3 minute read
Pemugaran Tetap Berjalan di Candi Prambanan
Pemugaran Tetap Berjalan di
Candi Prambanan
Advertisement
Siang begitu terik di Candi Loro Jonggrang Prambanan, awal April 2021. Namun, kami tetap bersemangat menyambangi kompleks candi yang terletak di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Pandemi Korona yang memang mengekang keinginan banyak orang untuk berwisata, namun sesekali bolehlah untuk menyegarkan pikiran. Selama pandemi Covid-19, objek-objek wisata memang sempat ditutup total, namun belakangan mulai dibuka kembali dengan pembatasan-pembatasa, misalnya tidak boleh masuk ke bilik-bilik candi karena berpotensi untuk saling senggol antarpengunjung.
Sejumlah pekerja tampak sibuk di halaman candi kedua. “Kami sedang melakukan susun coba, dengan cara mengelompokkan per bangunan. Pekerjaan ini bagian dari pemugaran candi,” kata Prasetyo Edi, staf bagian dokumentasi Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, saat kami menemuinya di seputaran Loro Jonggrang.
Jika ada orang bertanya, berapa waktu yang dibutuhkan untuk memugar candi. Jawabannya, pemugaran adalah pekerjaan jangka panjang. Oleh karena itu, program pemugaran harus diagendakan dan dianggarkan saban tahun, demi konservasi juga. “Untuk pemugaran candi, harus studi teknis dulu lima bulan. Lalu percobaan dikelompokkan per bangunan. Susun coba itu per lapis. Fondasi, lalu tugu satu, tugu dua, atap satu, atap dua,” papar Edi. “Setelah bagian fondasi cocok, lalu dimulai susun coba bagian tubuh candi. Jika batu lama yang dibutuhkan belum didapatkan, bisa diganti dengan batu batu, asalkan polos putih. Petugas akan menandai baru baru dengan timbel,” lanjut Edi. Karena pandemi Korona, kegiatan fisik ditiadakan pada 2020, dan dimulai lagi pada 2021. Pagar halaman satu dipugar seusai Lebaran, setelah itu pintu masuk sisi Selatan.
Candi yang ditemukan pertama kali oleh warga Belanda, C.A. Lons, pada tahun 1733 itu telah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh Komite Warisan Dunia UNESCO Nomor C.642 tahun 1991 dengan nama Prambanan Temple Compounds. Kompleks Candi Prambanan yang sering disebut juga dengan Candi Loro Jonggrang terbagi menjadi tiga halaman konsentris (terpusat), dihubungkan dengan gapura yang terletak pada keempat sisinya.
Halaman luar Candi Prambanan dikelilingi tempok pagar berukuran 390X390 meter. Halaman tengah dikelilingi tembok pagar berukuran 220X220 meter. Di halaman kedua terdapat 224 buah candi perwara yang disusun menjadi empat deret yang makin ke dalam makin tinggi letaknya. Deret pertama 68 buah, deret kedua 60 buah, deret ketiga 52 buah, dan deret keempat 44 buah.
Di dalam halaman pusat yang dikelilingi pagar berukuran 110x110 meter terdapat 16 bangunan candi yang tersebar di delapan petak: 1. Candi Siwa sebagai candi induk, 2. Candi Brahma, 3. Candi Wisnu, 4. Candi Nandi, 5. Candi Garuda dan Angsa, 6. Candi Apit (2 bangunan), 7. Candi Kelir (4 bangunan), 8. Candi Sudut (4 bangunan).
Setelah puas mengitari beberapa candi di Loro Jonggrang, kami melanjutkan perjalanan menuju Candi Ijo, candi tertinggi di DIY, terletak di Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman. Sesampai di candi yang lahannya berteras-teras dan dikelilingi tebing itu, kami langsung menaiki tangga menuju candi induk di teras paling atas. Kami disambut Polsus Didik Windarto serta teknisi Margono dan Sularto yang hari itu bertugas menjaga Candi Ijo.
Di kompleks candi yang ditemukan pertama kali oleh H.E. Dorrepaal pada 1886 itu terdapat 17 struktur bangunan yang terletak di 11 teras. Candi induk di teras paling atas berukuran 1843x1843 centimeter dan tinggi 1600 centimeter. Di dalam candi induk terdapat sebuah bilik berisi Lingga-Yoni yang melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati. Di depan candi induk terdapat tiga candi perwara yang menghadap ke timur.
Matahari makin lengser ke arah barat, meski teriknya belum sirna. Cukup sudah wisata candi kali ini. Tidak perlu semuanya didekati. Kadang-kadang sesuatu perlu dipandang dari kejauhan, agar kita dapat merasakan keindahan dan misteri secara berbeda. (Susi Ivvaty dan Jessika Nadya)
Sore di Candi Ijo - Dhimas Satriaa - https://www.shutterstock.com/g/Dhimasadi
Susun coba berlangsung kembali tahun 2021 setelah terhenti di tahun 2020 Yudhi Wisnu
Candi Ijo, Candi tertinggi di DIY - Susi Ivvaty Proses yang terus berlangsung - Yudhi Wisnu
Pemugaran tanpa henti - Yudhi Wisnu