11 minute read

Dimulai Dari Mimpi, Sekarang Baking Studio Sugar Bloom Atelier jadi Dapur Idaman Banyak Orang

Profil Dimulai Dari Mimpi, Sekarang Baking Studio Sugar Bloom Atelier jadi Dapur Idaman Banyak Orang

Baking Studio di Sugar Bloom Atelier

Advertisement

Bagi seorang pastry chef, memiliki baking studio milik sendiri mungkin menjadi salah satu impian yang ingin diwujudkan. Apalagi ditambah adanya passion untuk membagikan ilmu kepada orang lain. Arum Amelia pun pernah bermimpi seperti itu dan akhirnya bisa terwujudkan di Sugar Bloom Atelier. Arum juga bisa membuka baking class dengan konsep dan materi menu yang sesuai dengan keinginannya.

Arum menceritakan sedikit ketidakpuasannya, ketika pernah mengajar dengan kelas besar (10 – 12 orang), di mana setiap murid tidak mendapatkan perhatian yang sama dari gurunya sehingga ilmu yang dibagikan pun menjadi terbatas. Di Sugar Bloom Atelier, Arum menerapkan baking class dengan maksimal 3 orang sehingga setiap murid mendapatkan porsi yang seimbang dan bisa bertanya sepuasnya mengenai materi yang disampaikan oleh pengajar.

Jenis Pelatihan dan Metodenya

Sugar Bloom Atelier menyediakan beberapa jenis kelas, seperti baking class, decorating class, dan cooking class. Arum merupakan salah satu pengajar dan biasanya materinya adalah decorating cake, Korean cake, birthday cake. Selain Arum, ada juga rekanan pengajar lainnya seperti Savira Pradiati yang fokus di healthy and vegan menu, bisa untuk masakan maupun dessert. Lalu, ada Supri yang lebih terfokus pada traditional cake serta Lapis Legit dan Lapis Surabaya.

Arum Amelia, Founder Sugar Bloom Atelier

Suasana kursus bersama Arum Amelia

Dikarenakan jumlah peserta yang dibatasi maka seluruh kelas di Sugar Bloom Atelier bersifat hands-on, artinya peserta yang mengerjakan sendiri dari awal hingga akhir, dipandu oleh pengajar. Hal ini akan membuat peserta lebih mudah mengerti dan mengingat materi yang dipelajari sehingga membentuk muscle memory pada saat akan membuat produk tersebut di rumah.

Membangun Keunggulan

Keunggulan yang ditonjolkan baking studio di Sugar Bloom Atelier yang pertama adalah tempatnya yang aesthetic dengan set up dapur idaman banyak orang. Hal ini juga dikonfirmasi para peserta yang mengatakan ingin punya dapur seperti dapur Sugar Bloom Atelier. Selain itu, Arum juga menyesuaikan ekspektasi para peserta kelas, kebutuhan-kebutuhan yang mungkin ada dan sebisa mungkin disediakan.

Contohnya seperti disediakan tripod, karena peserta harus fokus mengikuti instruksi pengajar sambil memfoto atau mengambil video dari prosesnya. Kursi di kelas pun sudah di-customize agar nyaman untuk duduk dalam jangka waktu panjang. Ada camilan juga yang disediakan untuk peserta.

Setelah kelas pun peserta bisa bertanya pada pengajar tentang materi yang telah dipelajari. Arum ingin memperhatikan setiap detil keperluan peserta agar bisa nyaman untuk belajar di kelas.

Protokol Kesehatan

Protokol kesehatan yang dijalankan cukup ketat, seperti wajib antigen untuk staff dan peserta, tes suhu, cuci tangan, dan disediakan hand sanitizer. Lalu, di dalam kelas, disediakan juga health kit seperti masker, face shield, hand sanitizer, disinfektan untuk tas peserta dan disimpan dalam loker, serta sepatu peserta pun akan diganti menjadi slippers untuk di dalam ruangan. Air purifier dan exhaust fan disediakan agar peserta mendapatkan kenyamanan maksimal saat belajar di baking studio Sugar Bloom Atelier.

Suasana kursus bersama Savira Pradiati

Korean Lunch Box Cake

Pelaksanaan kursus Sugar Bloom Atelier dimulai sejak Maret 2021 dengan bermacam-macam pelatihan yang diberikan. Namun, pelatihan yang paling banyak antusiasnya, yaitu Korean lunch box cake, Healthy Korean lunch box cake, dan juga Korean decoration cake. Termasuk juga menu yang disajikan di Sugar Bloom Atelier seperti Biscake dan Bojagi Cake, dibuka pelatihannya oleh chef Arum.

Walaupun awalnya ada sedikit keraguan tentang bagaimana bila resepnya dijual ke orang lain, atau peserta tersebut membangun bisnis yang sama dan menjadi kompetitor, namun Arum berprinsip bahwa rezeki sudah ada yang mengatur dan yang penting niatnya baik. Menurut Arum, walaupun diajarkan persis caranya dan dicontohkan juga, biasanya beda tangan beda hasil. Hal ini yang membuat Arum tidak pelit ilmu dan selalu ingin berbagi ilmunya dengan banyak orang.

Naskah : Alvina Eunice Christian Foto : Dok. Sugar Bloom Atelier

Memahami Hak Kekayaan Intelektual Untuk UMKM Kuliner

Webinar PROCHIZ sejak awal tahun 2021 lalu menjadi salah satu webinar bisnis yang ditunggu-tunggu usahawan kuliner Indonesia di setiap bulannya, termasuk yang dilaksanakan di bulan Januari 2022 lalu. PROCHIZ menghadirkan satu tema yang penting dan menarik karena jarang menjadi perhatian dan pemahaman banyak orang, khususnya pelaku usaha di bidang food and beverages, yaitu Hak Kekayaan Intelektual.

Webinar berlangsung via Zoom dan dihadiri lebih dari 100 peserta yang sangat aktif dan antusias dalam menyimak materi ini. PROCHIZ menghadirkan Donny Sheyoputra, S.H., M.Si. (Han), LL.M., pendiri dari Sheyoputra Law Office. Oleh Ir. Petrus Gandaman MM, Chief Editor BARECA Media, yang menjadi host untuk webinar edisi pertama seri tahun 2022 ini, berbagai aspek dalam Hak Kekayaan Intelektual dibahas.

Menurut Donny, Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang diberikan oleh negara kepada orang-orang yang memiliki suatu karya yang terkait dengan pola pikir atau hasil karya intelektual, tak terkecuali di industri F&B, seperti usaha pembuatan bahan baku makanan dan minuman, para pelaku usahanya serta pekerja yang terlibat.

“Resep, brand/merek, desain, figur tokoh/karakter, musik dan film adalah contoh dari Hak Kekayaan Intelektual, yang dinaungi dalam 7 Undang Undang,” jelas Donny. Bagi para pengusaha, khususnya usaha kuliner, pendaftaran merek itu penting, karena bukan hanya tentang masalah hak dalam memakai suatu merek pada kelas tertentu, tetapi juga sebagai suatu penanda asal usul barang dan jasa yang dijual. Prinsip perlindungan merek pun didasarkan pada siapa yang mendaftar pertama di kelas yang didaftarkannya.

Diinformasikan juga bahwa Resep dikategorikan sebagai Rahasia Dagang, sehingga wajib dijaga kerahasiaannya dan sebaiknya ada perjanjian antara perusahaan dan karyawannya yang mengetahui resep tersebut dalam keseharian pekerjaannya. Untuk penggunaan karakter terkenal pada kue atau kemasan produk, wajib mendapatkan lisensi dari pemegang Hak Cipta atas karakter tersebut.

Untuk memperdengarkan musik di kafe atau restoran maka wajib membayar royalty kepada penciptanya melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional. Hal ini disebabkan pengusaha kafe atau restoran saat memperdengarkan musik mendapatkan manfaat ekonomis. Sedangkan yang dimaksud Paten adalah Penemuan Desain di bidang Teknologi yang belum pernah ada atau didaftarkan sebelumnya, jadi bukan terkait pendaftaran merek. Pertanyaan terkait Hak Kekayaan Intelektual banyak ditanyakan para peserta.

Baking Demo Unjuk Keunggulan PROCHIZ Spready

Tentu saja webinar PROCHIZ tidak lengkap tanpa kehadiran pastry chef PROCHIZ, yang pada webinar tersebut membawakan resep Cream Puff Cheese dengan penggunaan PROCHIZ Spready.

Chef Fathiyah dan Chef Tasia mendemokan proses pembuatan Cream Puff Cheese yang terdiri dari proses pembuatan puff dan juga cream cheese yang dibuat dengan menggunakan PROCHIZ Spready sehingga menghasilkan tekstur cream cheese yang creamy.

Lalu, Chef Fathiyah dan Chef Tasia juga tidak lupa memberi informasi seputar food costing dalam pembuatan Cream Puff Cheese, yang sangat bisa dijadikan ide untuk usaha para peserta yang berpartisipasi dalam webinar PROCHIZ.

Naskah : Alvina Eunice Christian Foto : Dok. BARECA

Sambut Keceriaan Imlek bersama Colatta dan Chef Lanny Soechan dalam Kreasi Pia Bali

Menyambut hari raya Imlek yang akan dirayakan pada 1 Februari 2022, Colatta bersama dengan chef Lanny Soechan pada pertengahan Januari 2022 lalu menghadirkan satu resep yang bisa jadi inspirasi untuk disantap bersama keluarga ataupun usaha, yaitu Pia Bali. Berlangsung secara Live di Instagram @colattarumahan, hingga kini (27 Januari 2022 saat naskah ditulis-Red) materi demo tersebut sudah ditonton lebih dari 500 penayangan di Instagram.

Keunikan Pia Bali yang dibuat chef Lanny Soechan adalah tekstur yang renyah dan berlapis. Juga hadir filling atau isian pia yang menggunakan Colatta Dark Compound, White Compound, dan Strawberry Compound. Dalam proses pembuatan filling, chef Lanny Soechan, yang meupakan pendiri San Merio Baking Course tersebut, juga menggunakan Haan Wippy dan Haan Maizena sehingga menambah aroma dan tekstur creamy pada filling pia.

Chef Lanny Soechan, yang sudah mengajar kuliner lebih dari 30 tahun, juga berbagi tips untuk filling pia, bisa menambahkan Colatta Crunchy pada filling dark chocolate compound sehingga menambah tekstur. Lalu, untuk filling white chocolate bisa menambahkan kacang mede ataupun flavor lain seperti matcha atau taro.

Untuk filling strawberry bisa ditambahkan kismis agar isian terasa lebih segar. Tambahan tips untuk membuat filling agar tahan lama, yaitu dengan memasak filling hingga legit dan bisa dibentuk. Dengan begitu, pia dan isiannya dapat bertahan hingga 2 bulan.

Untuk mempercantik bagian permukaan pia, chef Lanny Soechan juga memberikan informasi cara membuat cap pada permukaan pia yang gambarnya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Pia Bali ini juga cocok untuk dijadikan hampers Imlek dengan menggunakan packaging yang disesuaikan dengan tema Imlek tahun 2022.

Naskah : Alvina Eunice Christian Foto : Dok. BARECA

Ngobrol Bareng Bareca edisi Januari 2022 : Industri Hospitality Tegar & Kreatif

Acara bincang-bincang santai via youtube live yaitu Ngobrol Bareng BARECA kembali hadir pada 14 Januari 2022 lalu dengan narasumber T. Marlene Danusutedjo IAPR, Director of Marketing and Communication InterContinental Jakarta Pondok Indah.

Dipandu oleh Ir. Petrus Gandamana MM, yang merupakan Chief Editor BARECA Media, topik pembahasan yang diangkat adalah mengenai kisah dibalik industri hospitality yang tetap tegar bertahan di masa pandemi dan berbagai kiat para pelaku usahanya..

Kisah InterContinental Jakarta Pondok Indah

InterContinental Jakarta Pondok Indah dibuka pada akhir tahun 2018, dimana letaknya yang strategis dan menjadi destinasi hospitality terbaru di Jakarta Selatan. Lokasi hotel di Pondok Indah Jakarta Selatan menyatu dengan residential, leisure, commercial, dan business serta golf court sehingga ideal bagi pebisnis dan pelancong. Marlene meluruskan juga bahwa hanya ada 1 InterContinental di Jakarta, yaitu di Pondok Indah.

Lokasinya dikatakan sangat strategis karena terintegrasi dengan berbagai lokasi di sekitarnya seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, dan juga tempat rekreasi seperti water park dan golf.

Fasilitas yang disediakan di InterContinental Jakarta Pondok Indah sangatlah beragam, mulai dari kamar yang terdiri dari 311 kamar dengan pilihan deluxe, premium, dan suite. Lalu, ada 17 function room, junior ballroom, studio, meeting room, hingga grand ballroom yang memiliki kapasitas hingga 3000 orang.

Hotel InterContinental juga terkoneksi dengan apartemen mewah yang dibawah pengelolaan InterContinental Residences Jakarta Pondok Indah.

Penyesuaian di Masa Pandemi

Tidak ada yang menyangka bahwa pandemi Covid-19 akan melanda seluruh dunia dan industri hospitality menjadi salah satu industri yang terdampak. Namun, di saat kondisi seperti itu, Marlene dan tim tetap memastikan citra hotel tetap terjaga dengan baik, seperti menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Semua itu dilakukan untuk menjaga para tamu dan seluruh staff.

Marlene juga menceritakan bahwa ada saat-saat ketika PPKM ketat diberlakukan, hotel sepi pengunjung, restoran harus ditutup, tidak boleh ada kegiatan sama sekali. Namun, Marlene dan tim tetap tidak kehabisan akal, seluruh pimpinan dan karyawan menjaga semangat dan terus mencari peluang untuk menjaga kondisi hotel tetap bisa beroperasi. Terlihat bahwa ketika semua orang tidak bisa beraktivitas di luar rumah, semuanya menjadi serba online yang membuat semua orang terikat dengan gadget-nya.

Jadi manajemen dan tim hotel mengambil peluang itu dan mengkreasikan berbagai acara online. Contohnya seperti mengadakan wedding simulation, melakukan delivery langsung hidangan ke customer di rumah dalam program Let Us Come to You.

Mengadakan Coffee & Tea at Home - pertemuan secara daring dan mengirimkan paket kopi teh ke para hadirin pertemuan secara daring. Selain itu, ketika keadaan membaik, protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat dan serba touchless untuk memastikan minimnya kemungkinan bersentuhan dan kontaminasi virus.

Tren yang Terjadi Saat Ini di Industri Hospitality

Marlene melihat bahwa ketika keadaan sudah membaik, ada kerinduan yang besar bagi sebagian orang yang suka travelling sehingga menimbulkan kembali kebutuhan staycation di hotel, ataupun dining dan meeting di hotel. Animo dan antusias masyarakat terhadap industri hospitality terlihat masih sangat besar dengan berbagai dinamika yang harus dihadapi, serta protokol kesehatan yang harus dijalankan.

Di InterContinental Jakarta Pondok Indah, tidak hanya tersedia restoran dan lounge, tetapi ada pengalaman yang menjadi daya tarik bagi tamu untuk menginap ataupun menyantap makanan disini. Contohnya seperti Sugar and Spice Restaurant dengan chef Attila Kormoczi sebagai culinary leader, menyediakan menu breakfast, lunch, dinner hingga menu khusus weekend. Lalu, ada Afternoon Tea di The Lounge yang juga menyediakan pastry-pastry cantik karya chef Kim Pangestu.

Ada juga menu cocktail dari mixologist Bill yang setiap bulannya membuat cocktail of the month. Tidak lupa juga ada coffee and tea journey, dimana tamu tidak hanya memesan kopi ataupun teh, tetapi ada nilai lebih karena proses pengerjaan termasuk diseduh langsung di depan tamu menjadi nilai entertainment tersendiri.

Mengatasi Situasi Pandemi yang Berjalan Hampir 2 Tahun

“Kita sedang beranjak dari situasi yang kurang kondusif, tetapi ini saatnya untuk membangkitkan semangat, memberikan pengalaman dan entertainment baru kepada para tamu,” jelas Marlene.

InterContinental Jakarta Pondok Indah juga tidak henti-hentinya beradaptasi dengan perubahan dan menggunakan momentum untuk memberikan pelayanan yang maksimal. Contohnya seperti menghadirkan informasi yang selalu up to date di website, media sosial, e-mail, Whatsapp, seluruh teknologi tersebut membantu Marlene dan tim untuk tetap keep in touch dengan para tamu dan client.

Di akhir perbincangan, Marlene memberikan pesan bagi pelaku industri hospitality. “Tetap semangat, berdoa dan bekerja, tetap jaga prokes, tetap optimis, tetap kompak, karena pada akhirnya kita ini satu industri, industri pariwisata. Tetap confident, mudah-mudahan situasi segera stabil dan pasti akan ada jalan keluar yang terbaik untuk semua.”

Naskah : Alvina Eunice Christian Foto : Dok. InterContinental Jakarta Pondok Indah

This article is from: