30
FORUM RIMPANG NUSANTARA DAN RESIDENSI KELANA
Pada awal tahun ini Biennale Jogja Equator #5 telah mengumumkan program residensi (Residensi Kelana) yang bekerja sama dengan Cemeti - Institut untuk Seni dan Masyarakat (Rimpang Nusantara). Residensi Kelana sendiri merupakan bentuk residensi yang tidak bermukim dan pada satu lokasi, tetapi seniman akan bergerak terus, menyisir wilayah di mana mereka ditempatkan. Para kurator Biennale Jogja Equator #5 telah memilih tiga seniman untuk terlibat dalam program Residensi Kelana; Ferial Afif, Nur 'Ipeh' Hanifah dan Suvi Wahyudianto. Rimpang Nusantara pun telah memilih untuk fase pertama ini sebanyak lima seniman, yaitu Rahmadiyah Tria Gayatri (Palu), Arif Setiawan (Pontianak), Syamsul Arifin (Madura), Cut Putri Ayasofya (Aceh), dan Tajriani (Sulawesi Barat). Pertemuan perdana diadakan selama satu minggu lamannya. Tujuan pertemuan ini adalah untuk mempersiapkan para seniman, baik Rimpang Nusantara dan Residensi Kelana sebelum masingmasing pergi melakukan perjalanan. Membayangkan sebuah bentuk perjalanan, diharapkan para seniman yang terlibat dapat memposisikan diri mereka sebagai “etnografer”. Etnografer dalam hal ini tidak diartikan secara harafiah, bahwa mereka “diharuskan” menjadi etnografer. Namun, memposisikan diri sebagai etnografer dirasa penting jika para seniman akan bekerja dengan komunitas atau masyarakat setempat. Harapannya, dalam bentuk karya yang dihasilkan, tidak hanya merepresentasikan komunitas dan masyarakatnya saja tapi juga bisa mempresentasikan dirinya sendiri (seniman) serta hubungannya dengan komunitas atau masyarakat di mana ia bekerja.