KUNJUNG KINE
First Indonesian Supehero Movie:
BUMI LANGIT STUDIO Bumilangit disambut oleh mas Imam selaku Manajer dari Bumilangit. Beliau lah yang memandu kunjungan kami di sana.
M. Alvan Atthoriq Kimia 2018
M
araknya pembicaraan di sosial media mengenai Jagat Sinema Bumilangit membuat kami kru LFM ITB sangat penasaran dengan universe baru yang ingin dibuat dari komik-komik Indonesia. Pada bulan Agustus tahun 2019 kami pun mendapat izin untuk berkunjung ke kantor Bumilangit yang bertempat di Jalan Komp. UI No. 5, Pondok Pinang, Kebayoran Baru. Bagi yang belum tahu, Bumilangit merupakan perusahaan hiburan berbasis karakter di Indonesia yang mengelola pustaka karakter sangat banyak atau bisa dibilang terbanyak se-Indonesia termasuk Sancaka atau yang lebih dikenal dengan Gundala. Karakter Gundala diadaptasi ke dalam film oleh sutradara terkenal Joko Anwar dengan judul “Gundala� dan dirilis pada bulan Agustus 2019 kemarin. Film karya Joko Anwar itulah yang memulai Jagat Sinema Bumilangit. Sesampainya di kantor 30 | KINEFOLK
Kunjungan dimulai dengan penjelasan mas Iman seputar Bumilangit itu sendiri. Beliau menjelaskan bahwa pada awalnya semua karakter yang kita ketahui seperti Gundala, Sri Asih, Si buta dari Gua Hantu, Gatot Kaca dsb itu tidak dikelola oleh institusi apapun dan bukan merupakan suatu kisah yang utuh. Hingga pada tahun 2003, Bumilangit didirikan. Bumilangit berusaha menjadi wadah bagi karakter-karakter itu karena sejak awal Bumilangit memiliki tujuan membangkitkan kembali budaya penceritaan komik bertema kepahlawanan di Indonesia. Oleh karenanya Bumilangit bekerjasama dengan para komikus di Indonesia untuk mengumpulkan karakter komik yang ada di Indonesia agar dikelola oleh satu institusi yakni Bumilangit. Karakter yang dikelola oleh Bumilangit sampai tahun 2019 sudah sebanyak 1184 karakter komik. karakter Komik tertua yang dikelola Bumilangit adalah Sri Asih dari komik karya Bapak Komik Indonesia, RA Kosasih pada tahun 1954. Pustaka karakter Bumilangit terbagi menjadi dua era. Era Patriot merupakan eranya para jagoan, mereka ada di masa kita saat ini, diantaranya ada Gundala, Godham, Sri Asih dst. Sementara era Jawara merupakan eranya para pendekar, mereka ada di masa kerajaan nusantara, diantaranya ada Si Buta dari Gua Hantu dan Mandala.