5 minute read

30 Tahun Menjadi Ikon Bogor, Tetap Kreatif dan Selalu Berbagi Kebahagiaan bagi Sesama

profil 30 Tahun Menjadi Ikon Bogor, Tetap Kreatif dan Selalu Berbagi Kebahagiaan bagi Sesama

Menjadi ikon makanan suatu kota, di mana kalau pengunjung mampir ke suatu kota wajib membeli penganan khas kota tersebut, bukanlah upaya mudah. Apalagi kalau penganan tersebut sebenarnya produk yang umum bisa ditemui di manapun. Butuh kreatifitas, komitmen kuat pada kualitas di segala lini dan pelayanan serta kerja keras untuk meraih posisi Ikon Oleh-Oleh suatu kota. Juga tentunya faktor X, yang hanya alam semesta, yang memahaminya.

Advertisement

Adalah Hendra Saputera yang merintis usaha membuat roti di kota Bogor pada tahun 1992. Dalam hatinya berkata bahwa kalau sebulan usaha jualan roti itu tidak berjalan sesuai harapannya, maka akan dia hentikan dan berganti ke usaha lain. Kemudian ada tersedia modal untuk menyewa sebuah ruko di Jalan Siliwangi no. 27 A, Bogor di mana Roti Venus mulai membuka gerainya.

“Sambutan pasar akan roti-roti kami ternyata bagus, walau belum viral. Namun Pak Hendra tidak menghentikan usaha produksi rotinya,” Yos Hawijaya ST, Direktur Venus Bakery, menjelaskan saat diwawancara oleh BARECA di pertengahan Desember 2021 lalu.

Kisah Hadirnya Roti Unyil di Venus Bakery

Saat awal Venus Bakery masih menjual roti berukuran normal. Kehadiran roti unyil, alias roti berukuran mini yang menjadi buah bibir ke mana-mana dan melambungkan usaha Venus Bakery sebenarnya terjadi tanpa direncanakan di awal usaha.

Pada waktu di awal membuka usaha, Hendra Saputera selalu melihat ada potongan adonan roti berukuran kecil sisa dari potongan adonan roti berukuran besar yang selesai ditimbang. Iseng-iseng dia meminta kepada stafnya untuk dibuat roti berukuran mini, isi cokelat atau keju.

“Pak Hendra pesan, coba taruh di gerai sebanyak 3 potong saja, kalau ada yang membeli, maka kita akan produksi roti itu dalam jumlah lebih banyak lagi untuk terus dijual,” Yos menjelaskan lebih lanjut.

Yos Hawijaya ST, Direktur Venus Bakery

Dapat diduga, setelah diproduksi dalam jumlah besar, Roti Unyil Venus itu selalu diserbu pembeli, dan menjadi tulang punggung dari usaha yang terus bertumbuh pesat tersebut. Dari hanya 2 macam varian, lalu ke 6 varian, lanjut ke 18 varian dan sampai saat ini sudah tersedia 58 varian Roti Unyil. Itu bukan satu-satunya jenis roti yang dijual oleh Venus Bakery, masih ada varian roti lainnya, yang juga menjadi unggulan Venus Bakery.

Strategi Menjaga Asa dan Daya Saing

Untuk menjaga posisinya sebagai ikon oleh-oleh Kota Bogor, bahkan selama 3 dekade, melewati berbagai krisis ekonomi nasional, gempuran kompetisi di kota Bogor, yang selalu hadir dengan produk-produk makanan baru, gelombang perilaku gaya pembelian produk ke plaform digital, bahkan hadirnya pandemi selama hampir 2 tahun sejak awal 2020 lalu, maka sejumlah langkah terlah dilakukan manajemen Venus Bakery, yang terbukti sanggup menjaga kehadiran mereka di usaha kuliner Indonesia, bahkan berkembang makin luas lagi cakupan area penjualannya.

“Kami harus menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di pasar, baik perubahan cara berbelanja masyarakat, daya beli maupun hadirnya pandemi. Yang tak berubah dan menjadi pegangan utama kami, sesuai pesan Pak Hendra, adalah kami harus tetap menjaga kualitas bahan baku yang dipakai dan proses produksi kami, karena pelanggan sudah mempercayai kami,” Yos menegaskan mengenai kunci bagi Venus Bakery dalam melalui 30 tahun usaha yang tidak selalu mulus kondisinya.

Dalam hal bahan baku, Venus Bakery selalu memakai bahan yang sama untuk di produk yang sama sejak awal dibuat dan dijual. Mereka akan memakai bahan yang beda, jika bahan baku yang dipakai di awal ternyata sudah tidak dijual lagi di pasar atau untuk varian roti yang baru, maka bahan yang kategorinya sama, misal keju, bisa memakai merek yang beda dengan produk roti lainnya yang sudah hadir lebih dahulu.

“Dengan keju PROCHIZ, kami juga menerapkan hal yang sama. Untuk produk yang memakai PROCHIZ kami juga tetap setia, karena kualitas kejunya memang bagus dan hubungan manajemen PROCHIZ dengan perusahaan kami juga sangat bagus,” Yos menjelaskan mengenai bagaimana penerapan standar kualitas produksi Venus Bakery.

Manajemen perusahaan tidak melulu mengejar margin laba yang tebal pada setiap produk yang dijualnya, namun lebih memfokuskan menjaga kesetiaan pelanggan.

“Harga jual di awal untuk Roti Unyil Venus adalah Rp 250, dan saat ini setelah hampir 30 tahun dijual Rp 1700 per buah. Kalau dihitung nilai kenaikan bahan baku, inflasi dan kenaikan biaya-biaya operasional, maka margin laba kami saat ini sebenarnya tidak besar. Yang utama, kami menjaga agar pembeli tetap setia dengan produk kami,” Yos yang didampingi Irsal Nugraha, Marketing Manager Venus Bakery, menjelaskan sambil tersenyum.

Dampak Pandemi dan Falsafah Tetap Berbagi

Ketika pandemi Covid-19 terjadi hampir dua tahun ini dan kunjungan ke gerai dibatasi sekali, penjualan Venus Bakery yang sangat mengandalkan kunjungan pelanggan, sangat terdampak karena jumlah pelanggan yang datang sangat minimal, menyesuaikan dengan peraturan yang ada dari pemerintah.

“Penurunan penjualan membuat omset tinggal 20% saja. Namun kami hanya sebulan saja mengurangi gaji karyawan sebanyak 25%, lalu bulan berikut sudah normal sembali. Saat itu mereka memang terpaksa bekerja hanya 2 minggu dalam sebulan,”Yos menjelaskan.

Untuk menjaga semangat team, maka perusahaan memproduksi roti dengan kapasitas normal, yang rotinya dibagi-bagikan ke para pengemudi ojol dan masyarakat kurang mampu, sebagai bagian dari kepedulian mereka akan kondisi yang sulit. “Kami merasa berpuluh tahun kami diberi berkat oleh Tuhan, maka saat sulitpun kami harus tetap ingat untuk berbagi,”Yos memberi penegasan tentang falsafah dalam manajemen Venus Bakery.

Venus Bakery juga sudah menyediakan pengiriman pesanan roti dengan layanan Same Day (sehari sampai) produk ke Jadetabek. Juga menerima pesanan untuk kota-kota di Pulau Jawa dan Bali yang sudah terjangkau oleh layanan pengiriman yang dipakai oleh perusahaan (Paxel dan JET).

Untuk menjaga agar produk tidak banyak tersisa di malam hari, maka pada jam 14.00 manajemen perusahaan akan memantau kondisi produk yang masih ada di gerai, apakah perlu diproduksi lagi atau tidak perlu diproduksi lagi di jam tersebut untuk kebutuhan penjualan di petang harinya.

Berbagai produk yang ada saat ini seperti 58 varian Roti Unyil, 7 varian Roti Tawar, 14 varian Roti Keset, 4 varian Roti Bunga, 4 varian Donat, Roti Box isi 35 macam Roti Unyil, semua menjadi andalan Venus Bakery dalam menjaga eksistensi mereka sebagai ikon oleh-oleh legendaris di Bogor.

Naskah : Petrus Gandamana Foto : Dok. Venus Bakery

This article is from: