3 minute read

Alkitab Buku Vs Alkitab Digital

Next Article
MESIN CETAK

MESIN CETAK

70% RESPONDEN TAK BAWA ALKITAB BUKU

Penggunaan Alkitab buku di kalangan anak muda sudah tak lagi dibawa saat datang ibadah di hari Minggu. Berdasarkan survei yang dilakukan Suara Baptis tentang penggunaan Alkitab buku pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai usia 60 tahun ke atas didapati bahwa 70 % dari 130 responden tak lagi membawa Alkitab buku. Mereka lebih nyaman membawa Alkitab digital dalam sebuah gawai.

Advertisement

Bahkan didapati ketika jemaat bersaat teduh pribadi di rumah, lebih dari 57% menggunakan Alkitab digital. Demikian pula ketika mereka mempersiapkan renungan atau pendalaman Alkitab/ komsel, lebih dari 58% menggunakan Alkitab digital. Secara umum, 57% responden lebih sering menggunakan Alkitab digital.

Alkitab Digital

Penerimaan Alkitab digital di gereja sepertinya semakin terbuka di kala berbagai kemudahan hidup sehari-hari sudah beralih ke dalam sebuah gawai. Mulai dari cara berbelanja, cara bertransaksi keuangan, cara pembayaran dengan uang elektronik, cara bersosialisasi dan berkomunikasi melalui media sosial, cara membaca buku hingga cara berbakti lainnya semua dilakukan secara online. Apalagi ketika pandemi Covid-19 seolah-olah dipercepat.

Berikut ini beberapa alasan mengapa orang Kristen saat ini lebih memilih Alkitab digital di gawai mereka dibanding Alkitab buku:

• Lebih praktis, bisa dibawa ke mana saja dan bisa membaca Alkitab kapan saja (90%).

• Kemudahan menemukan kitab, adanya referensi dan catatan tambahan, bahkan bisa membandingkan berbagai terjemahan lainnya (75%).

• Besarnya huruf dalam Alkitab digital serta kecerahan layar dapat disesuaikan dengan mata sehingga membaca Alkitab digital terasa lebih mudah (66%)

Selain itu, Alkitab digital dirasa lebih awet, tidak mudah rusak (sobek/terlipat/terlepas), kemudahan menyalin ayat (copy paste) untuk persiapan renungan, adanya tambahan bahan renungan harian, hingga adanya fitur pencarian kata. Salah satu keunikan Alkitab digital adalah fasilitas suara sehingga bisa membaca sambil mendengarkan, atau menyetir sambil mendengarkan Alkitab suara.

Aplikasi Alkitab Digital

Saat ini banyak beredar aplikasi Alkitab digital yang gratis maupun yang berbayar. Mulai dari aplikasi lokal, seperti Alkitab (Yuku) dan Alkitab Sabda hingga buatan luar. Misalnya aplikasi yang cukup populer adalah YouVersion. YouVersion sudah didownload dan terpasang lebih dari 500 juta perangkat di seluruh dunia. Aplikasi ini memberikan 2.500 versi Alkitab dalam 1.750 bahasa. Aplikasi ini juga dilengkapi Alkitab suara dengan lebih dari 65 bahasa.

Saat ini, pembaca Alkitab digital dapat membaca ayat-ayat Firman Tuhan dalam berbagai versi terjemahan dan bahasa. Membandingkan ayat dengan berbagai versi terjemahan Alkitab digital yang ada. Dapat mencari dengan mudah data referensi silang antar ayat, catatan keterangan ayat hingga komentator dari berbagai pemikir dan sarjana Alkitab. Kekayaan dan penafsiran ayat Alkitab dapat digali lebih dalam dari berbagai sumber hanya dengan sebuah gawai, di mana saja dan kapan saja, tanpa batas ras, negara dan umur.

Bagaimana nasib Alkitab buku? Walaupun saat ini hanya 30% jemaat yang membawa Alkitab buku ketika ke gereja. Dari hasil survei, terlihat sekitar 43% jemaat tetap setia membaca Alkitab buku ketika melakukan renungan pribadi maupun pendalaman Alkitab.

Dikutip dari wordsrated.com data penjualan Alkitab buku di Amerika setiap tahun tercatat kurang lebih 20 juta Alkitab. Sementara guinnessworldrecords.com mencatat Alkitab buku masih tercatat sebagai buku non fiksi yang paling banyak terjual di seluruh dunia.

Beberapa alasan utama jemaat tetap setia dengan Alkitab buku:

Pertama, Lebih fokus membaca dan merenungkan Firman Tuhan dari Alkitab buku tanpa gangguan notifikasi atau bunyi dari berbagai aplikasi yang ada di gadget (82%). Kedua, bisa diberi catatan dan tulisan tangan di bagian tertentu dari Alkitab cetak (71%). Ketiga, jemaat tetap merasa lebih nyaman ketika memegang dan membalik halaman Alkitab buku (66%). Keempat, sudah terbiasa membaca Alkitab cetak sejak kecil (32%). Kelima, kurang nyaman membaca terlalu lama dari layar (32%), Keenam, repot harus menggeser-geser layar (16%).

Hal lainnya yang membuat jemaat tetap mencintai Alkitab buku karena Alkitab tersebut memiliki kenangan tersendiri (misalnya Alkitab pernikahan, Alkitab baptisan, Alkitab hadiah ulang tahun).

Salah satu responden mengatakan, “Entah kenapa Alkitab buku itu memberi kesan tertentu yang membuat kita tahu mencari satu bagian pada saat butuh. Apalagi Alkitab yang sudah dipakai bertahun-tahun. Seperti memberi memori waktu saya (mem)baca/(mem)pelajari…”

Merenungkan Firman-Nya

Karena Alkitab adalah Firman Tuhan yang diberikan untuk dibaca secara pelan, mendalam, direnungkan (siang dan malam) dan berulang- ulang, maka hal yang harus dipertanyakan adalah: apakah dengan membaca Alkitab digital, jemaat bisa merenungkan Firman Tuhan secara mendalam? Apakah demi sebuah kepraktisan, kita kehilangan esensi dalam membaca Firman Tuhan?

Ketika bersaat teduh pribadi, kita ingin membangun keintiman bersama Tuhan dengan membaca ayat-ayat Alkitab secara mendalam (deep reading) dan merenungkan Firman-Nya. Dan hal ini sepertinya masih sulit ditemui jika menggunakan Alkitab digital. Harus diakui, membaca Alkitab digital di layar sebuah gawai sering discroll secara cepat, hanya sekilas dan instan saja tanpa kedalaman, seperti yang biasa kita lakukan dengan berbagai sosial media.

Pada Akhirnya Semua Akan…

Jika pada akhirnya semua akan beralih ke Alkitab digital (People of the Screen[1]), akan terasa aneh saat pernikahan kudus, pendeta mengatakan kepada kedua mempelai, “Silahkan di download Alkitab digital sebagai Alkitab pernikahan hadiah dari gereja untuk kalian berdua.”

Pertanyaan terakhir dari survei yang dilakukan adalah apakah kamu akan beralih ke Alkitab format lain (dari Alkitab digital ke Alkitab buku dan sebaliknya)? Kami menemukan bahwa Jemaat yang biasa menggunakan Alkitab buku, 51% tidak masalah membaca Alkitab digital dan 26% tidak akan beralih ke Alkitab digital. Sebaliknya, jemaat yang biasa menggunakan Alkitab digital, sebanyak 70% masih membaca Alkitab buku dan hanya 12% yang tidak akan beralih ke Alkitab buku.

Bagaimana dengan Anda, mana yang dipilih? Alkitab buku atau Alkitab Digital?

Penulis: Djohan Lim

Editor: Phil Artha

This article is from: