4 minute read

ANAK MUDA PERLU DILIBATKAN APBF

Asia Pacific Baptist Federation (APBF) Mission dan Asia Pacific Baptist Youth (APBY), bekerja sama dengan Baptist World Alliance (BWA) HORIZONS, mengadakan pelatihan pemuridan dan pelayanan kaum muda untuk memfasilitasi semangat anak muda dalam memuridkan dan menjadi saksi Kristus dalam lingkungannya. Mengangkat tema MD2 (Making & Multiplying Disciples), khusus bagi pengurus kaum muda yang diadakan di Chiang Mai, Phucome Hotel, Chiang Mai, Thailand pada 8-11 Februari 2023.

“Setiap peserta menerapkan MD2 di gereja masing-masing, di mana program satu-satunya untuk pemuda remaja adalah pemuridan. Setiap orang menjadi murid dan memuridkan, setiap orang aktif dalam making and multiplying disciple,” tutur direktur misi APBF, Pdt. Ardi Wiriadinata.

Advertisement

Sekadar tahu, Asia Pasifik adalah wilayah yang sangat luas yang ditinggali oleh lebih dari empat miliar orang dari latar belakang budaya, kepercayaan, dan bahasa yang berbeda. Di tengah perbedaan yang unik ini, sebagian besar orang yang tinggal di Asia Pasifik belum percaya dan bahkan belum pernah mendengar tentang kasih Kristus dan karya keselamatan-Nya. Hal ini menunjukkan urgensi dari terlaksananya Amanat Agung Yesus Kristus serta perintah yang terutama dalam kehidupan orang-orang percaya di Asia Pasifik. Karena itu untuk melaksanakan Amanat Agung ini, kita dapat melaksanakan melalui pemuridan. Pemuridan bukanlah sekadar kegiatan pembelajaran Alkitab, tetapi lebih daripada itu, pemuridan adalah sarana berbagi hidup dan bertumbuh bersama dalam meneladani Kristus, menjadi serupa dengan Kristus, dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitar.

APBF percaya bahwa mengabarkan Injil, menjangkau, dan membawa dampak bagi masyarakat luas bukan hanya tugas dari para hamba Tuhan sepenuh waktu, tetapi juga seluruh jemaat dari berbagai latar belakang usia, termasuk anak muda. Anak muda merupakan generasi yang penuh semangat, kreatif, dan dapat menggunakan berbagai media yang ada untuk menjangkau dan memberi dampak pada masyarakat yang berada di sekelilingnya maupun masyarakat yang lebih luas, baik secara langsung maupun virtual.

Konferensi diikuti 59 peserta termasuk pendeta, ketua pelayanan kaum muda, dan pelayan anak muda dari delapan negara yang berbeda, seperti Indonesia, Korea Selatan, India, Nepal, Filipina, Jepang, Thailand, dan Kamboja. Perbedaan bahasa dan budaya serta jauhnya jarak yang harus ditempuh tidak mengurungkan semangat dari pekerja pelayanan kaum muda di Asia Pasifik untuk bersekutu, menyatukan visi, dan bersatu dalam memulai pelayanan pemuridan mereka.

“Mengikuti konferensi ini merupakan waktu yang sangat indah dalam Tuhan. Awalnya saya sedikit takut akan kendala bahasa yang mungkin dihadapi, namun hal tersebut ternyata tidak terjadi. Walaupun bahasa kami masing-masing berbeda, namun saya sangat bersukacita dan bersyukur saat kami semua memuji Tuhan bersama. Saya juga disadarkan kembali sebagai murid Kristus untuk menjadi garam dan terang serta memperkenalkan Kristus kepada orang lain,” Ungkap Ha El Seok salah satu peserta dari Korea Selatan.

Berbagai macam kegiatan menarik yang diikuti oleh peserta baik seminar maupun acara lainnya yang menantang para peserta, diantaranya:

1. Whole Life Discipleship (Pemuridan dilakukan dalam seluruh aspek kehidupan seseorang) yang disampaikan Mr. Roshan Mendis Director of APBAid.

2. Who is the Disciple and Growth of the Disciple (Semua orang percaya adalah murid

Kristus. Pemuridan bukan sekedar kegiatan pembelajaran alkitab, tetapi merupakan sarana mengasihi dan transformasi) disampaikan Ireina Ruth, APBY Execom.

3. Role of the Discipler and Leadership (Seorang disciple maker adalah seseorang yang menunjukkan jalan kepada Kristus pada orang lain) disampaikan oleh Jacob V. Khiangte, Vice President of APBY.

4. Church Role in Discipleship (Gereja perlu melibatkan anak muda dalam pemuridan dan pelayanan sehingga anak muda dapat belajar untuk menjadi serupa Kristus melalui jemaat lintas generasi) disampaikan oleh Rev. Steve Dixon, President of APBY.

5. Discipleship in Worship (Pemuridan merupakan suatu sarana kita untuk terus memuliakan Tuhan dan mengagumi Tuhan hari demi hari) disampaikan oleh Rev. Vee Tetseo, APBF General Secretary.

6. Evangelism Among the Youth (Penginjilan anak muda merupakan kegiatan intensional, dimana kita perlu pergi ke tempat di mana mereka berada (secara langsung maupun virtual), menyampaikan Injil melalui kehidupan kita, dan memenuhi kebutuhan mereka) disampaikan oleh Rev. Ardi Y. Wiriadinata, Director of APBF Mission.

7. Purpose of Youth Ministry (Setiap persekutuan kaum muda perlu memiliki tujuan jelas dan sejalan dengan visi gereja) disampaikan oleh Rev. Steve Dixon, President of APBY.

8. Product of Youth Ministry (Hasil dari pelayanan anak muda adalah kedewasaan rohani. Kedewasaan rohani terjadi jika ada seseorang yang secara sengaja membimbing mereka untuk berakar dalam Kristus, mencari solusi dari halangan untuk bertumbuh, dan menumbuhkan hati yang penuh dengan belas kasihan) disampaikan oleh Rev. Ai Nohara Tetseo, Senior Pastor of Elon 318 Church, Okinawa.

9. Program of Youth Ministry (Program pelayanan kaum muda perlu memiliki tujuan yang jelas, berfokus pada Kristus dan bukan hal lain, serta mengakomodasi kebutuhan anak-anak muda untuk bertumbuh secara rohani) disampaikan oleh Rev. Dr. Jeff Carter, Director of Horizons Leadership Training.

10. People of Youth Ministry (Pelayan kaum muda perlu mendefinisikan karakteristik kelompok masyarakat yang mau mereka jangkau dan menjangkau sesuai dengan karakter dan budaya anak muda) disampaikan oleh Rev. Ardi Y. Wiriadinata serta Multiplying Disciple with HORIZONS yang dibawakan oleh Rev. Dr. Jeff Carter, Rev. Steve Dixon.

Para peserta juga mendapatkan banyak kesempatan yang berharga dalam membangun relasi, belajar mengenai pekerjaan misi holistik di Thailand, merasakan ibadah gereja lokal, dan tantangan untuk melakukan pemuridan secara nyata dengan kaum muda di gereja dan negara masingmasing. Seperti yang disampaikan Tirza Nahamani dan Emily Christy yang merupakan peserta dari Indonesia.

“Kami belajar banyak dari konferensi ini. Semua orang Kristen dan anak muda adalah murid Kristus, gereja adalah keluarga yang berarti anak muda perlu belajar dari jemaat yang lebih dewasa tentang melayani dan pemuridan, jika kita tidak dapat membawa orang untuk datang ke gereja maka kita perlu membawa Kristus langsung pada mereka.”

Selain itu, Ps. Elonthung Ovung dari Nagaland, India, juga merasa diberkati melalui konferensi ini. “Konferensi ini adalah pengalaman yang memperkaya saya dalam mempelajari, mengobservasi, dan mengaplikasikan Amanat Agung Kristus untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid dalam berbagai konteks di Asia Pasifik. Bertemu dengan teman baru dari berbagai negara dan mendengarkan kesaksian mereka memberikan saya wawasan yang lebih luas dan menantang saya dalam melakukan pelayanan dalam konteks saya.”

Karena itu, baik APBF maupun APBY memiliki kerinduan agar semua orang percaya di Asia Pasifik saling menguatkan dan membangun agar semua orang dapat terus bertumbuh, memuridkan, menjangkau, dan berdampak bagi komunitas mereka hingga ke ujung bumi. We are stronger together! Tuhan Yesus memberkati!

Untuk mengenal APBF lebih dalam dan mendapatkan informasi seputar kegiatan APBF, silahkan mengunjungi laman www.apbf.org.

*)Ireina Ruth S. adalah Executive Committee Asia Pacific Baptist Youth, tinggal di Bandung, Jawa Barat Editor: Juniati

This article is from: