THE ART OF FUSION
BIG BANG UNICO
Titanium and blue ceramic case. In-house UNICO chronograph movement.
A spl it sec ond c an change ever y thing.
Titanium and blue ceramic case. In-house UNICO chronograph movement.
A spl it sec ond c an change ever y thing.
Sepanjang tahun ini, para pelaku di industri jam tangan dan perhiasan seakan berpacu dengan waktu, mengejar momen terbaik untuk peluncuran berbagai koleksi teranyar mereka. Tidak hanya produk terbaru, jam tangan dan perhiasan mewah koleksi para kolektor pun menjadi salah satu aset yang semakin populer, bisa jadi karena dipicu oleh pengeluaran tak terduga selama pandemi, maka ajang lelang perhiasan dan jam tangan semakin digemari, bahkan sukses meraup nilai hingga ratusan milyar rupiah, ditambah maraknya uang crypto yang beredar. Tak heran jika perhiasan dan jam tangan pre-owned pun diburu para penggemarnya. Rolex pun memutuskan untuk masuk ke pasar sekunder, dan memulai program jam tangan pre-owned bersertifikat asli Rolex, di mana para kolektor dan penggemar jam dapat membeli jam tangan yang telah dipakai sebelumnya, yang diakui keasliannya dan dijamin oleh Rolex! (Simak berita lengkapnya di versi online majalah kami: www.cgw-indonesia.com)
Di edisi kali ini, waktu membawa kita bertualang ke berbagai belahan dunia, mulai dari Korea, Italia, Singapura, Malaysia, hingga Qatar. Halaman demi halaman pun padat dengan beragam berita tentang jam tangan dan perhiasan dari berbagai kota besar di negara-negara tersebut, mulai dari peluncuran jam tangan Mido yang berkolaborasi dengan aktor Korea, Kim Soo Hyun yang kami liput langsung dari Seoul (halaman 34); Perayaan megah karya horologis Jacob & Co. yang terinspirasi oleh film The Godfather, langsung dari lokasi syuting film The Godfather di pulau Sisilia, Italia (halaman 62); Pesta peluncuran koleksi Bell & Ross BR-X5 yang futuristik di ketinggian lantai ke-57, The Exchange 106, Kuala Lumpur, Malaysia (halaman 80), hingga kemeriahan perayaan hari jadi ke-50 peritel jam tangan terbesar di kawasan Asia, Cortina Watch di Singapura (halaman 94).
Tidak hanya di luar negeri, merek-merek jam tangan mewah pun sibuk mengadakan berbagai ajang yang berhubungan dengan olahraga di Indonesia. Anda pasti turut bangga jika mengetahui bahwa Omega untuk pertama kalinya menyelenggarakan ajang turnamen golf bergengsi mereka di Indonesia, yaitu ‘Indonesia Omega Trophy 2022’ (halaman 96). Jangan lewatkan juga keseruan aksi Tissot di ajang balapan internasional, WorldSBK di Mandalika, Lombok (halaman 104), dan ajang sepak bola paling akbar tahun ini yang berhasil menyita perhatian seluruh dunia, FIFA World Cup, hadir dalam ‘Hublot Loves Football’ (halaman 86). Jika Anda kolektor jam yang memiliki jiwa muda, Anda dapat mengoleksi Seiko Prospex Diver Edisi Eksklusif Indonesia yang khusus didesain untuk merayakan semangat Sumpah Pemuda (halaman 102).
Akhir tahun juga menjadi saat yang tepat untuk relaksasi, berkumpul bersama keluarga atau bepergian ke tempat-tempat eksotis. Simak beberapa pilihan resor mewah di kolom Time Travel, yang tidak hanya akan mengajak Anda kembali ke Bali untuk menikmati resor mewah Hanging Gardens of Ubud di tengah rimbunnya hutan hujan tropis Bali (halaman 132), dan kemewahan unik khas Timur Tengah di pulau Dewata, Jumeirah Bali (halaman 134), kami juga menemukan permata tersembunyi di Bhutan, yaitu COMO Uma Paro dan COMO Uma Punakha (halaman 138). Atau Anda ingin ke Phuket, Thailand? Kami memiliki penawaran menarik dari COMO Point Yamu, Phuket (halaman 144). Dan jika ingin bepergian, terutama ke luar negeri, pastikan Anda telah memiliki sertifkasi vaksin internasional, dan visa tentunya, simak perbincangan kami dengan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Benedetto Latteri (halaman 52). Dan jika Anda gemar bepergian dengan mobil sport, pernahkah Anda mencoba Mazda MX-5 RF terbaru? Kami mengajak aktor dan model Mike Ethan untuk mencoba langsung keunggulan mobil sport mewah tersebut (halaman 124). Saya masih ingat kata-kata bijak dari seorang sahabat, bahwa hidup itu seperti sebuah buku. Dengan setiap halaman yang berubah, sesuatu yang baru terjadi, dan setiap bab memberi Anda lebih banyak perspektif tentang apa yang akan datang. Mari kita bersiap mengisi lembaran yang masih kosong di tahun 2023 dengan hal-hal yang bermanfaat. Happy New Year!
Publisher & Chief Editor Lulu Fuad PashaThe musical theme of The Godfather is etched in our collective cultural consciousness, and now the new Jacob & Co. Opera Godfather masterpiece integrates this iconic music, the logo of the film and even a miniature Godfather figure, into a timepiece. This combination of high watchmaking (gravitational triple axis tourbillon, 658 movement components) with a traditional Swiss music box (two cylinders turn against two combs, playing the 120 notes of The Godfather theme) is a world first in Swiss watchmaking.
New York 48 East 57 Street, New York, New York +1.212.719.5887
Jacob & Co. Geneva Boutique Rue du Rhone 86, 1204 Geneva, Switzerland +41 22 316 00 96
EDISI 20/2022
PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha
EDITOR: David Tang
ART DIRECTOR: Fatorahman Handayani
GRAPHIC DESIGNER: Taufik Nurman
SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo
PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA
CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com)
MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com)
DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com)
TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com)
EXECUTIVE ASSISTANT: Deny Pratama (secretary@zamrud-media.com)
OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)
JAKARTA: Billy Saputra, Rendy Kairupan, Victor Revino, Yessar Rosendar, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire
PT. ARINTRACO
The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 344 0999 Website: www.cgw-indonesia.com
Sales Representative Office: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Jl. Ceylon, Gambir Jakarta 10120, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com
Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com
SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com
BANK ACCOUNT
PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797
COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com
PRINTING: PT. Harapan Prima
52 Between Two Worlds
Italia dan Indonesia, industri perhiasan, dan pariwisata 54
Into The Abyss
James Cameron, dunia kelautan, dan Rolex 56 The Worlds Of The Independents
Peter Chong dan dunia pembuatan jam independen 58
A Culinary Journey In A Bite
Tom Aikens, nostalgia Eropa, dan makna waktu 60 Legendary Mark
Kolaborasi Montblanc dengan Zinédine Zidane 62 Opera Godfather 50th Anniversary
Perayaan megah karya horologis Jacob & Co. terbaru 80 Be Bold!
Bell & Ross, keunggulan futuristik, dan mesin Kenissi 94 Cortina Watch Gives Back
Cortina Watch dan perayaan hari jadi ke-50 96 Indonesia Omega Trophy 2022
Turnamen Golf bergengsi Omega pertama di Indonesia 104 Split Seconds
Tissot dan ajang balapan internasional, WorldSBK
Lights, Cartier, Action! Dukungan Cartier pada warisan seni budaya Venice
Inside the Dream Film dokumenter pertama Bvlgari dan Lucia Silvestri
Timeless Charm George Clooney, Hyun Bin dan Omega
Going Vintage Berluti dan Land Rover vintage
Time For Speed Mobil sport dan jam tangan mewah presisi tinggi
Menjelang Hari Kasih Sayang, Breguet meluncurkan Classique Phase de Lune 9085 Valentine’s Day yang terdiri dari 28 buah Edisi Terbatas. Terbuat dari emas putih 18K, jam tangan yang berukuran mungil 30mm ini memamerkan dial mutiara putih, bertatahkan rubi, dan kasing bertatahkan 66 berlian berpotongan cemerlang yang dipasang pada bezel dan penutupnya. Mengusung mesin kaliber 537L dengan 231 komponen, mesin jam otomatis berlapis rhodium dengan rotor emas dalam pola barleycorn guilloché yang diukir tangan ini dilengkapi motif Côtes de Genève. Terdapat sistem tali baru yang dapat dipertukarkan dengan cepat tanpa alat, yang disediakan dalam kotak hadiah khusus Hari Valentine. Dijual seharga CHF 33,800 sudah termasuk pajak (sekitar IDR 566,6 juta). Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi The Time Place, Jakarta. www.Breguet.com
Patek Philippe memperkaya koleksi jam tangan femininnya dengan Aquanaut Luce “Rainbow” chronograph Ref. 7968/300R-001, terbarunya, adn merupakan jam kronograf wanita berpemuntir otomatis pertama dari Patek Philippe. Pertama kali diluncurkan pada tahun 2004, lini Aquanaut Luce dicirikan oleh bezel bertatahkan berlian yang menjelaskan nama “Luce”, bahasa Italia untuk cahaya. Tahun ini Patek Philippe memilih untuk bermain dengan permata dengan warna berbeda. Bezel segi delapan dihiasi dengan dua baris permata potongan baguette. Barisan dalam terdiri dari 40 berlian Top Wesselton putih langka (2,05 karat), bagian terluar, agak miring, menampilkan 40 safir dalam warna pelangi (2,31 karat). Mengusung mesin Ref. 7968/300R-001, jam tangan yang terbuat dari rose-gold 18K, dengan diameter 39,9 mm dan ketebalan 10,37 mm ini kedap air hingga 30 meter dan dilengkapi dengan tiga tali yang terbuat dari bahan komposit tahan lama berwarna merah, krem matte, dan putih matte. Harga CHF 211,912 (sekitar IDR 3,552 milyar). www.patek.com
Setelah sukses dengan edisi pertama Watches and Wonders Geneva pada tahun 2022, Rolex, Richemont, dan Patek Philippe telah memutuskan untuk membuat Watches and Wonders Geneva Foundation (WWGF), yayasan nirlaba yang berbasis di Jenewa. Misi Watches and Wonders Geneva Foundation adalah untuk mempromosikan keunggulan pembuatan jam di seluruh dunia. Tujuan dari yayasan yang baru didirikan pada bulan September 2022 ini adalah untuk menyelenggarakan pameran perhiasan dan jam tangan secara tatap muka langsung atau digital, di Jenewa maupun ke luar negeri.
WWGF akan dikelola oleh Dewan Yayasan, dengan Ketua Jean-Frédéric Dufour dan Wakil Ketua Emmanuel Perrin. Bersama dengan anggota pendiri, mereka akan menentukan bidang strategis utama dari proyek ambisius ini. Panitia Pameran, terdiri dari perwakilan dari peserta Maison, di sisi lain, akan terus mengambil semua keputusan untuk memastikan pameran berjalan lancar. Matthieu Humair, yang saat ini menjabat CEO Fondation de la Haute Horlogerie akan menjadi CEO Watches and Wonders Geneva Foundation. WWGF akan berbasis di Jenewa, sebuah kesempatan bagi kota tersebut memperkuat reputasinya sebagai ibu kota pembuat jam dunia.
Edisi Watches and Wonders Jenewa berikutnya akan diadakan mulai 27 Maret hingga 2 April 2023 di Palexpo, pusat pameran Jenewa. Untuk pertama kalinya, acara ini akan dibuka untuk umum selama akhir pekan, pada tanggal 1 dan 2 April 2023. Dengan demikian, para penggemar dan kolektor jam akan memiliki kesempatan untuk menjelajah lorong Salon
bergengsi ini dan menyaksikan sendiri berbagai desain dan tren terbaru. Tiket akan tersedia secara eksklusif secara online di situs resmi mereka pada awal Februari 2023 dengan harga tiket / hari: CHF70 (sekitar IDR1.200.000). Lima hari pertama khusus disediakan untuk pers, peritel, dan tamu dari 49 Maison peserta pameran. Program lengkap akan diungkapkan dalam beberapa minggu mendatang, dan informasi lebih lanjut tentang ambisi Watches and Wonders Geneva Foundation untuk mengubah Jenewa menjadi tujuan pembuatan jam terkemuka di dunia dapat disimak di situs kami: www.cgw-indonesia.com
Route François-Peyrot 30 1218 Le Grand-Saconnex, Geneva Buka untuk umum: 1-2 April, 2023 Waktu: 8.30 am - 7 pm
Watches and Wonders menciptakan yayasannya sendiri dan siap mengubah Jenewa menjadi tujuan pembuatan jam terkemuka
Untuk memeringati Tahun Kelinci dari Tahun Baru Imlek nanti, Baume & Mercier merilis edisi khusus Koleksi Riviera: Chinese New Year Rabbit. Desain ikonik dari jam tangan sport chic ini dihiasi dengan simbol tradisional China perlambang keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Energinya yang besar ditenagai oleh mesin jam Baumatic Manufacture BM131975A berperforma tinggi. Kasus dodecagonal mencerminkan siklus dua belas pada kalender China, dihiasi dengan warna emas dan merah, dua warna kuat yang diasosiasikan orang Tionghoa dengan kegembiraan. Siluet berbentuk kelinci merah di bagian belakang kasing, hingga tali tambahan dari karet merah yang disertakan dengan arloji seluruhnya membangkitkan harapan hangat dan ditujukan kepada orang yang kita cintai di awal setiap tahun. Terbuat dari baja tahan karat yang dipoles dan disikat satin dengan diameter 42mm, kasing yang berani ditingkatkan oleh kontras yang mencolok dari bezel baja tahan karat yang dipoles, dengan dial safir abu-abu, dihiasi dengan dekorasi gelombang halus. www.baume-et-mercier.com
Selama lebih dari satu dekade, Jennifer Lawrence telah diakui sebagai salah satu aktris cantik yang berprestasi, berhasil memenangkan penghargaan Academy Award dan masuk dalam tiga nominasi lainnya di BAFTA, dua nominasi Layar Actors Guild Awards, dan tiga Golden Globes. Tak heran jika Longines mengajaknya untuk bergabung sebagai “Ambassador of Elegance”, karena ia adalah seorang wanita yang inspiratif, berbakat, berani, berdaya, dan aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Aktris dan produser ini mengaku, “Longines berakar pada warisan inovasi dan kualitas yang dipercaya oleh beberapa perintis sejarah terbesar. Saya senang bergabung dengan keluarga Longines dan menantikan kemitraan kita di tahun-tahun mendatang!” www.longines.com
Roger Dubuis baru-baru ini merilis jam tangan edisi terbatas Roger Dubuis Excalibur Spider Huracán Sterrato Monobalancier yang terinspirasi dari Lamborghini, di Art Basel, Miami. Dengan warna oranye terang dan kuning di dasar hitam, termasuk tali bermotif camo dengan warna berapi-api yang memberi penghormatan pada kemampuan off-road mobil sport Lamborghini Huracán Sterrato yang diluncurkan pada 1 Desember lalu.
Jam tangan tourbillon ini memenuhi standar Geneva Seal, proses ketat yang membutuhkan dekorasi setiap komponen, bahkan yang tidak dapat kita lihat, dengan desain yang sangat modern, tidak hanya pada warna tetapi juga bahannya. Sasis 45mm yang masif terbuat dari SMC Carbon, bahan komposit 9 X lebih ringan dari emas, dan bahan yang sama digunakan dalam sasis monocoque dan panel bodi Lamborghini Huracán. Penanda menit yang diperbesar pada bezel terinspirasi oleh pelindung spatbor khas Sterrato, yang terbuat dari titanium berlapis DLC hitam, dan sedikit dinaikkan untuk mencerminkan ground clearance supercar yang lebih tinggi. Garis merah pada dial jam dari pukul 12 hingga 7, dan dari pukul 12 hingga pukul 5 mengingatkan pada garis-garis rak atap Sterrato, sementara tali jam berpola kamuflase, mengingatkan kita pada kemampuan supercar mengemudi di jalan beraspal.
Tali karet dibuat dengan memvulkanisasi beberapa pelat berwarna bersama-sama, proses yang menurut Roger Dubuis memakan waktu 30 persen lebih lama daripada tali karet biasa. Permukaan bagian dalam anti selip meniru pola ban balap Pirelli Super Trofeao R. Mesin jam kaliber RD630, dikembangkan khusus untuk jam tangan Lamborghini Roger Dubuis. Rotor dirancang seperti pelek roda supercar, dan tourbillon dimiringkan pada 12 derajat agar lebih terlihat dan mempertinggi drama. Excalibur Spider Huracán Sterrato Monobalancier adalah edisi terbatas sebanyak 28 buah, dengan harga USD 66,500 (sekitar IDR 1 milyar, tidak termasuk PPN), dan mobil Lamborghini Huracán Sterrato juga diproduksi terbatas sejumlah 1.499. Harga tersedia berdasarkan permintaan. www.rogerdubuis.com
Saat keunggulan horologis Maison dan semangat Huracán Sterrato berpadu
Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG) adalah ajang penghargaan teratas di industri jam tangan yang sudah berlangsung selama 22 tahun. Edisi ke-22 berlangsung meriah di Théâtre du Léman, Jenewa, pada November lalu, dan berikut ini beberapa pemenangnya, termasuk pemenang hadiah utama, Aiguille d’Or yang sangat didambakan.
Melalui desain Legacy Machine Sequential Evo, MB&F berhasil meraih penghargaan yang paling didambakan, yaitu “Aiguille d’Or”. Kronograf pertama MB&F ini adalah karya teknik yang sangat brilian dan pantas menjadi pemenang Hadiah Utama. Keunikan dari jam yang terbuat dari Zirconium berdiameter 44mm ini adalah kronograf ganda inovatif yang jauh melampaui batas kategori, hasil kolaborasi Max Büsser dari MB&F dengan Stephen McDonnell. Harga: CHF 172.000 (sekitar IDR 2,86 milyar). www.mbandf.com
FB 2RSM.2-1 dari Ferdinand Berthoud berhasil memenangkan penghargaan di kategori “Mechanical Exception”. Dilengkapi dengan spindel dan tourbillon yang digerakkan oleh rantai, jam tangan regulator berdiameter 44mm dari emas 18K ini menggabungkan mekanisme mekanisme stop-seconds dan detik deadbeat independen, sebuah sistem yang dikembangkan oleh Maison dan bersinergi dengan para pembuat jam muda yang magang dan mendedikasikan proyek kelulusannya untuk itu. Harga: CHF 270.000 (sekitar IDR 4,5 milyar). www.ferdinandberthoud.ch
Kategori “Iconic Watch” dimenangkan TAG Heuer dengan Monaco Gulf Edition Calibre Heuer 02, jam tangan legendaris yang dikaitkan dengan dunia motorsport, terutama balap mobil Porsche Gulf. Indeks jam 12 diganti dengan angka “60” yang dipoles dan dilapisi rhodium, sebagai penghormatan pada nomor balap pada mobil Porsche Gulf. Di bagian belakangnya, para desainer TAG Heuer mengerjakan versi yang dipersonalisasi dengan ukiran khusus yang diwarnai agar sesuai dengan warna Gulf Pantone oranye. Harga: CHF 7.250 (sekitar IDR 120,8 juta). www.tagheuer.com
Penghargaan dari kategori jam tangan “Tourbillon” dimenangkan oleh H. Moser & Cie. untuk koleksi terbaru mereka, Pioneer Cylindrical Tourbillon Skeleton. Inilah salah satu jam tangan favorit para kolektor yang kami lihat langsung di Watches and Wonders pada Maret lalu. Meski banyak pesaing kuat di kategori tourbillon, termasuk Grand Seiko, Greubel Forsey, dan Theo Auffret, namun Manufaktur yang berbasis di Schaffhausen ini memamerkan mesin jam tiga dimensi model kerangka yang berhasil mencuri perhatian para juri. Berdiameter 42.8mm, terbuat dari baja dan kedap air hingga di kedalaman 120 meter. Harga: CHF 79,000 (sekitar IDR 1,3 milyar). www.h-moser.com
Pemenang dari kategori “Calendar and Astronomy” dimenangkan oleh merek jam Krayon dari koleksi Anywherenya, sebuah jam tangan yang mampu menunjukkan waktu matahari terbit atau terbenam yang tepat di mana saja di planet ini. Pertama kali dirilis pada tahun 2020, Krayon Anywhere boleh dibilang sebagai jam tangan terpintar yang pernah kita temukan dalam waktu yang lama, karena dapat menghitung waktu matahari terbit-terbenam secara akurat di satu lokasi selama satu tahun penuh, dan diciptakan oleh Rémi Maillat, yang pernah kami wawancara di ajang BaselWorld beberapa tahun lalu. Harga: CHF 125.000 (sekitar IDR 2 milyar). www.krayon.ch
Penghargaan dalam kategori “Chronograph” dimenangkan oleh Bart dan Tim Grönefeld, yang dikenal sebagai “The Horological Brothers”, dengan Grönefeld 1941 Grönograaf Tantalum mereka. Jam tangan berbahan tantalum ini menampilkan konfigurasi klasik dengan column-wheel dan kopling lateral, kombinasi yang identik dengan pembuatan jam kelas atas. Mesin jam kaliber G-04 terdiri dari 408 bagian, terbuat dari bahan berkualitas dan finishing ‘tanpa kompromi’ dari Grönefeld. Berdiameter 40mm, dial jam terbuat dari baja tahan karat dan rhodium, diproduksi terbatas 25 buah. Harga: CHF 180.500 (sekitar IDR 3 milyar). www.gronefeld.com
Kategori “Artistic Crafts” dimenangkan oleh Voutilainen, dengan Voutilainen Ji-Ku, jam tangan yang berisi karya salah satu seniman pernis terhebat di Jepang, Tatsuo Kitamura, yang berpadu harmonis dengan kreasi haute horlogerie Swiss oleh Kari Voutilainen. Karya seni ini benar-benar membuat Anda tidak bisa berkata-kata dan pilihan juri sangat tepat. Terbuat dari platinum berdiameter 39mm, dial jam menggunakan teknik pernis dengan Saiei Makie dan Somata zaiku yang membutuhkan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikannya. Bahan baku pembuatannya adalah Kinpun (debu emas), Jyunkin-itakane (daun emas), Yakou-gai (cangkang Turbo marmoratus hijau) dan Awabi-gai (cangkang abalon dari Selandia Baru). Harga CHF 365,000 (sekitar IDR 6 milyar). www.voutilainen.ch
Dari kategori “Chronometry”, pemenangnya adalah Grand Seiko Kodo Constant-Force Tourbillon
SLGT003 yang menjadi favorit para kolektor jam dan kami lihat langsung kecanggihannya di ajang Watches and Wonders pada Maret lalu. Ini adalah jam tangan yang untuk pertama kalinya dalam sejarah pembuatan jam tangan, dengan mesin Caliber 9ST1 yang memadukan tourbillon dan mekanisme gaya konstan pada satu sumbu, dan bahkan layak meraih penghargaan di kategori “Tourbillon” yang dimenangkan Moser & Cie. Terbuat dari platinum dan titanium keras, jam radikal yang berdiameter 43.8mm ini diproduksi dalam seri terbatas 20 buah, dengan tali jam terbuat dari kulit anak sapi hitam yang telah dicat dengan tangan menggunakan pernis Urushi, teknik yang mirip dengan yang digunakan untuk membuat bahan baju besi Samurai yang tahan pakai. Tali kulit buaya dua sisi juga disertakan dalam paket. Harga: CHF 382.000 (sekitar IDR 6,35 milyar). www.grand-seiko.com
Merek jam asal Swiss, Mido yang didirikan oleh Georges Schaeren pada tahun 1918 ini telah sukses melakukan berbagai terobosan penting, seperti peluncuran Multifort, jam tangan otomatis tahan air, anti-magnetik, dan memiliki segel ‘Aquadura cork crown’ di tahun 1934. Tahun ini juga menandai peluncuran lima edisi terbatas dari koleksi andalannya, yaitu lini All Dial, Multifort, Commander, Ocean Star dan Baroncelli. Dari jajaran Ocean Star baru mereka, Ocean Star GMT Special Edition adalah koleksi khusus yang unik, tangguh dan cocok bagi mereka yang berjiwa muda. Dan inilah perhelatan yang ditunggu-tunggu, yaitu saat Mido berkolaborasi kembali dengan aktor multitalenta asal Korea, Kim Soo Hyun untuk memperkenalkan arloji edisi khusus yang bernuansa dinamis ini.
ALAMAN SAMPING Duta Mido, Kim Soo HyunKim Soo Hyun hadir untuk memperkenalkan arloji edisi khusus yang bernuansa dinamis, Mido Ocean Star GMT Special Edition
Kim Soo Hyun menyukai Mido karena fungsi GMT praktis, dan dapat dikenakan dalam berbagai gaya sesuai selera pemakainya
Pertengahan September lalu, Mido mengundang tamu terpilih dari berbagai negara untuk hadir di Mood Seoul yang berarsitektur megah di pulau terapung Solvit dalam peluncuran kreasi terbarunya, Ocean Star GMT Special Edition. Untuk pertama kalinya, di antara begitu banyak tamu, produsen jam tangan Swiss itu mendapat kehormatan menyambut aktor ternama Korea Selatan yang juga Duta Merek Mido, Kim Soo Hyun. Kolaborasi ini bisa dibilang unik, karena keduanya memiliki nilai-nilai kuat yang sama, antara lain tekad dan ambisi untuk mencapai level performa tertinggi, baik itu dalam pembuatan jam tangan maupun dalam bidang artistik. Kepribadian unik dan juga inspiratif yang dimiliki Kim Soo Hyun dan merek jam tangan asal Swiss itu semakin melengkapi kolaborasi ini.
Kami dari Collector’s Guide-WATCHES Indonesia diundang oleh Presiden Direktur & CEO Watch Continent Steven Cheng, peritel resmi Mido di Indonesia untuk hadir bersama editor Kompas.com, serta media terpilih dari berbagai negara Asia lainnya dan menyaksikan langsung perhelatan megah yang penuh kejutan ini, dengan pemandangan malam Sungai Han menjadi latar yang sempurna untuk memperkenalkan arloji edisi khusus dari lini Ocean Star. Sebuah kesempatan yang ideal untuk bertemu dengan aktor multitalenta Kim Soo Hyun, berbincang dengan Presiden Mido Franz Linder, dan mengenal lebih dekat koleksi Ocean Star tentunya, (simak wawancara eksklusif kami dengan Presiden Mido Franz Linder di halaman 44-45).
Kim Soo Hyun, yang sudah tiga tahun berkolaborasi dengan Mido, menuturkan kekagumannya pada merek itu dan mengaku gembira dapat mengenal koleksi Ocean Star baru. Di atas panggung, aktor 34 tahun penyuka aktivitas outdoor itu menyampaikan terima kasih atas undangan untuk merayakan peluncuran tersebut. “Saya merasa sangat terhormat diundang ke acara ini, dengan begitu banyak tamu istimewa dari Korea dan negara-negara Asia lainnya,” katanya. “Ocean Star GMT Special Edition ini jam tangan menarik yang memiliki cadangan daya 80 jam, fungsi GMT praktis, dan dapat dikenakan dalam berbagai gaya sesuai selera pemakainya,” imbuh peraih empat penghargaan Baeksang Arts Award yang mengaku belakangan ini punya hobi baru bermain golf itu. “Saya paling suka melakukan kegiatan di luar
ruangan. Saya baru saja memulai hobi baru, yaitu golf. Saya juga suka bersepeda atau berolahraga untuk bersenang-senang,” akunya saat ditanya apa kegiatan favoritnya saat ada waktu luang.
Menjawab pertanyaan kami di sesi wawancara eksklusif yang diterjemahkan ketika diminta menggambarkan karakteristik Mido Ocean Star GMT dalam tiga kata, aktor yang namanya melambung antara lain lewat drama It’s Okay to Not be Okay dan One Ordinary Day itu berkomentar, “Biru dan merah, transformasi, kepraktisan.” Warna biru dan merah sangat mencolok mata dan dapat mengubah gaya dengan tali arloji dari baja atau bahan kain, ungkapnya. Dengan begitu, bisa dengan mudah dipakai untuk suasana formal maupun
kasual, bergantung pada pakaian dan suasana hati, ungkap aktor yang punya kiat “berjuang melawan kemalasan dan berusaha serajin mungkin” dalam menghadapi kesehariannya yang sibuk itu. “Bagi saya, Mido adalah merek jam tangan Swiss yang dinamis, menawarkan koleksi yang elegan dan sporty,” dan ia mengaku sangat terkesan pada desain jam tangan yang terinspirasi oleh arsitektur itu. dan arti waktu baginya sangat penting, “Karena waktu itu terbatas, saya lebih menginginkannya agar saya dapat menggunakan waktu seefisien mungkin,” aku aktor yang selalu tampil santun dan ramah ini, meski harus menjawab pertanyaan dari media yang bertubi-tubi.
Sang aktor menggambarkan jam tangan terbaru ini dalam tiga kata: Biru dan merah, transformasi, kepraktisan; Mido Ocean Star GMT tampil elegan namun sporty, dengan tali baja yang dapat diganti dengan tali kain bergaya Nato, dilengkapi kotak khusus yang eksklusif
Ia dengan santun dan ramah melayani permintaan foto dan dengan sabar menjawab pertanyaan dari media yang bertubi-tubi
Saat ditanya bagaimana kesannya menjadi duta merek jam tangan Mido, ia berharap kerjasama tersebut terus berlanjut, “Sudah tiga tahun sejak saya berkolaborasi dengan Mido. Selama tiga tahun terakhir, ada cukup banyak kenangan indah: Peluncuran Edisi Khusus KSH (Kim Soo Hyun), pengambilan video testimoni ulang tahun ke-20 Mido IBA dan acara peluncuran edisi khusus OS GMT pada minggu lalu. Saya berharap kerjasama ini bisa selamanya.” Kami juga ingin mengetahui apa yang ia pikirkan saat mengenakan jam tangan Mido, ia dengan ramah berujar, “Jam tangan Mido terinspirasi oleh arsitektur yang bernilai sejarah. Jika Anda memakai jam tangan Mido, Anda akan bisa mengetahui mengapa Mido begitu lama dicintai.” Saat ditanya apakah ia gemar mengoleksi beragam jam tangan? “Belum. Mungkin di masa depan, tapi tidak sekarang. Ha ha ha,” jawabnya singkat sembari tersenyum. Setelah konferensi pers tesebut, acara berlanjut hingga malam, di mana para tamu yang hadir malam itu disambut layar LED raksasa yang menampilkan gambar laut di pintu masuk, memunculkan kesan seolah mengapung di tengah lautan. Disediakan pula Touch & Feel Zone sehingga para tamu dapat memegang dan mengamati secara langsung arloji tersebut untuk pertama kalinya. Zona foto Europa Point Lighthouse menjadi pelengkap untuk mengenang acara akbar itu. Semua itu sembari menikmati tatanan musikal dan semarak visual kreasi seniman media Korea DPOLE.
Filosofi Mido adalah menyatukan inovasi, estetika, dan fungsionalitas, dan dengan desain halus dan sederhana, jam tangan produksi mereka memberikan karakteristik yang tak lekang oleh waktu. Teknologi canggih, sistem mesin jam otomatis yang terkenal karena keunggulannya, dan bahan berkualitas tinggi adalah tiga pilar yang menopang keahlian unik jam tangan yang juga bagian dari Swatch Group ini. Bisa dibilang mengenakan Ocean Star GMT edisi khusus baru ini seolah merasakan pasir di bawah telapak kaki Anda saat menatap jauh ke perairan biru kehijauan yang berkilauan. Karakteristik kelautan model ini tercermin sepenuhnya, hingga ke muka arlojinya yang biru pekat. Nuansa bagaikan beledu dipercerah dengan warna merah pada flens, menunjukkan kontras yang halus dengan bezel
keramik biru mengilapnya yang dibuat lewat teknologi tinggi. Mido melengkapi edisi khusus Ocean Star GMT yang elegan namun sporty dengan tali baja yang dapat diganti dengan tali kedua hanya dalam sekejap mata. Tali kain bergaya Nato ini memiliki pola warna garis biru, merah, dan putih untuk tampilan penuh warna dan kesan atletis. Caliber 80 yang sangat akurat dan tangguh menjanjikan fungsi GMT yang sangat praktis dan memberi Ocean Star baru ini cadangan daya hingga 80 jam. Kedap air hingga 200 meter, Ocean Star GMT tak ubahnya undangan untuk menyelami kedalaman samudra dengan gaya.
Presiden Direktur & CEO Watch Continent Steven Cheng yang telah berkecimpung dan berpengalaman di industri jam tangan Indonesia lebih dari 20 tahun ini menjelaskan jika produk Mido di Indonesia bisa didapatkan di 70 toko penjualan resmi (authorized retailer) yang tersebar di 20 kota besar di Indonesia, atau melalui marketplace terkemuka, dan melalui distributor resmi jam tangan Mido di Indonesia, Watch Continent (PT. Benua Jam Internusa), www.watchcontinent.co.id, untuk pembelian jam tangan Mido resmi online di Indonesia yang telah diverifikasi langsung oleh Mido Swiss.
Suasana di Mood Seoul yang berarsitektur megah di pulau terapung Solvit, terdapat zona Touch & Feel bagi para tamu yang ingin mengamati langsung arloji tersebut, hingga Zona foto Europa Point Lighthouse
Franz Linder dan Kim Soo Hyun; Suasana meriah saat malam peluncuran koleksi terbaru Mido yang dihadiri sang aktor ternama Korea, dan para tamu VIP dan team Mido International yang menikmati tatanan musikal dan semarak visual kreasi seniman media Korea DPOLE; Presiden Direktur & CEO Watch Continent, Steven Cheng bersama CEO Mido, Franz Linder; Kami yang hadir memamerkan jam tangan Mido masing-masing
Rosillo (Ross), yang mendirikan Bell & Ross pada tahun 1992 sebagai proyek di universitas. Kemitraan itu terus berkembang ketika perusahaan mulai memasok jam tangan pilot ke angkatan udara Prancis, hingga kini, tiga puluh tahun kemudian, saat mereka sudah berusia akhir 50-an, mereknya terdapat3 di 80 negara dengan 600 titik penjualan di seluruh dunia, dengan 15 di antaranya adalah butik Bell & Ross
Berikut adalah rangkuman hasil wawancara Collector’s GuideWATCHES, Indonesia dan beberapa rekan media lainnya dengan duo pendiri merek jam yang telah sukses membawa desain kokpit pesawat ke pergelangan tangan ini. Saat ditanya mengapa mereka memilih Malaysia untuk peluncuran koleksi BR-X5 terbarunya, Carlos menjawab, “Sebetulnya kami sudah melakukan tur dunia, perjalanan dimulai dari New York, Tokyo, Singapura, Malaysia, kemudian Paris, London, juga Taiwan, dan Italia. Tujuannya adalah, karena Anda tidak bisa hadir di semua tempat, kami, mengadakan acara besar di Manhattan, New York, karena cakupannya internasional. Kami belum pernah ke sana sebelumnya, dan saat mengadakan peluncuran perdana, jam 6 sore waktu New York, saat itu tengah malam di Eropa, sekitar jam 6 pagi di sini (Malaysia) dan jam 7 pagi di Jepang. Dengan begitu, semua bisa melihat, di sana ada sekitar 300 orang tamu yang hadir langsung, namun secara digital, seluruh dunia turut menyaksikannya. Setelah itu, kami mengunjungi seluruh pasar penting untuk kami, dan kami ingin bertemu langsung dan bertatap muka dengan Anda semua di sini, dan mengajak Anda turut menikmati acara peluncuran ini.”
Kedatangan kami di Kuala Lumpur atas undangan Bell & Ross bersama Time International pada November lalu menghasilkan banyak berita menarik. Selain berita mengenai peluncuran koleksi BRX5 terbaru yang mengusung mesin jam Kennisi yang tangguh dan desain futuristik (simak liputan eksklusifnya di halaman 80-85), kami juga berkesempatan mewawancarai duo dinamis yang berada dibalik kesuksesan merek jam tangan independen asal Prancis tersebut. Bruno Belamich (Bell) dan Carlos A.
Direktur Kreatif dan salah satu pendiri merek, Bruno berujar, “Dalam hal desain, kami harus menemukan keseimbangan yang sempurna antara case jam yang canggih dan sophisticated, dan dapat dikenakan dengan nyaman (wearable). Saya ingin mempertahankan keseimbangan ini untuk para konsumen yang ingin mengenakan jam tangan ini setiap hari. Jadi, kita harus memberi lebih tetapi tidak berlebihan, mepertahankan desain yang tak lekang oleh waktu, dan esensial. Kualitas yang sophisticated bisa dilihat dari bagian samping case arloji ini, sembari tetap mempertahankan identitas case bulat di dalam bentuk kotak kami yang ikonik.”
Terdapat dua bahan case jam, yang pertama dari baja dan bahan tersebut tidak dapat menunjukkan seluruh konstruksi jam dengan jelas.
Dalam hal desain, kami harus menemukan keseimbangan yang sempurna antara case jam yang canggih dan sophisticated, dan dapat dikenakan dengan nyaman (wearable)
Sementara pada model case berbahan karbon warna hitam dengan perpaduan warna oranye, Anda bisa melihat konstruksi jam yang sophisticated. Selain itu, dengan adanya multi-komponen, membuat kami dapat menggunakan berbagai bahan yang berbeda. Susunan yang berbeda saat Anda melihat kosntruksinya, apakah itu dari baja dipadukan dengan bahan karet, titanium, karbon atau bahan lainnya. Jam tangan adalah wearable accessory, jadi warna turut menentukan keindahan sebuah jam tangan, seperti warna blue sky yang indah, oranye atau merah yang menantang.
Bell & Ross dikenal sebagai pelopor dalam penggunaan material baru dalam pembuatan jam, melalui lini eksperimental BR-X1 misalnya. Apakah itu menjadi kekuatan Anda untuk selalu menemukan bahan baru?
Kami tidak membuatnya sendiri, melainkan bekerjasama dengan para pemasok bahan yang membawakan kepada kami bahanbahan baru, lalu kami mencampur dan membuat resep baru bersama mereka. Namun yang terpenting pada koleksi BR-X5 ini adalah untuk mendesain case arloji yang memungkinkan untuk melakukan banyak hal, namun tetap harus memenuhi konsep “resistance and lightness”, tangguh namun ringan. Konstruksinya harus mudah memenuhi (syarat) kedap air, tahan goncangan, ringan, dan juga finishing harus terlihat indah, meski memiliki banyak komponen yang terpisah dan berbedabeda.
Bahan atau materi apa yang paling sulit digunakan?
Tentu saja safir, karena memerlukan proses yang panjang dan lama untuk membentuk case jam, dan jika ada kesalahan sedikit saja, bentuknya menjadi rusak dan kita harus membuangnya.
Koleksi BR-X5 mewakili babak baru dalam sejarah Bell & Ross, dengan desain yang avant-garde dan berani. Dan tentunya mesin jam tangguh dari pembuat mesin jam terkenal Swiss, Kenissi, yang telah dipatenkan, yaitu caliber BR-CAL.323 yang mewakili evolusi desain khas merek ini. “Saat mereka (pabrik) Kenissi yang memasok ke merek-merek jam ternama seperti Chanel, Tudor dan lainnya itu menawarkan kepada kami, apakah kami tertarik dan mau membeli mesin jam buatan manufaktur, tentu saja kami setuju, namun dengan beberapa syarat, yaitu kami ingin memiliki ciri khas yang bisa dipersonalisasi di mesin itu nantinya, pada oscillating weight, indikator cadangan daya, dan komponen lainnya.” Ungkap Bruno.
Pertanyaan terakhir kami adalah, bagaimana cara meyakinkan konsumen wanita, khususnya mereka yang sedang mencari jam tangan Bell & Ross pertamanya. “Dengan membelinya. Kekuatan produk kami adalah pada desain yang orisinil, dan mereka bisa memilih desain, warna dan ukuran yang mereka inginkan. Tugas kami secara umum adalah untuk membuat produk yang sangat bagus, dan dapat dipercaya. Dan setelah produk tersebut ada di butik, konsumen akan melihat sendiri dan memutuskan produk mana yang ingin mereka pilih, apakah cocok dengan kepribadian mereka, busana mereka, dan faktor lainnya. Satu hal yang menarik adalah, latar belakang jam kami adalah militer, dunia kaum pria, namun justru instrumen ini kuat, powerful, dan kaum wanita masa kini menyukai instrumen yang tangguh.”
Dalam industri jam tangan, butuh waktu lama untuk tetap memimpin satu merek, dan CEO merek jam tangan Mido yang merupakan bagian dari Grup Swatch, Franz Linder telah menjabat posisi itu sejak tahun 2002. Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia mewawancarai pria yang selalu tampil enerjik ini, sesaat sebelum acara peluncuran Ocean Star GMT Special Edition, di Mood Seoul, Seoul, Korea Selatan. Kami berbincang mengenai koleksi terbaru Mido, kolaborasi merek ini dengan aktor asal Korea, hingga tren di industri jam tangan. Ia mengaku bahwa adalah hal yang sangat sulit baginya untuk menilai ke arah mana industri jam tangan bergerak, namun ia berharap masyarakat akan lebih menghargai produk jam tangan seperti awal sebelum masa pandemi. Berikut rangkumannya.
Kenapa di Seoul, Korea?
Kami telah memasarkan produk jam tangan Mido di Seoul sejak 12 tahun lalu dan Korea Selatan adalah pasar yang sangat potensial untuk memasarkan jam tangan Mido. Kami aktif di Korea yang merupakan pasar yang relatif baru untuk Mido, karena ini adalah pasar yang sangat cepat berkembang dan kami berpikir, sekarang untuk Ocean Star yang baru, kami ingin memberikan dorongan tambahan, dan kami menemukan Kim Soo Hyun (yang merupakan figur yang cocok) sebagai Duta.
Tentang Kim Soo Hyun. Bagaimana dan mengapa kemitraan ini dibuat? Apakah ini strategi Anda untuk menarik minat generasi muda pada Mido?
Kami mencoba menginspirasi anak muda dengan produk bagus dan harga terjangkau untuk jam tangan mekanik. Pertama, kami ingin menawarkan harga terbaik untuk jam tangan mekanis berkualitas tinggi secara teknis. Kami juga gemar memadukan jam tangan dengan aktivitas yang tidak hanya emosional tetapi juga menyampaikan pesan. Dengan menggandeng Kim Soo Hyun sebagai duta produk jam tangan kami, tentu akan membantu Mido menggaet pelanggan muda di Korea Selatan. Ini membantu untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dari pelanggan muda. Jika Anda memiliki duta yang kuat seperti seorang Kim Soo Hyun, Anda akan menerima banyak perhatian karena orang-orang menyukainya, termasuk generasi muda.
Kami mencoba menginspirasi anak muda dengan produk bagus dan harga terjangkau untuk
Perubahan besar lainnya sekarang adalah munculnya jam tangan pintar. Apakah Mido mengikuti tren tersebut?
Kami tidak memiliki rencana untuk membuat jam tangan pintar atau smartwatch. Bukan itu sebenarnya, bukan itu yang ingin kami lakukan. Sekarang, ambisi kami adalah untuk menghasilkan arloji yang indah, kebanyakan bermesin otomatis, dan memiliki kualitas yang sangat tinggi dengan akurasi mesin jam yang sangat tepat. Produk kami menawarkan keunggulan dari sisi daya tahan yang lama alias awet. Timeless, jika Anda membeli Mido, Anda dapat menggunakannya selama satu dekade, bahkan memberikannya kepada generasi berikutnya, ini adalah produk jam mekanis (yang memiliki keterikatan secara) emosional.
Apa yang Anda lihat sebagai tantangan terbesar di tahun-tahun mendatang saat Anda semakin membangun merek Mido?
Tahun-tahun Covid sudah menjadi tahun-tahun yang tidak biasa dalam perilaku pelanggan dan cara mereka terlibat dalam hal jam tangan. Saya berharap sekarang kita akan melihat kembali ke normalitas. Tantangan ke depan adalah kami harus terus menginspirasi pelanggan muda untuk tertarik dengan jam tangan mekanik. Ada dinamika komunikasi yang berbeda saat ini berkat saluran digital baru dibandingkan di masa lalu.
HALAMAN SAMPING Franz Linder; Mido OceanStar GMT Special Edition hadir dalam boks eksklusif HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Franz Linder dan Kim Soo Hyun; Mido OceanStar GMT Special Edition; Back Case Mido OceanStar GMTjam tangan mekanik
Salah satu pemimpin dalam pembuatan jam tangan tingkat tinggi, Jacob Arabo membawa kejutan demi kejutan di dunia horologi, perhiasan hingga properti mewah
Karismatik dan jenius, Jacob Arabo (Yakov Arabov) adalah desainer perhiasan dan jam tangan berkebangsaan Amerika yang lahir di Tashkent, Uzbekistan, Soviet, dan berimigrasi ke AS bersama orang tuanya saat remaja. Ia memiliki kisah yang benar-benar merupakan perwujudan impian Amerika (American Dream). Melalui perusahaannya yang legendaris dan telah berkembang menjadi merek mewah internasional, Jacob & Co., sosoknya identik dengan keunggulan dalam pembuatan perhiasan dan jam tangan mewah. Tak
berhenti di situ, tahun ini ia terjun ke bisnis real estat secara besar-besaran, dan berkolaborasi dengan pengembang kelas atas Dubai, Burj Binghatti, untuk membangun apa yang diharapkan menjadi bangunan tempat tinggal tertinggi di dunia, yang dinamakan Burj Binghatti Jacob & Co Residences, dengan menara berbentuk mahkota berlian.
Pada Oktober lalu, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia sempat berbincang singkat dengan pria karismatik ini saat diundang menghadiri perayaan Hari Jadi ke-50 film The Godfather, sekaligus peluncuran koleksi
jam tangan Jacob & Co. Edisi Terbatas Opera Godfather 50th Anniversary di Sisilia, Italia. Ia mengaku bahwa penciptaaan mahakarya Opera Godfather ini merupakan perjalanan yang sangat pribadi. Karena ada dialog pertama di film tersebut, “Saya percaya pada Amerika,” ungkapan yang diucapkan oleh pengurus Bonasera yang datang ke Don Vito Corleone, untuk meminta bantuan. Bagi Jacob muda yang keluarganya melarikan diri dari Uni Soviet dan yang duduk di sana dalam kegelapan menyaksikan kisah itu terungkap, kata-kata itu bergema dengan cara yang unik. “Sejak awal ide pembuatan koleksi Opera Godfather adalah karena saya ingin merayakan pentingnya film ini dengan menampilkan adegan-adegan aktual darinya. Tapi ada begitu sedikit ruang di jam tangan. Jadi saya mendapatkan ide untuk menuliskan momen-momen penting film tersebut pada case jam, yang tampak seperti kanvas yang menanti untuk dihidupkan,” ungkap Jacob Arabo. “Ketika saya pertama kali datang ke AS dari Uzbekistan pada tahun 1979, saya berusia 14 tahun, tidak berbicara bahasa tersebut, dan keluarga saya tidak membawa satu sen pun,” akunya. “Jadi kami benar-benar harus bekerja. Saya membutuhkan waktu dua tahun untuk mendapatkan waktu dan uang untuk pergi ke bioskop. The Godfather dirilis lagi, itu adalah film pertama yang saya lihat di bioskop.”
Perayaan 50 Tahun Opera Godfather yang ia adakan bersama puteranya, Benjamin Arabov, CEO Jacob & Co. ini menggabungkan tiga belas adegan dalam film legendaris tersebut, dalam urutan naratif yang sama seperti di film. Sinopsis grafis itu diukir dengan laser pada casing emas putih dengan tingkat kejernihan dan kualitas yang belum pernah ada sebelumnya. Jam tangan edisi sangat terbatas yang ditawarkan senilai USD 500,000 (sekitar IDR 7,8 milyar) ini bukan jam tangan termahal yang pernah dia ciptakan. Kita tentu masih ingat akan harga jam tangan
Jacob and Co. termahal di dunia yang diperkenalkan pada tahun 2015, senilai USD 18 juta (sekitar IDR 281,3 milyar), yaitu Jacob & Co. Billionaire dan diproduksi hanya satu di seluruh dunia, karya unik yang dihiasi dengan berlian-berlian emerald-cut dengan berat sekitar 260 karat.
Pria kelahiran 3 Juni 1965 yang selalu terlihat enerjik dan aktif ini juga gemar berkolaborasi dengan para penyanyi rap dan musisi muda, termasuk kolaborasinya dengan Pharrell Williams. Tahun ini mereka melelang beberapa perhiasan ikonik dan unik milik Pharrel yang didesain oleh Jacob, termasuk liontin dan rantai kalung berlian Billionaire Boys, Blue Brain, dan masih banyak lagi. Rasanya tidak mungkin untuk mengesampingkan Jacob & Co. karena Jacob telah melakukan begitu banyak hal. Ia mengaku bahwa ia tidak pernah mau mengikuti tren, ia mendesain karya-karyanya dengan mengikuti kata hatinya, tak heran jika hadir jam tangan dan perhiasan mewah yang tidak pernah dilihat di industri horologi dan perhiasan tingkat tinggi sebelumnya, seperti Astronomia Tourbillon Casino dengan meja rolet mini yang berfungsi di dalamnya, atau Fleurs de Jardin, dengan bunganya yang berputar yang terbuat dari berlian dan batu berwarna, hingga karya terbarunya The Godfather yang ikonik.
Ketika saya pertama kali datang ke AS dari Uzbekistan pada tahun 1979, saya berusia 14 tahun, tidak berbicara bahasa tersebut, dan keluarga saya tidak membawa satu sen pun
Montblanc adalah salah satu merek terkenal di dunia yang menjadi simbol keahlian serta ketrampilan terbaik dan desain yang tak lekang oleh waktu. Selama lebih dari satu abad, merek ini telah memproduksi beragam barang-barang mewah yang fungsional dan elegan, termasuk alat tulis, jam tangan, dan juga aksesoris. Collector’s Guide WATCHES Indonesia behasil mewawancarai Matthieu Dupont, Presiden Montblanc untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, “Akan ada banyak kejutan di ajang Watches and Wonders 2023 dan kami mengundang semua orang untuk berkunjung, karena Montblanc terus mengembangkan kategorinya untuk menjadi yang terbaik di kelasnya di industri ini,” ungkap Matthieu Dupont. Dalam kesempatan eksklusif kali ini, ia membagikan wawasannya tentang
perkembangan terbaru, tantangan dan hal-hal menarik dari merek ini dalam waktu dekat.
Montblanc mewakili perpaduan keahlian dan desain abadi. Mengapa keahlian tradisional masih begitu penting? Atau justru lebih penting dari sebelumnya?
Montblanc telah identik dengan keahlian mutakhir sejak didirikan pada tahun 1906. Komitmen terhadap kualitas inilah yang menjadikan lambang Montblanc yang ikonik ini menjadi segel utama dari kinerja, kualitas, dan sebuah ekspresi gaya. Mengikuti semangat para pendiri kami, tujuan utama Montblanc saat ini tetap berkomitmen pada citacita tersebut, dengan semua kejutan dan tantangan yang datang sepanjang waktu.
Idenya adalah untuk memposisikan balance wheel yang besar dan berdetak pada frekuensi rendah 18.000 osilasi, di luar bagian rotating cage dari tourbillon
Mendekati tahun 2023, jelaskan tentang perkembangan produk lanjutan terbaru dari Montblanc
Contoh terbaru dalam kategori jam tangan adalah Montblanc Star Legacy Exo Tourbillon Skeleton The Ascent - LE 8. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, komplikasi Exo Tourbillon yang telah dipatenkan merupakan pilar utama dari koleksi jam tangan Montblanc. Idenya adalah untuk memposisikan balance wheel yang besar dan berdetak pada frekuensi rendah 18.000 osilasi, di luar bagian rotating cage dari tourbillon, yang pada akhirnya menjelaskan istilah “Exo.” Edisi terbatas yang baru ini juga mendorong konsep mekanisme yang mengambang secara lebih jauh lagi. Para pembuat jam di Montblanc bekerja selama lebih dari 12 bulan untuk menyusun skeleton movement yang baru, memikirkan kembali desain dan geometri, seraya menguji stabilitas setiap elemen. 188 komponen dengan kerumitan tinggi, termasuk lima pilar penyangga antara base plate dan bridge, semuanya disejajarkan agar filter cahaya dapat masuk. Hasilnya, komposisi garisgaris halus dan murni yang tipis berperan untuk memperbesar tourbillon yang memesona saat diputar.
Pembuat jam tangan sering menuju ke titik ekstrem, dan Montblanc sudah tidak asing lagi dengan tradisi seperti ini. Jelaskan betapa sulitnya membuat koleksi seperti itu, dan sejauh mana Montblanc dapat melangkah?
Keindahan Montblanc adalah kami memiliki warisan pembuatan jam tangan yang berasal dari Minerva sejak 1858 yang memberi kami akses ke arsip besar sebagai pembuat jam tangan. Hal ini memungkinkan Montblanc untuk selalu berkreasi dan memperbarui dari inovasi inovatif di masa lalu dengan kreativitas penuh semangat yang Anda bicarakan. Hal ini memastikan kombinasi sempurna antara kreativitas dan substansi di setiap jam tangan yang dimiliki oleh klien kami di seluruh dunia. Jam tangan Montblanc juga mewakili semangat eksplorasi yang unik untuk merek ini dan identik dengan keyakinan merek kami tentang “What Moves You, Makes You.”
Warisan Minerva juga lebih terlihat dari sebelumnya, melalui Heritage Line yang baru. Apakah Anda melihat tren jam tangan bergaya neovintage sebagai tren yang bertahan lama?
Tren seringkali bukanlah sesuatu yang bertahan lama dan Montblanc bukanlah merek yang dipengaruhi oleh tren. Sebaliknya, dengan setiap kreasi baru Minerva, kami menghormati sejarah pembuatan jam tangan yang mendalam. Oleh karena itu, ini bukanlah gaya NeoVintage, tetapi interpretasi warisan yang dimiliki Montblanc dengan menggunakan teknologi dan inovasi yang tersedia saat ini.
Montblanc bertujuan untuk lebih berkembang sebagai Maison untuk gaya hidup bisnis mewah. Apa definisi pribadi Anda tentang itu?
Itulah sebenarnya yang kami tawarkan; sebuah gaya hidup bisnis yang mewah. Saya tidak akan mereferensikan kategori produk apa pun di sini, melainkan bahwa Montblanc melengkapi gaya hidup di mana profesional dan pribadi terintegrasi.
Saran apa yang akan Anda berikan kepada pecinta jam tangan di Indonesia yang mengetahui merek Anda dan ingin memiliki jam Montblanc pertama mereka?
Kami akan menyambut mereka ke dunia Montblanc dengan mengetahui bahwa merek ini menawarkan keahlian yang cocok untuk gaya hidup bisnis mewah yang memenuhi kebutuhan seharihari dan kebutuhan yang paling ketat. Jika mereka memasuki dunia ini dengan jam tangan, kami mengundang mereka untuk melihat model ikonik dari Montblanc 1858 Iced Sea dan GMT, yang tidak hanya cocok untuk dikenakan sehari-hari tetapi juga menawarkan komplikasi dengan desain yang hebat dan keandalan maksimal. Dan jika mereka memasuki dunia jam tangan dengan Minerva, maka mereka memasuki dunia jam tangan yang diproduksi secara terbatas.
Ananda Sukarlan hadir dengan Orkestra G20 sebagai salah satu upaya untuk menyingkirkan hambatan di dunia musik klasik Barat
Konduktor legendaris Zubin Mehta pernah menyatakan, “Jangan meremehkan kekuatan musik” ketika ditanya mengapa dirinya giat mengusung musik klasik Barat ke daerah konflik, wilayah yang sebelumnya dilanda perang atau kawasan yang baru disapu bencana. Hingga kini Mehta masih percaya musik, tak mesti yang berjenis klasik Barat, mampu membuat orang duduk berdampingan, tersenyum dan menepikan perbedaan, meski mungkin untuk sesaat saja. Tentu saja ajang G20, yang tahun 2022 di bawah presidensi Indonesia, bukan arena konflik atau bencana. Tetapi, tanpa penyerangan Rusia atas Ukraina sekalipun, kelompok ekonomi ini sulit disebut rukun selalu. Agaknya, dalam semangat “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa” (Recover Together, Recover Stronger)—tagline yang dipilih Pemerintah Indonesia—inilah Orkestra G20 kemudian dibentuk. Setidaknya, demikianlah yang dikatakan artistic director Orkestra G20 Ananda Sukarlan, sosok yang “rajin” membawa atmosfir pembaruan di dunia musik yang digelutinya.
Ananda mengakui adanya permintaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk membangun sesuatu yang
tak jauh dari tagline itu. Dan bukan Ananda jika di saat yang sama tidak “menyelipkan” gagasannya dalam proyek yang pementasan perdananya berlangsung pada September lalu di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Ia menyatakan orkestra ini juga hadir dengan “timing” yang tepat untuk mengedepankan “jiwa muda.” Itu sebabnya lulusan Royal Conservatory of The Hague ini melakukan audisi terbuka bagi musisi Indonesia dengan tahun kelahiran setelah 1990. Ia juga menggunakan jaringan internasionalnya untuk menarik musisi dari anggota G20 lain.
Hasilnya, tak kurang dari 18 negara mengirim bakat muda terbaik untuk berpartisipasi dalam Orkestra G20. Di antaranya adalah penggesek biola Antonina Popras dan peniup trumpet Nikita Loginov dari Rusia; peniup flute Santoago Clemenz dari Argentina; peniup french horn Emi Akiyama dari Jepang; dan penggesek double bass Jasiel Peter dari India. “Yang absen dalam pengiriman hanya China dan Turki,” ungkapnya. Ananda juga mengedepankan upaya menyingkirkan hambatan yang biasa diasosiasikan dengan musik klasik Barat. “Dua di antara tiga perkusionis kami perempuan, karena perkusionis memang tak mesti maskulin dan serba bertenaga,” jelasnya. Ia mengaku awalnya menginginkan jumlah musisi lelaki dan perempuan yang sama. “Akhirnya, kami ‘hanya’
berhasil merekrut 30 perempuan dan 36 lelaki,” katanya. Ia menyatakan keinginannya itu terutama dilatarbelakangi oleh dunia musik klasik Barat yang umumnya masih patriakis. “Kami sengaja merekrut Eunice Tong sebagai principal conductor Orkestra G20, sehari-harinya Eunice adalah managing director Aula Simfonia Jakarta.”
Ananda lebih lanjut mengatakan, baru pada 2013 Vienna Philharmonic resmi menerima perempuan sebagai musisi tetap. “Berlin Philharmonic hampir sama. Baru pada 1982 menerima anggota perempuan, kira-kira seabad setelah didirikan,” katanya. Ananda juga melakukan terobosan terkait repertoar Orkestra G20. “Kami, antara lain, menampilkan karya Michael Tippett, ‘A Child of Our Time’ serta besutan Sergei Prokofiev, ‘Piano Concerto No. 4 in B-flat major for the left hand’, selain komposisi saya sendiri ‘The Voyage of Marege.’” Di tengah ketegangan akibat aksi bersenjata Rusia di Ukraina, oratorio Tippet dihadirkan, antara lain, karena mengusung “pacifist ideas.” Sementara itu, ‘The Voyage of Marege’ yang mengandung elemen tradisional musik Indonesia adalah upaya mengingatkan akan hubungan erat yang pernah terjalin antara para pelaut Kepulauan Nusantara serta Australia dan wilayah sekitarnya pada abad ke-18. Mengakui bahwa sebagian repetoar itu tak terlalu “familiar” di Indonesia, Ananda menyatakan, “Kita ‘kan perlu bergerak maju sambil terus memelihara spirit kebersamaan. Jika hanya berkutat dengan Bach, Brahms dan Beethoven, itu namanya jalan di tempat.”
HALAMAN SAMPING
Ananda Sukarlan mengenakan jam tangan Montblanc 1858 Geosphere
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM
Ananda Sukarlan; Pagelaran G20 Orchestra di Candi Borobudur; Dua musisi Jepang, Emi Akiyama dan Kenta Likuza; Dua penyanyi sopran, Pepita Salim dan Mariska Setiawan (Foto-foto G20 Orchestra oleh Alicia Pirena Sukarlan)
Tentang “timing”, Ananda mengambarkannya sebagai “everything” dan ini tercermin juga dalam fakta bahwa di bawah presidensi Indonesialah, Orkestra G20 terbentuk dan menyajikan sesuatu yang agak berbeda. “Bagi musikus, waktu adalah kanvas, dan kita ‘melukis’ di atas itu. Jadi penting sekali durasi sampai ke perpuluhan detik. Percuma bila musik itu indah tapi proporsi tidak benar. Kependekan atau kepanjangan dalam strukturnya,” kata sosok yang mengaku menggemari jam tangan karena kini desain dan fiturnya banyak pula terinspirasi musik. “Seuntai melodi yang indah bisa saja ada di tempat yang salah sehingga kedengaran janggal atau tidak pas, atau terkadang melodi yang biasa-biasa saja kalau ada di tempat yang benar akan menjadi sangat signifikan. Ini semua masalah psikologi waktu, kapan harus klimaks, anti klimaks, ending atau beginning.”
Dalam wawancara singkat kami di tengah-tengah persiapan konser mereka beberapa waktu lalu, kami juga berbincang dengan dua musisi Jepang, Emi Akiyama dan Kenta Iikuza yang mengaku telah siap tampil bersama G20 Orchestra, dan merasa sangat bangga dapat ambil bagian dalam konser istimewa ini, dan bermain dengan musisi dari berbagai negara. Mereka yang baru pertama kalinya datang ke Indonesia ini mengaku senang dapat berkumpul bersama musisi lain dari Indonesia dan negara-negara lain, serta menghabiskan waktu bersama selama dua minggu yang sangat berkesan.
“Bagi musikus, waktu adalah kanvas, dan kita ‘melukis’ di atas itu. Jadi penting sekali durasi sampai ke perpuluhan detik”
Hubungan diplomatik Indonesia-Italia kini memasuki tahun ke-74, pertama kali terjalin pada tahun 1949 menyusul pengakuan Italia atas kemerdekaan Indonesia. Ingin mengetahui lebih dalam mengenai kemitraan kedua negara, termasuk industri jam tangan dan perhiasan, hingga pariwisata, kami mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Benedetto Latteri, di tengah-tengah padatnya jadwal beliau karena pertemuan Menteri G20 yang harus dia hadiri. Berikut adalah petikan wawancara eksklusif kami.
Italia adalah salah satu negara yang paling banyak dikunjungi di dunia karena sejarah yang kaya, museum terkenal di dunia, serta anggur dan tentu saja makanannya yang telah mendunia, seperti pizza, pasta, spaghetti dan masih banyak lagi. Kami bertanya saran apa yang akan ia berikan kepada orang Indonesia yang mengunjungi Italia untuk pertama kalinya. Dengan antusias ia berujar bahwa di mana pun di Italia, begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dijelajahi, bagi mereka yang menyukai kehidupan perkotaan yang ramai, atau tempat-tempat bersejarah, museum, keindahan pantai hingga pegunungan. Jika Anda berkunjung bersama keluarga, misalnya, menara Pisa wajib dikunjungi, juga Venezia (The City of Water) dengan lorong dan kanalnya yang indah, dan sudut-sudut kotanya yang unik, juga amfiteater Colosseum di pusat kota Roma, dan banyak lagi tempat menarik untuk dikunjungi.
Saat kami menyampaikan bahwa kami diundang oleh salah satu merek jam tangan mewah untuk peluncuran koleksi terbaru mereka di lokasi syuting film The Godfather, di Taormina, pulau Sisilia, ia tersenyum ramah dan mengatakan bahwa Sisilia adalah tempat kelahirannya, tepatnya di Messina, yang hanya berjarak 40 menit dari Taormina. Pulau terbesar Italia adalah Sisilia, lokasi dimana kita dapat melihat kemegahan Gunung Etna, mengunjungi reruntuhan Yunani, menyusuri pantai hingga menjelajahi ibu kotanya, Palermo. Dan Messina sendiri adalah kota pelabuhan di timur laut Sisilia, dipisahkan dari daratan Italia oleh Selat Messina, dan terkenal dengan katedralnya dan Piazza del Duomo, arsitektur Gothic, hingga Menara Lonceng dan Jam Astronomi. Pria kelahiran Messina pada 15 Oktober 1959 ini juga memberikan beberapa referensi bagi mereka yang ingin menjelajahi Sisilia dan distrik-distriknya. Dan kami menemukan situs yang bagus untuk tujuan itu, melalui situs Le Soste di Ulisse: www.lesostediulisse.it
Ia juga menyampaikan bahwa Italia adalah negara dengan industri kerajinan emas yang terkenal di dunia, dan rutin mengadakan pameran perhiasan internasional setiap tahunnya. Kami setuju, karena kami mengetahui betapa megahnya pameran perhiasan di Vicenza, ibu kota pembuatan perhiasan emas Italia yang terkenal di dunia, dan dua pertiga dari semua perhiasan emas yang diproduksi di Eropa berasal dari Italia. Banyak produsen perhiasan emas di Vicenza adalah bisnis milik keluarga yang telah bekerja dengan emas selama beberapa generasi, keterampilan yang diwariskan, secara internal.
Khusus untuk dunia pendidikan, Dubes lulusan Universitas Messina dengan Gelar Sarjana Hukum itu dengan antusias menyampaikan bahwa Italia memiliki sistem pendidikan yang mumpuni dan sudah lebih dari 500 mahasiswa Indonesia yang memilih untuk kuliah di Italia dengan berbagai macam jurusan, dan tiap tahun jumlahnya meningkat terus, selain itu juga terdapat kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. “Pendidikan sangatlah penting, dan seperti yang Anda ketahui, negara kami tidak hanya terkenal destinasi wisatanya, melainkan juga memiliki
sistem pendidikan yang bagus. Italia juga menjadi negara favorit mahasiswa Indonesia untuk menuntut ilmu dengan jurusan favorit seni, desain, fashion, arsitektur, management, hingga sains.” Dan terdapat banyak universitas yang dapat dipilih, dan karena sistem pendidikan di negaranya sudah terstruktur, maka fasilitas dan kualitasnya merata di seluruh negeri. Visa pelajar di Italia memang dikeluarkan oleh Kedutaan Italia di Jakarta, Indonesia.
Dubes yang menyukai makanan Indonesia, temasuk makanan pedas ini juga menyampaikan bahwa Italia memiliki keinginan yang kuat untuk semakin meningkatkan hubungannya dengan Indonesia, terutama dalam pemahaman antar budaya, pendidikan dan perdagangan. Kerjasama yang strategis dan hubungan bilateral Indonesia-Italia dalam bidang ekonomi kreatif juga semakin diperkuat. Seperti diketahui, Italia merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di Uni Eropa, dengan total perdagangan Indonesia-Italia mencapai USD 2,79 miliar di tahun 2021 lalu.
Kami juga menanyakan tentang visa untuk berkunjung ke Italia dan apakah negara yang terkenal dengan industri perhiasan emasnya itu sudah terbuka penuh untuk wisatawan. Ia menjelaskan bahwa Italia berkomitmen menerapkan protokol kesehatan bagi para wisatawan yang ingin datang ke negaranya, “Covid-19 telah menjadi pandemi global, dan seperti negara-negara lainnya, Italia juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para pengunjung yang ingin masuk ke Italia,” jelasnya. Pastikan Anda telah memiliki sertifkasi vaksin internasional, dan jika Anda memiliki visa Schengen yang masih berlaku, maka tidak perlu lagi mengajukan permohonan visa Italia.
Kedutaan Besar Italia Jl. Diponegoro no. 45 Menteng Jakarta Pusat 10310 www.ambjakarta.esteri.it T +62 21 31937445
Ia juga menyampaikan bahwa Italia adalah negara dengan industri kerajinan emas yang terkenal di dunia, dan rutin mengadakan pameran perhiasan internasional setiap tahunnyaHALAMAN SAMPING Duta Besar Italia untuk Indonesia, Benedetto Latteri HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Saat wawancara di Kedutaan Italia, Jakarta; Pemandangan panorama indah Gunung Etna dan Pantai Sisilia; Pria lulusan Universitas Messina dengan Gelar Sarjana Hukum ini menjelaskan bahwa Italia sudah terbuka penuh untuk wisatawan @Grand Hotel Timeo, Belmond, Taormina
Ungkapan rasa cinta James Cameron kepada dunia kelautan, dan kolaborasinya dengan Rolex
Ketika film Aliens meluncur secara perdana di tahun 1986, itu menjadi sebuah babak baru yang berhasil diterobos oleh James Cameron. Namanya berhasil terukir, bukan tanpa usaha, namun setelah tiga tahun mengukir kerja kerasnya sebagai sineas di Hollywood. Pada masa rehatnya, Ia kemudian memutuskan untuk pergi menyelam, sebagai cara dirinya melepas rindu pada lautan setelah meninggalkannya begitu lama. Sebelum menjadi sineas, James menuturkan pada Rolex, bahwa ia memang sudah mencintai dunia kelautan dan selam sejak masih umur 20-an. Ia menggali memorinya, di hari-hari pertama ia berkenalan dengan kegiatan menyelam, “Jam tangan selam adalah perangkat paling penting untuk tetap hidup di
wilayah yang kejam terhadap kaum manusia, bayangkan saja momen di mana tidak ada udara,” ungkap James. Meski rayuan dunia bawah laut begitu masyhur, manusia hanya dapat bertahan sekian waktu di dalamnya. Pada waktu tertentu harus kembali ke permukaan, dan kehadiran jam tangan selam secara tepat diandalkan untuk memberi tahu setiap penyelam kapan saatnya.
Kecintaannya terhadap aktivitas selam skuba dan selam bebas tidak berubah, meski di usianya yang saat itu terbilang muda dan dihadapkan dengan keterbatasan finansial. Dalam tiap kesempatannya menyelam, James tidak “sekadar mencari” jam tangan selam, namun saat itu ia mencari jam tangan selam yang
tangguh dan bisa diandalkan. Dari perbincangannya bersama rekan pencinta selam terdekatnya, ia menemukan jam tangan selam mana yang dijadikan pilihan untuk digunakan. Sebelum mendapat kesempatan untuk memiliki jam tangan Oyster Perpetual Submariner, ia tahu bahwa jam tersebut lah yang diklaim menjadi pilihan terbaik para komunitas selam. Seolah ketika menggunakannya, menyiratkan bahwa penggunanya adalah penyelam serius yang tak hanya sekadar menjadikan menyelam sebagai hobi, tetapi sebagai misi. Hubungan yang terjalin dengan laut pun tergolong serius dan mendalam. Setelah mengukir kesuksesan, James berkesempatan untuk memiliki Rolex Submariner yang ia impikan, dan bersama jam tersebut, membuat hubungannya dengan aktivitas menyelam menjadi semakin erat.
Submariner pun menemaninya di tiap-tiap jam kerjanya sebagai sineas dan penjelajah dunia bawah laut, “Itu semacam cincin kawin, simbol pernikahanmu dengan laut,” ungkapnya. Bagi James, jam tangan ini mewakili aspirasinya, untuk menjadi sosok pribadi yang kuat, mampu diandalkan dalam jangka panjang, berani berjuang untuk mengejar keunggulan, namun tetap sederhana, berkelas tetapi tidak mencolok. Hal yang terpenting, arloji ini melambangkan sosok yang meyukai dan menghormati laut, tidak takut pada tantangan dan tekanan, mirip dengan kepribadian James. Sebagai perangkat penting bagi para penyelam, jam tangan Submariner didesain sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan praktis para penyelam. Sejak tahun 1953, jam tangan ini telah berevolusi secara teknis dan estetis, dalam setiap pembaruannya semakin dilengkapi oleh fitur yang meningkatkan fungsionalitas jam tangan ini secara
menyeluruh. Menjadikan pendahulunya sebagai seri perintis, dan versi selanjutnya sebagai tolok ukur standar untuk jam tangan penyelam.
Salah satu misi nyata penyelaman bawah laut terdalam antara James dan Rolex terjadi di tahun 2012. Ia menjelajah Mariana Trench dengan kedalaman 10.908 meter di bawah permukaan laut. Sebelumnya rekor bersejarah ini dipegang oleh Jacques Piccard dan Don Walsh yang pada tahun 1960 atau lebih dari setengah abad lalu. Dalam prosesi ini, jam tangan eksperimental terbaru dari Rolex, yaitu Deepsea Challenge dikembangkan dan dipasangkan pada bagian lengan manipulator kapal selam James Cameron. Pembuatan jam tangan sejenis ini menghadirkan tantangan tersendiri untuk Rolex, terutama dari segi tekanan abyssal, dan tentu saja untuk membuat jam tangan yang mampu menghadapi ujian tekanan teoretis 15.000 meter di bawah laut dan 17 ton tekanan pada bagian kaca kristalnya. Berkat uji eksperimental ini, Rolex berhasil mengumpulkan data yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan, desain dan produksi jam tangan selam. Tanpa disangka, misi eksplorasi bersama James Cameron ini berhasil membantu memotong waktu pengembangan hingga produksi menjadi hanya beberapa minggu saja.
Sebagai bentuk penghormatan dari momen-momen penyelaman yang telah menorehkan sejarah, Rolex meluncurkan seri Oyster Perpetual Deepsea Challenge pada tahun 2022 ini. Tulisan “Mariana Trench” disematkan serta tanggal “23-01-1960” dan “26-02-2012” pada bagian belakang bagian case jam tangan. Ini merupakan momen bersejarah baru, dan menandai pencapaian dalam keberanian manusia untuk menjelajah, dan detil inovasi yang berhasil dikembangkan selama beberapa dekade oleh para tim insinyur Rolex, serta tim penyelam laut dalam. Sebuah hubungan yang begitu istimewa, dikukuhkan lewat ucapan terima kasihnya kepada Rolex atas dukungannya dalam tiap-tiap misi eksplorasi, “Kami berbagi nilai yang sama, mengejar kesempurnaan, ketepatan, dan kualitas, dan pada saat yang sama, semangat perintis dan petualang,” tutur James.
Tampilan
“Jam tangan selam adalah perangkat paling penting untuk tetap hidup di wilayah yang kejam terhadap kaum manusia, bayangkan saja momen di mana tidak ada udara”James Cameron, pembuat film dan penjelajah Chromalight dari Oyster Perpetual Deepsea Challenge, terlihat setelah jam tangan memasuki kegelapan
Dunia pembuatan jam tangan independen tak kalah menarik untuk dieksplorasi. Di edisi ini, kolumnis kita, Co-Founder, Direktur Editorial dan Kepala Fotografer Deployant yang juga kolektor jam tangan, Peter Chong mengajak kita mengenal lebih dalam tentang dua pemain independen yang menawarkan kreasi unggulan
Kancah pembuatan jam tangan yang independen kerap kali sulit dinavigasi oleh mereka yang memang belum mengetahuinya. Ini bukan nama-nama yang sudah terkenal di kalangan publik, melainkan jauh lebih “misterius” dan sering kali esoteris. Saya memulai eksplorasi di puncak hirarki, dan memperkenalkan dua pemain independen kurang dikenal yang menjadi favorit saya.
pukul 6. Seperti Monopoussoir, semua pengerjaannya dilakukan secara in-house, termasuk pembuatan roda gigi (gear train), escapement menggunakan mesin bubut dan pemotong tradisional. Hanya barrel dan pegas, sekerup, permata, dan hairspring yang menggunakan outsource, sedangkan case dan dial dibuat oleh Comblémine.
Raúl mendulang pengalaman di bengkel kerja restorasi Parmigiani Fleurier, di mana ia bertanggung jawab untuk merestorasi jam-jam tangan bersejarah yang penting dari Patek Philippe Museum. Relatif tak dikenal di luar para pakar, ia mengawali karier independennya dengan memperkenalkan sebuah kura-kura mekanis berhiaskan permata yang rumit. Ini adalah sebuah automaton, dengan mesin yang berfungsi dan memungkinkan kura-kura itu merangkak secara realistis. Mekanismenya sangat serupa dengan jam tangan, dan memiliki finishing yang luar biasa. Jam tangan pertamanya juga tak berbeda. Diperkenalkan pada 2016, jam tangan itu disebut Soberly Onyx. Seperti Sylvain, arloji pertamanya itu menggunakan sistem penggerak lain, kaliber Cyma 586 vintage dari tahun 1950-an. Sistem penggeraknya dibuat ulang secara keseluruhan dan diselesaikan manual menggunakan tangan, serta didekorasi dengan banyak sudut masuk dan keluar pada tepiannya. Arloji tersebut menggunakan dial dari batu onyx.
Tahun ini ia mengeluarkan Régulateur à détente RP1, dengan escapement yang tidak hanya dirancang oleh Raúl, tetapi sepenuhnya dibuat dan disetel dengan tangan di bengkel kerjanya. Dan ini bukan sistem penggerak sederhana, karena menggunakan chronometer détente escapement, tipe escapement yang secara teknis terbilang menantang. Sekali lagi, sistem penggeraknya membutuhkan keahlian pembuatan tertinggi.
Sylvain mengawali kiprahnya di dunia pembuatan jam tangan pada 2019 ketika ia meluncurkan arloji pertamanya, Monopoussoir Chronograph. Chronograph ini dibuat dengan tingkat keahlian tertinggi, meskipun sistem penggerak atau movement dasarnya berawal dari ETA 6497 yang sederhana. Harap diperhatikan bahwa ini adalah sistem penggerak dasar yang hanya menunjukkan waktu, yang sangat standar dan dirakit kembali dengan sebuah mekanisme chronograph baru hasil desainnya sendiri. Hampir seluruh pengerjaannya dilakukan oleh Sylvain sendiri dan mayoritas dibuat dengan tangan menggunakan mesin konvensional. Semua teknik mulai dari tempering, bluing, dekorasi, dan pemolesan seluruhnya dilakukan dengan gaya tradisional. Tahun ini ia mengeluarkan arloji baru, yaitu Origine, dengan sistem penggerak baru yang seluruhnya dibuat sendiri, digagas dan dirancang oleh Sylvain dari nol. Ini tipe arloji dasar tiga jarum jam dengan subdial jam, menit, dan detik yang ditata asimetris dan diseimbangkan dengan escapement besar dalam bridge poles hitam yang terkesan impresif pada posisi
Raúl mendulang pengalaman di bengkel kerja restorasi Parmigiani Fleurier, dan bertanggung jawab untuk merestorasi jam-jam tangan bersejarah yang penting dari Patek Philippe MuseumHALAMAN SAMPING Peter Chong HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Dua karya Sylvain Pinaud, Origine dan Monopoussoir Chronograph; Detil pada back case hingga dial jam Régulateur à détente RP1; Raul Pages
Tom Aikens kembali ke Jakarta membawa nostalgia Eropa, dan berbincang tentang makna waktu hingga kemewahan
Menjelang penghujung 2022, para penikmat fine dining di Indonesia, khususnya di Jakarta, dimanjakan dengan kreasi menu baru dari Tom Aikens, juru masak bintang dua Michelin. Tom bersama teamnya mempersiapkan kuliner
gastronomi ala Eropa dengan berbagai sajian spektakuler yang terbagi dalam dua bagian, yaitu rangkaian menu Two-Timed Dinner Testing dan Weekend Brunch, di restoran Tom’s by Tom Aikens, yang terletak di lantai 62 hotel mewah The Langham Jakarta. Dengan pemandangan yang menakjubkan dari The Langham Jakarta yang terkenal dengan
saya,
kemewahan dan cita rasa dekorasi yang luar biasa, hotel ini menjadi destinasi sempurna bagi para tamu untuk merasakan pengalaman gastronomi yang tiada duanya dari Tom’s.
Olahan daging dan unggas maupun ikan dipadu dengan racikan bumbu dan teknik memasak yang melahirkan sensasi istimewa memanjakan lidah, seluruh sajian kreasi Tom seakan mengemas perjalanannya di dunia kuliner sejak dari dapur sang ibu hingga kiprahnya di dapur restoran kelas dunia hasil gemblengan para juru masak internasional dan dukungan tim yang mumpuni. Sebuah bukti nyata dari kecintaannya akan gastronomi.
Pria kelahiran Norwich, Inggris, tahun 1970 ini sejak kecil telah terbiasa berada di dapur. Bersama saudara kembarnya, Robert, Tom kerap membantu sang ibu memasak, berawal dari kue-kue dan penganan manis. Menginjak usia 13 tahun, Tom mulai serius berpikiran untuk menjadi juru masak. Seiring waktu, ia pun memutuskan untuk belajar di bidang jasa boga. Perjalanan karier Tom membawanya dari restoran bintang tiga Michelin La Tante Claire di London di bawah Pierre Koffman, chef asal Prancis, dan berlanjut ke restoran Pied à Terre di kota yang sama. Pada 2003, Tom mendirikan restoran pertamanya, Tom Aikens, di Chelsea. Setahun kemudian, restoran tersebut meraih empat rosette AA dan kemudian bintang satu Michelin. Hingga kini, Tom telah membuka sejumlah restoran di beberapa negara, yaitu Muse di London; The Jade Room di Tokyo; Alba Terrace, The Oak Room, dan Market at Edition di Abu Dhabi; Naua dan 3-2-1 Café di Qatar; dan tentunya Tom’s by Tom Aikens di The Langham Hotel, Jakarta. Berikut perbincangan singkat kami disela-sela kunjungannya di Jakarta.
Anda pernah menyusun menu untuk Qatar Airways dengan mempertimbangkan perubahan selera pada ketinggian 30.000 kaki. Menurut Anda, makanan seperti apa yang cocok untuk penerbangan jarak jauh?
Kita harus mempertimbangkan banyak hal, misalnya kualitasnya, karena sulit bagi maskapai untuk menurunkan kualitas. Pertimbangan lainnya adalah tempat yang terbatas. Jadi melakukan sesuatu sambil tetap menjaga kualitas tinggi itu sangat pelik. Hanya sedikit maskapai yang berhasil melakukannya dengan baik, misalnya Etihad, dan juga Singapore Airlines.
Anda memiliki banyak restoran di dunia, misalnya di Tokyo, Jepang. Apakah Anda berencana memakai bahan-bahan dari Indonesia untuk restoran di sini, misalnya rempah tertentu atau bahan lainnya?
Kami mungkin tidak akan banyak melakukan itu. Sama seperti di restoran saya di Jepang, saya juga tidak membuat masakan Jepang karena tidak ada gunanya, saya tidak akan bisa membuat yang seenak restoran asli Jepang. Sama juga seperti di sini, saya tidak akan membuat masakan Indonesia. Tetapi, saya akan berusaha memakai sebagian bahan, bisa jadi rempah, atau penambah rasa, atau sesuatu lainnya, dari sini.
Sebagai seorang chef dengan nama besar dan memiliki restoran di beberapa negara, apa tantangan terbesarnya dan apa yang paling sulit untuk dikelola?
Terkadang soal bahan, bagaimana mendapatkan bahan yang tepat. Dan juga memastikan menemukan orang yang tepat untuk mengelolanya.
Apakah Anda gemar mengoleksi jam tangan?
Saya punya beberapa arloji tetapi jarang memakainya saat berada di dapur. Karena sering di dapur dan jam tangan bisa jadi rusak atau mudah kotor, jadi saya lebih memilih tidak memakainya (saat sedang bekerja).
Apa arti kemewahan bagi Anda?
Bisa jadi segalanya. Orang pikir mungkin jawabannya adalah uang, tetapi sebenarnya tidak. Waktu, saya berharap saya punya lebih banyak waktu. Kemewahan adalah bisa merasakan ketenangan selama, mungkin, setengah jam. Kemewahan bisa berarti apa saja. Tetapi bagi saya, bisa menikmati ketenangan selama beberapa waktu sudah berarti kemewahan, karena itu sesuatu yang jarang saya alami.
Bagi
bisa menikmati ketenangan selama beberapa waktu sudah berarti kemewahan, karena itu sesuatu yang jarang saya alami
Montblanc bekerja sama dengan pesepak bola legendaris Zinédine Zidane untuk memperkenalkan produk terbarunya
Montblanc baru saja memperkenalkan Zinédine Zidane, salah satu pesepak bola legendaris dan manajer tim sepak bola yang disegani sebagai Mark Marker terbarunya. Sebagai Mark Marker, Zidane akan memperkenalkan produk terbaru untuk instrumen tulis, produk kulit, dan lini parfum Legend. Montblanc melihat figur Zidane sebagai persona yang selaras dengan keyakinan Montblanc bahwa setiap orang dapat meninggalkan jejak dengan menjalani hidup dengan semangat dan tujuan, dan dengan melakukan apa yang benar-benar menggerakkan mereka. “Zinédine Zidane adalah Montblanc Mark Maker terhebat, seorang pria yang membuat jejaknya tidak hanya di dunia olahraga tetapi juga memiliki dampak yang luar biasa di panggung global. Dia adalah bukti hidup bahwa mengikuti apa yang menggerakkan Anda dalam hidup akan membawa kesuksesan. Dia adalah inspirasi bagi banyak orang lintas generasi, dan kami senang bisa berkolaborasi dengan Zinédine, menulis babak baru bersama dalam kisahnya yang luar biasa,” ungkap CEO Montblanc, Nicolas Baretzki.
Zinedine Zidane, atau “Zizou” dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pesepakbola paling terkenal di Prancis dan luar negeri, dan telah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA pada tahun 1998, 2000, dan 2003. Penghargaan lebih lanjut termasuk terdaftar di FIFA 100, daftar pemain terhebat dunia, dinobatkan sebagai pemain terbaik tahun ini di UEFA Euro. 2000, dan menerima Bola Emas di Piala Dunia 2006. Ini hanya catatan kecil dari banyak prestasinya. Perjalanannya yang luar biasa telah membawanya dari kampung halamannya di La Castellane, Marseille hingga ke Turin, Madrid dan seterusnya. Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions, Bola Emas, pemain bintang, hingga menjadi pelatih terkenal di dunia adalah sederet prestasi olahraganya, gaya sepak bolanya, dan gerakan uniknya di lapangan telah membuatnya menjadi sosok yang legendaris. Dengan aktivitasnya yang mencerminkan etos Montblanc tentang What Moves You Makes You, Zidane selalu melakukan apa yang menggerakkan dia, bukan apa yang diharapkan darinya, ia tidak pernah mengikuti jalan yang didiktekan kepadanya.
Kemampuannya untuk menantang dirinya sendiri setiap hari dengan kemampuan unik untuk belajar, memahami, dan menghadapi situasi baru, serta semangat dan etos kerjanya ditanamkan dalam dirinya oleh ayahnya, Smail Zidane. Nilai-nilai tersebut terekam dalam sebuah buku otobiografi «Sur les chemins de pierres» (Ed Michel Lafon) ditulis oleh ayahnya dengan kata pengantar oleh Zinédine Zidane tentang tantangan yang dia hadapi untuk mengatasi dari permulaannya yang sederhana di pegunungan Aljazair hingga membangun kehidupan di Prancis. “Montblanc adalah Maison budaya dan kualitas yang percaya akan pentingnya mentransmisikan ide dan pikiran kepada orang lain melalui tulisan. Keyakinan yang saya bagikan sebagai seseorang yang mendapat manfaat darinya,” ujar Zidane. “Hanya sedikit orang yang mengetahui hal ini tetapi saya menulis setiap hari di buku catatan pribadi saya. Saya tidak hanya membubuhkan tanda tangan!” lanjutnya.
Zidane muncul mulai September lalu dalam konten Montblanc bersama produk-produk berbahan kulit yang menonjolkan pentingnya mobilitas, baik secara fisik maupun kiasan untuk mencapai tujuan seseorang, di samping alat tulis Montblanc untuk menggaris bawahi kekuatan menulis untuk membuka kreativitas dan berbagi ide. Zidane juga tampil dalam kampanye cetak, TV, dan digital untuk wewangian Montblanc Legend, di mana Montblanc memberikan penghormatan atas kehadiran Zidane yang legendaris.
“Hanya sedikit orang yang mengetahui hal ini tetapi saya menulis setiap hari di buku catatan pribadi saya. Saya tidak hanya membubuhkan tanda tangan!”HALAMAN SAMPING Zinédine Zidane HALAMAN INI Sebagai Mark Marker, Zidane akan memperkenalkan produk terbaru untuk instrumen tulis, produk kulit, dan lini parfum
Inilah perayaan megah karya horologis yang bertema sinematik dan sangat pribadi dari Jacob & Co. dan dirayakan secara simbolis di lokasi syuting film The Godfather
Terukir tiga belas adegan utama pada sisi casing dari emas putih; Salinan plakat dari kutipan kata-kata di film The Godfather; Gambar Marlon Brando hadir di salah satu piano
Kolektor jam tangan mewah di Indonesia akan langsung mengenali ciri khas jam tangan Jacob & Co. dari bentuk desainnya yang kompleks, tampilannya yang mewah dan fitur-fitur mengagumkan lainnya. Tahun ini, Jacob & Co. mengadakan acara Peringatan 50 Tahun Opera Godfather yang megah, sekaligus peluncuran koleksi ikonik mereka, Opera Godfather 50th Anniversary Edisi Terbatas, senilai USD$500.000 (sekitar IDR 7,78 milyar), jam tangan kotak musik Triple-Axis Flying Tourbillon yang memainkan tema utama dari film mafia terkenal sepanjang masa, The Godfather, besutan Francis Ford Coppola. Proyek ambisius ini memiliki tempat di hati pendirinya, Jacob Arabo dan puteranya yang adalah CEO merek mewah ini Benjamin Arabov. Dialog pertama di film tersebut yang begitu berkesan di hati mereka adalah “Saya percaya pada Amerika,” ungkapan yang diucapkan oleh pengurus Bonasera yang datang ke Don Vito Corleone, The Godfather, meminta bantuan. Bagi seorang Jacob yang kala itu masih remaja yang keluarganya melarikan diri dari Uni Soviet ke AS dan duduk di sana dalam kegelapan menyaksikan kisah itu terungkap, kata-kata itu bergema dengan cara yang unik.
Yang paling menonjol dan terlihat saat mengenakan arloji ini adalah gambar Don Vito Corleone, yang terukir di antara lug pada pukul 6
Jacob mengenang masa-masa sulit itu, “Ketika saya pertama kali datang ke AS dari Uzbekistan pada tahun 1979, saya berusia 14 tahun, tidak berbicara bahasa tersebut dan keluarga saya tidak memiliki satu sen pun. Jadi kami bekerja sangat keras. Saya membutuhkan waktu dua tahun untuk mendapatkan waktu dan uang untuk pergi ke bioskop. The Godfather dirilis lagi, itu adalah film pertama yang saya tonton di bioskop,” ungkapnya. Film ini menjadi inspirasi utama di balik jam tangan Opera Godfather. “The Godfather bukan hanya film yang bagus karena cara pembuatan dan penyutradaraannya. Ini juga berisi beberapa adegan dan dialog terhebat dalam sejarah film,” ungkap Benjamin.
Kreativitas tanpa batas yang terinspirasi oleh hal yang mustahil adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan merek perhiasan dan jam tangan mewah yang didirikan oleh Jacob Arabo di AS pada tahun 1986 ini. Tampil bak sebuah buku, jam tangan ini menggabungkan tiga belas adegan utama dalam urutan naratif yang sama seperti di film. Sinopsis grafis ini diukir dengan teknologi femtolaser intensitas tinggi dan presisi tinggi yang memungkinkan tingkat realisme dan kejelasan yang tak tertandingi pada casing emas putih 18K berdiameter 49mm dengan tingkat kejernihan dan kualitas yang mumpuni. Proses etsa menciptakan tekstur yang hampir tak terlihat, sehingga saat Anda melihatnya, terlihat bingkai dari gulungan film The Godfather. Yang paling menonjol dan terlihat saat mengenakan arloji ini adalah gambar Don Vito Corleone, yang terukir di antara lug pada pukul 6. “Mencapai tingkat realisme fisik ini sungguh menakjubkan dan membangkitkan respons emosional yang kuat,” ungkap Benjamin. Terlihat mawar yang dikenakan Vito Corleone di kerahnya pada pernikahan putrinya, hingga Marlon Brando sendiri, tampil di salah satu sampul piano.
“The Godfather bukan hanya film yang bagus karena cara pembuatan dan penyutradaraannya. Ini juga berisi beberapa adegan dan dialog terhebat dalam sejarah film.” ~ Benjamin Arabov
Jam tangan mewah yang diproduksi sangat terbatas, hanya 50 buah ini adalah versi baru dengan flying triple-axis tourbillon yang ikonik dengan komplikasi kotak musik. Mesin jam caliber JCMF04 terdiri dari 634 komponen, “Mesin jam ini jauh lebih kompleks daripada yang terlihat,” jelas Alain Schiesser. “Saat Jacob menghubungi kami, dia menginginkan jam musik. Dan kemudian ide membuat gerakan berputar muncul. Ini membutuhkan tingkat koordinasi antara sisir, penyesuaian laras yang sempurna, yang dimiringkan sekitar 20 derajat, ditambah pengaturan rotasi di seluruh gerakan, hasilnya adalah mekanisme komponen dibangun di atas platform dua tingkat.” Tapi karena gerakannya musikal, rotasi ini menciptakan rangkaian tantangan lain, “Agar melodi terdengar di luar kasing, bagian atas dan bawah gerakan mesin harus dihubungkan. Kami mengaturnya dengan poros tengah dan beberapa sekrup khusus, yang menyebarkan suara,” kata Alain Schiesser. Nicolas Debaud, kepala pengembangan pembuatan jam di Jacob & Co. mengaku, “Saya ditugaskan untuk mencocokkan visi dan sarana untuk mencapainya, untuk menafsirkan tingkat kualitas Jacob dan berakhir dengan produk terbaik. Ini bukan hanya tentang teknik. Case jam ini adalah contoh sempurna dari sesuatu yang hanya bisa dilakukan dengan perasaan.” Kebetulan Andrea De Luca, pendiri dan CEO DM Surfaces yang membuat ukiran caseband, adalah penggemar berat film The Godfather, “Film itu adalah bagian dari hidup saya. Saya sudah menontonnya puluhan kali,” akunya, dan ikatan emosional itulah yang membuatnya mampu menangkap apa yang diinginkan oleh Jacob Arabo.
Koleksi Ulang Tahun ke-50 Opera Godfather ini khusus diciptakan untuk merayakan setengah abad film pemenang Oscar 3 kali dan Golden Globe 5 kali tersebut. Nilai simbolisnya semakin terasa dengan pilihan lokasi peluncuran acara berskala besar ini yang berlangsung di lokasi yang sama dengan pembuatan film, di Sisilia, Italia. Jacob dan puteranya, Benjamin menemukan cara khusus untuk memperkenalkan lini koleksi terbaru mereka, The Opera Godfather 50th Anniversary, dengan mengundang para kolektor jam tangan dan perwakilan media terpilih dari berbagai belahan dunia ke Sisilia dan bersamasama merayakan peluncuran koleksi jam paling berkesan tahun ini. Collector’s Guide-WATCHES Indonesia diundang untuk menyaksikan langsung keindahan Sisilia, tempat pengambilan gambar di film tersebut, sekaligus tentunya melihat lebih dekat jam tangan yang sangat unik dan mewah itu.
Seluruh acara dirancang dengan sangat rapi dan profesional, sehingga saya yang menempuh perjalanan 20 jam dari Indonesia pun tidak merasa lelah sama sekali. Mulai dari kedatangan kami di bandara Catania tanggal 26 Oktober, hingga diantar menuju Grand Hotel Timeo, Belmond di Via Teatro Greco, Taormina, tempat kami bermalam selama 3 hari, hingga menghadiri Konferensi Pers dan presentasi produk keesokan harinya di ballroom Afrodite yang disambut langsung oleh Benjamin, Jacob, Nick Foulkes, Wei Koh dan tamu spesial, yaitu aktor Gianni Russo yang memerankan Carlo Rizzi di film The Godfather dan The Godfather II. Dan ia tidak hanya berbagi kisah tentang persahabatan dekatnya dengan Mafia, Marilyn Monroe, dan lainnya, pria berusia 79 tahun ini juga bernyanyi untuk para tamu VIP pada malam harinya saat acara makan malam eksklusif. Siangnya, kami berjalan kaki dari lobi hotel menuju Restaurant Baronessa, dan
HALAMAN SAMPING, DARI KIRI ATAS
Benjamin Arabov dan Jacob Arabo; Boks jam mewah berlapis beludru; Aktor Gianni Russo; Lulu, Benjamin Arabov dan Miguel R. Seabra; Foto-foto keindahan Grand Hotel Timeo, Belmond; Lulu dan Jacob Arabo; Wei Koh, Benjamin Arabov, Nick Foulkes, dan Jacob Arabo
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS
Vitelli Bar; Pemandangan Gunung Etna; Castello Degli Schiavi, Fiumefreddo di Sicilia; Marine Lemonnier-Brennan dari 289 Consulting dan Nick Foulkes; Penyanyi Italia Alessandro Ristori; Jacob Arabo memberi sambutan dari balkon kastil; Kastil ini berusia lebih dari 250 tahun
menikmati makan siang hidangan khas Italia yang lezat. Lalu kami diajak mengunjungi desa di Savoca dan mendaki menuju Chiesa di San Nicolò, sebuah gereja megah di puncak bukit tempat pernikahan di The Godfather diadakan, dan menikmati es Lemon granita di Vitelli Bar. Malamnya kami menghadiri acara puncak, yaitu malam gala di Castello Degli Schiavi, Fiumefreddo di Sicilia, kastil megah tempat shooting film legendaris tersebut. Malam semakin meriah dengan hadirnya penyanyi pernikahan bergaya retro, Alessandro Ristori, yang sangat enerjik dan membuat sebagian tamu turun berdansa. Sungguh sebuah pengalaman yang tak mudah dilupakan, terima kasih kami pada Jacob Arabo, istrinya Angela, putera mereka, Benjamin dan tentunya team PR dari 289 Consulting yang memastikan kami semua merasa nyaman dan menikmati seluruh program acara.
Nilai simbolisnya semakin terasa dengan pilihan lokasi peluncuran acara berskala besar ini yang berlangsung di lokasi yang sama dengan pembuatan film, di Sisilia, Italia
Jika melihat kembali ke dalam sejarah, tahun 1962 merupakan tahun yang spesial bagi dunia perfilman karena menandai debut film James Bond, yang sejak saat itu telah merilis 25 film, dimulai dengan “Dr. No” hingga yang terbaru “No Time to Die.” Menariknya, sepanjang sejarah 007, agen rahasia Inggris tersebut juga telah beralih dari karakter fiktif menjadi sebuah gaya hidup, dan elemen-elemen dari film James Bond menjadi sama ikoniknya dengan agen rahasia itu sendiri. Sebagai contoh, sejak menjadi jam tangan James Bond pada tahun 1995, Omega Seamaster Diver Professional telah muncul di pergelangan tangan karakter James Bond yang diperankan oleh Pierce Brosnan dan kemudian Daniel Craig, yang telah menjadi brand ambassador Omega selama berperan sebagai 007.
Dan untuk merayakan ulang tahun ke-60 dari seri James Bond, tahun ini Omega meluncurkan dua jam tangan edisi khusus dari koleksi “Seamaster Diver 300m 60th Anniversary Edition,” jam tangan tanpa tampilan tanggal dan dilengkapi dengan mesh bracelet. Tersedia dalam dua versi, Seamaster Diver 300m 60 Years of James Bond Stainless Steel dan Seamaster Diver 300m 60 Years of James Bond Canopus Gold, keunikan jam tangan ini terlihat dari gaya desainnya yang mengingatkan pada Omega Seamaster pertama yang muncul di film “GoldenEye.” Selain itu, pada bagian permukaan caseback di bagian belakang jam terdapat animasi siluet James Bond yang lengkap dengan laras senjata Bond seperti halnya adegan pembukaan di semua film, yang tentunya dikenal dan dicintai oleh penggemar Bond di seluruh dunia. Siluet ini mampu bergerak tanpa henti berkat kombinasi permukaannya yang transparan dan gelap disertai dengan sambungan pada bagian cakram yang berputar yang berhubungan langsung dengan jarum detik di bagian depan. Untuk versi stainless-steel, melalui perpaduan antara gaya vintage dengan gaya tahun 90-an, jam tangan baru ini menampilkan bezel berwarna biru aluminium anodized yang dipasangkan dengan dial jam berwarna biru aluminium dan pola ukiran dari laser dengan motif gelombang yang khas. Referensi ulang tahun ke-60 juga terlihat jelas pada bezel yang juga menunjukkan angka “60.” Sebagai pelengkap, jam tangan ini ditenagai oleh mesin Co-Axial Master Chronometer Calibre 8806.
HALAMAN SAMPING Omega Seamaster Diver 300m 60th Anniversary Edition; Brand ambassador Omega, Daniel Craig HALAMAN INI Seamaster Diver 300m 60th Anniversary Edition dengan mesh bracelet; Animasi siluet James Bond yang mampu bergerak tanpa henti; Pelat jam dan bezel dengan skala selam berlapis Super-LumiNova; Tersedia pilihan tali jam Nato“James Bond adalah karakter yang menyukai yang terbaik dari segalanya, jadi masuk akal jika dia mengenakan sesuatu yang seindah dan dapat dipercaya seperti Omega”
~ Daniel Craig
Pada versi Canopus Gold, dial jamnya menampilkan keindahan pasir di rumah Ian Fleming di Jamaika, GoldenEye, yang dibuat dari silikon abu-abu alami. Pola pada masing-masing dial ini benar-benar unik berkat crystallite, menjamin bahwa tidak ada dua dial yang serupa. Lalu, sebagai penghormatan kepada bendera Jamaika, pada bagian bezel juga dihiasi dengan berlian berwarna hijau dan kuning dalam 10 warna tropis yang berbeda, dan terdapat dua berlian tambahan yang terletak pada pukul 12, yang menambahkan kilauan yang semarak pada tampilan jam secara keseluruhan, dan memberikan referensi spesial pada peringatan ke-60 tahun dari James Bond. Bahan Canopus Gold yang eksklusif yaitu bahan logam campuran emas putih 18K, sudah digunakan oleh Omega sejak 2015, Selain 100% logam mulia, Canopus Gold juga memiliki semua karakteristik standar emas 18K lainnya. Namun, hal yang membedakan emas ini dengan yang lain adalah kecemerlangannya yang tinggi,
warna putihnya yang solid, dan juga tangguh, yang menjadikan bahan ini ideal untuk jam tangan high-end atau jam tangan dengan berlian. Dinamai berdasarkan bintang terang Canopus, yang ukurannya 71 kali lebih besar dan 10.000 kali lebih terang dari matahari, Canopus juga menjadi titik referensi penting bagi banyak badan antariksa karena kecemerlangan dan posisinya. Komposisi uniknya juga meliputi platinum, rhodium, dan paladium untuk warna dan stabilitas. Kedua model terbaru ini cocok untuk para kolektor, dan dilengkapi kemasan khusus yang unik. Untuk versi stainless-steel dilengkapi dengan kotak jam tangan kayu berwarna biru dalam pola gelombang Diver 300M yang orisinil dengan tiga titik yang terinspirasi dari urutan judul pembuka dalam film Bond, termasuk tombol tekan rahasia di sebelah kanan. Sedangkan, versi Canopus Gold dilengkapi dengan kotak dari kayu pohon mangga dengan mother-of-pearl marquetry dan logo 60 Tahun Bond.
Pada versi Canopus Gold, dial jamnya menampilkan keindahan pasir di rumah Ian Fleming di Jamaika,
Untuk memperingati 60 tahun James Bond, Omega juga menyelenggarakan pesta perayaan megah di London pada akhir November ini, dengan tamu kehormatan Daniel Craig, dan menciptakan malam yang terinspirasi mata-mata di lokasi rahasia, dan menampilkan pengalaman langsung yang dramatis berdasarkan dunia James Bond. Acara ini merupakan penghargaan yang pantas untuk 007, lengkap dengan properti film dan gadget dari Q’s Lab, sementara rangkaian lengkap jam tangan Omega James Bond juga dipajang, termasuk dua jam tangan Seamaster Diver 300M baru yang merayakan ulang tahun ke-60. Presiden dan CEO Omega, Raynald Aeschlimann berujar, “Kemitraan kami dengan EON Productions dan James Bond adalah sesuatu yang benar-benar unik dalam pembuatan jam. Ini adalah kesempatan untuk menjadi kreatif dan bersenang-senang, sambil menonjolkan kualitas gaya dan keandalan kami.” Turut hadir dalam aksi malam itu adalah Daniel Craig, yang memerankan 007 dalam lima film, dan salah satu Duta Omega yang juga penggemar berat jam tangan merek tersebut. Ia mengaku, “Merupakan kebahagiaan bagi saya untuk bekerja dengan Omega di semua film sejak Casino Royale. James Bond adalah karakter yang menyukai yang terbaik dari
segalanya, jadi masuk akal jika dia mengenakan sesuatu yang seindah dan dapat dipercaya seperti Omega.” Turut memeriahkan perayaan di London tersebut sejumlah tamu lainnya, antara lain aktor Alisha Boe, Daisy Edgar Jones, KJ Apa, Hayley Atwell, Oliver Jackson-Cohen, Will Poulter, Stefano Accorsi serta pembuat konten, Jacob Rott.
HALAMAN
Seamaster Diver 300M 42 mm dalam Canopus Gold™ dengan pelat jam yang terbuat dari silikon abu-abu alami; Daniel Craig hadir sebagai tamu kehormatan dalam pesta di London
Kotak jam tangan berbahan kayu dalam pola gelombang Diver 300M yang orisinil; Presiden dan CEO Omega, Raynald Aeschlimann dengan Gugu Mbatha; Stefano Accorsi dan Bianca Vitali; KJ Apa; Jacob Rott; Daisy Edgar Jones; Hayley Atwell; Pintu masuk ke ruang pesta
Bagi penggemar jam tangan Rolex, Anda pasti masih ingat saat Rolex meluncurkan jam tangan Oyster Perpetual Rolex Deepsea yang diluncurkan tahun 2008 yang mampu mencapai kedalaman hingga 3.900 meter, jauh melampaui kemungkinan untuk ketahanan hidup manusia, karena penyelaman terdalam yang pernah ada untuk penyelam saturasi yaitu hanya mencapai dasar 534 meter. Lalu apa yang menjadi alasan untuk mendobrak batasanbatasan dan meningkatkan kemampuan jam hingga tiga kali lipat kemampuannya? Pada awal November lalu, Rolex berkolaborasi dengan pembuat film dan penjelajah James Cameron untuk meluncurkan Oyster Perpetual Deepsea Challenge. Sebuah penunjuk waktu yang terinspirasi dari momen eksperimental yang menemani perjalanan Cameron mengukir sejarah dengan mendalami Palung Mariana sedalam 10.908 meter, pada tanggal 26 Maret 2012 silam. Hal tersebut, membuat Deepsea Challenge menjadi wujud perwakilan dari momen pencapaian terbaru di dunia untuk jam tangan selam ciptaan Rolex.
Dijamin memiliki ketahanan air hingga kedalaman 11.000 meter, dan dibuat menggunakan bahan titanium RLX yang dilengkapi oleh escape valve helium dan sistem Ringlock, jam tangan ini memiliki spesifikasi yang tepat untuk menemani para penyelam dalam situasi apa pun. Entah itu dalam misi penyelaman laut lepas, penyelaman submersible atau di ruang hiperbarik. Jam ini didesain untuk mengubah tekanan, menjadi teman setia dalam segala situasi, dan mengajak kita untuk berani lebih jauh menjelajah kedalaman lautan. Seolah menjadi bentuk perwakilan sebuah perangkat esensial yang mampu menentang batas.
Deepsea Challenge menjadi wujud perwakilan dari momen pencapaian terbaru di dunia untuk jam tangan selam ciptaan RolexHALAMAN Oyster Perpetual Deepsea Challenge, kedap air hingga kedalaman 11.000 meter
Kehadiran Deepsea Challenge sebagai jam tangan yang mampu diandalkan ketika berada jauh di bawah permukaan laut bukanlah tanpa persiapan matang. Dibutuhkan riset bertahun-tahun untuk mengumpulkan data demi menemukan kiat terbaik untuk membuat jam tangan ini. Misalnya saja, jam tangan eksperimental bawah laut yang digunakan pada misi tahun 2012 yang baru saja disebutkan di atas disematkan pada komponen lengan manipulator kapal selam James Cameron, karena versi terbaru dari Deepsea Challenge didesain untuk dapat dikenakan pada pergelangan tangan. Mulai dari masa produksi bagian gelang jamnya, sampai setiap elemen dari jam tangan berukuran 50 mm ini benar-benar dipertimbangkan agar dapat disesuaikan untuk penggunaan sehari-hari. Di antaranya adalah penggunaan bahan logam super ringan, membuat jam tangan ini menjadi 30% lebih ringan dari model di tahun 2012. Proporsi jam dan seluruh komponennya dimodifikasi sedemikian rupa agar menciptakan harmoni yang tepat, termasuk bagian kaca kristalnya yang semakin ramping. Ketika digunakan, jam tangan ini juga dengan mudah dikenali berkat tampilan efek grain yang dipadu dengan satin finish, dan bagian samping lug yang diperhalus.
Selain harmonis secara proporsi, berbagai inovasi yang dikembangkan oleh Rolex juga terlihat pada jam tangan ini. Salah satunya adalah sistem Ringlock, yaitu kecanggihan arsitektur case
yang dipatenkan dan membuat jam tangan ini tahan menghadapi tekanan ekstrem. Lalu, helium escape valve, yang mengalirkan gas berlebih untuk keluar ketika jam tangan berada dalam fase dekompresi, mengurangi tekanan di dalam sehingga tidak akan merusak jam tangan. Jam tangan ini juga dilengkapi dengan Triplock Crown dengan lapisan tiga zona, dan Chromalight dengan bahan luminescence tahan lama yang mampu memberikan visibilitas maksimum dalam keadaan gelap. Untuk menguji kekedapan air pada jam tangannya, Rolex mengembangkannya secara khusus dengan bermitra bersama Comex (Compagnie Maritime d’Expertises), sebuah tangki bertekanan sangat tinggi yang mampu mereproduksi tekanan uji yang setara dengan yang diberikan oleh air pada kedalaman 13.750 meter.
Degup jantung Deepsea Challenge digerakkan oleh mesin jam kaliber 3230. Berada di tengah case Oysternya yang khas, mesin jam ini seluruhnya dikembangkan dan diciptakan oleh Rolex. Mendemonstrasikan sebuah teknik cipta teknologi yang membuat mesin self-winding ini membawa beberapa komponen yang telah dipatenkan; escapement Chronergy dan hairspring Parachrom yang tidak terpengaruh sama sekali terhadap medan magnet, termasuk komponen Paraflex sebagai fitur peredam kejut. Berkat penyusunan barel dan efisiensi escapement yang unggul, kaliber 3230 menawarkan cadangan daya sekitar 70 jam. Sebagai penanda yang signifikan, jam tangan Deepsea Challenge diukir dengan kata-kata “Mariana Trench”
serta tanggal “23-01-1960” dan “26-03-2012” di bagian belakang casing, sebagai penghormatan atas dua penyelaman bersejarah ke Palung Mariana: penyelaman ahli kelautan Jacques Piccard dan Letnan Angkatan Laut A.S. Don Walsh di atas kapal Trieste, pada tahun 1960, dan penjelajahan solo James Cameron di DEEPSEA CHALLENGER, pada tahun 2012. Kedua ekspedisi tersebut membawa jam tangan Rolex eksperimental bersama mereka.
HALAMAN SAMPING, DARI KIRI
Oyster Perpetual Deepsea Challenge; “Dot-dash-dot”: tiga tanda yang menunjukkan bahwa tombol pemutar jam terbuat dari titanium RLX; Case terukir di bagian belakang Oyster Perpetual Deepsea Challenge
HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM
Tangki bertekanan sangat tinggi dikembangkan dalam kemitraan dengan Comex untuk menguji kekedapan air pada jam; Jam Oyster Perpetual Deepsea Challenge selama pengujian kedap air, dilakukan dalam tangki hiperbarik yang dirancang khusus; Case jam bagian tengah sebelum proses pencetakan; Pelat dekoratif di atas tangki pengujian kedap air pada jam, yang menampilkan ukiran yang sama dengan bagian belakang jam tangan
Kalender zodiak China kaya akan simbolisme dan juga tradisi, dan kita akan memasuki tahun Kelinci Air yang dimulai pada 22 Januari 2023 dan akan berlangsung hingga 9 Februari 2024. Tahun Kelinci Air menjadi menarik karena kelinci dikenal sebagai hewan yang paling beruntung dari dua belas hewan yang ditampilkan dalam zodiak China. Terlebih lagi, kelinci dikaitkan dengan kreativitas, kecerdasan, dan kemakmuran, serta melambangkan keanggunan, kebaikan, dan kebajikan dalam budaya tradisional China. Setiap tahunnya, berbagai merek jam tangan juga memproduksi edisi spesial untuk memperingati perayaan tahun baru China, menggunakan hewan zodiak di tahun itu sebagai inspirasi. Berikut ini adalah beberapa pilihan Collector’s Guide-WATCHES Indonesia untuk Anda.
Breguet Classique 9075 2023 Chinese New Year Edition
Breguet merayakan tahun kelinci dengan 8 buah jam tangan edisi terbatas yang didedikasikan untuk wanita. Breguet Classique 9075 2023 Chinese New Year Edition yang hadir dari lini Classique ini menampilkan kombinasi teknik artisanal mereka, yaitu keahlian enamel dan ukiran. Para pengrajin dari Breguet menggabungkan keunikan kelinci dengan pengerjaan enamel yang canggih dan teknik ukiran tangan yang menghidupkan makhluk hidup berjiwa bebas ini ke dalam jam tangan edisi spesial. Bagian dial menggambarkan pemandangan dinamis yang indah, di mana 6 ekor kelinci bermain di sekitar tanaman hijau kebiruan dengan latar belakang awan, dan semua pola diukir dengan tangan pada dial jam emas putih 18 karat. Menariknya, sementara motif sentral diukir di bawah permukaan enamel, hewan kelinci diukir di atas enamel dan digariskan pada ketinggian maksimum, dan ukiran emas menggunakan teknik bas-relief yang terdiri dari pola pahatan dalam dimensi jam tangan yang sangat kecil. Di balik keindahan dial jamnya, Breguet menggabungkan hal tradisional dari Haute Horlogerie dengan keanggunan estetika, yaitu pada detak jantung caliber 591C yang dihias dengan tangan, dan dilengkapi dengan 171 komponen yang berdetak pada frekuensi 4 Hz dan memiliki cadangan daya selama 38 jam. Bagi Breguet, kerajinan artistik bukan sekadar sarana untuk meningkatkan mekanika pembuatan jam, melainkan bagian dari DNA Breguet, yang sejak 1775 secara konsisten mengabdikan kepentingan yang sama pada estetika, teknik, dan inovasi pada level yang sama.
Breguet Classique 9075 2023 Chinese New Year Edition
Detil mengagumkan pada dial jam, perpaduan teknik artisanal Breguet, yaitu keahlian enamel dan ukiran
Motif sentral diukir di bawah permukaan enamel, hewan kelinci diukir di atas enamel dan digariskan pada ketinggian maksimum
Altiplano edisi terbatas yang hanya diciptakan sebanyak 38 buah ini menggambarkan dua kelinci bercahaya di bagian dial jam
Piaget selalu merayakan tahun baru China sejak tahun 2012 sebagai kesempatan penting untuk mengumpulkan “Piaget Society” di saat-saat untuk berbagi kebahagiaan. Untuk tahun 2023, jam tangan Altiplano Zodiac edisi terbatas kali ini hadir menampilkan hewan kelinci dengan enamel cloisonné Grand Feu. Setelah sebelas kreasi jam tangan menggunakan enamel sebelumnya, tahun ini juga menandai tanda zodiak terakhir dalam rangkaian zodiak China dengan merayakan tahun kelinci air. Semakin istimewa karena model ini dibuat oleh master enameler Anita Porchet, salah satu enameler paling terkenal dan dihormati di Swiss dengan karya seninya yang sempurna, yang telah berkolaborasi dengan merek Piaget sejak tahun 2006. Altiplano edisi terbatas yang hanya diciptakan sebanyak 38 buah ini menggambarkan dua kelinci bercahaya di bagian dial jam. Hadir dalam case berdiameter 38mm yang terbuat dari emas putih 18K, keindahannya berlanjut ke bagian bezel jam tangan mewah ultra tipis yang bertatahkan berlian sebanyak 78 butir. Sebagai sebuah penutup yang istimewa, jam tangan ini ditenagai oleh mesin jam 430P manufaktur Piaget yang sangat tipis dan dilengkapi dengan tali kulit buaya berwarna hitam.
IWC Schaffhausen Portugieser Automatic 40 Edition “Chinese New Year”
IWC Schaffhausen memperkenalkan model terbaru mereka: Portugieser Automatic 40 Edition “Chinese New Year.” Uniknya, model Portugieser yang klasik dan elegan ini dibalut dalam steel case berdiameter 40mm yang ergonomis dan menampilkan dial berwarna burgundy atau merah anggur dan jarum jam berlapis emas. Dari segi desain, warna burgundy di bagian depan merupakan variasi menawan dari warna merah terang yang biasa digunakan untuk menyambut tahun baru di China. Dalam budaya China, warna merah melambangkan panjang umur, kebahagiaan, kesuksesan, serta dipercaya membawa keberuntungan. Case belakang jam transparan memamerkan mesin kaliber 82200 buatan IWC, dan rotor weight berlapis emas dalam bentuk kelinci. Selain itu, cincin di bagian case-back menampilkan ukiran “2023 YEAR OF THE RABBIT” dan sistem Pellaton otomatis secara efisien mengubah gerakan pada lengan pemakai jam tangannya menjadi energi serta membangun cadangan daya selama 60 jam. Diproduksi terbatas sebanyak 500 buah, jam tangan ini dilengkapi dengan dua tali jam berwarna hitam dan gradasi warna burgundy
TAG Heuer Carrera Chronograph Year of the Rabbit
TAG Heuer meluncurkan jam tangan edisi terbatas TAG Heuer Carrera Chronograph Year of the Rabbit, dengan desain yang ramping dan detail yang rumit, cara khusus untuk menghormati kelinci dan semua hal yang diwakilinya dalam zodiak China. Diproduksi terbatas sebanyak 500 buah, jam tangan ini dibuat berdasarkan TAG Heuer Carrera Chronograph berdiameter 44mm, dengan case dari stainlesssteel serta tali jam yang ramping, dan dial hitam yang dihiasi dengan karakter China untuk kelinci. Model terbaru ini menampilkan indeks serta jarum jam dan menit di bagian depan yang dilapisi 18K 5N rose-gold dan dilapisi dengan pernis berwarna merah tua. Jarum chronograph dan jarum detik juga dilapisi rose-gold. Pada bagian belakang case, hanya si pemakai jam tangan yang mengetahui kustomisasi secara penuh, yaitu sosok kelinci berwarna merah yang dicetak di tengah sapphire glass. Kata-kata “One of 500” dan “Limited Edition” diukir secara khusus di sekelilingnya untuk menunjukkan produksi terbatas jam tangan tersebut. Mesin Calibre Heuer 02 menggerakkan jam tangan yang memiliki cadangan daya selama 80 jam ini.
Simbol “&” pada merek jam tangan asal Prancis, Bell & Ross kini memiliki makna baru, yaitu Desain dan Pembuatan mesin jam. Selama bertahun-tahun, Bell & Ross dikenal sebagai jam tangan yang terinspirasi oleh dunia penerbangan dan militer, dan memiliki sejarah dalam menciptakan jam tangan berkualitas dengan keandalan instrumen navigasi udara dan estetika jam tangan alat kelas atas. Dengan dial jam bundar dalam kotak persegi yang telah menjadi ciri khas merek ini, terlihat pada koleksi BR 01 klasik yang terinspirasi oleh instrumen pesawat militer dengan kotak persegi untuk kemudahan pemasangan di dasbor, dan empat sekrup terbuka di sudut untuk memasangnya di tempatnya. Merek jam yang berkantor pusat di Paris dengan produksi jam tangan di La Chaux-de-Fonds, Swiss ini memiliki motto: Dari kokpit ke pergelangan tangan, dengan sentuhan perkotaan, dan selama bertahun-tahun itu
Tampilan BR-X5 Carbon Orange terbaru yang futuristik, diproduksi terbatas, hanya 500 buah dan menggabungkan bahan titanium DLC dan serat karbon
menjadi resep sukses mereka. Dan pada seri jam tangan sport BR 05 yang diperkenalkan pada tahun 2019, mereka memperhalus desain “lingkaran dalam persegi” yang ikonik menjadi profil yang lebih modern dan canggih dengan tampilan dan nuansa yang lebih mewah.
Namun di akhir tahun ini, merek jam tangan yang dipimpin oleh duo dinamis pendiri Bell & Ross, yaitu Bruno Belamich (Bell) dan Carlos A. Rosillo (Ross) ini berevolusi dan menjadi lebih urban. Dengan BRX5 terbarunya yang hadir dalam dua model berbeda, Bell & Ross menambahkan babak baru yang penting dalam sejarah koleksi BR 05, yang tidak hanya dicirikan oleh desain avant-garde yang modern dan chic, tetapi juga oleh mesin jam yang baru dan lebih tangguh dan bertenaga yang dirancang untuk merek tersebut oleh spesialis mesin jam asal Swiss, Kenissi. Koleksi BR-X5 ini secara sempurna memenuhi empat prinsip dasar Bell & Ross dalam hal keterbacaan, fungsionalitas, keandalan, dan presisi.
Siap meluncur ke luar angkasa, Bell & Ross mengambil gagasan ini saat merilis rangkaian jam tangan terbaru mereka yang terinspirasi oleh perjalanan luar angkasa tersebut. Koleksi ini berhasil memukau para tamu undangan dan media yang hadir di acara pesta peluncuran bertema futuristik yang diadakan di lantai ke-57, Sky Lobby, The Exchange 106, Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 3 November lalu. Mengapa mereka memilih The Exchange 106? Mungkin karena lokasinya di salah satu gedung pencakar langit di Tun Razak Exchange (TRX) yang dirancang oleh pengembang properti Indonesia, Grup Mulia, dengan tinggi arsitektural 445,5 meter dan latar belakang pemandangan lepas ke kota Kuala Lumpur yang terlihat jelas dari ketinggian, senada dengan tema ruang angkasa yang melandasi koleksi Bell & Ross BR-X5 terbaru.
Dipandu langsung oleh Bruno Belamich dan Carlos A. Rosillo, peluncuran koleksi terbaru yang berlangsung selama dua hari ini dimulai dengan presentasi produk dalam sesi konferensi pers di hari pertama, yang membahas tuntas berbagai keunggulan BR-X5, yang merupakan evolusi dari koleksi BR05 yang sudah populer dan diperkenalkan pertama kali pada tahun 2019. Mulai dari casing BR-X5 yang memiliki beberapa perubahan menarik dari desain pendahulunya, BR 05, dengan sisi case jam yang dilubangi untuk tampilan multi-lapisan yang konsisten dengan konstruksi jenis sandwich demi kompleksitas visual yang luar biasa, dan ukuran casing 41 mm x 12,80 mm yang pas di pergelangan tangan. Casing jam seluruhnya terbuat dari baja tahan karat dengan permukaan yang disikat dan dipoles satin secara berselangseling dan dibangun pada wadah yang kedap air untuk melindungi mesin jam, lengkap dengan 4 sekrup yang melewati ketebalan casing melalui 4 kolom yang memperkuat kekokohan konstruksi jam. Bezel persegi dengan kristal safir bundar di sisi dial dan caseback terbuka di sisi mesin dipasang pada dua pelat baja yang membentuk bagian atas dan bawah casing
Koleksi BR-X5 ini secara sempurna memenuhi empat prinsip dasar Bell & Ross dalam hal keterbacaan, fungsionalitas, keandalan, dan presisiHALAMAN INI DARI ATAS Duo dinamis Bruno Belamich dan Carlos Rosillo; Tampilan futuristik yang mewakili ruang dan waktu; Para tamu undangan disambut oleh Bruno Belamich dan Carlos Rosillo HALAMAN SAMPING
HALAMAN INI
BR-X5 Ice Blue Steel dengan tampilan yang lebih bergaya dalam dial biru es yang menawan, dan pilihan tali jam berbahan karet atau gelang baja
HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS
Dua tampilan arloji BR-X5 Black Steel, dengan warna hitam, putih dan sentuhan merah, dengan pilihan tali jam yang mudah ditukar-pasang; Bruno Belamich dan Carlos Rosillo; Detail mesin jam caliber BR-CAL.323; Sisi case jam dilubangi untuk tampilan multi-lapisan yang konsisten dengan konstruksi jenis sandwich
Yang sangat penting tentunya pada mesin jam terbaru mereka yang eksklusif, caliber BR-CAL.323 yang dibuat bekerja sama dengan pembuat mesin jam terkenal Swiss, Kenissi, dan mewakili evolusi desain khas merek ini, yaitu dial bulat dalam desain kotak persegi, dengan fungsi dial yang dirancang untuk meniru alat pengukur pada panel kontrol kokpit. BR-X5 yang tersedia dalam tiga warna (dua versi baja dan satu dalam serat karbon) ini semakin menonjol dengan mesin jam dan fungsinya yang ditampilkan pada dial, menampilkan jendela tanggal bukaan besar yang diposisikan pada jam tiga dan indikator cadangan daya berbentuk lingkaran pada jam sembilan. Mesin caliber BR-CAL.323 yang telah dipatenkan dilengkapi dengan roda penyeimbang inersia variabel dan oscillating weight yang dipersonalisasi dengan desain yang terinspirasi oleh pelek mobil sport terlihat jelas melalui kristal safir transparan pada bagian belakang case jam. Mesin jam chronometer yang solid ini berdetak pada frekuensi 28.800 getaran per jam (4 Hz) dan memiliki dengan cadangan daya 3 hari (sekitar 70 jam), cukup lama sehingga sering disebut sebagai kapasitas “weekend proof”, yang memungkinkan Anda meletakkan jam tangan pada Jumat malam dan mengambilnya pada Senin pagi tanpa harus memutarnya. Keunggulan lain dari mesin jam pabrikan ini terletak pada perangkat koreksi tanggal cepatnya, yang memungkinkan penyesuaian kapan saja, tanpa mengubah pengoperasian jam tangan.
Seperti yang diungkapkan oleh pendiri merek dan Direktur Kreatif Bell & Ross, Bruno Belamich pada konferensi pers yang dihadiri oleh media lokal dan regional di Kuala Lumpur pada 2 November lalu, “Jam tangan (kini) tidak lagi hanya untuk menunjukkan waktu melainkan juga sebagai perhiasan untuk ekspresi diri. Desain yang bagus tidak lekang oleh waktu, saya masih terinspirasi oleh jam tangan ikonik yang dibuat pada tahun 1960-an dan 70-an seperti merek Ventura yang dibuat oleh Pierre Nobs dengan desain Hannes Wettstein dan jam tangan desain Porsche dari tahun 80-an,” lanjutnya. Carlos A. Rosillo menambahkan, “Kami ingin membuat desain yang terinspirasi oleh penerbangan dan mobil balap F1, namun tetap mempertahankan kecanggihan dan kepraktisan merek kami.” Mereka mengambil elemen dari pesawat ruang angkasa dan film sci-fi dan menggabungkannya ke dalam desain ‘lingkaran dalam kotak’ khas, hasilnya adalah rangkaian jam tangan BR-X5 yang mendorong batas pembuatan jam tangan dengan tata letak dial baru dan desain futuristik berbahan karbon. Keduanya menyampaikan sedikit cerita di masa lalu hingga masa depan perusahaan, “Sejak model (pertama) kami yaitu BR-01, kami telah berinovasi dari akar militer kami agar sesuai dengan (permintaan) pasar di perkotaan. BR-X5 merupakan tantangan bagi tim kami, sebuah langkah menuju ketidaktahuan dari jam tangan tingkat atas yang dirancang dengan rumit. Tapi saya yakin risiko kami telah terbayar,”
ungkap Rosillo. “Mempertahankan desain minimalis adalah hal yang membuat jam tangan tidak lekang oleh waktu. Ini adalah filosofi yang selalu kami pegang teguh. Saya berpendapat bahwa jam tangan akan bertahan hingga masa depan karena jam tangan mengukur nilai dan rasa terima kasih yang Anda berikan terhadap waktu,” tambah Belamich.
Koleksi terbarunya ini tersedia dalam dua versi dari baja, yaitu BR-X5 Black Steel dengan warna hitam, putih dan sentuhan merah, serta BR-X5 Ice Blue Steel dengan tampilan yang lebih bergaya dalam dial biru es yang menawan. Kedua model ini dapat dipadukan dengan tali jam karet dengan warna senada atau gelang jam baja yang disikat dan dipoles satin. Satu versi terbaru lainnya terbuat dari bahan serat karbon, yaitu BR-X5 Carbon Orange yang diproduksi terbatas, hanya 500 buah dan menggabungkan bahan titanium DLC, serat karbon dan karet dengan berbagai aksen oranye untuk tampilan avant-garde dan sporty. Koleksi terbaru ini menyatukan dua fungsi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, yaitu penanggalan vertikal berukuran besar dan indikator cadangan daya. Tampilan
Para tamu terlihat menikmati berbagai presentasi yang unik dan futuristik yang berputar di sekitar ruang dan waktuHALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Maggie Wilson; Rozie Mastor, Rubin Khoo dan Teo Yi Ping; Afifah Nasir dan Mia Nasir; Team Time International bersama Mike Ethan; Ethan Chu; Eyka Farhana; Elyna Effendi dan Casmad Sanuri; Beragam kudapan lezat di acara pesta gala
ganda ini, yang terbaca sekaligus khas, memberikan tampilan unik pada lini BR 05 sekaligus membuatnya langsung dapat dikenali saat di pergelangan tangan.
Setelah wawancara eksklusif kami dengan Bruno Belamich dan Carlos Rosillo (simak liputannya di kolom Brand Talk, halaman 42-43), kami bersiap untuk menghadiri pesta peluncuran koleksi terbaru mereka pada malam harinya. Acara pesta malam itu dihadiri oleh klien, kolektor jam, selebritas, sosialita dan perwakilan media dari berbagai negara dan berlangsung dengan meriah, penuh kejutan dan para tamu terlihat menikmati berbagai presentasi yang unik dan futuristik yang berputar di sekitar ruang dan waktu. Kami kembali ke Jakarta dengan puas dan membawa berita terbaru dari pertemuan kami dengan duo dinamis yang menginspirasi tersebut. Dan bagi yang ingin melihat langsung koleksi terbaru Bell & Ross, Anda sudah bisa mendapatkannya di butik-butik InTime di Jakarta.
Demam Piala Dunia melanda. Hublot tak ketinggalan mempersembahkan 15 bola dengan desain tiada duanya karya perancang ternama, Mira Mikati
ada perhelatan akbar Piala Dunia FIFA kali ini, Hublot kembali menjadi Official Timekeeper. Seluruh pencatatan waktu 64 pertandingan di turnamen sepak bola di Doha, Qatar, hingga final pada 18 Desember dipercayakan kepada produsen jam tangan Swiss yang didirikan tahun 1980 itu. Untuk menggambarkan kampanye Hublot, kecintaannya akan sepak bola, dan komitmen terhadap keindahan dalam keberagaman, Hublot mengundang perancang ternama asal Lebanon Mira Mikati untuk mendesain logo kampanye “Hublot Loves Football” yang penuh warna dan sarat optimisme, menggaungkan semangat persatuan.
Mira berkolaborasi dengan 15 Ambassador dan Friend of the Brand Hublot hingga menghasilkan 15 desain unik yang mewakili sepak bola impian mereka. Setiap desain hanya dibuat satu, menuangkan tema harapan dan respek serta kepribadian para bintang lapangan
HALAMAN SAMPING
hijau dan kecintaannya terhadap sepak bola. Beberapa dibuat dan dilukis dengan tangan, ada pula yang terbuat dari rajutan. Berkolaborasi dengan Pelé, Mira memetik inspirasi dari energi, kedamaian, dan rasa kemanusiaan pesepak bola legendaris Brasil itu. Desain Pelé mewakili lima karakteristiknya: optimistis, disiplin, respek, tulus, dan ikonoklastik, dengan warna kuning sebagai gambaran keceriaan Pelé dan siluet terkenal tendangan overhead-nya. Untuk Kylian Mbappé, Mira menggambarkan dedikasi dalam mewujudkan ambisinya. Warna favoritnya merah jambu menjadi pilihan, selain oranye dan biru, mewakili Prancis.
Mantan pemain timnas Prancis Laure Boulleau menjelaskan bagaimana dia menggunakan kesenangan untuk membantunya mengatasi tantangan, melihat dan merasakan hal yang baik. Bolanya terbuat dari rajutan tangan warna biru pelangi dan dibordir dengan kata “hope”. Pada sosok pemenang Piala Dunia FIFA Prancis Marcel Desailly, Mira melihat energi yang luar biasa. Untuk bolanya, dia memberikan finishing touch tanggal 12 Juli 1998, hari ketika Prancis merebut trofi Piala Dunia FIFA. Dalam sesi kreatif dengan Mira, mantan pemain timnas Portugal Luis Figo menggambar daun cengkeh pada bola sebagai keberuntungan. Mira menambahkan bintang dan hati, mewakili kemenangan dan kenangan kejayaan, dan mantranya: “Follow your Dreams. Never Lose Faith”. Jose Mourinho salah satu manajer sepak bola terhebat dan dikenal punya intuisi tajam. Menurutnya, “Bola Piala Dunia harus mewakili semua warna di dunia,” dan ia merasa, “The most important victory is the next one.” Mira membuat ilustrasi bendera negara partisipan dan menyertakan kata-kata
Logo kampanye “Hublot Loves Football” penuh warna dan sarat optimisme, menggaungkan semangat persatuan
optimistis itu dalam desainnya. Berbincang dengan pelatih timnas Inggris Gareth Southgate, Mira terkesan dengan pemahamannya akan kekuatan nilai-nilai manusiawi dalam sepak bola. Salah satu prinsip Gareth: “Be Brave, Be Kind, and Follow Your Dreams!”. Pencetak gol David Trezeguet memimpin Prancis menuju kejayaan di Piala Dunia FIFA 1998. Kecintaan dan energinya memicu Mira mendesain bola dengan warna kuning, oranye, dan merah, dengan finishing julukannya, “Trezegoal”.
Mira juga berkolaborasi dengan pelatih Roberto Martinez; pesepak bola Amerika Serikat Alex Morgan; pemain Norwegia Ada Hegerberg; pesepak bola Spanyol Alexia Putellas; pelatih timnas Arab Saudi Hervé Renard; dan Xherdan Shaqiri, ikon sepak bola Swiss. “Permainan adalah fokus dari semua desain saya,” ungkap Mira. “Sama seperti sepak bola membawa suka cita di lapangan, saya ingin pekerjaan saya selalu membawa kebahagiaan,” akunya. “Bertemu para duta Hublot dan membahas impian dan kecintaan mereka … benar-benar istimewa. Dengan menginterpretasikan impian
menginterpretasikan impian setiap pemain, bersama Hublot kami ingin menginspirasi untuk bermimpi besar ~
setiap pemain, bersama Hublot kami ingin menginspirasi untuk bermimpi besar. Kami ingin mengilhami generasi mendatang untuk percaya bahwa mereka dapat mencapai apa pun,” lanjutnya.
Sepak bola adalah permainan dunia dan punya kekuatan unik membawakan pesan harapan ke seluruh dunia, menunjukkan segala yang menyatukan kita, ungkap CEO Hublot Ricardo Guadalupe. “Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Mira Mikati dan para Ambassador dan Friend of the Brand Hublot untuk menuturkan kisah ini. Kami juga sangat senang menjadi Official Timekeeper FIFA World Cup™ untuk keempat kalinya, sejak di Afrika Selatan pada 2010. Kami sangat antusias dengan festival sepak bola tahun ini, semoga sukses untuk tim yang berpartisipasi. Hublot Loves Football!” imbuhnya.
Beragam koleksi Hublot Big Bang e FIFA World Cup Qatar; Begitu pertandingan mulai, arloji otomatis memasuki “match mode” dan mengaktifkan “timeline”
Sebagai Pencatat Waktu Resmi untuk Piala Dunia FIFA 2022, Hublot telah siap mencatat setiap detik yang berlalu dengan jam terkoneksi Gen3 barunya, yaitu Big Bang e FIFA World Cup Qatar 2022™, jam terkoneksi dengan fungsi ”timeline” baru. Hublot dipercaya menangani seluruh pertandingan di Piala Dunia FIFA Qatar 2022, termasuk final, dan seluruh 129 wasit resmi mencatat waktu pertandingan dengan Big Bang e FIFA World Cup Qatar 2022™ baru di pergelangan tangan mereka.
Model ini adalah arloji terkoneksi Gen3 dalam koleksi Hublot. Layar berdefinisi tingginya lebih besar dan tiap momen berharga dalam pertandingan akan tertangkap oleh aplikasi sepak bola yang didesain khusus. Sebelum pembukaan, arloji berada dalam mode hitung mundur hingga laga pembuka pada 20 November. Dalam 15 menit sebelum tiap pertandingan, arloji ini akan mengirimkan informasi daftar dan profil pemain. Begitu pertandingan mulai, arloji otomatis memasuki “match mode” dan mengaktifkan “timeline”, fitur khusus yang membantu para penggemar menangkap momen paling tak terlupakan dan paling penting dalam sepak bola. Pada tepian luar dial terdapat skala yang terbagi menjadi lima bagian, menunjukkan babak pertama
dan kedua, perpanjangan waktu tiap babak, dan paruh waktu. Jika terjadi gol, akan muncul animasi peristiwa dalam pertandingan yang menyebutkan nama si pemain, dan mengindikasikan menitnya. Begitu pula ketika ada kartu kuning, kartu merah, atau tendangan penalti. Display akan otomatis berganti ke mode perpanjangan waktu dan adu penalti apabila memang terus berlanjut. Animasi juga akan muncul bila pertandingan usai, disertai skor akhir. Model ini memiliki case besar 44mm yang dibuat dalam bahan keramik dan titanium hitam microblasted dengan treatment poles yang menyiratkan ikon jam mekanis Hublot, Big Bang. Jam ini kompatibel dengan Android maupun iOS dan tahan air hingga 3 ATM, dibuat terbatas hanya 1.000 buah.
Big Bang e FIFA World Cup Qatar 2022™ dapat dengan mudah dipersonalisasi, dengan puluhan opsi dial hingga aplikasi ponsel pintar penyerta. Versi resminya memiliki dial warna burgundi dan tali karet bergaris-garis hitam dan burgundi. Pengguna dapat memilih desain tali dan muka arloji dengan warna dari 32 negara partisipan. Arloji ini didesain untuk mereka yang sadar gaya serta aktif, dan penggila sepak bola.
Pada 10 November lalu, di ajang Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG) 2022 yang berlangsung di Théatre du Léman di Jenewa, penghargaan terhadap lima belas jam tangan diberikan untuk kategori tertentu dan lima hadiah tambahan untuk berbagai pencapaian horologis lainnya. Dan 30 orang juri bersepakat memilih Grand Seiko Kodo Constant-force Tourbillon sebagai jam tangan pemenang untuk Chronometry Prize (Penghargaan Kronometri), penghargaan kepada jam tangan terbaik untuk performa ketepatan waktu yang tinggi. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Akio Naito, Presiden Seiko Watch Corporation, dan desainer mesin jam Grand Seiko Takuma Kawauchiya, yang merancang dan merakit jam tangan pemenang.
Saat menerima penghargaan tersebut, Akio Naito mengaku, “Semua orang di Grand Seiko sangat bangga dengan penghargaan malam ini, karena Kodo adalah jam tangan komplikasi mekanis pertama dari merek ini dalam 62 tahun sejarahnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada anggota juri yang mengakui pencapaian ini oleh tim insinyur dan pembuat jam kami, yang dipimpin oleh Takuma Kawauchiya.”
Bersamaan dengan peluncuran Kodo, Grand Seiko juga mengumumkan pembukaan studio kreatif baru pembuatan jam baru untuk Grup Seiko, yaitu Atelier Ginza. Atelier ini terletak di Tokyo di jantung distrik bersejarah Ginza tempat Kintaro Hattori mendirikan Seiko pada tahun 1881. Studio tersebut terletak di lantai 7 Seiko House Ginza, yang hingga tahun ini dikenal sebagai gedung Wako, ketika dibangun kembali dan diganti namanya untuk memperingati peringatan 90 tahun. Tahun lalu Seiko merayakan warisan ini dengan edisi Prospex dan Presage Ginza mereka dan sekarang Grand Seiko menghormatinya juga. Atelier Ginza berdedikasi untuk menciptakan jam tangan “unik”, yang berarti juga menjadi jantung dari pengembangan arloji haute horology bermesin rumit di masa depan.
Studio baru ini bertujuan untuk menciptakan jam tangan yang benar-benar unik dan inovatif dengan urutan tertinggi. Di sini, beberapa desainer, pengrajin, dan pembuat jam tangan terbaik dari Grup Seiko akan bekerja sama untuk membuat, merakit, dan menyesuaikan jam tangan yang menonjolkan kreativitas dan keahlian mereka, yang semuanya didukung oleh estetika tradisional Jepang. Studio juga akan memberikan pengalaman pelanggan yang unik dan tak tertandingi. Pelanggan yang membeli produk tertentu akan diundang untuk mengunjungi Atelier Ginza untuk menemukan kerajinan tangan yang telaten dalam pembuatan jam tangan yang hebat.
HALAMAN SAMPING Atelier Ginza; Grand Seiko Kodo Constant-force Tourbillon HALAMAN INI DARI KIRI ATASCortina Watch mendonasikan S$1,62 juta sebagai bagian dari perayaan hari jadinya yang ke-50
Dikenal di industri jam tangan sebagai salah satu peritel terbesar di kawasan Asia, Cortina Watch sudah berkiprah selama lima puluh tahun, dan tahun 2022 menandai tahun yang monumental bagi Cortina Watch karena memperingati 50 tahun menjadi salah satu peritel dan distributor jam tangan mewah terkemuka di Asia Pasifik. Sejak membuka butik pertamanya di Colombo Court pada tahun 1972, Cortina Watch yand didirikan oleh Anthony Lim telah melayani pelanggan selama setengah abad. Untuk merayakan hari jadinya yang ke-60, Cortina Watch mengadakan serangkaian acara peringatan, termasuk berkolaborasi dengan delapan mitra merek untuk meluncurkan jam tangan edisi perayaan eksklusif, yaitu Patek Philippe, Blancpain, Cartier, Chopard, Corum, Franck Muller, H. Moser & Cie., dan Tag Heuer, dihadirkan sebanyak 16 model edisi terbatas sebagai bagian dari perayaan golden jubilee.
8
Khusus untuk kegiatan sosial, Cortina Watch mendonasikan total S$1,62 juta sebagai bagian dari perayaan hari jadinya yang ke-50. Dari jumlah total S$1,62 juta tersebut, S$1 juta disalurkan melalui Community Chest ke AWWA Ltd, untuk anak-anak prasekolah, dukungan pendidikan untuk anak-anak dan orang dewasa dengan kebutuhan tambahan, bantuan sosial untuk keluarga rentan, dan layanan perawatan lansia. Selain itu, Cortina Watch juga mendonasikan S$200.000 kepada Singapore Heart Foundation dan menyerahkan cek S$100.000 ke Rumah Sakit Ren Ci. S$320.000 sisanya didedikasikan untuk organisasi dan asosiasi lain, termasuk Rumah Sakit Kwong Wai Shiu dan Universitas Ilmu Sosial Singapura (SUSS).
Puncak acaranya adalah 50th Anniversary Gala Dinner yang berlangsung pada tanggal 19 November lalu, dan Collector’s Guide WATCHES, Indonesia diundang untuk menghadiri acara 50th Anniversary Gala Dinner yang diadakan di The Ritz Carlton Millenia Singapore. Gala tersebut menelusuri pertumbuhan dan transformasi Cortina Watch selama setengah abad terakhir, dari awalnya yang sederhana sebagai toko ritel yang dikelola keluarga yang memulai debutnya di tengah krisis kuarsa dan kemudian berkembang dari kekuatan ke kekuatan menjadi perusahaan publik dengan lebih dari 40 wilayah butik, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Hong Kong, Taiwan, dan Australia. Selama bertahun-tahun, Cortina Watch tetap setia pada visi pendirinya, Anthony Lim, dengan menempatkan nilai inti kepercayaan, loyalitas, dan keandalan di jantung bisnis.
Cortina Watch tetap setia pada visi pendirinya, Anthony Lim, dengan menempatkan nilai inti kepercayaan, loyalitas, dan keandalan di jantung bisnis
Untuk pertama kalinya, Omega melalui peritel resminya di Indonesia, PT. Hourlogy mengadakan turnamen Golf bergengsi di Indonesia
Omega aktif mendukung olahraga golf selama bertahun-tahun, hadir dalam beragam kompetisi, organisasi, dan mendukung pemain terpenting, serta terlibat langsung dengan aktivitas para pemain golf dan turnamen top, termasuk laga Omega European Masters di Swiss yang mereka sponsori sejak tahun 2001. Semangat untuk permainan ini juga menjadi kekuatan pendorong di balik beberapa desain jam tangan Omega yang luar biasa, yang dikenakan di dalam dan di luar lapangan oleh beberapa pemain top dunia, dan terinspirasi permainan golf dengan sentuhan elegan, keunggulan, dan presisi. Dan tahun ini, untuk pertama kalinya, Omega mengadakan turnamen Golf bergengsi “Indonesia Omega Trophy 2022”, melalui peritel resminya di Indonesia, PT. Hourlogy Inti Semesta. Dua atlet golf nasional, yaitu Danny Masrin dan Putri Aisyah Amani turut hadir dan memberi kesempatan bagi para pehobi golf yang hadir untuk bertanding dengan mereka.
Turnamen yang berlangsung di lapangan golf Pondok Indah Golf, Jakarta pada Sabtu pagi, 8 Oktober tersebut dihadiri sebanyak 138 peserta, yang terdiri dari komunitas penggemar olahraga golf, pelanggan setia Omega, dan peserta VIP dari berbagai kalangan dan profesi seperti pengacara, pebisnis, kolektor dan penggemar jam tangan Omega, hingga para artis ternama seperti Gading Martin, Andhika Pratama, Wendy Cagur, Gilang Dirga, dan Jesse Choi. Meski artis, mereka hadir menjadi pemain yang ikut berlomba dalam Omega Trophy tersebut. Para peserta ini diundang secara khusus oleh Omega, hadir dari berbagai daerah, selain dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, peserta dari Bandung, Medan dan Surabaya juga turut hadir mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, dan mereka terlihat sangat antusias bertanding sejak pukul 07.00 sampai 12.00 WIB.
Turnamen dihadiri 138 peserta; Lapangan golf terbaik di Jakarta, Pondok Indah Golf
Wendy Cagur, Gilang Dirga, Gading Marten dan Andika Pratama; Para pegolf berfoto bersama Putri Aisyah Amani; Atlit golf Nasional, Danny Masrin dan Putri Aisyah Amani bersama Renaldi Hutasoit; Ahmad Sahroni turut berpartisipasi; Pembukaan turnamen oleh Renaldi Hutasoit dan dua pegolf nasional; Para artis ternama turut bermain; Gading Marten dan Renaldi Hutasoit
Seperti disampaikan oleh Direktur Utama PT. Hourlogy Indah Perkasa, distributor resmi Omega untuk Indonesia, Renaldi Hutasoit, “Peserta-peserta dari luar Jakarta ini memang kita undang karena sudah menjadi pelanggan kita. Jadi ada yang dari pelanggan, ada yang dari komunitas golf.” Ia berharap, dengan terselenggaranya kegiatan Omega Trophy ini, komunitas golf di Indonesia menjadi lebih mengenal kehadiran Omega yang selama ini memang dekat dengan dunia golf. “Melalui kegiatan ini, kita ingin memperkenalkan atau mengingatkan komunitas golf di Indonesia bahwa Omega dan golf itu dekat. Karena Omega cukup banyak keterlibatannya di dunia golf di seluruh dunia dan memang ada kegiatan Omega Trophy ini di beberapa negara,” lanjutnya. Namun begitu, baru
tahun ini dapat dilangsungkan di Indonesia. “Dulu kita tidak pernah (mengadakannya) di Indonesia, namun kini kegiatan ini diaktifkan kembali, dan kita ingin diadakan juga di Indonesia, yang kita mulai setelah pandemi ini berakhir,” jelasnya. Dan ia berharap ini akan menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. Melihat kesuksesan mereka dalam acara turnamen kali ini dengan peserta yang banyak, kita akan melihat Omega kembali mengadakan turnamen Golf bergengsi ini di Indonesia di tahun-tahun berikutnya. Acara penyerahan hadiah kepada para pemenang diselingi oleh doorprize berhadiah menarik dari Omega. Para tamu yang telah selesai bermain terlihat begitu menikmati acara makan siang yang dihibur oleh pertunjukan musik live dari penyanyi bersuara emas, Eka Deli.
Beberapa
HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Direktur PT. Hourlogy Inti Semesta, Armando Siahaan menyerahkan trophy kepada Amit Bhat dan Mahdi Kemal Assegaf; Dua model Seamaster Aqua Terra 150M Co-Axial Master Chronometer 41mm; Seamaster Railmaster Co-Axial Master Chronometer 40mm; Menara Hutasoit dan Alamo D. Laiman; Alamo Laiman, Leonard Pitara Guru Simanjuntak, Alfons Raditya Pohan dan Menara Hutasoit; Charles Sutanto; Rudi Lesmana; Charles Sutanto tengah memukul bola; Ahmad Sahroni bersama rekan pegolf lain
Bagi kolektor jam tangan mewah, nama De Bethune dengan desain avant-garde dan khasnya itu pasti sudah tidak asing lagi, dan desain itulah yang membedakan mereka dengan merek jam tangan lain. De Bethune yang didirikan pada tahun 2002 oleh Denis Flageollet dan David Zanetta ini telah sukses menjadi salah satu pembuat jam tangan yang paling dikagumi, meskipun penggemar jam tangan harus sabar menunggu produksinya yang sangat terbatas, hanya sekitar 150-250 jam tangan per tahun. Dan karena ingin mempertahankan tingkat keunggulan dan kualitasnya, produksi tahunan De Bethune tetap sangat rendah, dengan kisaran harga
Buku yang mengupas tuntas setiap segi dari atelier mewah ini, dari pendirian hingga masa depan, manufaktur hingga mesin jam canggihnya
antara USD $45.000 hingga USD $300.000 (sekitar IDR 707 juta – IDR 4,7 milyar). Dengan menjaga ukuran koleksinya tetap stabil, perusahaan yang berbasis di Swiss ini memiliki ruang untuk membuat jam tangan yang paling canggih dan inovatif serta menjaga hubungan yang sangat intim dengan pelanggannya.
Dan untuk menandai hari jadinya yang ke-20, merek jam tangan independen ini merefleksikan perjalanannya dan mendokumentasikan kisah pembuatan jamnya dalam buku setebal 220 halaman, yang berjudul De Bethune: The Art Of Watchmaking (Seni Pembuatan Jam), dan akan dirilis pada bulan Januari 2023. Buku ini ditulis oleh Arthur Touchot, International Head of Digital Strategy & Watches di Phillips dan anggota Akademi Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG), dengan kata pengantar dari pendiri majalah Revolution yang juga kolektor jam, Wei Koh. Kontribusi tambahan datang dari CEO De Bethune Pierre Jacques serta para raksasa dan penggemar industri jam tangan seperti Jean Arnault, Aurel Bacs, Swizz Beatz, Jean-Claude Biver, Michael Strahan, dan banyak lagi. Buku ini sangat menarik, dan meskipun berakar pada pembuatan jam klasik, jam tangan De Bethune berhasil memasukkan sentuhan futuristik yang menghasilkan desain orisinal dan menarik, seperti casing khas yang mengingatkan kita pada bentuk pesawat luar angkasa bersama dengan bridge ramping berbentuk delta.
Memiliki jam tangan De Bethune berarti memiliki objek yang memiliki makna totemik dan sejarah yang bertahan lama
Dan selalu ada inovasi dalam hal material, dari sang ahli metalurgi otodidak, Denis Flageollet, seperti bahan titanium berwarna dan dipoles karena memberikan sentuhan sci-fi pada jam tangan yang tidak dapat dilakukan oleh bahan tradisional, sangat penting sehingga ada buku teknis yang khusus didedikasikan untuk pengerjaan logam dan ditulis oleh Flageollet. Tujuan Flageollet adalah untuk mencapai kesempurnaan kronometrik yang mulia dan sulit. Hanya dalam dua puluh tahun, perusahaan ini telah meluncurkan tiga puluh mesin jam buatan in-house dengan cara yang paling mengejutkan, menekankan pada kesederhanaan mekanis dan berkonsentrasi pada dasardasar pembuatan jam tangan tradisional. Mengikuti prinsip ini, De Bethune telah membangun koleksi karya dengan desain yang dapat diperpanjang yang mampu berkembang dari waktu ke waktu melalui inovasi dan penelitian merek terhadap bahan-bahan baru. Ketika ditanya apa yang akan diambil oleh kolektor arloji di abad mendatang dari zaman keemasan ketepatan waktu ini, Anda dapat mengatakan dengan pasti bahwa mereka akan mengenali Denis Flageollet sebagai salah satu pemikir horologis terbesar sepanjang masa. Memiliki jam tangan De Bethune berarti memiliki objek yang memiliki makna totemik dan sejarah yang bertahan lama.
Judul: De Bethune: The Art of Watchmaking
Penulis: Arthur Touchot
Hardcover dalam slipcase mewah: 28 x 35,5 cm / 220 halaman / lebih dari 100 ilustrasi
ISBN: 9781649801555
Harga: USD $195 (sekitar IDR 3 juta) / Rilis: Januari 2023
Pre-order melalui situs resmi Assouline: www.assouline.com
Tanggal 28 Oktober adalah hari Sumpah Pemuda, dan Seiko memiliki persembahan istimewa bagi para penggemar jam tangan di Indonesia. Dalam rangka merayakan semangat dan jiwa nasionalisme muda Indonesia, merek jam tangan asal Jepang ini mengumumkan peluncuran model jam tangan edisi terbatas terbaru mereka di Indonesia, yaitu Edisi Terbatas Seiko Prospex Diver Collection - Indonesia Exclusive (SRPJ52K1), yang diluncurkan secara eksklusif untuk pasar Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh Manager Seiko Indonesia, Kevin Lie, Seiko sebagai salah satu pemimpin global dalam industri jam tangan terkemuka yang sudah hadir di Indonesia selama lebih dari 20 tahun, merilis model jam tangan terbaru ini sebagai bentuk apresiasi terhadap penggemarnya di Indonesia. Lewat koleksi terbaru yang diproduksi terbatas hanya sejumlah 500 buah ini, Seiko ingin memanjakan para kolektor jam kelas high end di Tanah Air.
“Edisi terbatas ini merupakan bentuk ungkapan terima kasih Seiko kepada penggemar di seluruh Indonesia, yang terus mendukung Seiko untuk berkarya dan berinovasi” ~ Kevin Lie
Jika sebelumnya edisi eksklusif bertemakan negara sudah diluncurkan di negara Asia lain, seperti Jepang dan Filipina, edisi ini merupakan kali pertama Seiko Watches meluncurkan jam tangan khusus untuk Indonesia. Beriringan dengan momentum Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya, Seiko mewujudkan kristalisasi semangat nasionalisme Indonesia ke dalam dalam bentuk jam tangan. “Kami sangat antusias menghadirkan model eksklusif terbaru Seiko menjelang momentum perayaan hari Sumpah Pemuda untuk merayakan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Melalui edisi terbatas yang hadir untuk penggemar setia jam tangan high end di Tanah Air, kami mempersembahkan Seiko Prospex Diver Collection -Indonesia Exclusive dengan desain dan detail yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia, dengan harapan agar para penggemar Seiko di Indonesia dapat mengenakan jam tangan ini dengan penuh kebanggaan,” ungkap Manager Seiko Indonesia, Kevin Lie. “Merupakan sebuah kebanggaan bagi Seiko untuk mengeluarkan jam tangan khusus untuk merayakan semangat masyarakat dan pemuda Indonesia. Edisi terbatas ini merupakan bentuk ungkapan terima kasih Seiko kepada penggemar di seluruh Indonesia, yang terus mendukung Seiko untuk berkarya dan berinovasi. Seiko terus berkomitmen untuk menciptakan jam tangan dengan kualitas terdepan tidak hanya untuk fans Seiko, melainkan juga untuk seluruh masyarakat Indonesia,” lanjut Kevin.
Seiko Prospex Indonesia Exclusive resmi diluncurkan di Jakarta; Dari crown hingga bagian luar bezel diberi sentuhan warna keemasan, perlambang burung Garuda Pancasila
Kevin Lie, Manager Seiko Indonesia; Acara diadakan di restoran Harum Manis Jakarta; Influencer Marshall Sastra dan Adrian, YouTuber Horology Story; Robin Darmawan dan Nickolas Wijaya; Brandon Lee dan Oscar Widjaja; Kevin Lie, Brandon Lee dan Benny Sutedja; Kenley Lie dan Jessica Roseline; Kevin Lie, Lulu F. Pasha dan Brandon Lee; Natasha Wijaya dan Kevin Lie
Edisi terbatas ini mengusung desain yang sarat dengan semangat nasionalisme yang kuat, yang disimbolisasikan dalam warna merah putih pada dial jamnya, melambangkan bendera pusaka Kombinasi dua warna itu tampak jelas pada desain jam tangan. Dan di bagian tombol pemutar jam (crown) hingga cincin bagian luar bezel juga diberi sentuhan warna keemasan, perlambang burung Garuda Pancasila. Gelang jam warna hitam terbuat dari baja tahan karat (lapisan keras), dengan case berdiameter 45mm dan ketebalan 13.4mm, dan bagian belakang terukir kata-kata “Limited Edition” dan nomor seri jam tersebut, yang hanya diproduksi sejumlah 500 buah. Pada bagian mesin, jam tangan penyelam yang kedap air hingga di kedalaman 200 meter ini ditenagai oleh Caliber 4R36 yang mampu menjamin presisi dan ketahanan daya yang tinggi. Acara peluncuran yang diadakan di restoran Harum Manis, Apartemen Pavilion Jakarta ini dihadiri para kolektor jam tangan dan dimeriahkan dengan talk show bersama salah satu penggemar jam tangan, Adrian, atau yang lebih dikenal sebagai Horology Story, dan Marshall Sastra, social media influencer Seiko, yang membagikan wawasannya terkait kualitas jam tangan Seiko.
Tissot memamerkan keakuratan waktunya dengan menjadi mitra dan pencatat waktu resmi di ajang balapan internasional, WorldSBK
Prestasi merek jam asal Swiss ini termasuk berhasil mencatat finis satu dua tertipis dalam balapan WorldSBK yaitu hanya 0,004
Akurasi waktu sepersekian detik sangat penting dan menjadi pembeda antara kemenangan atau menjadi yang kedua dalam dunia olahraga, termasuk motorsport. Untuk mendapatkan keakuratan itu, ajang balap motor WorldSBK bekerja sama dengan merek jam ternama asal Swiss, Tissot yang telah menjadi official timekeeper (pencatat waktu resmi) sejak tahun 2011. Tissot dan kejuaraan berbasis motor produksi tercepat di dunia ini memiliki antusiasme yang sama tentang nilai dan performa motorsport. Keakuratan pengukuran waktu dari Tissot telah terbukti, karena telah berdiri sejak 1853 dan mulai menjadi pencatat waktu di ajang balapan sejak 1953. Prestasi merek jam asal Swiss ini termasuk berhasil mencatat finis satu dua tertipis dalam balapan WorldSBK yaitu hanya 0,004 detik.
Tissot dan peritel resminya di Indonesia, Time Intenational mengundang Collector’s Guide-WATCHES Indonesia untuk menyaksikan langsung keseruan ajang bergengsi balapan internasional, WorldSBK di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, sembari menyaksikan bagaimana kinerja Tissot saat membuktikan keahlian dan dedikasinya dalam ketepatan mengukur waktu. Tissot menunjukkan keakuratan waktunya pada publik Indonesia saat WorldSBK menggelar balapan ke-11 di sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut pada bulan November lalu. Selama tiga hari, balapan WorldSBK dihadiri oleh lebih dari 50.000 penonton, dan disaksikan jutaan pemirsa dari berbagai negara melalui live streaming. Di sirkuit sepanjang 4.3 km dan memiliki 17 belokan tersebut, pembalap tim Yamaha asal Turki, Toprak Razgatlioglu berhasil mengungguli pembalap tim Kawasaki asal Inggris, Jonathan Rea dengan perbedaan waktu hanya setengah detik di akhir balapan sprint 10 putaran Tissot Superpole. Balapan sprint Tissot Superpole telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari balapan WorldSBK, karena menentukan posisi pembalap di kedua balapan reguler dan juga memberikan poin bagi sembilan pembalap tercepat. Tissot juga memberikan Tissot Superpole Award di akhir musim kepada pembalap dengan pole position terbanyak di akhir setiap musim di WorldSBK. Dan kejuaraan dimenangkan oleh Álvaro Bautista, yang menjadi Juara Dunia tahun ini setelah finis ke-2 pada Race 2 di babak Mandalika.
Gelaran WorldSBK di Mandalika juga membuat Tissot menjadi bagian dari sejarah Indonesia, karena mencatat pembalap belia Indonesia Veda Ega Pratama yang berhasil memenangkan kedua balapan di Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) dan keluar sebagai juara dunia ke-3 IATC 2022. Kemitraan dengan WorldSBK juga membuktikan kemampuan Tissot dalam hal penanganan data. Jika melihat seluruh waktu yang dihasilkan selama balapan akhir pekan, di salah satu kelas kejuaraan WorldSBK, diperlukan pengumpulan data yang akurat dan ekstensif serta upaya organisasi yang besar. Masukan Tissot memastikan pengirimannya akurat dan cepat. Sesuai dengan kemampuan Tissot sebagai perusahaan dengan jangkauan dan penggemar di seluruh dunia, kemampuan dukungan teknis dan sponsor Tissot melintasi begitu banyak batasan, mulai dari WorldSBK dan MotoGP dalam olahraga sepeda motor, hingga bola basket dengan NBA dan FIBA dan bersepeda dengan Tur ikonik seperti La Vuelta, Il Giro d ‘Italia dan Tour de France, semuanya diatur oleh Tissot.
Kami menyaksikan seluruh aktivitas dan kedua sesi balap yang berlangsung selama dua hari, berangkat pagi dari hotel Selong Selo, sekitar 1 jam dari sirkuit Mandalika. Setiba di lokasi, kami menikmati suasana santai di lounge Pit SBK yang menawarkan pemandangan menakjubkan aksi balap sembari menikmati pengalaman kuliner dan menghirup kopi panas. Di setiap sesi Superpole Tissot, kami dapat turun langsung dan mendekati panggung tempat penyerahan penghargaan dan jam tangan Tissot. Tissot membagikan jam tangan yang diukir khusus dalam tiga momen penting dari setiap putaran: WorldSSP Tissot Superpole & WorldSBK Tissot Superpole pada hari Sabtu, dan WorldSBK Superpole Race pada hari Minggu. Terdapat 3 jam tangan Tissot yang diukir khusus yang diberikan kepada pemenang balapan Superpole, dan diserahkan oleh General Manager Time International, Cornelius Alfonso.
Tissot membagikan jam tangan yang diukir khusus dalam tiga momen penting dari setiap putaran: WorldSSP Tissot Superpole, WorldSBK Tissot Superpole, dan WorldSBK Superpole Race
Paddock WorldSBK juga terbuka untuk semua tamu VIP dan dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari Keluarga WorldSBK, di mana kami dapat mengenal pembalap favorit dari dekat dan berswafoto. Yang menarik adalah saat berkunjung ke Lab Pencatatan Waktu, untuk menyaksikan langsung sistem pengaturan waktu elektronik yang kompleks yang dapat secara akurat mengukur hingga seperseribu detik terdekat. Dan tak kalah serunya adalah saat mengikuti sesi Hot Lap, dan merasakan kecepatan Safety Cars yang dikemudikan oleh para pembalap berpengalaman, menegangkan dan seakan dibawa terbang, untunglah kami semua memiliki jantung yang kuat, lol. Sungguh menjadi akhir pekan yang luar biasa, menyaksikan langsung Kejuaraan Dunia Superbike di Mandalika, berjalan menyusuri paddock di bawah sorot matahari yang luar biasa kejamnya dan membuat kulit serasa terbakar, hingga hampir kehabisan suara karena meneriakkan yel-yel kemenangan untuk pebalap favorit kami. Such an unforgettable experience, terima kasih Tissot dan Time International atas pengalaman yang luar biasa berkesan ini!
Tissot telah lama lekat dengan mobil sport dan koleksi PRS 516 adalah salah satunya. Koleksi ini merupakan koleksi jam sport paling prestisius di koleksi Tissot dan diciptakan pertama kali pada tahun 1965, ketika Tissot mengembangkan jam untuk para penikmat kecepatan. Koleksi PRS 516 kali ini tampil serupa seperti koleksi aslinya namun dengan mekanisme terbaru. Hadir dalam tiga pilihan terbaru, yaitu PRS 516 Quartz Chronograph, PRS 516 Powermatic 80 dan PRS516 Automatic Chronograph. Untuk penikmat horologi dan motorsport sejati, PRS 516 Automatic Chronograph merupakan pilihan yang jelas. Model ini memiliki desain yang terinspirasi dari motorsport dengan tombol yang menyerupai piston, caseback dengan motif bendera kotak-kotak, dan mesin jam buatan Valjoux, yang memiliki akurasi dan daya tahan terbaik dan membuatnya menjadi yang paling prestisius di koleksi jam sport milik Tissot.
Case jam stainless steel 316L berdiameter 45 mm dilengkapi bezel ceramic hitam dengan tachymeter berpernis putih; bahan keramik memiliki daya tahan lebih tinggi dan telah digunakan Tissot selama puluhan tahun. Keramik yang digunakan terbuat dari alumunium oxide dan zirconium yang membuatnya tidak akan
teroksidasi dan hypoallergenic. Kedap air hingga di kedalaman 100 meter dan memiliki berat hanya 219 gram, dial jam menampilkan jarum detik berwarna merah yang mengingatkan kita akan jarum speedometer di mobil sport, dan dua subdial untuk fungsi chronograph. Dilindungi oleh kaca safir yang memiliki daya tahan terhadap benturan dan visibilitas yang lebih baik dibandingkan kaca mineral lainnya, kaca safir juga merupakan bahan terkuat kedua setelah berlian, yang membuat kaca jam lebih tahan terhadap goresan. Terdapat dua varian dial, warna navy blue dan hitam, dengan dua pilihan tali jam yaitu strap karet dengan perforasi kecil yang lebih casual, atau gelang jam stainless steel dengan tiga link dan satin finish. Keduanya memiliki sistem quick release yang memudahkan penggunanya untuk mengganti strap dengan mudah dan cepat. Di balik dial jam tersemat mesin buatan Swiss, Valjoux A05.H31 yang memiliki cadangan daya sampai 60 jam. Mesin jam otomatis tipe teratas ini terlihat jelas melalui caseback transparan yang memamerkan finishing yang unik dengan Geneva wave atau butiran yang melingkar. Mesin jam ini juga telah terbukti ketangguhan dan akurasinya, karena telah didesain semenjak tahun 1970an dan merupakan salah satu mesin ikonis di dunia jam.
Pemilik jam tangan Jaeger-LeCoultre dari lini Reverso yang ingin mendapatkan personalisasi berupa ukiran nama atau inisial, kini dapat memilih jenis huruf Art Deco yang eksklusif karya artis tipografi terkenal, Alex Trochut. Untuk terus memperluas seni kreatif dan budayanya, Jaeger-LeCoultre mengumumkan kolaborasi baru dengan ahli tipografi, ilustrator, dan seniman asal Spanyol yang berbasis di New York ini, dalam program ‘Made of Makers’ terbarunya. Melalui ‘Made of Makers’, yaitu serangkaian kolaborasi dengan seniman, desainer, dan pengrajin dari disiplin ilmu di luar pembuatan jam, La Grande Maison ini mengeksplorasi dan memperluas dialog yang ada antara horologi dan seni. Menghormati prinsip-prinsip inti yang menentukan Manufaktur, merek jam mewah ini memilih kemitraan dengan pencipta terkemuka yang memiliki nilai dasar kreativitas, keahlian, dan presisi.
Alex Trochut sendiri menjadi terkenal karena pendekatan eksperimentalnya terhadap tipografi. Seperti pengrajin yang membuat mesin jam tangan dan mereka yang mendekorasi pelat jam dan casing, Alex menciptakan karya yang kuat secara emosional yang memadukan kompleksitas mendalam dengan kesederhanaan yang tampak. Dia memanfaatkan potensi visual bahasa, mendorong huruf dan kata ke batas baru sehingga melihat dan membaca menjadi tindakan yang sama; teks dan gambar menjadi satu kesatuan ekspresi. Untuk Jaeger-LeCoultre, Alex telah menciptakan representasi yang bermakna dari nilai-nilai Maison ini melalui gaya alfabet kontemporer yang baru dan berani, Alfabet 1931.
“Saat saya mulai membuat desain, sebuah konsep muncul yang akan menyatukan Art Deco dan kerajinan pembuatan jam tangan Jaeger-LeCoultre,” ungkap Alex. “Huruf-huruf itu membangkitkan semacam mekanisme, penuh dengan bagian-bagian modular berbeda yang bekerja bersama untuk menciptakan keseluruhan. Saya ingin huruf-huruf ini terasa fisiknya dan memaparkan bagianbagiannya yang rumit sama fungsional dan dekoratifnya, memberikan kesan mesin yang bergerak.” Alex melihat kedekatan alami antara karyanya dan para pembuat jam tangan dan pengrajin artistik JaegerLeCoultre: “Saya pikir kerajinan dan keterampilan teknis adalah inti dari tipografi dan pembuatan jam,” tegasnya. “Huruf adalah campuran
keputusan emosional dan rasional, dengan logika internal besar yang mengikat semua keputusan ke dalam satu bentuk alfabet atau huruf, seperti teka-teki. Meskipun saya menganggap pembuatan jam tangan sebagai tingkat kerumitan lainnya, kedua disiplin tersebut mewujudkan pengabdian pada hal-hal kecil, yang perlu bekerja secara harmonis di dalam suatu sistem.”
Dia mengaitkan hubungan khususnya dengan tipografi dengan kakeknya Joan Trochut, yang menemukan sistem tipografi dan ornamen modular revolusioner di tahun 1940-an dan diakui sebagai kontributor utama sejarah tipografi. Kini, jika Anda memiliki Reverso yang belum dipersonalisasi atau ingin menambahkan Reverso ke koleksi Anda, Alfabet 1931 adalah gaya personalisasi baru untuk pengukiran pada case-back Reverso, dengan jenis huruf Trochut yang khas.
HALAMAN SAMPING DARI ATAS Alfabet 1931; JaegerLeCoultre Reverso Tribute Monoface Small SecondsAlex telah menciptakan representasi yang bermakna dari nilai-nilai Maison ini melalui gaya alfabet kontemporer yang baru dan berani, Alfabet 1931
Reservoir berkolaborasi dengan LabelNoir membawa Popeye the Sailor Man ke dunia horologi
Setelah berhasil membawa karakter unik dari sebuah kisah komik serial terkenal “Blake & Mortimer” ke dunia horologi, Reservoir merilis jam tangan kolaborasi terbaru mereka: Reservoir x LabelNoir x Popeye. Jam tangan ini merupakan kolaborasi Reservoir kedua dari dunia kartun yang ikonik, dan sesuai dengan namanya, pabrikan jam tangan ini memilih karakter kartun Popeye yang terkenal untuk menjadi bintang utamanya. Diproduksi terbatas dalam kolaborasi antara Reservoir dan LabelNoir, jam tangan ini mewujudkan sikap Popeye yang siap menghadapi apa pun dengan semangat dari Reservoir yang berani dan juga kreativitas LabelNoir yang tidak terduga.
Dalam edisi spesial kali ini, Reservoir memperkenalkan jam tangan dengan desain yang berani yang dibalut dengan titanium berdiameter 41,5mm. Hal menariknya, jam tangan ini juga mengingatkan pada gaya Reservoir klasik, dengan lug yang sedikit melengkung dan bagian knurling khas pada tombol jamyang unik. Selain itu, bagian case jam juga dibalut dengan DLC titanium berwarna abu-abu dalam skema warna milik LabelNoir. Bagian muka jam tangan menampilkan dial berwarna abu-abu gelap, kontras dengan gambar Popeye yang dilukis dengan tangan pada bagian dial. Kombinasi warna tersebut dengan aksen putih cerah pada bagian indeks bergaya komik juga membantu
jam tangan ini untuk mudah dibaca. Ciri kas Reservoir hadir dengan konfigurasi retrograde 240° pada dial, dengan menit yang ditampilkan di tiga perempat permukaan dan jam yang tengah berjalan yang ditunjukkan dalam tampilan yang menonjol melalui tampilan digital di bagian kaki dari karakter komik yang ikonik ini. Lengan besar Popeye juga menunjukkan menit yang berjalan, mulai dari “00” ke “60” dan kemudian lengan tersebut menjentikkan kembali di bagian atas dalam setiap jamnya.
Cartier memperluas dukungan terhadap warisan seni dan kehidupan budaya Venice, dalam hal film, seni pertunjukan dan keahlian pembuatan perhiasan
Skenario kemitraan resmi Cartier dengan Venice International Film Festival, Biennale Cinema 2022 telah dimulai sejak tahun 2021, salah satu bukti komitmen Maison Cartier yang didirikan pada tahun 1847 ini untuk mendukung bidang seni secara nyata, dan secara khusus adalah seni perfilman. Selain juga menunjukkan kepekaan Cartier terhadap kreasi kontemporer dan industri perfilman saat ini. Untuk membantu melestarikan warisan hidup kota Venesia dan berkontribusi pada pengembangan berkelanjutan kehidupan budayanya, Maison ini juga mendukung pemulihan dan renovasi dua tempat ikonik Venesia, Teatro Verde dan Conservatorio Di Musica Benedetto Marcello.
Di pinggir laut Guglielmo Marconi, Venesia, terpampang poster Cartier sebagai mitra utama Mostra (foto: François Goize); Teatro Verde, amfiteater menakjubkan di pulau San Giorgio
Konservatorium Musik Benedetto Marcello; Gloria Swanson mengenakan dua gelang berlian Cartier yang fenomenal di film Sunset Boulevard, tahun 1950; Grace Kelly mengenakan Cartier dalam film terakhirnya, High Society, tahun 1956; Cincin pertunangan berlian Cartier yang dikenakan Putri Grace dari Monako, dari platinum, dengan berlian seberat 10,48 karat, dan dua berlian potongan baguette; Gelang Cartier dari platinum bertatahkan berlian dan 47 cakram batu kristal
Dan peran Cartier dalam dunia perfilman bukanlah hal yang baru, Maison mewah asal Prancis ini sudah kerap menjadi bintang tamu dalam berbagai adegan film. Seperti pada tahun 1926, debut perdana Cartier muncul di layar lebar dalam film The Son of the Sheik, film garapan G. Fitzmaurice, yang diperankan oleh aktor Rudolp Valentino. Sang Aktor berhasil meyakinkan sutradara untuk mengizinkannya menggunakan jam tangan Cartier Tank miliknya. Alur cerita terus bergulir, hingga pada tahun 1946, sejarah kembali terukir, kali ini secara khusus Jean Cocteau meminta Cartier untuk membuat batu permata, yang secara dramatis jatuh dalam sebuah adegan tangisan, yang diperankan oleh Josette Day, dalam film ikonis Beauty and the Beast. Kemasyhuran Cartier pun tak luput dari layar lebar industri perfilman Hollywood, contohnya di tahun 1950, ketika Gloria Swanson bersinar lewat film Sunset Boulevard, yang disutradarai oleh B. Wilder, ia tampil dengan dua gelang berlian dan batu kristal yang fenomenal. Mendiang Grace Kelly pun mengenakan Cartier dalam film terakhirnya, High Society, cincin yang diberikan secara langsung oleh Pangeran Rainier kepadanya. Film demi film, kisah perjalanan Cartier dalam benang merah perfilman begitu rapi terjalin.
dan
Beberapa dari perhiasan bersejarah ini sekarang menjadi bagian dari Koleksi Cartier yang secara khusus telah dipamerkan di Venesia sejak 30 Agustus hingga 11 September silam. Diciptakan sejak 1983, hingga kini Koleksi Cartier telah memiliki sekitar 3.500 karya yang berasal dari tahun 1860-an, hingga tahun 2000-an, yang menjadi saksi unik tentang sejarah gaya dan kreativitas Cartier dalam menciptakan berbagai desain perhiasan di setiap era. Koleksi-koleksi perdana ini telah dipamerkan dalam beberapa ekshibisi yang diselenggarakan oleh lebih dari tiga puluh institusi terkemuka di seluruh dunia, sebagai pameran monografi utama.
Di antara perhiasan-perhiasan yang dipamerkan, salah satu yang unik adalah kalung Crocodile yang dipesan secara khusus untuk aktris asal Meksiko, Maria Felix, kemudian diciptakan oleh Cartier Paris di tahun 1975. Aktris legendaris yang tersohor dari Meksiko hingga Perancis ini pernah mampir dalam karya Emilio Fernandez, film Enamorada di tahun 1946, lalu French Cancan karya Jean Renoir di tahun 1955, dan
Kalung Crocodile yang dikenakan oleh Maria Felix dapat dikenakan secara terpisah sebagai bros, dan saat digunakan di leher sebagai kalung, kaki-kaki buaya dapat diganti dengan,
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS
Foto-foto koleksi perhiasan Cartier; Aktris asal Meksiko, Maria Félix mengenakan kalung Crocodile dan gelang-gelang Cartier; Kalung echarpe, Cartier Paris, 1950, berbentuk kabel dari emas, platinum dan bertatahkan berlian yang dibuat untuk aktris Prancis terkenal Simone Signoret; Mendiang aktris Simone Signoret; Kalung Crocodile yang dibuat khusus atas pesanan María Félix, tahun 1975
Fever Rises in El Pao di tahun 1959 oleh Luis Bunuel. Kalung Crocodile yang dikenakan oleh Maria Felix diartikulasikan untuk dapat dikenakan secara terpisah sebagai bros, dan saat digunakan di leher sebagai kalung, kaki-kaki buaya dapat diganti dengan, ataupun tanpa cakar, sehingga tidak akan membuat kulit iritasi. Tentu, kita pun tidak akan lupa penampilan Cartier dalam film Ocean’s 8 di tahun 2018. Dibuat untuk film “Ocean’s 8”, nama kalung ini merupakan penghormatan kepada Jeanne Toussaint, Direktur Kreatif di Cartier dari tahun 1933 hingga 1970, yang berperan penting dalam evolusi gaya Cartier. Kalung asli, yang digambarkan sebagai “kaskade berlian berwarna terbaik di dunia”, dirancang pada tahun 1931 oleh Cartier London. Hanya gambar desain kalung asli dan foto permata yang masih ada sampai sekarang.
ataupun tanpa cakar
Bvlgari meluncurkan film dokumenter pertama mereka yang menampilkan proses kreatif dibalik pembuatan koleksi high jewellery terbaru
Koleksi high jewellery biasanya identik dengan melambangkan puncak keahlian dari masingmasing merek, sama seperti halnya dengan koleksi haute couture yang dikenal dengan ekspresi kreatif tertinggi dari rumah mode mewah. Sejatinya, karya-karya unik ini tidak hanya dibuat dengan batu permata terbaik yang harganya fantastis, tetapi juga dibuat oleh para pengrajin dari negara-negara seperti Prancis, Italia, dan juga Swiss. Dan sering kali, pengetahuan proses pembuatan koleksi ini dapat menjangkau beberapa generasi, dan hanya segelintir orang yang diberi akses untuk mempelajari dan menggali rahasia di balik kreasi yang indah ini.
Tahun ini untuk pertama kalinya Bvlgari mengungkapkan rahasia dan daya tarik serta proses kreatif pembuatan koleksi high jewellery mereka dalam format film dokumenter dengan judul “Inside the Dream.” Bvlgari
memang sudah tidak asing lagi dengan dunia sinema. Sudah banyak koleksi High Jewellery mereka yang hadir di karpet merah di berbagai ajang dan festival. Untuk pertama kalinya Bvlgari memiliki waktu tayang di layar perak dengan dirilisnya “Inside the Dream,” sebuah perjalanan di balik layar dari proses kreatif yang tidak pernah terlihat sebelumnya.
Diproduksi oleh Terminal9 Studios dan disutradarai oleh talenta baru Matthieu Menu, film dokumenter ini mengikuti jejak Jewellery Creative Director dari Bvlgari, Lucia Silvestri, melalui dunia pengerjaan artisanal yang sangat indah dan disertai intuisi kreatif yang menakjubkan. Dikenal sebagai wanita yang membeli batu permata paling luar biasa di dunia, Silvestri mempelajari bisnisnya langsung dari keluarga Bvlgari, dan dirinya berhasil memasuki sebuah industri yang hampir sebagian besar didominasi oleh pria. Sebagai contoh, dari pencarian permata berharga di Jaipur, India, hingga konsep potongan perhiasan yang
unik di kantor pusat Bvlgari di Roma, dan juga tahap produksi dari para pengrajin yang ahli di lokasi rahasia tempat perhiasan Bvlgari yang paling eksklusif dibuat, setiap tahapan perjalanan dalam film tersebut mengungkapkan bakat dan keterampilan unik yang pada akhirnya membentuk sebuah kemewahan dan keajaiban dari Bvlgari.
Tentu saja, hal ini tidak hanya berhenti pada proses pembuatan perhiasan, tetapi juga menampilkan tujuan akhir dari perhiasan tersebut yaitu untuk dipakai. Di sini kita juga bisa melihat wawasan tentang lima wanita luar biasa yang menjadi pemeran eksklusif dan menjadi temanteman dari Bvlgari, termasuk aktris Priyanka Chopra Jonas dan Zendaya, hingga ikon mode Italia Chiara Ferragni, penyanyi Lalisa alias Lisa dari girl group asal Korea Selatan BLACKPINK, dan supermodel Lily Aldridge. Para wanita yang memiliki latar belakang beragam ini dipersatukan oleh apresiasi mereka yang sama terhadap perhiasan dan kecantikan yang indah, tentunya juga mewakili kemampuan beradaptasi dan eklektisisme yang merupakan inti dari prinsip Bvlgari.
Salah satu mahakarya yang ditampilkan dalam film dokumenter ini adalah kalung Serpenti Hypnotic Emerald yang menampilkan batu zamrud Kolombia seberat 93,83 karat yang mengejutkan banyak orang dengan bentuk berliku-likunya yang indah, bertatahkan
berlian dan zamrud. Untuk melengkapinya, aktris Zendaya hadir dengan memesona di karpet merah Festival Film Internasional Venesia ke-78 sebagai orang pertama yang mengenakan mahakarya yang luar biasa ini, dan memperkenalkan kepada seluruh dunia hasil menakjubkan dari perjalanan pembuatan perhiasan ini selama setahun.
Pada akhirnya, dari sebuah mimpi hingga menjadi kenyataan yang memesona, film ini berhasil menceritakan kisah penuh gairah yang diilhami oleh savoir-faire dan menunjukkan keindahan yang menakjubkan. Dari proses pemilihan batu permata yang memukau hingga momen di karpet merah, seluruh perjalanan tersebut direkam dalam film dokumenter ini, dan pemirsa diundang untuk bergabung dalam perjalanan tersebut. Sebagai penutup, proses pemutaran perdana dari film dokumenter “Inside The Dream” telah dilaksanakan di Festival Film Internasional Toronto beberapa bulan yang lalu—di mana Bvlgari juga menjadi official partner dari festival ini—dan saat ini sudah tersedia secara daring dan dapat disaksikan di Prime Video di lebih dari 100 negara. Dan kami diundang untuk turut menyaksikan pemutaran perdana film dokumenter ini saat ditayangkan perdana di Jakarta, sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan, dan membuat kita semakin menghargai nilai sebentuk perhiasan.
Dikenal sebagai wanita yang membeli batu permata paling luar biasa di dunia, Silvestri mempelajari bisnisnya langsung dari keluarga Bvlgari
Jam tangan adalah aksesori dan perhiasan utama bagi kaum pria yang paling mudah dikenakan dan mudah dipadupadankan dengan busana yang formal maupun kasual. Di laman fashion kali ini kami hadirkan George Clooney dan Hyun Bin, dua aktor paling dikenal saat ini, yang juga adalah sahabat merek jam tangan Omega. Kali ini mereka mengambil peran terdepan dalam promosi koleksi Speedmaster ’57 baru dari Omega, keduanya mengenakan jam tangan Speedmaster yang ikonik, yang tengah merayakan hari jadinya yang ke-65 tahun ini.
Clooney menghadirkan gaya klasik dan karakter ikoniknya pada kampanye ini, menyoroti hubungannya yang sudah lama terjalin dengan Omega. Dalam banyak hal, dia dan Speedmaster berbagi cerita yang sama. Kehidupan mereka berdua dimulai pada tahuntahun optimis era ruang angkasa, dan keduanya dikenal karena popularitas dan kualitas keunggulannya yang bertahan lama. Kali ini sang aktor terlihat mengenakan arloji Speedmaster ’57 model baja tahan karat dengan pelat jam biru PVD, saat mengendarai mobil vintage di dekat rumahnya di sekitar Danau Como, mengacu pada asal usul balap Speedmaster.
Di sisi lain, Hyun Bin adalah bintang yang sedang naik daun, dengan semangat modern yang melambangkan evolusi konstan Speedmaster, memancarkan gayanya yang biasanya percaya diri dan santai, ia dibidik di lokasi dengan mobil klasik di Korea, kali ini mengenakan
model baja tahan karat 40,5 mm dengan dial jam hitam. Seperti namanya, Speedmaster ’57 melambangkan desain asli Speedmaster yang dirilis pada tahun 1957 untuk pengemudi mobil balap dan teknisi di lintasan. Sebagai penghormatan, koleksi delapan jam tangan baru Speedmaster ‘57 dihadirkan dengan gaya ramping, pilihan dial warnawarni, tali jam vintage, dan mesin jam Co-Axial Master Chronometer 9906 yang luar biasa dalam kinerja dan ketangguhannya, mencapai puncak presisi, dan tahan magnet. Selain model dial biru dan hitam, ada juga pilihan warna hijau dan burgundy. Detail khas tahun 1957 meliputi bezel metalik dengan tulisan “Dot Over Ninety”, serta jarum Broad Arrow yang terkenal.
Seperti namanya, Speedmaster ’57 melambangkan desain asli Speedmaster yang dirilis pada tahun 1957 untuk pengemudi mobil balap dan teknisi di lintasan
Berluti meluncurkan proyek baru yang luar biasa dengan Land Rover vintage yang sarat dengan selera Maison
Land
Berluti, ikon Maison dari Paris menambahkan karya baru yang unik ke koleksi objek gaya hidupnya dengan Land Rover vintage yang dimodifikasi dan mencerminkan selera Maison pada pengetahuan tentang gaya hidup. Diciptakan sebagai refleksi dari semangat Maison untuk momen luar biasa dan petualangan, Land Rover Berluti hadir dalam model tahun 1963 yang ikonik, salah satu kendaraan 4 x 4 pertama yang memperluas jangkauannya, dari penggunaan profesional ke perjalanan rekreasi.
Dicat ulang dengan warna pasir aslinya, Land Rover ini diberi sentuhan Berluti dengan tudung kanvas konvertibel yang dicetak dengan motif Scritto, serta tujuh jok baru yang dilapisi kulit Venezia dengan patina Cacao Intenso. Dasbor, dengan penghitung jarak tempuh krom analognya telah diperbaharui, ruang penyimpanan dioptimalkan, dengan kantong dan casing baru yang tersembunyi, terinspirasi oleh kompartemen interior di tas Berluti yang ikonik. Kesederhanaan teknis asli mobil ini juga dipertahankan, dengan peningkatan halus pada power steering dan rem cakram, yang memungkinkannya dikendarai di semua jalan dengan bodywork aluminium ultra-ringan dan mesin bensin 2,3, 77 tenaga kuda, 4 silinder. Aksesori mobil menampilkan selimut perjalanan, kantong Nino kecil, gantungan kunci, ransel yang dibuat khusus untuk ekspedisi hiking, dan tempat tidur gantung dua tempat, ekspresi bakat Berluti untuk savoir-vivre. Terbuat dari kanvas dan kulit, dapat digantung dari mobil di satu sisi, dan dari dudukan logam yang dirancang khusus, atau pohon, di sisi lain. Land Rover Berluti yang klasik namun penuh petualangan cocok dengan koleksi Musim Dingin 2022, termasuk produk lainnya dengan siluet yang terinspirasi dari pakaian kerja, jaket kulit Venezia dan sepatu bot Aspen dan Ultima Neo baru yang siap di luar ruangan. Land Rover khusus Berluti ini dibuat sesuai pesanan dan tersedia berdasarkan permintaan.
Rover ini diberi sentuhan Berluti dengan tudung kanvas konvertibel yang dicetak dengan motif Scritto
Model: Mike Ethan
Jam Tangan: Corum, deLaCour, Hautlence, Moser & Cie (www.ebiwatch.com)
Mobil sport: Mazda MX-5 RF
Fotografer: Rendy Kairupan
Wardrobe: Wong Hang Tailor & Koleksi Pribadi
Makeup & Hair: Anwar Kho (+6281318258370)
Lokasi: Barong Bar, FAIRMONT Hotel Jakarta
“Speed will follow when the mechanism of the movements is more assured” ~ Rafael Sabatini, ScaramoucheJam tangan Hautlence HL Newton, case titanium grade 5 berukuran 39mm dan tebal 12mm, memanfaatkan gravitasi untuk memberi tahu Anda waktu “sesuai permintaan”. Tali jam warna biru dari kulit buaya, senada dengan nuansa biru pada dial Setelan jas, kemeja dan celana: Wong Hang Tailor
Jam
“The ultimate concept car will move so fast, even at rest, as to be invisible”Mazda mengusung esensi KODO dengan filosofi desain “Soul of Motion”, yang lebih dari sekadar bahasa visual, melainkan merupakan sistem kepercayaan. Terdapat pilihan warna Soul Red Crystal Metallic yang membawa kesan sporty, Machine Grey Metallic yang futuristik, Jet Black Mica yang misterius, atau Snowflake White Pearl Mica yang elegan.
Jam tangan Moser Heritage Centre Seconds Funky Blue, diameter 42mm, case dari baja tahan karat yang dipoles, bagian depan dan belakang kristal safir, dial jam Funky Blue fumé dengan pola sunburst, jarum jam berbentuk pedang berlapis Super-LumiNova, dan mesin jam kaliber HMC 200, in-house
“The key is in not spending time, but in investing it” ~ Stephen R. Covey.Jam tangan Corum Golden Bridge Round 43 Art Deco dengan case 43mm dari titanium grade 5 berlapis DLC hitam, mesin jam Corum CO113 calibre berpemutar manual, dan tali jam karet vulkanisasi 22mm warna hitam dengan gesper lipat tiga titanium grade 5. Setelan jas dan kemeja: Wong Hang Tailor Jam tangan deLaCour City Episode White dial PVD-Purple Baguette, berukuran 55.5 x 54 x 16.5mm, bertatahkan berlian. Jam tangan deLaCour City Caractere WAST0089-1547 Diamond bezel, dengan case 53mm dari titanium bertatahkan berlian dan dial jam warna hitam. Setelan jas, kemeja dan celana merah: Koleksi Pribadi
Barong Bar, FAIRMONT Hotel Jakarta Jl. Asia Afrika No.8, Gelora, Jakarta, 10270 Tel: +6221 29703333 WhatsApp: 0815-915-9247
EBIWatch Tel: +6221 5155011 www.ebiwatch.com
Fairmont Hotel Jakarta, Jl. Asia Afrika No.8, Gelora, Tanah Abang, Jakarta, 10270 Tel: +6221 29703333 www.fairmont.com/jakarta
MAZDA Indonesia
Eurokars Headquarter Building, 5th Floor Jl. Sultan Iskandar Muda No. 51, Arteri Pondok Indah - Jakarta 12240 Tel: +6221 2793 2838 www.mazda.co.id
Wong Hang Tailor
Jl. Sultan Iskandar Muda Arteri Pondok Indah 99F Jakarta Selatan Tel: +6221 7227474
No one can stop the flow of time. But a moment captured in the frame of the heart will never disappear.HALAMAN INI Terima kasih kami untuk model Mike Ethan bersama manajernya Adik, Director of Marketing & Communications hotel Fairmont Jakarta, Malinda Yasmin, makeup artist Anwar, Rendy dan team fotografer, Andhien dan team dari EBIWatch dan Jurandra Raditia dari Mazda Indonesia
Keindahan Bali sebagai destinasi liburan tidak perlu diragukan lagi, daya tariknya masih menjadi incaran turis lokal maupun mancanegara. Jika Anda ingin menjelajahi Bali secara holistik, Anda dapat memilih Ubud sebagai destinasi pertama, sebelum “turun” ke wilayah pantai-pantai di bawah. Ubud menjadi dataran tinggi di Bali, dikenal sebagai pusat kerajinan, hutan hujan yang sejuk, dan pemandangan yang spektakuler. Di dalamnya, terdapat salah satu resor mewah, yaitu Hanging Gardens of Ubud, yang menawarkan konsep penginapan mewah di jantung hutan tropis Bali yang begitu magis. Di tengah kerimbunan hutan hujan, Hanging Gardens of Bali diciptakan untuk menjadi destinasi
menginap yang ikonis, dan telah menyandang gelar sebagai salah satu resor Terbaik di Dunia. Seolah, resor ini mampu mewujudkan impian berlibur dalam area hutan tropis yang tiada duanya. Kemegahan resor ini tak luput dari hasil jerih payah usaha ratusan pengrajin lokal, yang dapat terlihat dari elemen-elemen yang digunakan pada seluruh bagian resor yang menggunakan bahan tradisional hasil adaptasi kreasi autentik khas Bali. Di dalam resor, terdapat jalur berkelok-kelok dengan 88 buah anak tangga yang mengarah langsung ke bagian area penerima tamu dan restoran. Prinsip Feng Shui ketidakterbatasan dan stabilitas energi menjadi dua pilar utama yang digunakan untuk membangun resor ini, sehingga dipercaya untuk dibangun dalam sudut 45 derajat.
Hanging Gardens of Bali diciptakan untuk menjadi destinasi menginap yang ikonis, dan telah menyandang gelar sebagai salah satu resor Terbaik di Dunia
Hanging Gardens of Bali memiliki 44 vila pribadi yang menakjubkan untuk dipilih demi menciptakan pengalaman menginap tak terlupakan bagi setiap tamunya. Di antaranya adalah Riverside Villas yang menawarkan pemandangan hutan dan Sungai Ayung, Villas Suites, Family Villas dan Panoramic Villas yang menghadap langsung ke lembah perhutanan dan Pura Dalem Segara, hingga The Hidden Palace yang paling mengagumkan. Dengan luas 2.000-meter persegi, resor ini seolah menjadi persembunyian mewah yang awalnya diciptakan oleh pemilik resor sebagai tempat tinggal pribadi. Di dalamnya terdiri dari Emperor Suite, Presidential Suite, Majestic Suite, Garden One Suite, dan Garden Two Suite. Tiap-tiap vilanya memberikan kepada setiap tamu akses ke area infinity pool yang terkenal, area lounge, dan butler pribadi. Meski berada di tengah area perhutanan, Anda tak perlu khawatir mengenai masalah kuliner, karena Hanging Gardens of Ubud memiliki deretan pilihan tempat makan terbaik yang mampu memberikan pengalaman unik. Salah satunya pengalaman bersantap di Three Elements Restaurant, dimana Anda dapat menikmati petualangan rasa dan bumbu khas Bali. Restoran ini juga telah mengantongi penghargaan World Luxury Restaurant Award 2019. Anda juga bisa makan malam di area infinity pool dengan pemandangan spektakuler di bawah taburan bintang di malam hari, dan pengalaman bersantap pribadi sambil memandangi matahari terbenam yang sensasional pun dapat dinikmati. Dan ada juga pengalaman makan malam di Pura Suci Dalem Segara. Ini menjadi pilihan makan malam tertutup yang tidak biasa sekaligus bisa menjadi sebuah perjalanan spiritual.
Setelah pengalaman berkuliner terpenuhi, nimati relaksasi dengan rangkaian Spa Collection oleh Hanging Gardens. Terdapat lima pilihan ruangan perawatan berbeda, mulai dari Spa Suites menawarkan serangkaian terapi sensual termasuk perawatan kecantikan yang menenangkan pikiran, meremajakan tubuh dan memberi energi pada jiwa. Royal Spa Suite disediakan bagi pasangan agar dapat merasakan pengalaman spa yang tak terlupakan di ruang megah yang terpencil. Melengkapi layanan relaksasi, ada pula area Reflexology untuk menghilangkan pegal-pegal di area kaki, Spa Salon dengan layanan kecantikan dan rambut kelas premium dan River Bale, yang memiliki pemandangan rumahan di mana Anda dapat memanjakan diri Anda dalam pemandangan indah yang menakjubkan hutan asli Bali yang bersimfoni dengan derasnya air sungai Ayung. Dengan fasilitas mewah yang begitu lengkap, pengalaman menginap di Hanging Gardens of Bali rasanya mampu memberikan pengalaman berlibur di hutan tropis yang begitu menyeluruh.
Hanging Gardens of Bali
Desa Buahan, Payangan Bali 80571, Indonesia
+62 (361) 982700 +62 811-3800-988
www.hanginggardensofbali.com
Dari sekian banyak akomodasi vila mewah di pulau dewata, Jumeirah Group memberikan sesuatu yang baru dengan kemewahan khas Timur Tengah bagi para pelancong kelas atas dengan dibukanya Jumeirah Bali. Resor mewah ini menawarkan nuansa Bali yang khas dengan kenyamanan kontemporer dan kemewahan lewat harmoni arsitektur, interior, dan lanskap. Jumeirah Bali menawarkan 123 villa yang terdiri dari akomodasi satu dan dua kamar, serta vila Royal Water Palace yang mempunyai empat kamar, ke semua vilanya memanjakan penghuninya dengan pemandangan Samudra Hindia dan juga taman hijau khas Bali. Tiap vila juga mempunyai butler service 24 jam, private pool dan paviliunnya sendiri, serta akses ke sebuah pantai privat yang eksklusif.
Vila yang ada akan menawarkan pengalaman yang luar biasa, dengan luasan mulai dari 210-meter persegi untuk Garden Villa, sampai Royal Water Palace yang memiliki luasan 4.900 meter persegi. Untuk yang ingin merasakan kemewahan terbaik yang bisa diberikan Jumeirah, Royal Water Villa akan menjadi tempat bersantai, terhubung kembali, dan menghibur bagi keluarga atau pun kolega bisnis. Villa super megah ini memiliki pemandangan Samudra Hindia yang menakjubkan dari jendela dari lantai ke langit-langit, hingga ruang penyimpanan anggur dan ruang cerutu sendiri, dimana Anda, keluarga, dan sahabat Anda dapat menikmati liburan yang tak terlupakan. Royal Water Palace juga merupakan akomodasi terbaik bagi yang ingin mempunyai privasi lebih, karena vila ini memiliki akses tersendiri dan fasilitas lengkap di
dalamnya, mulai dari gim privat sampai ke perpustakaan pribadi untuk bersantai atau menyelesaikan pekerjaan di bisnis Anda. Villa ini juga mempunyai dapurnya sendiri, jadi Anda juga bisa mengadakan jamuan makan yang privat. Tersedia empat kamar dengan ranjang king-size di tiap kamarnya, vila ini bisa menampung sampai 12 orang dewasa dan empat anak kecil. Para tamu juga bisa sejenak keluar dari vilanya dan mendapatkan penyegaran di Talise Spa. Spa yang banyak mendapatkan penghargaan ini memiliki dua ruang perawatan pribadi, dengan pilihan perawatan spa lengkap, ditambah dengan satusatunya hammam tradisional Turki di pulau dewata. Anda juga dapat menikmati fasilitas kesehatan tambahan di spa, yang meliputi sauna, mandi uap, dan perawatan shower Vichy.
Akasa Gastro Grill adalah venue terbaru yang baru saja dibuka Oktober lalu, terletak di dataran teratas Jumeirah Bali
Resor ini juga memiliki fasilitas meditasi terpandu dan kelas Yoga, selain itu tamu bisa memanfaatkan pusat kebugaran modern, atau menikmati pengalaman hiking di lingkungan alam yang indah. Tersedia juga infinity pool yang menakjubkan dan klub anak-anak untuk bersenang-senang bersama keluarga. Para tamu juga dapat menikmati tiga restoran dan bar khas yang dipimpin oleh Master Chef Vincent Leroux. Tempat bersantap sepanjang hari Segaran menawarkan masakan khas Bali dan Asia Tenggara, sedangkan Maja Sunset Pool Lounge akan berfungsi sebagai tempat makan malam yang ideal untuk menikmati koktail yang menghadap ke lautan luas.
Akasa Gastro Grill adalah venue terbaru yang baru saja dibuka Oktober lalu, terletak di dataran teratas Jumeirah Bali dan menghadirkan pengalaman kuliner yang unik, dengan DJ tetap dan Mixologist. Terinspirasi oleh era Majapahit, restoran yang elegan ini mengundang para tamu untuk bersantai sambil makan siang di bawah sinar matahari atau makan malam alfresco di bawah sinar bulan untuk memanfaatkan iklim Bali yang nyaman. Di dalam, dekorasi yang apik membangkitkan ruang perjamuan megah di mana keluarga kerajaan Jawa menjamu sekelompok teman yang akrab di tengah kemegahan dan upacara kerajaan. Restoran ini menawarkan menu fusion Asia yang dibuat oleh Chef Joan Achour nikmat dengan cita rasa Bali yang kaya dan berasap sambil merujuk pada masakan Thailand, Jepang,
dan juga Korea. Chef Joan mengemas hidangan dengan inspirasi dari keluarga di Bali, dimana hidangan disajikan di tengah meja makan untuk dimakan bersama-sama. Hidangan yang tersedia dimulai dengan pilihan crudo yang mencakup tuna tartare panggang dengan lada Timut dan katsu daging sapi bakar.
Jumeirah Bali dioperasikan oleh Jumeirah Group, anggota Dubai Holding dan perusahaan hotel mewah global yang mengoperasikan lebih dari 6.500 portofolio kamar kelas dunia dari 24 properti mewah di Timur Tengah, Eropa, dan Asia. Grup ini menawarkan beberapa properti paling bergengsi dan menawan di dunia, mulai dari hotel unggulan ikonik dan puncak kemewahan abadi, Burj Al Arab Jumeirah, dan istana Arab mewah di seberang Madinat Jumeirah Dubai, hingga surga pulau Maladewa kontemporer di Pulau Olhahali dan dolce vita yang terinspirasi seni di pulau Capri.
Jumeirah Bali
Kawasan Pecatu Indah Resort, Jl. Raya Uluwatu, Kuta, Badung, Bali 80361 Phone: (0361) 2015000 www.jumeirahbali.com
Bhutan, negara di Asia Selatan yang dikenal dengan sebutan Negeri Naga Guntur, dengan cepat menjadi tujuan utama bagi para pelancong mewah dari berbagai belahan dunia, termasuk nama terbaru dalam daftar lokasi liburan para pelancong mewah asal Indonesia. Bak permata tersembunyi yang terletak di pegunungan, negara ini menawarkan beragam destinasi mewah terbaik dengan keindahan alam, pemandangan gunung serta hutan yang menakjubkan dan sungai yang jernih. Mulai 23 September 2022, gerbang pariwisata Bhutan untuk pertama kalinya dibuka kembali, dan Negeri Naga Guntur mengundang wisatawan untuk datang dan melihat bentang alamnya yang memesona. Ajakan untuk datang kembali ke Bhutan juga dimanfaatkan oleh COMO Hotels & Resorts, jaringan hotel asal Singapura yang memiliki dua properti mewah di negara ini melalui COMO Uma
Nikmati perjalanan yang spektakuler melewati alam yang indah, kunjungan ke biara, hingga pendakian melalui lembah Paro yang hijau untuk mencapai Biara ‘Tiger’s Nest’ Taktsang
Paro dan COMO Uma Punakha. Para pelancong mendapatkan tawaran eksklusif berupa pengalaman baru selama tujuh malam istimewa dengan menggabungkan pengalaman distingtif yang ditawarkan oleh masingmasing properti. Nikmati perjalanan yang spektakuler melewati alam yang indah, kunjungan ke biara, hingga pendakian melalui lembah Paro yang hijau untuk mencapai Biara ‘Tiger’s Nest’ Taktsang, salah satu karya arsitektur terpenting di Bhutan.
Selain itu, sebagai sebuah tujuan yang sangat spiritual, Bhutan juga menawarkan aktivitas yang positif bagi pengunjung yang datang, ditandai dengan upacara tradisional Lampu Mentega, sebuah berkah spiritual yang merepresentasikan pemberantasan kegelapan dan ketidaktahuan dengan kebijaksanaan dan cahaya, pada saat awal perjalanan. Termasuk kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan biksu muda di Chorten Ningpo, sebuah institusi pendidikan abad ke-17; berjalan melintasi rumah pertanian untuk mencapai Chimmi Lhakhang, sebuah kuil kesuburan kuno; dan juga menikmati pemandangan spektakuler pegunungan Himalaya dari celah gunung Dochu La.
Perjalanan yang ditawarkan ini dibagi ke dalam beberapa sesi. Untuk malam pertama akan dihabiskan di COMO Uma Paro yang terletak di atas lembah Paro yang menghadap ke sawah dan biara kuno, di mana kamarkamar dalam properti ini memadukan keahlian tradisional Bhutan dengan fasilitas modern dan desain kontemporer yang menjadi ciri khas COMO Hotels & Resorts. Tamu yang menginap di properti mewah yang berada di bukit yang menghadap ke kota Paro dan hanya berjarak 10 menit berkendara dari bandara internasional Bhutan ini, akan mendapatkan perawatan khas di COMO Shambhala Retreat milik hotel, rumah bagi dua pemandian dan kolam renang indoor besar yang menghadap ke
pegunungan di seberang lembah. Kemudian para tamu akan diajak ke COMO Uma Punakha selama tiga malam berikutnya. COMO Uma Punakha memiliki lebih dari 10 vila dan kamar yang menghadap ke Lembah Punakha yang rimbun dan sungai Mo Chu yang mengalir melalui sawah dan kebun buah, menawarkan akomodasi bergaya penginapan yang intim dengan pemandangan indah, interior pegunungan yang nyaman menampilkan batu, kayu, dan ubin, serta seprai, furnitur, dan permadani buatan lokal, dan akses terbaik dari Himalayan Kingdom serta pengalaman bersantap lokal musiman di restoran Bukhari. Setelah menjelajahi Punakha, para tamu akan kembali ke COMO Uma Paro selama tiga malam tambahan untuk menyelesaikan perjalanan mereka.
Destinasi mewah ini wajib dikunjungi bagi setiap wisatawan, termasuk para pelancong mewah asal Indonesia yang ingin menikmati yang terbaik yang ditawarkan Bhutan. Sebagai tempat destinasi mewah dan merupakan satu-satunya negara dengan karbon negatif di dunia, didukung dengan fakta bahwa 70 persen lahan Bhutan ditutupi oleh hutan, para pengunjung akan terpesona oleh langkah unik dan ritme damai negara ini yang dilindungi oleh konsep “Gross Domestic Happiness” atau kebahagiaan domestik yang memandu pemerintah dan mengukur kesejahteraan penduduk secara kolektif. Saat meninggalkan Bhutan, para pengunjung akan memiliki kenangan akan petualangan, relaksasi, dan kebahagiaan yang lengkap, serta apresiasi lebih besar terhadap dunia dan kerinduan untuk segera kembali ke tempat ajaib yang indah ini. Untuk info detil, silakan kontak kantor pemasaran di Jakarta: +62 21 39525762 atau surel ke: taufik.rahman@comohotels.com
COMO Uma Paro
Paro Valley, PO Box 222 Paro Bhutan
Phone: +975 8 271597
COMO Uma Punakha
Botokha Kabesa Punakha Punakha, Bhutan
Phone: +975 2 584688
Gerakan budaya Qatar Creates di Doha telah memberikan banyak pengalaman yang memperkaya para pecinta seni, termasuk Fashion Trust Arabia 2022 dan pembukaan pameran “Forever Valentino” pada 28 Oktober lalu. Ajang ini digelar untuk memberi penghormatan kepada pendirinya, Valentino Garavani, dan warisan keunggulan Haute Couture rumah mode asal Italia Maison Valentino yang akan berlangsung hingga 1 April 2023 di Msheireb Downtown Doha. Sejumlah selebritas dan publik figur hadir, seperti Naomi Campbell dengan gaun sifon Valentino Fall 2022 Haute Couture warna pink, dan topi Philip Treacy yang spektakuler, dan Janet Jackson dalam balutan busana Valentino Spring 2023 berwarna coklat. Terlihat juga Karolina Kurkova, Halima Aden, Direktur Kreatif Valentino Pierpaolo Piccioli, CEO Valentino Jacopo Venturini, Olivia Culpo dan banyak lagi.
Penggemar dan pecinta Ducati di Indonesia kini sudah dapat membeli jam tangan dari merek yang sama. Pada pertengahan Oktober lalu, Divisi Balap merek sepeda motor ikonik asal Italia, Ducati Corse melalui International Luxury Group (ILG) Asia, bekerjasama dengan PT. Indo Aksesori indah, distributor resmi di Indonesia, memperkenalkan lini aksesori Ducati Corse di 8 kota besar di Indonesia. Selain jam tangan, terdapat produk-produk berbahan kulit dan aksesori lainnya. Acara peluncuran jam tangan yang diadakan di Bottega Ristorante, Jakarta ini dibuka langsung oleh Brand Manager Ducati Corse di ILG, Virginia Panichi, Direktur PT Indo Aksesori Indah, Ursula Sitorus, dan aktor Ibnu Jamil, muse merek ini di Indonesia, serta dimeriahkan oleh para model pria yang mengenakan jam tangan dari seri Motore, Giro uno, Podio, Partenza, Campione dan Curva.
Pada 15 November lalu, Montblanc merayakan kampanye mereknya, On The Move, dengan acara peluncuran Pop Up di di Atrium Utama Plaza Indonesia. Acara yang dihadiri oleh ratusan tamu yang terdiri dari klien, sahabat brand Hamish Daud, media partner dan influencer ini menyoroti visi baru Montblanc tentang mobilitas, yang dikemas dalam koleksi barang-barang kulit lintas kategori, alat tulis, hingga teknologi terhubung pada arloji yang dirancang oleh direktur kreatif baru Montblanc, Marco Tomasetta. Montblanc SEA Marketing & Communication Director, Benjamin Goh menyampaikan visi Montblanc untuk menginspirasi orangorang untuk hidup dengan tujuan dan semangat melalui kampanye ini, ia juga berbagi inspirasi dari koleksi Extreme 3.0 dengan desain kulit baru, format dan detail orisinal, yang menampilkan pola yang mengambil inspirasi dari gambar grafis yang dibuat oleh Grete Gross, hingga koleksi M-Lock 4810 yang sudah dipatenkan.
COMO Point Yamu is located on the eastern side of Phuket on the tip of Cape Yamu. The distinctive limestone outcroppings of Phang Nga Bay are within the resort’s views. The bay includes hundreds of islands, most of them forested, uninhabited and ringed by coral reefs making for excellent cruising, diving and exploration days within these UNESCO protected, ecologically significant waters.
The resort is set comfortably in the landscape with panoramic views across the bay from each of the 106 bedrooms, suites and private villas, many with private pools, or multiple bedrooms. Throughout the resort, interiors feature bright aquamarines to reflect the presence of the blue sea, and burnt oranges that match the colour of Buddhist robes in Thailand and accents of Phuket’s Peranakan heritage.
Guests have the choice of two restaurants, as well as a light bar menu from our poolside bar, open for breakfast, lunch and dinner. La Sirena offers Italian cooking and locally caught seafood, with views of aquamarine Phang Nga Bay stretching out beyond the 100 m infinity pool. Nahmyaa serves lunch and dinner inspired by southern Thai cuisine. In addition, guests can benefit from COMO Shambhala Cuisine, designed to maximise energy with the use of raw foods rich in living enzymes, vitamins and sea minerals.
COMO Shambhala Retreat has striking treatment rooms overlooking Phang Nga Bay. Aside from their signature COMO Shamabhala therapies, you can enjoy Thai massage, along with a range of daily wellness activities to promote physical and mental wellbeing.
The playful interiors are by Paola Navone, a tour-de-force in modern, location-sensitive design on an island imbued with rich Thai culture
Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik.
Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD.
Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional.
Annual Calendar (Kalendar Tahunan)
Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari).
Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres à guichet) memiliki aperture semacam ini.
Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian.
(Sistem Penggerak Otomatis)
Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam.
Auto Repeat Countdown Timer
Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop.
Automatic Watch (Arloji Otomatis)
Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.
Automatic Winding/Self-Winding
Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali.
Balance Spring (Pegas Penyeimbang)
Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair spring” atau pegas rambut) dalam arloji
mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral.
Balance Wheel (Roda Penyeimbang)
Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama.
Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train
Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai
Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja.
Bi-directional Rotating Bezel
Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat.
Bracelet (Gelang)
Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai.
Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai.
Batu penghias yang dibentuk bundar.
Calendar (Kalender)
Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender.
Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak.
Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung.
Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak.
Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama ( brand ) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case -nya, dan berbagai detail lainnya.
Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada.
Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in –yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”.
Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer
Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph
Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.
Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai.
Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air.
Crystal (Kristal)
Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur.
Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal)
Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari.
Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam)
Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari.
Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih mahal dibanding penutup seperti gesper sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan.
Depth Alarm (Alarm kedalaman)
Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut.
Dial (Muka arloji)
Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji.
Digital Watch (Jam Tangan Digital)
Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam.
Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse
Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi.
Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain.
Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar
sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa.
Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).
Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.
Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam.
Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss.
Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4.
Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan.
Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication
Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel
punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air.
Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement
Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron.
Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol.
Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan.
Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak.
Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki berbagai gaya:
Sword hands (bentuk pedang)
Dauphine hands (bentuk lancip)
Straight flat hands (bentuk batang)
Breguet hands
Hard Metal (Logam keras)
Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide,
yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap.
Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur.
Horology (Horologi):
Ilmu pengukuran waktu, termasuk seni mendesain dan membuat jam.
Index Hour Marker (Indeks penanda jam)
Indikator jam berbentuk garis/batang sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka.
Integrated Bracelet
Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case
Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan.
Jump Hour Indicator
Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang.
Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol.
Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya.
Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet
yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang.
Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur dalam jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor.
Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan.
Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan.
Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark” yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai.
Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan.
Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel
Manual Wind (Pemutar Manual):
Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual. Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor.
Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya.
Measurement Conversion
Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel
Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis)
Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan.
Micron (Mikron)
Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm.
Military / 24-hour time
(Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24.
Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch
Moon-phase (Fase bulan)
Jendela pada perwajahan arloji yang menunjukkan fase bulan saat itu.
Mother-of-Pearl (Kulit kerang)
Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon.
Movement (Sistem penggerak)
Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz
Temuan terpaten pembuat jam tangan
Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.”
Pedometer:Alat yang menghitung jumlah langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai.
Perpetual Calendar (Kalender Abadi):
Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya.
Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum
yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut.
Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji.
Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali.
Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung.
Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.)
Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama.
Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun
terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh.
Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas.
Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya.
Rose (atau pink) Gold: Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya.
Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula.
Rotor:
Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak.
Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores.
Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air.
Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain.
Shock Absorber (Peredam Guncangan): Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan.
Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm.
Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan.
Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung.
Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut.
Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya):
Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan.
Split Seconds Chronograph (Rattrapante):
Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua.
Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan.
Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas: Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case.
Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain.
Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam.
Breguet memiliki kekayaan sejarah jam yang luar biasa dan sarat dengan pelanggan terkenal. Karya-karya bersejarah ini sering dipamerkan di museum bergengsi di seluruh dunia untuk dilihat dan dikagumi oleh publik yang mencintai jam tangan. Suguhan langka mengingat sebagian besar kreasi ketepatan waktu awal masih ada di tangan kolektor pribadi. Berikut ini kami pilihkan dua jam meja bersejarah yang pernah dipamerkan di dua museum terkenal di Abu Dhabi dan London yang menghadirkan sekilas sejarah horologis, bagi mereka yang mencarinya. Pameran di Louvre Abu Dhabi menghadirkan narasi kemewahan lintas zaman, merayakan betapa berbedanya budaya dan periode waktu mendefinisikan kemewahan, termasuk kemewahan dan dandanan istana Versailles abad ke-18. Jam Travel Breguet yang biasanya disimpan di koleksi Musée des Arts Décoratifs (MAD) di Paris, Travel Clock no. 3778 dikirim ke Putri Mathilde Bonaparte, istri Anatole Demidoff, pada tahun 1842, dan memenuhi definisi kemewahan yang berharga.
Pameran Galeri Ratu di London bertajuk GEORGE IV: Art & Spectacle, karena George IV dikenal luas sebagai kolektor Breguet yang signifikan. Dan pada masanya sebagai penguasa Inggris telah mengumpulkan koleksi seni yang tak tertandingi, dan sebagian besar masih ada di Royal Collection hingga saat ini. Kreasi Breguet yang dipamerkan di antaranya adalah The Synchronising (Simpatik), Jam meja yang kini dimiliki oleh Ratu Elizabeth II dan digunakan oleh Pangeran Philip. Jam meja ini dirancang untuk menjadi wadah jam tangan yang, ketika diletakkan di ceruk, secara otomatis disesuaikan dan disetel ulang. Istilah “simpatik” dipilih oleh Breguet untuk mengungkapkan pengertian harmoni dan “simpati” antara kedua objek tersebut. Meskipun jam Sympathique meningkatkan ketenaran Breguet, pembuatannya tetap sangat rumit. www.breguet.com