2 minute read
CURHAT
MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK
Assalamualaikum Wr. Wb.
Advertisement
Beberapa waktu lalu saya melaksanakan evaluasi diri. Salah satu poin evaluasi diri saya adalah mengenai rasa sungkan. Sepertinya rasa sungkan saya terlalu berlebihan karena banyak orang di sekitar saya juga berpendapat demikian. Pada contoh kasus di mana saya diberi wewenang sebagai koordinator dan memiliki beberapa anggota, saya sangat sungkan menuntut anggota saya untuk mengerjakan tugas mereka karena saya tahu mereka sibuk. Namun, akhirnya justru saya yang mengerjakan tugas tersebut padahal seharusnya saya bisa lebih ‘berani’ untuk menuntut tanggung jawab mereka.
Bagaimana caranya agar rasa sungkan saya tidak menjelma menjadi suatu hal yang negatif? Mohon saran dan masukan untuk menyikapi hal ini. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Syani Yemima
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Ananda, organisasi sejatinya adalah kumpulan orangorang yang sepakat untuk bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan dan pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Keberadaan organisasi sangatlah penting, karena suatu kelompok akan kesulitan mencapai tujuannya jika upaya-upaya untuk mencapainya tidak diatur dan dikelola dengan baik melalui organisasi.
Setiap organisasi tentunya juga sudah memiliki struktur kepengurusan beserta sumberdaya manusianya. Oleh karena itu, ketika bergabung dalam organisasi, setiap anggotanya tentunya telah memahami dan menyadari tanggung jawabnya sebagai anggota. Namun dalam kenyataan, memang tidak semua orang yang bergabung dalam suatu organisasi memahami dan menyadari tanggung jawabnya. Oleh karena itulah dalam suatu organisasi biasanya dilaksanakan program-program pengembangan sumberdaya manusia. Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan anggota dalam menjalankan tugasnya.
Dari permasalahan yang Ananda ungkapkan, hal yang kemungkinan menjadi penyebabnya adalah Ananda memiliki pemikiran bahwa tidak patut mengganggu kesibukan orang lain. Pemikiran demikian di satu sisi adalah benar. Namun demikian, dalam kaitannya dengan organisasi, pemikiran demikian kurang tepat. Mengapa? Karena setiap orang tentunya punya banyak peran di lebih dari satu tempat. Misalnya, si A adalah mahasiswa, anggota UKM X, pengurus BEM Fakultas X, dan seterusnya. Kalau kita cermati, kesibukan si A kemungkinan besar sangat tinggi. Namun demikian, si A seharusnya sudah menyadari konsekuensi dan tanggung jawabnya ketika memutuskan bergabung dalam beberapa organisasi sekaligus.
Oleh karena itu, Ananda sebagai koordinator tidak perlu sungkan untuk memberi tanggung jawab atau tugas kepada anggota Ananda. Ananda harus berpikir bahwa setiap anggota yang bergabung di organisasi Ananda seharusnya sudah menyadari tanggung jawab dan konsekuensi keanggotaannya di dalam organisasi. Dengan demikian, ketika mereka mendapat tugas atau tanggung jawab tertentu, mereka harus siap menjalankannya dengan sebaik-baiknya.
Adapun tugas Ananda sebagai koordinator adalah memastikan roda organisasi, termasuk berbagai programnya yang menjadi tanggung jawab Ananda dan tim, dapat berjalan dengan baik. Dan untuk itulah diperlukan pembagian kerja yang jelas. Justru ketika tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, fungsi organisasi tersebut berarti tidak berjalan dengan baik.
Untuk itu, hal yang dapat Ananda lakukan adalah sebagai berikut. Pertama, kumpulkan anggota Ananda dan berikan penjelasan mengenai komitmen dalam berorganisasi. Kedua, lakukan pembagian tugas dan tanggung jawab yang spesifik untuk masing-masing anggota dalam setiap kepanitiaan atau kegiatan.
ilustrasi oleh : Nur Aviatul Adaniyah