Majalah Komunikasi UM Edisi 338 | Januari - Februari 2022

Page 24

Profil Bagaimana cara bapak mengatur manajemen waktu bapak selama ini? Tentunya dalam manajemen waktu, saya membagi masing-masing kegiatan tersebut dan saya berikan alokasi sesuai dengan kontennya, waktu, dan konvensi secara proporsional. Semua tindakan akan direncanakan, tetapi ketika memang ada yang sifatnya insidental yang segera membutuhkan waktu penyelesaian, itu pun juga bisa kita miliki. Strateginya adalah dengan merencanakan, mengagendakan, kemudian memberikan porsi secara proporsional. Seberapa penting perencanaan bagi manajemen waktu menurut Bapak? Strategi (perencanaan) menurut saya sangat penting dan hukumnya mutlak, sehingga intinya harus ada. Dalam sebuah pencapaian, perencanaan persentasenya kurang lebih 30— 40%. Hal ini dikarenakan kesuksesan pelaksanaan tergantung dari perencanaan. Ketika rencana dibuat ala kadarnya, maka hasilnya kurang baik, bahkan kadang-kadang tidak bisa terlaksana atau hancur-hancuran. Jadi, intinya bagi saya sendiri, perencanaan atau planning itu menduduki 40% dari sekian kegiatan. Bagaimana perjuangan Bapak selama ini untuk mencapai apa yang telah Bapak terima hingga sekarang, salah satunya menjadi Guru Besar UM? Kalau sebagai Guru Besar, terdapat beberapa capaian yang perlu dipenuhi, di antaranya secara akademis, pengalaman, dan prestasi. Untuk mencapainya on the track saja. Semua persyaratan yang ada harus dipenuhi secara optimal, tidak main-main dan tidak setengah-setengah. Misalnya, harus punya jurnal internasional sekian, maka kita bilang yang memang betul-betul bagus dan punya nilai. Belajar dari pengalaman, semua itu tidak terlepas dari perencanaan. Kemudian, pengalaman yang pernah didapatkan ini juga harus diarahkan sesuai dengan bidang kita, baik secara akademis maupun pengalaman yang lain supaya nanti bisa mendukung. Selain persyaratan-persyaratan utama

24 | Komunikasi Edisi 338

jurnal, saya ada beberapa paten-paten aktual. Paten itu juga saya arahkan sesuai dengan kompetensi, yaitu pada Teknologi Tepat Guna (TTG). Jadi, strategi yang digunakan untuk menjadi Guru Besar, antara lain planning kapan kita akan merencanakan pengajuan Guru Besar, persyaratan-persyaratan kita penuhi secara optimal, dan pengalaman akademis atau pengalaman lain yang mendukung. Apa hambatan dalam pencapaian Bapak selama ini?

meraih

Kalau masalah sistem yang dibangun perguruan tinggi, saya merasa itu sudah bagus, tetapi hambatan itu datang dari kami sendiri. Contoh riilnya adalah saya memilih jurnal yang saya anggap bisa digunakan untuk kenaikan pangkat dan bisa diterbitkan, ternyata malah tidak bisa dinilai sebagai persyaratan. Menurut saya, secara umum tidak ada hambatan berarti, hanya dari kami kurang jeli saja dalam menentukan sebuah pilihan. Sehingga, saya kira dari pengalaman saya sendiri itu dapat menjadi pelajaran bagi teman-teman untuk tidak bertindak seperti itu. Di samping sebagai Guru Besar bidang (TTG), Bapak juga berhasil menghantarkan UM meraih prestasi HaKi, bolehkah sedikit bercerita bagaimana cara mencapainya? Intinya semua berawal dari planning. Kalau melihat dari chart HaKi pada

tahun 2013, hanya terdapat satu atau dua saja. Maka, perlu direncanakan untuk membuat atmosfer akademis UM akrab dengan HaKi. Langkah awal yang dilakukan adalah sosialisasi dengan mengirim tenaga-tenaga fungsional dan dosen-dosen untuk belajar HaKi. Dalam mengakselerasi, kita datangkan DJKI untuk melatih dan menyosialisasikan HaKi, jenisnya, dan bagaimana cara mengusulkannya. Sekarang, masingmasing dosen tahu tentang HaKi, artinya mereka sudah akrab dan familier dengan hal itu. Grafik saat ini, track-nya sudah tidak datar, tetapi naik secara eksponensial. Hanya dalam dua tahun, kita sudah punya dua ribu lebih hak cipta. Sementara itu, untuk paten memang cukup sulit, di 2020 kita menerbitkan 90 paten dan di tahun 2021 kita menerbitkan sebanyak 140. Jadi, setiap tahun naik, walaupun paten granted-nya memang lama. Namun, kita upayakan setiap tahun ada yang granted. Itu membuat UM menjadi kompetitor yang diperhitungkan oleh perguruan tinggi lain. Artinya, secara internal kita perkuat dan secara eksternal kita cari pembanding serta strategi untuk memperkuat internal kita. Dengan kesuksesan yang berhasil Bapak raih selama ini, bolehkah Bapak sedikit menceritakan latar belakang pendidikan Bapak? Saya bukan lulusan SMA, melainkan STM. Tapi, saya berkomitmen bahwa kepemilikan ilmu itu penting dari


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.