![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
4 minute read
Paulus, Teladan Melayani dengan
Meskipun jumlah ayat di pasal ini pendek, ada pelajaran rohani indah yang dapat kita teladani.
Memuji Tuhan oleh Siapa pun dan Kapan pun (Ayat 1)
Advertisement
Apakah artinya memuji Tuhan? Memuji Tuhan artinya menyampaikan kekaguman kita atas kebaikan dan kebesaran Tuhan melalui kata-kata hormat dan penyembahan. Mari melihat di ayat 1. Ayat 1 ini merupakan sebuah nyanyian ajakan kepada semua hamba Tuhan untuk memuji Tuhan di Bait Allah. Hamba Tuhan yang dimaksud oleh penulis nyanyian ini adalah imam-imam dan orang-orang Lewi yang mengurus Bait Allah. Mengenai ini, ada dua hal yang dapat kita ambil pelajaran rohaninya: 1. Kita boleh mengajak siapa pun untuk memuji Tuhan temasuk mengajak para pemimpin dan pelayan gereja. Dengan mengajak mereka memuji Tuhan, mereka diingatkan lagi betapa baiknya Tuhan yang mereka layani melalui gereja. Mungkin banyak sekali tanggung jawab yang harus dilakukan sehingga menimbulkan kejenuhan. Mengajak mereka memuji Tuhan akan mengembalikan semangat para pelayan Tuhan ini. 2. Selain mengajak para pelayan Tuhan di gereja, kita boleh saling mengajak di antara sesama jemaat untuk memuji Tuhan sebab sesungguhnya sejak kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, kita semua adalah pelayan-Nya. Dengan memuji-muji Tuhan bersama-sama, iman kita semakin dikuatkan. Itu sebabnya mengapa kita begitu bersemangat bila memuji Tuhan bersama-sama di gereja.
Selanjutnya kita dapat mengetahui bahwa lagu ini ditujukan kepada para imam Bait Allah yang melayani pada waktu malam. Pada waktu itu salah satu tugas para imam adalah untuk menaikkan nyanyian syukur dan puji-pujian bagi Tuhan tiap pagi dan petang (1 Tawarikh 23:30). Bagi kita saat ini, hal itu berarti bahwa kita juga seharusnya bersyukur dan memujimuji Tuhan setiap saat baik saat senang maupun susah, pada waktu pagi maupun di malam hari. Semakin sering kita memuji Tuhan, semakin kita merasakan kebaikan Tuhan dan iman kita semakin bertumbuh.
Memuji Tuhan dengan Sepenuh Hati (Ayat 2)
Apakah ada di antara kita ketika menyanyi di gereja, bibir kita bernyanyi tetapi pikiran kita sedang ke mana-mana? Pada saat kita bernyanyi memuji Tuhan, seharusnya hati kita ikut memuji juga. Ketika sedang membicarakan sesuatu yang hebat, tanpa sadar fisik kita, entah tangan, mimik wajah, goyangan kepala, dsb., ikut bergerak dan menunjukkan ekspresi. Demikian pula ketika kita melakukan suatu pekerjaan dengan sepenuh hati, maka kesungguhan itu terlihat dalam gerakan fisik kita, entah dahi yang berkerut, entah tangan yang cekatan, dsb. Atau ketika hati kita sedang kesal, maka jemari kita terkepal, dan mulut kita melengkung marah. Sebaliknya, apabila hati kita senang, biasanya kita bertepuk tangan. Demikian pula bila kita sepenuh hati memuji Tuhan, maka tubuh akan mendukung dengan gerakan fisik sekecil apa pun itu. Misalnya dengan menutup mata dan menautkan kedua telapak tangan di depan dada. Ketika kita menyanyi bersama-sama di gereja, jemaat bebas mengungkapkan ekspresi kesungguhan hatinya ketika memuji Tuhan, selama tidak mengganggu jemaat yang lain. Hal berikutnya adalah mengangkat tangan ke tempat kudus. Itu artinya, pujian kita yang tertinggi dan sepenuh hati itu hanya ditujukan bagi Tuhan semata-mata sebab tempat kudus hanya milik-Nya. Tuhan satu-satunya alasan mengapa kita memuji. Kita harus jujur untuk hal itu. Kita tidak memuji Tuhan untuk menyenangkan jemaat. Kita tidak memuji Dia untuk menyenangkan diri kita sendiri. Kita memuji Tuhan untuk Tuhan.
Tuhan Memberkati Orang yang Memuji Dia (Ayat 3)
Ayat 1 dan 2 adalah syair ajakan untuk para imam dari jemaat. Ayat ketiga merupakan syair jawaban dari para imam. Ini adalah kata-kata berkat yang diucapkan oleh para imam bagi jemaat. Akhir dari ayat ini menunjukkan bahwa siapa yang memuji Tuhan dengan tulus akan diberkati Tuhan. Siapakah Tuhan? Dialah Pencipta semesta alam yang menjadikan langit 5
dan bumi. Tidak ada yang lebih tinggi daripada Dia. Sangat luar biasa bahwa Tuhan Allah, Pencipta langit dan bumi menerima puji-pujian kita dan kemudian Dia sendiri memberkati kita. Dia mengenal kita secara pribadi dan memberkati kita masing-masing sesuai dengan kasih karunia-Nya. Dia tahu berkat apa yang terbaik bagi kita masing-masing. Tuhan Allah memberkati kita dari Sion. Sion merupakan lambang Kota Allah. Dia memberkati kita dari tempat kediaman-Nya yang kudus. Sion adalah tempat di mana Allah bertemu dengan umat-Nya. Ketika kita memuji Tuhan di gereja, maka di situlah juga Sion, saat Tuhan berjumpa dengan kita dan berkenan kepada puji-pujian kita.
Kesimpulan
Mazmur 134 ini merupakan Nyanyian Pendakian terakhir dari 15 Nyanyian Pendakian lain yang dimulai dari Mazmur 120. Ini merupakan Nyanyian Puncak ketika jemaat sudah sampai di atas bukit dan berdoa di Bait Allah. Sebuah pelajaran yang sungguh indah bahwa kita semua diajak untuk memuji Tuhan bersama-sama, baik dengan sesama jemaat dan juga para pelayan Tuhan. Pengenalan kita kepada Allah membuat pujian kita naik kepada Tuhan dengan tulus dan sungguh-sungguh. Pujilah Tuhan dalam segala keadaan baik ketika senang maupun ketika kita berada dalam masalah, baik pagi maupun malam. Allah semesta alam, Pencipta langit dan bumi akan memberkati kita sesuai kekayaan karunia-Nya.
Pencapaian Belajar
1. Jelaskan apakah artinya memuji Tuhan dan mengapa kita harus memuji Dia. __________________________________________________________________________________________
2. Siapa, kapan dan di mana saja seorang percaya dapat memuji Tuhan? __________________________________________________________________________________________
3. Bagaimana cara kita memuji Tuhan? __________________________________________________________________________________________
Pendalaman
1. Penerapan: Siapkan sebuah pujian yang kamu sukai dan alasan mengapa kamu menyukai lagu tersebut. Apakah ada unsur memuji Tuhan dalam lagu tersebut? 2. Respons/Tindakan: Renungkan dan cermati, bagaimana perasaanmu ketika memuji
Tuhan bersama-sama dalam gereja?
Penutup
Tuhan selalu melihat hati kita. Apabila kita merasa suara kita tidak merdu ketika menyanyi memuji Tuhan, tidak mengapa, Dia tahu ketulusan hati kita. Tetaplah memuji Tuhan dengan sungguh hati. Jika kamu bisa berlatih, lakukanlah. Tetap bersemangat memuji Tuhan bersama dengan teman-teman seiman di gereja.