7 minute read

Jendela Teologi APAKAH ALKITAB

Terlalu Rumit

BAGI MEREKA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA?

*)Andy Prime

Ketika berumur 18 atau 19 tahun saya belajar bagaimana membaca buku. Maksud saya benarbenar membacanya. Sebelumnya, bacaan saya terbatas pada menu di restoran atau hasil pertandingan sepak bola di televisi. Namun kemudian, saya membaca satu buku ini dan menemukan bahwa saya sangat menyukainya. Saya mulai berpikir mungkin membaca buku bukanlah ide yang buruk.

Seseorang memberi saya sebuah buku kecil yang ditulis oleh seorang pria super cerdas bernama John Owen (juga dikenal dengan sepatu bot kulit setinggi lutut dan terlalu banyak memakai minyak rambut). Saya melahap bukunya sampai habis. Setelah itu, saya mengunjungi toko buku Kristen lokal untuk melihat apakah mereka memiliki lebih banyak buku dari penulis ini. Saya menemukan satu buku yang berjudul The Death of Death in the Death of Christ, jadi saya membelinya dan membawanya pulang.

Di halaman pertama saya membaca (dalam bahasa Inggris kuno):

Kepada Pembaca—Jika Anda berniat untuk melangkah lebih jauh, saya mohon Anda untuk berhenti sebentar. Jika Anda, seperti banyak orang dalam zaman kepura-puraan ini, seorang pengamat tanda atau gelar, dan mencari ke buku seperti Cato mencari teater, untuk keluar lagi, — Anda telah mendapatkan apa yang Anda cari; selamat tinggal!

Izinkan saya memparafrasakannya: “Jika, pada skala idiot hingga profesor, Anda berada di ujung spektrum idiot, maka letakkan buku ini, dan mundurlah.” Satu halaman, satu kalimat, satu baris, dan saya diberi tahu, “Anda telah mendapatkan apa yang Anda cari; selamat tinggal!” Saya mendengar suara Owen mengejek saya selama berabad-abad mengatakan, Andy, menyerahlah; tidak ada gambar dalam buku ini, terlalu sulit bagimu, dan di luar jangkauanmu. Kembali saja menonton televisi. Jadi saya menutup buku itu, dan belum membacanya sejak saat itu.

Pertanyaan saya: Apakah hal yang sama berlaku untuk Alkitab? Apakah Alkitab hanya untuk para profesor, sarjana, akademisi, dan kutu buku? Apakah hanya untuk John Owen dan bukan untuk Andy Prime? Apakah hanya untuk pengkhotbah dan bukan untuk jemaat? Apakah hanya untuk kalangan menengah ke atas? Apakah Alkitab bisa dibaca orang-orang di lingkungan saya atau daerah kumuh di lingkungan Anda? Apakah Alkitab terlalu sulit? Apakah di luar jangkauan atau orang normal, dan hanya untuk beberapa orang terpilih saja?

FIRMAN YANG HIDUP

Dengarkan Firman Allah dari Ulangan 30:14—”Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, . . .”

Di sini, dalam Kitab Ulangan, Musa berdiri di hadapan umat Allah, menyampaikan tiga khotbah yang sangat panjang. Memang orang-orang pasti “menderita” karena khotbah yang terlalu panjang. Namun, perhatikan bahwa Musa menyelesaikan khotbahnya dengan klimaks yang mengandung empat kalimat negatif dalam Ulangan 30:11-14. Firman yang hidup itu:

• Tidaklah terlalu sukar

• Tidak pula terlalu jauh

• Tidak di langit

• Tidak di seberang laut

Allah mengatakan Firman-Nya tidak terlalu rumit untuk Anda. Firman-Nya bukan tidak dapat diakses, bukan tidak praktis, bukan tidak mungkin untuk dipahami, Firman-Nya bukan hanya untuk orang elite, dan bukan hanya untuk pendeta atau gembala Anda saja. Untuk mengenal Allah dan memahami Firman-Nya, Anda tidak harus menjadi manusia super rohani. Makna Firman-Nya tidak tersembunyi untuk mayoritas orang, dan hanya diketahui oleh orang super pintar atau mereka yang sudah membaca ratusan buku.

Musa berkata dalam Ulangan 30:14: “…firman ini sangat dekat kepadamu.” Pernyataan itu sederhana dan singkat. Firman Allah sangat jelas karena Dia telah membawanya sangat dekat. Cukup dekat untuk melihat, cukup dekat untuk mendengar, cukup dekat untuk menyentuh, cukup dekat untuk mengetahui. “Firman itu ada di mulutmu dan di hatimu.”

Ini bukan pertama kalinya dalam Ulangan kita memiliki bahasa “kedekatan”. Kembali ke Ulangan 4:5-8 kita membaca:

“Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?”

Kedekatan Allah menunjukkan kebesaran dan anugerah-Nya. Allah yang tak terbatas telah membuat diri-Nya dapat diketahui oleh manusia yang terbatas. Allah sumber segala hikmat telah memberikan hukum-Nya kepada bangsa yang bodoh. Allah semesta alam mengubah umat yang kecil dan tidak berarti menjadi kecemburuan bangsa-bangsa lain. Allah Yang Kudus mendekat kepada umat yang berdosa.

Konteks Kitab Ulangan mengungkapkan bahwa Musa tahu bangsa itu akan gagal. Memang, itu sudah diduga; bukan karena mereka tidak dapat memahami perintah Allah, tetapi karena mereka tidak mau menaati-Nya. Namun, seperti halnya mereka diduga akan gagal, konteksnya juga menunjukkan ada janji. Ulangan 30:6 menyatakan, “Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.”

Tanggapan yang sebenarnya terhadap Hukum Allah bukanlah sekadar ketaatan seperti Superman. Sebaliknya, kehidupan dapat ditemukan dengan mempercayai janji Allah untuk masa depan. Memilih hidup berarti percaya bahwa Allah telah datang dengan janji-janji-Nya.

FIRMAN KRISTUS

Kita maju beberapa ratus tahun kemudian, melewati tahun-tahun sejarah keselamatan dan Anda akan melihat penggenapan janji itu dalam Roma 10. Di sini kita menemukan Paulus menggunakan bahasa Musa untuk membuat poin yang serupa, tetapi poinnya lebih luas. Dari kejelasan Firman Allah, dia menjelaskan kejelasan Kristus dan keselamatan. Paulus mengutip Ulangan 30 untuk merangkum Injil. Sama seperti memiliki Hukum Allah di mulut Anda dan mengetahuinya di dalam hati Anda tidak hanya untuk Superman dalam Ulangan 30, keselamatan juga tidak hanya untuk mereka yang memiliki kemampuan manusia super dalam Roma 10.

Kebesaran dan kasih karunia Allah terlihat dalam Firman-Nya karena dalam Firman-Nya kita dengan jelas melihat Juru Selamat, penggenapan janjijanji Allah pada masa lalu. Dalam Roma 10, semua fokus terarah pada Yesus. Anda tidak perlu naik ke surga untuk mengenal Allah karena Allah turun dalam pribadi Anak-Nya. Sedekat itu Dia. Anda tidak perlu turun ke kedalaman laut untuk diselamatkan karena Allah di dalam Yesus telah turun ke dalam kubur untuk bangkit kembali membawa kehidupan. Sebegitu jelasnya.

Maksud Paulus adalah bahwa keselamatan tidak ditemukan dalam upaya keras kita untuk mematuhi Hukum Allah. Itu terlalu sulit bagi kita. Sebaliknya, keselamatan ditemukan dalam kasih karunia-Nya. Kita bukan manusia super—dan kita tidak perlu menjadi seperti itu. Allah telah mendekat kepada kita lewat pribadi Allah-Manusia-Nya, Yesus. Yesus ini, yang taat ketika Anda tidak taat, mati terkutuk oleh ketidaktaatan kita, sehingga kita dapat hidup dalam berkat ketaatan-Nya. Di dalam Dia, keselamatan didekatkan, berada dalam jangkauan kita, dan dapat diakses oleh semua orang tanpa perbedaan. Pentingnya kejelasan Kitab Suci adalah kejelasan Juru Selamat. Kemuliaan kejelasan Kitab Suci adalah kedekatan Juru Selamat.

MENGAPA INI PENTING

Mengapa doktrin ini penting dalam pelayanan? Sebagian besar orang di lingkungan Anda mungkin membaca lebih banyak daripada Anda atau saya membaca. Tetapi beberapa memang buta huruf. Menyadari hal ini, kita tidak dapat melepaskan diri dari fakta bahwa Tuhan telah mengungkapkan diri-Nya—secara sempurna dan akhirnya—dalam sebuah buku.

Jadi, saat kita melibatkan orang-orang yang memiliki sedikit pengalaman atau keinginan untuk membaca, mereka yang tidak memiliki pengalaman atau keinginan akan Alkitab, kita dapat memiliki keyakinan penuh bahwa saat kita membuka halamannya, Tuhan akan dekat dan Yesus akan menjadi jelas. Tentu, akan ada hal-hal yang mereka— dan kita—tidak sepenuhnya mengerti. Pengakuan iman Westminster menyatakan bahwa “Segala sesuatu di dalam Kitab Suci tidak sama jelasnya dalam dirinya sendiri”; artinya, beberapa ayat lebih sulit dipahami daripada yang lain. Rasul Petrus bahkan mengakui banyak tulisan Paulus yang sulit, tetapi tidak mustahil untuk dipahami, tidak pernah di luar jangkauan.

Oleh karena itu, pelayanan kita adalah pelayanan Firman. Oleh karena itu, tugas kita adalah mengkhotbahkan dan mewartakan Firman Allah sehingga Dia, melalui Roh Kudus-Nya, akan membuat mata yang buta dicelikkan saat Dia mengangkat tabir, dan sisik rontok dari mata para pendengar kita.

*Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara LLB dengan 9marks internasional

Editor: Trisanti

This article is from: