6 minute read

Orang Lain

Next Article
11. Ketaatan Yusuf

11. Ketaatan Yusuf

Pelajaran 8

Ayat Hafalan

Advertisement

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

(Matius 25:40)

Senin Galatia 6: 1 Selasa Galatia 6: 2-3 Rabu Galatia 6: 4-5 Kamis Galatia 6: 6-7 Jumat Galatia 6: 8 Sabtu Galatia 6: 9-10

BIBLE

READING PLANS

Jangan lupa menyelesaikan Bacaan Harian seminggu ke depan! Berikan tanda (V) jika sudah membaca

Sumber gambar: https://commons.wikimedia.org/

Kompetensi Belajar

Murid menanggapi pentingnya mengingatkan orang-orang masa kini tentang pertanggung- jawaban di akhir zaman.

MELAYANI KRISTUS DENGAN MELAYANI ORANG LAIN

Matius 25:31-46

Pendahuluan

Pernahkah kalian melihat petani buah? Ketika tiba masa panen, mereka akan menyortir buahbuah itu. Mereka menyisihkan buah yang tidak baik dari buah-buah yang baik. Buah yang baik layak untuk dijual dan yang tidak baik akan dimusnahkan. Seperti petani buah, kita semua sering memilih dan memilah apa yang baik dan tidak baik, bukan? Misalnya ketika membeli barang, memilih makanan, dsb., kita selalu melihat kualitas. Hari ini Matius juga menuliskan sebuah pengajaran yang diberikan Tuhan Yesus berkenaan dengan apa yang terjadi ketika akhir zaman tiba. Pada saat itu, akan ada saat di mana semua bangsa akan dikumpulkan di depan takhta pengadilan Tuhan Yesus. Dia akan memisahkan antara domba dan kambing. Dombadomba yang melambangkan orang benar akan ditempatkan di sebelah kanan. Kambing-kambing yang melambangkan orang terkutuk dan hidup di

luar Kristus ditempatkan di sebelah kiri. Mereka menghadap takhta pengadilan Kristus untuk mendapatkan hidup kekal atau siksaan kekal. Pelajaran hari ini penting sekali kita pahami agar selain kita dapat mawas diri, kita juga dapat memberi peringatan kepada orang-orang lain.

Perbedaan Domba dan Kambing (Ayat 31-33)

Sejak zaman Perjanjian Lama (PL), Alkitab sering menulis tentang kambing dan domba. Namun domba lebih mendapat perhatian khusus. Kemudian pada masa Tuhan Yesus, Dia sering menyampaikan pengajaran dengan menyebut domba. Bacalah ayat-ayat di bawah ini, kemudian apa yang dikatakan di ayat-ayat tersebut tentang domba.

Matius 7:15:_________________________________________________________________________________ Markus 14:27:_______________________________________________________________________________ Yohanes 10:11:_______________________________________________________________________________

Kambing dan domba sering disebutkan bersama-sama sebagai kambing domba. Tetapi sebenarnya mereka sangat berbeda. Tidak saja dalam penampilan tetapi juga sifatnya. Merujuk dari berbagai sumber, kambing suka mengunyah apa saja, tidak hanya rumput. Nafsu makannya besar dan siap berkelahi dengan kawanannya untuk mendapatkan makanan yang lebih banyak. Mereka lincah dan mudah beradaptasi. Kambing tidak terlalu butuh digembalakan karena mereka sangat mandiri. Kambing bukan binatang penurut. Sebaliknya, domba sangat butuh gembala. Domba mengenal suara gembalanya dan mengikuti ke mana gembalanya berjalan. Domba mudah panik. Bila ada suara yang sangat keras mereka akan berlarian ke segala arah. Itu sebabnya mereka mudah tersesat dan tidak tahu jalan kembali, kecuali sang gembala mencari dan membawa pulang. Kita, orang yang sudah percaya Yesus, digambarkan seperti domba yang menurut kepada Sang Gembala Agung. Kita tidak lagi rakus menyantap apa pun yang disediakan dunia, yaitu perilaku kedagingan, tetapi makan makanan yang baik. Firman Tuhan menjadi makanan kita. Kita seharusnya dapat membedakan suara serigala dan suara Gembala. Tetapi kita kadang tidak mampu lari dari serigala karena domba gampang terbujuk. Itu yang membuat kita jatuh. Oleh sebab itu, janganlah kita menjauh dari tuntunan Gembala Agung kita, yaitu Tuhan Yesus. Ia sudah mencari dan menyelamatkan kita dari jurang maut dosa. Kita sudah berada dalam lindungan-Nya. Jangan lagi lari dari kasih-Nya.

Tanggung Jawab Anak-Anak Allah (Ayat 34-45)

Ketika kita membaca ayat 34-45, janganlah mengambil kesimpulan bahwa untuk mendapatkan Kerajaan Surga kita harus berbuat kebaikan. Tidak ada cukup perbuatan baik yang dapat kita seimbangkan dengan darah Tuhan Yesus di kayu salib untuk merebut kita dari maut. Tetapi mengapa ayat-ayat tersebut berkata demikian? Di ayat 34 dinyatakan, “..terimalah Kerajaan yang telah disediakan…” Kata “terimalah” dalam bahasa aslinya bermakna “warisilah”. Suatu warisan tentu tidak diusahakan tetapi diterima cuma-cuma dari orang tua kepada anak karena dilahirkan dalam keluarga tersebut. Demikian pula kita mendapat Kerajaan Surga bukan karena pekerjaan baik kita tetapi karena kelahiran baru kita di dalam Yesus, sehingga kita menjadi anak-anak Allah. Dan hanya manusia yang dilahirkan dari Roh Allah yang dapat masuk Kerajaan Allah (Yohanes 3:5). Perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan adalah bukti bahwa kita memang adalah anak-anak kerajaan. Kita dilahirkan dalam keadaan baru dengan sifat yang baru. Ciri-ciri orang yang lahir baru dari Allah: 1 Yohanes 3:9: _____________________________________________________________________________. 1 Yohanes 4:7: _____________________________________________________________________________. Orang-orang benar melakukan tindakan kasih bukan karena ingin mendapat upah tetapi karena telah menjadi sifat mereka. Sementara itu, bagi orang-orang yang di sebelah kiri, kalau mereka tahu dengan melayani orang yang mengalami kesusahan akan mendapat 28

upah, maka mereka akan melakukannya. Jadi mereka akan peduli kepada orang lain bila ada upah, bukan sebagai bukti sifat anak-anak Allah. Sekarang, siapakah kita? Kambing ataukah domba? Apakah kita sungguh-sungguh adalah ahli waris Kerajaan Surga? Bukti apa yang dapat kita tunjukkan? Ketika kita menerima Kristus, itulah saat kita dilahirkan baru, dan kita mempunyai sifat yang baru, yaitu melayani saudara-saudara kita yang memerlukan pertolongan. Dengan demikian kita juga melayani Tuhan.

Upah yang akan Diterima (Ayat 34, 41 dan 46)

Pada akhir zaman, ketika Tuhan Yesus akan tampil sebagai Raja dan Hakim, Dia akan menghakimi tidak hanya orang Kristen tetapi juga seluruh umat manusia di dunia. Penghakiman itu adalah untuk menentukan dua hal saja, yaitu orang yang dinyatakan benar dan orang yang dinyatakan bersalah. Dan hanya ada dua tempat yang disediakan, yaitu surga dan neraka. Tidak ada tempat bagi orang yang hidupnya “abu-abu”. Kita tidak bisa menyebut diri sebagai anak Allah karena percaya Yesus tetapi tidak memiliki bukti sikap hidup selayaknya anak Allah. Demikian pula kita tidak dapat berkata tidak perlu percaya Yesus, yang penting berbuat baik, maka yakin akan mendapat surga. Itu pun salah. Jadi siapakah yang akan dinyatakan benar? Ya, merekalah domba-domba itu, yaitu orangorang yang memang tadinya bersalah karena dosa tetapi yang kemudian dilahirkan baru karena percaya kepada Yesus dan membuktikan dengan memiliki hati yang suka melayani orang kesusahan. Pada saat hari penghakiman, mereka akan ditempatkan di sebelah kanan, diberkati, dan mewarisi Kerajaan Surga. Dan siapakah yang dinyatakan bersalah? Merekalah yang disebut sebagai kambing-kambing, yaitu mereka yang tidak beriman pada Yesus, tidak mempunyai kepedulian terhadap orang lain, atau apabila berbuat baik hanya karena ingin mendapat pahala. Pada saat hari penghakiman, mereka akan ditempatkan di sebelah kiri. Mereka disebut terkutuk dan jauh dari hadapan Allah, mewarisi api neraka bersama Iblis, serta mengalami siksaan yang kekal.

Kesimpulan

Setelah mengetahui betapa pentingnya memiliki sikap yang layak sebagai anakanak Kerajaan Surga, maka sebaiknya kita sebagai orang yang menyebut diri Kristen perlu memastikan diri apakah kita benar-benar sudah dilahirkan baru dan menunjukkan sikap senang menolong sesama kita ataukah ternyata belum. Hal ini juga perlu untuk kita ingatkan kepada orang lain agar mereka juga mengintrospeksi diri apakah mereka anak-anak Allah yang senang melayani orang lain, ataukah mereka memang belum mengenal Kristus sehingga belum dilahirkan baru. Kita harus mengingatkan mereka agar terhindar dari hukuman siksaan kekal di neraka. Salah satu cara adalah mengajak mereka untuk mempedulikan orang-orang yang kesusahan.

Pencapaian Belajar

1. Apakah kamu setuju bahwa kita harus saling mengingatkan tentang tanggung jawab kita pada akhir zaman? _________________________________________________________________________________________.

2. Mengapa kita harus mawas diri pada sikap hidup kita dan sekaligus mengingatkan orang lain bahwa ada penghakiman di akhir zaman? ________________________________________________________________________________________ .

3. Cara apa yang paling mudah bagimu untuk memperingatkan orang tentang tanggung jawab di akhir zaman? _________________________________________________________________________________________ .

Pendalaman

1. Penerapan: Sebutkan beberapa ciri seseorang sudah lahir baru dan menjadi milik Kristus. 2. Respons/Tindakan: Perhatikan dua bagan di bawah ini. Pilihlah mana yang benar. Dapatkah kamu menjelaskan pilihanmu? a. Orang berdosa → dibenarkan dan diadopsi menjadi anak Allah melalui Kristus → mendapat hak waris Kerajaan Surga → Karakternya mencerminkan sebagai anak Allah. b. Orang berdosa → berbuat baik → mendapat Kerajaan Surga.

Penutup

Hanya ada satu tempat yang disediakan bagi kita di kehidupan berikutnya setelah kematian jasmani, yaitu surga atau neraka. Tidak ada tempat abu-abu atau di tengah-tengah. Orang yang berada di dalam Kristus luput dari maut, yang artinya mewarisi Kerajaan Surga, sedangkan orang yang di luar Kristus akan dihukum di neraka.

This article is from: