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Penguatan nilai organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dapat diperoleh dalam hal

Sesuai dengan nilai organisasi yaitu Akuntabilitas dan

Transparan, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme. e. Analisis Dampak Pada proses ini nilai-nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme, Anti Korupsi, WOG, dan pelayanan kebijakan publik telah diterapkan. Apabila nilainilai ANEKA

tidak diaktualisasikan dalam kegiatan penggunaan bahan

pembelajaran video praktik anatomi mengenai model pembelajaran video praktik anatomi, maka video praktik anatomi / bahan mata kuliah tidak akan menjadikan proses pembelajaran praktik lebih efektif dan efisien, dan tidak meningkatkan komitmen mahasiswa jujur dalam proses pembelajaran.

5. Kegiatan 5 Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi Tabel 4.5 Kegiatan 5 Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik Kegiatan

anatomi

Tanggal Kegiatan

27 Juni 2021- 3 Juli 2021

Capaian Kegiatan

Masukan Dari Proses Pembelajaran Dan Perbaikan Proses Pembelajaran

1. Meminta masukan dari dosen bagaimana Tahapan Kegiatan

menggunakan system pembelajaran tersebut

41


2. Meminta masukan dari mahasiswa bagaimana menggunakan system pembelajaran tersebut

3. Meperbaiki Kekurangan dari proses pembelajaran tersebut

Daftar Lampiran

Dokumentasi

a. Tahapan Kegiatan 1) Meminta masukan dari dosen dan mahasiswa bagaimana menggunakan system pembelajaran tersebut Output : Masukan dan evaluasi dari proses pembelajaran Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan atau informasi berkaitan dengan proses pembelajaran praktik melalui video dengan cara membagikan kuisioner terhadap responden baik dosen maupun mahasiswa dengan pertanyaan terbuka dan tertutup.

Gambar. 4.9 Bentuk kuisioner Hasil kuisioner tertutup Pertannyaan 1 Apakah aplikasi Metode Pembelajaran Anatomi mudah 42


digunakan?

Pertannyaan 2 Apakah informasi yang ditampilkan dalam aplikasi Pembelajaran Anatomi dapat ditangkap dengan mudah dan jelas?

Pertannyaan 3 Apakah aplikasi Pembelajaran Anatomi memiliki tampilan yang menarik?

Pertannyaan 4 Apakah aplikasi Pembelajaran Anatomi ini membantu dalam proses pembelajaran?

Pertannyaan 5 Apakah Metode Pembelajaran video ini dilakukan lebih menyenangkan daripada full online zoom?

Pertannyaan 6 Apakah Metode Pembelajaran yang dilakukan lebih efisien 43


waktu?

Pertannyaan 7 Apakah Metode Pembelajaran yang dilakukan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran yang sudah ada?

Pertannyaan 8 Apakah aplikasi Pembelajaran Anatomi sangat bermanfaat?

Hasil kuisioner terbuka Pertanyaan 9 Masukan apa yang perlu dilakukan untuk pengembangan aplikasi ? Jawaban paling sering keluar •

Penambahan penjelasan materi dalam setiap video juga video lainnya

Memperbanyak materi

Akan lebih baik jika ada feedback berupa koreksi/pembahasan dari soal/tugas dari evaluasi yang ada di aplikasi

Menurut saya aplikasi ini sudah bagus karena mudah diakses oleh mahasiswa dan cara penggunaan nya juga mudah

Menurut saya, untuk saat ini sudah cukup jelas dan mudah untuk mengakses link metode pembelajaran

Pertanyaan 10 Masukan apa yang perlu dilakukan untuk pengembangan materi ? 44


Jawaban paling sering keluar •

Dosen tetap harus menjelaskan dan meluangkan waktu agar mahasiswa lebih paham mengenai materi yang sudah di upload pada aplikasi

Saat materi dijelaskan dan ada bahasa-bahasa anatomi atau bahasa yang bukan merupakan bahasa indonesia kungkin bisa ditambahkan teks penjelasan singkat

Menurut saya, untuk penjelasan materi sudah cukup lengkap karena disertai dengan video visualisasi, cara palpasi, dan juga sumber referensinya

Masukkan saya adalah dosen harus lebih aktif dalam memberikan materi dalam bentuk video yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun oleh mahasiswa tanpa harus melalui zoom, untuk pembelajaran sebelum atau sesudah ujian.

Perbanyak penjelasa dari materi tersebut

2) Meperbaiki Kekurangan dari proses pembelajaran tersebut Output : Perbaikan materi dalam video pembelajaran Kegiatan ini dilakukan dengan mekompilasi masukan masukan yang di berikan dan sebagiai bahan evaluasi dalam pembuatan dan perbaikan video selanjutnya

b. Deskripsi tahapan kegiatan dan keterkaitan nilai dasar ASN Pada akhir kegiatan penulis melakukan evaluasi dengan meminta masukkan terhadap pengguna. Saat Penerapan penulis memastkan proses berjalan dengan baik saat evaluasi saya menerima pendapat dan masukan dari pengguna secara terbuka karena untuk menjaga mutu saya memperbaiki metode ini untuk meningkatkan mutu. c. Kontribusi Visi Misi Organisasi

45


Kegiatan ini semoga akan membatu dalm pelaksannan visi Misi Poltekkes Jakarta III, sesuai dengan misi organisasi yaitu Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter. d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Penguatan nilai organisasi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dapat diperoleh dalam hal

Sesuai dengan nilai organisasi yaitu Akuntabilitas dan

Transparan, yaitu seluruh warga Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam penyelenggaraan proses pendidikan harus dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, terbuka dan senantiasa mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis, berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme. e. Analisis Dampak Pada proses ini nilai-nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Mutu Layanan, dan pelayanan kebijakan publik telah diterapkan.

Apabila nilai-nilai ANEKA tidak

diaktualisasikan dalam kegiatan penggunaan bahan pembelajaran video praktik anatomi mengenai model pembelajaran video praktik anatomi, maka program yang di buat tidak mendapatkan hasil yang maksimal.

46


G. PENCAPAIAN PENYELESAIAN ISU Kegiatan aktualisasi ini dilakukan sebagai bagian dari menyelesaikan isu yang diangkat penulis yaitu tidak maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik dengan ide gagasan Penerapan Metode Pembelajaran Video Praktik Anatomi Di Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III, dengan rincian kegiatan Penyampaian Gagasan, produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi, sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi, penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi seluruh kegiatan dalam aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksannannya penerapan

metode pembelajaran video praktik

anatomi ini belum dapat diterapkan di dalam pembelajaran mengingat masa aktualisai sudah dalam masa pembelajaran sudah usai akan tetapi proses simulasi dalam proses pembelajaran di buat seperti sebaimana pembelajaran pada semestinya. Karena keterbatasan waktu masa aktualisasi dan masa pandemi COVID 19 topik materi yang di buat tidak secara keseluruhan. Sebagian besar mahasiswa

sangat

menyenangi

dan

sangant

menyetujui

dalam

proses

pembelajaran yang di lakukan karena materi praktik lebih jelas, lebih efisien dan sebai alternatif pembelajaran. H. MANFAAT Manfaat yang didapatkan dengan terpecahkannya isu yang diangkat dalam aktualiasasi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Individu Peserta Penulis sebagai peserta latsar mendapatkan manfaat yaitu dapat berkontribusi dalam membantu menyelesaikan isu yang berkembang di dalam proses pembelajaran di masa COVID 19. Selain itu penulis juga mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan nilai-nilai PNS ANEKA dan peran serta kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu tersebut sehingga diharapkan dapat membentuk penulis sebagai PNS yang berkarakter.

47


2. Pimpinan Langsung/Unit Kerja Dengan inovasi proses pembelajaran, pimpinan langsung penulis mendapat manfaat yaitu membantu dalam penyelesaian masalah yang dialami proses pendidikan dan meningkatkan kualitas mahasiswa 3. StakeHolder Dengan terselesaikannya isu tersebut diharapkanmahasiswa akan mendapatkan proses pembelajaran lebih variatif dan mudah di mengerti sehingga mempemudah penyerapan informasi yang didapatkan.

48


BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 1.

Hasil identifikasi isu di Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu ada tiga antara lain: a. Kejenuhan dalam proses pembelajaran daring b. Terjadinya Jadwal pembelajaran yang berubah-ubah c. Belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik

2.

Berdasarkan hasil APKL dan USG, isu utama yang ditetapkan menjadi prioritas adalah Belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik selama masa pandemi Covid-19.

3.

Kegiatan Penyampaian Gagasan, produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi, sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi, penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi seluruh kegiatan dalam aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik.

4.

Dalam pelaksannannya penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi ini belum dapat diterapkan di dalam pembelajaran mengingat masa aktualisai sudah dalam masa pembelajaran sudah usai akan tetapi proses simulasi dalam proses pembelajaran di buat seperti sebaimana pembelajaran pada semestinya.

5.

Karena keterbatasan waktu masa aktualisasi dan masa pandemi COVID 19 topik materi yang di buat tidak secara keseluruhan.

6.

Sebagian besar mahasiswa sangat menyenangi dan sangant menyetujui dalam proses pembelajaran yang di lakukan karena materi praktik lebih jelas, lebih efisien dan sebai alternatif pembelajaran.

7.

Setiap kegiatan terdiri atas beberapa tahapan kegiatan yang berlandaskan pada nilai dasar PNS meliputi nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.

8.

Seluruh kegiatan sesuai dengan visi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan berkontribusi melalui pelaksanaan misi “Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis IPTEK”. 49


9.

Seluruh kegiatan berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai budaya organisasi yang meliputi nilai Beriman, Etika, Rasional, Amanah, Dedikasi, Akuntabilitas dan Beradab.

B. Saran Saran yang dapat direkomendasikan untuk kegiatan aktualisasi ini yaitu: 1. Dapat dimanfaatkan di matakuliah praktik yang lain 2. Memaksimalkan multimedia dalam proses pembelajaran 3. Penambahan penjelasan materi dalam setiap video 4. Memperbanyak video/materi

50


DAFTAR PUSTAKA

Basseng dan Purwana BH. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Fatimah E dan Irawati E. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur

Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Kumorotomo W, Wirapradja NRD dan Imbaruddin A. 2015. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Latief Y, Suryanto A dan Muslim AA. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lukman. 2017. Fast And Future: Publikasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pdii-Lipi: Disampaikan Pada Pertemuan Koordinasi Nasional Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Pada Poltekkes Kemenkes Tahun 2017.

[Diakses

Pada

3

Juni

2018]

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/03/1b1_lukman-lipi_perkonas-bppsdm-kes_22-maret2017_lukman.pdf Meisenheimer, CG. 1997. Improving Quality: A Guide to Effective Programs. Gaithersburg, Maryland: Aspen Publishers, Inc. Paisak T. 2009. Unlimited Potency of the Brain: Kenali dan Manfaatkan Sepenuhnya

Potensi Otak Anda yang Tak Terbatas. Bandung: Mizan Pustaka. Komisi Pemberantasan Korupsi. 2021. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

51


Lembaga Administrasi Negara. 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Lembaga Administrasi Negara. 2019. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka-LAN) No. 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 08 Tahun 2012 tentang Kode Etik PNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara.

52


Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin ASN Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang. Purwanto EA, Tyastiani D, Taufiq A dan Novianto W. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Richetti CT dan Tregose BB. 2001. Analytic Processes for School Leaders. Virginia:

Association for Supervision and Curriculum Development. Suwarno Y dan Sejati TA. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of

Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Tugas, Fungsi, Wewenang Dan Manajemen Aparatur Sipil Negara. Utomo TW, Basseng, dan Purwana BH. 2016. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:

Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Yuniarsih T dan Taufiq M. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Functional Anatomy, Lippincott Williams & Wilkins, 2010 Anatomy of Movement, Eastland Press, 2007 Clinical Anatomy, Harold Ellis, 2006 53


Cranial Nerve, Functional Anatomy, Cambridge University Press, 2006

54


LAMPIRAN Dokumentasi Bimbingan mentor

LAMPIRAN Dokumentasi Bimbingan Coach

55


FOLMULIR PENGENDALIAN MENTOR

56


57


58



https://tinyurl.com/ E-LearningPhysio

Klik Link di atas / Copy


KLIK MULAI KELAS


KLIK SEMESTER 2


KLIK ANATOMI 2


KLIK MATERI


KLIK MATERI ANATOMI REGIO KNEE / ANKLE


SELAMAT MENONTON PEMBELAJARAN JIKA SUDAH SELESAI DI MATERI 1 KLIK MATERI SELANJUTNYA


SELAMAT BELAJAR TERIMAKASIH


8/12/2021

AKTUALISASI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN VIDEO PRAKTIK ANATOMI DI JURUSAN FISIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA III

Yusuf Nasirudin, S.Ft, M.Fis

NIP 199207122020121007 Golongan IIIB/ Dosen Asisten Ahli Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III LATSAR Golongan III Anggaktan II Bapelkes Cikarang Tahun 2021

1


8/12/2021

VISI DAN MISI Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang Unggul Berbasiskan IPTEK .Kesehatan di Tingkat Asia Tenggara pada Tahun 2028

Pada tahun 2025, menjadi program studi yang menghasilkan Fisioterapis Ptofesional dan Unggul dalam Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Fisioterapi neurosains

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan berkarakter. 2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan melalui penelitian berkesinambungan. 3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan teknologi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 4. Menyelenggarakan kemitraan dengan berbagai Institusi Nasional dan Internasional untuk membangun kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan global.

1. Menyelenggarakan Pendidikan Sarjana Terapan Fisioterapi yang berbasis pada IPTEK Fisioterapi Neurosains 2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK di bidang Fisioterapi Neurosains melalui penelitian yang berkesinambungan 3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan Pengabdian kepada Masyarakat dengan menerapkan IPTEK Fisioterapi Neurosains dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat. 4. Menyelengarakan kemitraan dengan berbagai Institusi Nasional dan Internasional untuk membangun kekuatan Bersama dalam menghadapi tantangan Global.

TUGAS, FUNGSI DAN NILAI Tugas dan Fungsi Tugas :melaksanakan pendidikan vokasi bidang kesehatan Fungsi : a. Penyusuna rencana, program, dan anggaran. b. Pelaksanaan dan pengembangan Pendiidkan Vokasi bidang kesehatan. c. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi d. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat e. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika f. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan. g. Pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan vokasi bidang kesehatan h. Pengelolaan system, data dan informasi i. Pelaksanaan hubungan masyarakat j. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang Pendididikan Vokasi bidang kesehatan k. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Poltekkes Poltekkes dapat juga melaksanakan dan mengembangkan Pendidikan profesi setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

Nilai- Nilai di Poltekkes Kemenkes Jakarta III

BERADAB Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Naha Esa Etika Rasional Amanah Dedikasi Akuntabilitas dan Transparan Berkarakter

2


8/12/2021

TUSI JABATAN 1. Melaksanakan perkulihan/ tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan 2. Membimbing mahasiswa seminar 3. Membimbing mahasiswa kuliah kerja nyata, pratek kerja nyata, praktek kerja lapangan 4. Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatan kompetensi 5. Menghasilkan karya ilmiah 6. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan 7. Menjadi anggota dalam suatu Panitia/Badan pada perguruan tinggi

ISU NO

ISU

1.

Kejenuhan mahasiswa dalam proses pembelajaran daring

2.

Terjadinya Jadwal pembelajaran yang berubah-ubah

3.

Tidak maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada mata kuliah bersifat praktik

No

Teknik Tapisan Isu Aktual

Problematik

Kekhalayakan

Layak

1

+

+

+

-

2

+

+

+

-

3

+

+

+

+

No 1 2 3

Urgency 4 4 5

Teknik Tapisan Isu Seriousness Growth 3 4 4 3 5 4

Total 11 11 14

Dampak : • Membuat mis informasi materi yang di dapatkan, • Keterampilan praktik yang tidak sesuai yang di harapkan, • Kualitas lulusan akan menurun, • Menurunnya serapan mahasiswa di lahan praktik

3


8/12/2021

“PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN VIDEO PRAKTIK ANATOMI DI JURUSAN FISIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA III”

Pelaksanaan Aktualisasi No

Kegiatan

1. Penyampaian Gagasan

Mei 3 4

1

Jadwal Pelaksanaan Juni Juli 2 3 4 1 2 3

4

2. Produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi 3. Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi 4. Penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi 5. Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi

4


8/12/2021

Laporan Kegiatan I Kegiatan

Penyampaian Gagasan

Tanggal

3-5 Juni 2021

Kegiatan Capaian Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Daftar Lampiran

Persetujuan Gagasan, Masukan dan saran dari pimpinan 1. Menyiapkan gagasan 2.

Meminta izin untuk konsultasi

3.

Melaksanaan pertemuandengan mentor

4.

Melakukan pertemuan dengan pimpinan

Penyampaian Gagasan Kepada Mentor/ Ketua Jurusan

jurusan 5.

Menyampaikan alur pembelajaran video

6.

Menerima masukan dan saran dari pimpinan

Dokumentasi

Bimbingan Coach

Laporan Kegiatan II Kegiatan

Produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi

Tanggal

6-19 Juni 2021

Kegiatan Capaian Kegiatan

Bahan Pembelajaran 1.

Tahapan Kegiatan

Daftar Lampiran

Proses Pembuatan Video

Menyiapkan perangkat untuk merekam

2.

Menyiapkan model dalam video

3.

Membuat video

4.

Mengedit video

Media Pengaplikasian Video

Dokumentasi dan Sistem Pembelajaran

5


8/12/2021

KLIK MULAI KELAS

KLIK SEMESTER 2

6


8/12/2021

KLIK ANATOMI 2

KLIK MATERI

7


8/12/2021

KLIK MATERI ANATOMI REGIO KNEE / ANKLE

8


8/12/2021

Laporan Kegiatan III Kegiatan Tanggal

Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi 17-21 Juni 2021

Kegiatan Capaian Kegiatan

Staf, Mahasiswa, Dan Dosen memahami

SOSIALISASI KORDINATOR BIDANG AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN, SERTA ADMIN PRODI

penerapan metode pembelajaran video 1.

Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada staf bidang

Tahapan Kegiatan

akademik 2.

Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada dosen

3.

Sosialisasi penerapan metode pembelajaran video kepada mahasiswa

Daftar Lampiran

SOSIALISASI DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH

SOSIALISASI DENGAN MAHASISWA

Dokumentasi

Laporan Kegiatan IV Kegiatan

Penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi

Tanggal

22-28 Juni 2021

Kegiatan Capaian Kegiatan

Pembelajaran Video Learning Berjalan 1.

Meminta dosen Untuk menggunakan system

Tahapan Kegiatan

pembelajaran tersebut 2.

Meminta mahasiswa Untuk menggunakan system pembelajaran tersebut

Daftar Lampiran

Dokumentasi

9


8/12/2021

Laporan Kegiatan V Evaluasi penerapan metode pembelajaran

Kegiatan

video praktik anatomi

Tanggal

27 Juni 2021- 3 Juli 2021

Kegiatan Capaian Kegiatan

Masukan Dari Proses Pembelajaran Dan Perbaikan Proses Pembelajaran 1.

Meminta masukan dari dosen bagaimana menggunakan system pembelajaran tersebut

Tahapan

2.

Kegiatan

Meminta masukan dari mahasiswa bagaimana menggunakan system pembelajaran tersebut

3.

Meperbaiki Kekurangan dari proses pembelajaran tersebut

Daftar Lampiran

Dokumentasi dan Evaluasi

Pertannyaan 1 Apakah aplikasi Metode Pembelajaran Anatomi mudah digunakan?

Pertannyaan 2 Apakah informasi yang ditampilkan dalam aplikasi Pembelajaran Anatomi dapat ditangkap dengan mudah dan jelas?

Pertannyaan 3 Apakah aplikasi Pembelajaran Anatomi memiliki tampilan yang menarik?

Pertannyaan 4 Apakah aplikasi Pembelajaran Anatomi ini membantu dalam proses pembelajaran?

Pertannyaan 5 Apakah Metode Pembelajaran video ini dilakukan lebih menyenangkan daripada full online zoom?

Pertannyaan 6 Apakah Metode Pembelajaran yang dilakukan lebih efisien waktu?

Pertannyaan 7 Apakah Metode Pembelajaran yang dilakukan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran yang sudah ada?

Pertannyaan 8 Apakah aplikasi Pembelajaran Anatomi sangat bermanfaat?

10


8/12/2021

Pertanyaan 9 Masukan apa yang perlu dilakukan untuk pengembangan aplikasi ? Jawaban paling sering keluar • Penambahan penjelasan materi dalam setiap video juga video lainnya • Memperbanyak materi • Akan lebih baik jika ada feedback berupa koreksi/pembahasan dari soal/tugas dari evaluasi yang ada di aplikasi • Menurut saya aplikasi ini sudah bagus karena mudah diakses oleh mahasiswa dan cara penggunaan nya juga mudah • Menurut saya, untuk saat ini sudah cukup jelas dan mudah untuk mengakses link metode pembelajaran

Pertanyaan 10 Masukan apa yang perlu dilakukan untuk pengembangan materi ? Jawaban paling sering keluar • Dosen tetap harus menjelaskan dan meluangkan waktu agar mahasiswa lebih paham mengenai materi yang sudah di upload pada aplikasi • Saat materi dijelaskan dan ada bahasa-bahasa anatomi atau bahasa yang bukan merupakan bahasa indonesia kungkin bisa ditambahkan teks penjelasan singkat • Menurut saya, untuk penjelasan materi sudah cukup lengkap karena disertai dengan video visualisasi, cara palpasi, dan juga sumber referensinya • Masukkan saya adalah dosen harus lebih aktif dalam memberikan materi dalam bentuk video yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun oleh mahasiswa tanpa harus melalui zoom, untuk pembelajaran sebelum atau sesudah ujian. • Perbanyak penjelasa dari materi tersebut

PENCAPAIAN PENYELESAIAN ISU 1. Kegiatan Penyampaian Gagasan, produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi, sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi, penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi seluruh kegiatan dalam aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik. 2. Sebagian besar mahasiswa sangat menyenangi dan menyetujui dalam proses pembelajaran yang di lakukan karena materi praktik lebih jelas, lebih efisien dan sebagi alternatif pembelajaran. 3. Waktu Pembelajaran dapat sesuai dengan jadwal yang di harapkan 4. Maksimallnya waktu praktik yang terbatas

11


8/12/2021

HAMBATAN

SOLUSI

Dalam pelaksannannya penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi ini belum dapat diterapkan di dalam pembelajaran mengingat masa aktualisai sudah dalam masa pembelajaran sudah usai.

proses simulasi dalam proses pembelajaran di buat seperti sebaimana pembelajaran pada semestinya

Karena Masa Perkuliahan setelah pelaksanaan UAD dan Pandemi Covid 19 Sehingga sosialiasi mahasiswa tidak secara langsung

Memaksimalkan media online untuk Sosialisasi

Terbatasnya Karena COVID 19 Penggunaan Lab Multimedia Kampus sehingga kualitas video kurang maksimal

Memaksimalkan Pengambilan video dengan memaksilakan waktu yang ada

KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan • Hasil identifikasi isu di Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III yaitu ada tiga antara lain: • Kejenuhan dalam proses pembelajaran daring • Terjadinya Jadwal pembelajaran yang berubah-ubah • Belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik • Berdasarkan hasil APKL dan USG, isu utama yang ditetapkan menjadi prioritas adalah Belum maksimalnya mahasiswa dalam proses pembelajaran daring pada matakuliah bersifat praktik selama masa pandemi Covid-19. • Kegiatan Penyampaian Gagasan, produksi bahan pembelajaran video praktik anatomi, sosialisasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi, penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi Evaluasi penerapan metode pembelajaran video praktik anatomi seluruh kegiatan dalam aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik. • Sebagian besar mahasiswa sangat menyenangi dan sangant menyetujui dalam proses pembelajaran yang di lakukan karena materi praktik lebih jelas, lebih efisien dan sebai alternatif pembelajaran.

• Setiap kegiatan terdiri atas beberapa tahapan kegiatan yang berlandaskan pada nilai dasar PNS meliputi nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. • Seluruh kegiatan sesuai dengan visi Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan berkontribusi melalui pelaksanaan misi “Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis IPTEK”. • Seluruh kegiatan berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai budaya organisasi yang meliputi nilai Beriman, Etika, Rasional, Amanah, Dedikasi, Akuntabilitas dan Beradab. Saran • Saran yang dapat direkomendasikan untuk kegiatan aktualisasi ini yaitu: • Dapat dimanfaatkan di matakuliah praktik yang lain • Memaksimalkan multimedia dalam proses pembelajaran • Penambahan penjelasan materi dalam setiap video • Memperbanyak video/materi

12


8/12/2021

DAFTAR PUSTAKA 1.

Basseng dan Purwana BH. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 2. Fatimah E dan Irawati E. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 3. Kumorotomo W, Wirapradja NRD dan Imbaruddin A. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 4. Latief Y, Suryanto A dan Muslim AA. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 5. Lukman. 2017. Fast And Future: Publikasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pdii-Lipi: Disampaikan Pada Pertemuan Koordinasi Nasional Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Pada Poltekkes Kemenkes Tahun 2017. [Diakses Pada 3 Juni 2018] http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/03/1b1_lukmanlipi_perkonas-bppsdm-kes_22-maret-2017_lukman.pdf 6. Meisenheimer, CG. 1997. Improving Quality: A Guide to Effective Programs. Gaithersburg, Maryland: Aspen Publishers, Inc. 7. Paisak T. 2009. Unlimited Potency of the Brain: Kenali dan Manfaatkan Sepenuhnya Potensi Otak Anda yang Tak Terbatas. Bandung: Mizan Pustaka. 8. Komisi Pemberantasan Korupsi. 2021. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi. 9. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 10. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 11. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 12. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.Lembaga Administrasi Negara. 2019. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

13. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 14. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 15. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 16. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka-LAN) No. 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. 17. PERATURAN MENTERI KESEHATAN (PERMENKES) NO. 08 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN. 18. PERATURAN PEMERINTAH NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA. 19. PERATURAN PEMERINTAH NO. 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN ASN 20. PERATURAN PEMERINTAH NO. 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. 21. PERATURAN PEMERINTAH NO. 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL. 22. PERATURAN PEMERINTAH NO. 21 TAHUN 1975 TENTANG SUMPAH/JANJI PEGAWAI NEGERI SIPIL. 23. PERATURAN PEMERINTAH NO. 11 TAHUN 1959 TENTANG SUMPAH JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN ANGGOTA ANGKATAN PERANG. 24. Purwanto EA, Tyastiani D, Taufiq A dan Novianto W. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 25. Richetti CT dan Tregose BB. 2001. Analytic Processes for School Leaders. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development. 26. Suwarno Y dan Sejati TA. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 27. Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 28. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Tugas, Fungsi, Wewenang Dan Manajemen Aparatur Sipil Negara. 29. Utomo TW, Basseng, dan Purwana BH. 2016. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 30. Yuniarsih T dan Taufiq M. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 31. Functional Anatomy, Lippincott Williams & Wilkins, 2010 32. Anatomy of Movement, Eastland Press, 2007 33. Clinical Anatomy, Harold Ellis, 2006 34. Cranial Nerve, Functional Anatomy, Cambridge University Press, 2006

13


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.