1 minute read
Tempe, Digdaya Pula Di Pastry Kreasi Lady Eve Patisserie
Bagi yang mengira bahwa tempe hanya cocok sebagai lauk teman makan nasi atau cemilan sejenis mendoan, sebaiknya berpikir ulang mengenai hal ini. Adalah Lulu Andini, Pendiri dan Pengelola Lady Eve Patisserie, yang mendekonstruksi kehadiran tempe untuk hadir mengundang kejutan dalam bongkahan cake berkelas premium di gerai pastry yang ada di Jakarta Selatan dan Gading Serpong tersebut.
“Kalau kita ingat tempe bacem, maka di sana ada unsur tempe, gula jawa dan kelapa dalam bentuk santan. Ketiga unsur tersebut menurut saya cocok juga hadir pada cake, namun dengan pairing bahan lain yang harus pas,”Lulu menjelaskan mengenai produk yang merupakan salah satu kebanggaan dan favorit pelanggan di gerainya tersebut.
Advertisement
Selain tempe, gula dan kelapa, maka dipakai pula white chocolate pada bahan adonan cake. “Pemakaian White Chocolate agar tidak menganggu cita rasa tempe, yang khas dan ada umaminya tersebut,”jelas Lulu lebih lanjut. Rasa umami atau rasa kelima dalam varian rasa setelah manis, asam, asin, pahit, diperoleh karena pembuatan tempe melalui proses fermentasi kedelai.
Untuk kelapa diolah menjadi Crème Brule oleh Lulu sebelum dipadankan ke cake Tempe, demikian nama cake kreasi Lulu, yang dikenal ahli dalam menemukan pairing rasa yang unik-unik. Cake dengan diameter 18 cm dan tinggi 5cm tersebut dilabeli harga Rp 425 ribu, jika ingin menikmatinya.
Saat ditanya, minuman apa yang cocok untuk menikmati Tempe, Lulu menyarankan minuman teh, jangan kopi atau cokelat yang rasanya dominan. Sparkling white wine atau Moscato Wine juga minuman yang diajukan oleh Lulu.
Namun bisa jadi minuman wedang mungkin juga terasa pas untuk menemani saat menikmati sepotong cake Tempe, entah di pagi, siang atau petang hari, sambil memandang pada kehijauan daun-daun yang ada di depan mata. Demikianlah sepotong kisah Tempe, yang menjadi gambar sampul BARECA edisi Februari 2022.