3 minute read
WISATA
Advertisement
Komunikasi dok.
Komunikasi dok.
Komunikasi dok.
Komunikasi dok.
Situs Sumber Awan Tawarkan Eksotisme Pemandian Bidadari
Malang terkenal akan banyaknya tempat wisata yang menyuguhkan panorama alam indah dan menyegarkan. Di sisi lain, Malang juga dikenal memiliki wisata sejarah yang tak kalah eksotis dengan wisata sejarah di kota lain. Salah satunya adalah wisata Situs Sumberawan. Berlokasi di kaki gunung Arjuno atau tepatnya di Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, membuat siapa saja yang berkunjung dapat berelaksasi dan bernostalgia melalui berbagai peninggalan dari kerajaan terdahulu, khususnya peninggalan Kerajaan Singosari.
Menurut cerita yang beredar, di kawasan Situs Sumberawan terdapat sumber air suci yang airnya terkenal memiliki banyak khasiat. Kata ’Sumber’ merujuk pada makna sumber air dan “Mberawan” menunjukkan pengucapan lokal dari masyarakat setempat. Oleh karena itu, tak heran bila masyarakat setempat menyebutnya dengan Sumberawan. Ternyata, dahulu Sumberawan lebih dikenal dengan nama Taman Kasuranggan, yakni taman bunga yang dikelilingi aliran air dari sumber mata airnya langsung. Selain itu, ada pula yang menyebut bahwa nama Kasuranggan dahulu merujuk pada kawasan telaga besar yang berselimut kabut. Hal ini selaras dengan lokasi Sumberawan yang memang terletak di lereng Gunung Arjuno.
Situs Sumberawan berbeda dengan berbagai situs lainnya yang juga berada di Jawa Timur karena Situs Sumberawan menjadi satu-satunya situs yang bercorak Buddha dan cerita mengenai Situs Sumberawan jarang ditemukan. Stupa Sumberawan juga tidak memiliki relief. Bangunan Situs Sumberawan diperkirakan memiliki tinggi lima meter dan lebar enam meter. Namun, tidak ada yang mengetahui bentuk asli dari stupa yang ada di posisi paling atas karena keterbatasan bukti dan sumber yang ada sehingga mengakibatkan terhambatnya proses rekonstruksi yang dilakukan para arkeolog. Di sebelah Utara stupa, terdapat runtuhan-runtuhan batu Andesit yang digunakan oleh para arkeolog untuk merekonstruksi atap stupa. Alas dari stupa Situs Sumberawan berbentuk segi delapan atau padma.
Bangunan Sumberawan berbentuk stupa yang memiliki simbol kesucian dan digambarkan dalam perwujudan Gunung Meru sedangkan sumber airnya bersifat amerta (abadi) dan merujuk pada air suci dalam kehidupan para dewa. Di sekeliling stupa terdapat sebuah telaga besar untuk penyimpanan air. Namun, menurut para arkeolog di bawah stupa tersebut terdapat sebuah sumber air yang melimpah. Dengan adanya sumber tersebut, dibuatkanlah sebuah kolam kecil seperti ruangan yang mengalirkan air yang cukup deras. Letaknya pun tidak jauh dari lokasi stupa yaitu berada di ujung sudut Selatan dan Utara lokasi komplek. Ditinjau dari gaya arsitekturnya, stupa dari Situs Sumberawan diperkirakan dibangun pada akhir abad ke14 hingga awal abad ke-15. Awalnya, pada 1845 penduduk pribumi setempat menemukan stupa Sumberawan kemudian melaporkannya ke pemerintah Hindia Belanda. Tercatat, arkeolog Belanda yang pernah meneliti Situs Sumberawan adalah Van Romondt. Lalu, pada 1937 dilakukan pemugaran oleh pihak Dinas Purbakala Hindia Belanda.
Jika beruntung, pengunjung yang datang ke Situs Sumberawan akan disuguhkan Upacara Tri Suci Waisak Umat Buddha Malang Raya. Kegiatan ini bersifat spiritual dan biasanya dilakukan pada malam Jumat Legi dan diwarnai dengan kegiatan selamatan sumber air yang diperingati setiap Bulan Syuro penanggalan Jawa. Acara ini digabung dengan selamatan desa yang diberi judul kegiatan Sedekah Bumi dan Selamatan Sumber Air atau umumnya disebut dengan Festival Tirta Amerta Sari.
Selain itu, di sekitar Situs Sumberawan terdapat beberapa spot cantik untuk berfoto. Hembusan angin gunung yang sejuk ditambah adanya aliran air sungai, deretan lahan persawahan penduduk, dan pohon pinus yang mendayu-dayu seakan mengajak para wisatawan untuk berlama-lama di lokasi. Selain tempat bersejarah, terdapat pula beberapa fasilitas seperti pusat kuliner, gazebo, musala, kamar mandi, tempat parkir, dan berbagai fasilitas lain yang membuat liburan menjadi seru dan menyenangkan. Tentu sangat recommended bukan?
Situs Sumberawan terletak di lokasi yang cukup jauh dari pusat kota dan keramaian. Tak heran jika masih banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan situs ini. Padahal, Situs Sumberawan merupakan satu-satunya situs stupa yang berada di Jawa Timur. Kamu dapat menggunakan aplikasi Google Maps untuk mempermudahmu dalam mencari dan menemukan Situs Sumberawan.
Saat ini, Situs Sumberawan dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Kepurbakalaan Mojokerto. Kini, Situs Sumberawan juga termasuk ke dalam pengawasan Perum Perhutani sehingga kamu dapat menemukan bumi perkemahan yang berlokasi di sekitar komplek Situs Sumberawan. Pengunjung yang memasuki Situs Sumberawan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp5.000,- dengan biaya sewa parkir bagi yang membawa kendaraan, yakni sebesar Rp2.000. Situs Sumberawan dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Izam