Laporan Khusus
Makin Melejit Kemahasiswaan UM Raih Peringkat 4 Nasional
P
emeringkatan Sistem Informasi dan Manajemen P e m e r i n g k a t a n K e m a h a s i s w a a n (Simkatmawa) kembali digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan telah diumumkan pada Jumat 3 Desember 2021 lalu. Lagi-lagi Kemahasiswaan UM menunjukkan kualitasnya dengan memposisikan UM Peringkat 4 Nasional kategori Universitas. “Sangat excited dan tidak menyangka juga berada di peringkat 4 mengalahkan universitas-universitas gajah-gajah itu dan untuk target kita sangat melampaui. Awalnya menargetkan cukup bertahan 10 besar nasional. Dengan diraihnya peringakat ini yang jelas tantangannya makin besar, dulu kita bergerak dari 7 tiba-tiba melompat ke-4 itu membuat tantangannya makin berat karena untuk mempertahankan itu tidak seindah yang dibayangkan. Artinya kita di UM harus hitung-hitungan. Apakah tahun depan kita masih bisa berada diposisi 4 atau dimana kita tidak tahu” tutur Hendra Susanto, S.Pd., M.Kes., Ph.D. selaku Staf Ahli WR III pada Kamis (20/1/2022). Peringkat ini tidak akan diraih tanpa adanya kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Bidang Kemahasiswaan tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan tim pengembang, dan bapak-ibu WD III untuk mengkoordinasi mahasiswa. Selain itu, yang juga penting berperan dalam pemeringkatan ini adalah mahasiswa karena merupakan ujung tombaknya. Semakin banyak data yang masuk di simawa dan valid semakin melejit UM tapi jika tidak diisi maka tidak akan ada data yang dapat di unggah di kementerian. Jadi tergantung adik-adik mahasiswa. Beliau juga menjelaskan Simkatmawa merupakan evaluasi dari Kemendikbud
30 | Komunikasi Edisi 338
Ristek dalam bentuk penilaian kinerja dan pemeringkatan bidang kemahasiswaan yang sekaligus menjadi wahana bagi Perguruan Tinggi (PT) melaporkan prestasi-prestasi mahasiswa dan institusi bidang kemahasiswaan terkait. Sistem ini juga merupakan sistem yang dikembangkan oleh Belmawa Ristek dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian dari indikator kinerja dan progress dari setiap universitas. Artinya ada periode pelaporan yang dilaksanakan pada bulan Januari-Desember pada tahun sebelumnya yang dilaporkan pada tahun setelah. Berbeda dengan tahun sebelumsebelumnya, pada tahun ini terdapat 2 kategori yakni universitas secara global (nasional) dan liga yang dilihat dari jumlah mahasiswa.“Kita masuk di liga 1 karena mahasiswa UM lebih dari 18.000 dan mendapatkan peringkat 6. Kalau secara universitas saja nasional kita peringkat 4” tambahnya. terdapat 4 indikator penilaian dalam pemeringkatan ini, yakini Indikator pertama dalam penilaian kegiatan ini adalah performa manajemen institusi, Indikator kedua berpedoman non lomba. kepada performa pelaksanaan kegiatan MBKM, Indikator ketiga meliputi kegiatan kokurikuler dan pencapaian prestasi dalam ekstrakurikuler secara mandiri dan, Indikator keempat meliputi prestasi yang diraih mahasiswa dalam kompetisi yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek seperti Kontes Robot Indonesia (KRI), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE), dan lain sebagainya. Sementara usaha-usaha yang dilakukan bidang kemahasiswaan UM dapat tercermin dari langkah-langkah berikut, Pertama, untuk secara administratif kita ingin mempunyai koneksi lewat siakad ketika KRS an sehingga dapat terpantau oleh dosen PA. sehingga dapat
menciptakan atmosfir baru dengan terbiasa tertib administrasi di UM. Kedua, kita akan terus berjuang agar hasil-hasil non akademik mahasiswa dapat dihargai. Sehingga dapat menjadi motivasi khusus dan bukan hanya untuk uang saja. Dimana nanti bisa mendapat konversi matakuliah yang dapat mempercepat proses studi dan beasiswa. Ketiga, mengusahakan adanya layanan bantuan khusus. Misalnya pelaksanaan training yang diikuti oleh mahasiswa. Di akhir wawancaranya, beliau tidak lupa berpesan dan menyampaikan harapannya. “Kedepannya mahasiswa UM jangan pasif, yang banyak beraktivitas apapun itu tidak harus juara. Karena itu berharga di UM selain untuk data based karena penting untuk SKPI nya yang mana mahasiswa punya tambahan selain akademiknya. Karena dalam menjejaki dunia nyata mereka akan berkompetisi di lapangan tidak bisa mengandalkan IPK yang tinggi saja harus memiliki soft skill yang kuat. Harapannya jangan pernah memutuskan impian untuk studi lebih tinggi lagi. Itu mengapa kita push untuk ayo motivasi anak-anak untuk berkarya yang dapat meningkatkan kualitas dan derajat mereka. Ketiga, kita akan mencoba untuk mengapresiasi. Semoga usaha-usaha yang kita lakukan dapat mempercepat studi beasiswa tersedia. Jangan pasif dan memaksimalkan potensinya. Sudah kita ketahui era sekarang ini mendukung hal tersebut dengan tersediannya MBKM. Mimpi besar bidang kemahasiswaan dapat mensupport bidang akademik sehingga ke depan mahasiswa UM dapat lulus 7 semester dengan kemampuan mumpuni dari akademik maupun non akademik sehingga siap kerja. Karena kualitas UM dilihat dari lulusannya kerja, studi lanjut, wirausaha atau tidak” tutupnya. Erlina