6 minute read
10.Ketaatan Maria
Pelajaran 10
Ayat Hafalan
Advertisement
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
(Lukas 1:38)
Senin Matius 1:18 Selasa Matius 1:19 Rabu Matius 1: 20-21 Kamis Matius 1:22-23 Jumat Matius 1:24 Sabtu Matius 1:25
BIBLE
READING PLANS
Jangan lupa menyelesaikan Bacaan Harian seminggu ke depan! Berikan tanda (V) jika sudah membaca
Sumber gambar: ubdavid.org
Kompetensi Belajar
Murid memahami perihal hamba yang taat kepada ketetapan Tuhan.
KETAATAN MARIA
Lukas 1:26-38
PENDAHULUAN
Pelajaran mengenai Maria pada saat Natal mungkin sering kali kita dengar. Kerendahan hati, ketaatan, dan imannya menjadi inspirasi bagi orang Kristen. Kata-katanya, “…Jadilah padaku menurut perkataanmu.,” menggema di seluruh dunia apalagi menjelang Natal. Tetapi apakah cukup hanya menjadi inspirasi? Seharusnya menjadi teladan yang dapat kita terapkan dalam hidup kita. Sebagaimana nasihat yang harus diberikan berulang kali, demikian juga pelajaran hidup dari Maria perlu terus disampaikan supaya kita akhirnya dapat mengikuti keteladanannya. Teladan yang dapat kita cermati saat ini adalah mengenai keputusan Maria untuk taat kepada perintah Tuhan. Ketaatan Maria menjadi standar bagi kita bagaimana seharusnya kita taat juga kepada Tuhan. Mengapa Maria, gadis yang masih sangat muda itu bisa tumbuh menjadi gadis muda yang taat kepada Tuhan. Kita akan mempelajarinya hari ini.
Taat karena Lingkungan Keluarga (Ayat 26-27)
Maria lahir dan dibesarkan di Kota Nazaret, Provinsi Galilea. Nazaret hanyalah sebuah kota kecil yang tidak terkenal. Nazaret bukan kota perdagangan, jadi tidak ada pengunjung luar kota yang datang dan pergi seperti yang dialami kota-kota besar. Nazaret hanya ditinggali oleh sekitar 200 sampai 400 orang. Penduduk setempat kebanyakan adalah petani yang membagi tempat tinggalnya dengan ternak dan gudang panen. Penduduk Nazaret umumnya adalah orang-orang Yahudi yang taat pada Hukum Taurat dan tradisi-tradisi keagamaan. Jadi, kita tahu bahwa Maria hanya gadis biasa dari keluarga yang sederhana, walaupun latar belakang keluarga Maria merupakan keturunan Raja Daud (Lukas 3:23-38). Ia juga mempunyai ikatan keluarga dengan keimaman suku Lewi (ingat, Maria bersaudara dengan Elisabet dari suku Lewi). Maria tumbuh dan dididik menjadi anak perempuan yang saleh sesuai dengan perintah agama. Kehidupan keagamaan dalam keluarga dilaksanakan dengan sangat patuh dan disiplin. Melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang diikutinya, Maria belajar banyak hal terutama tentang kepatuhan kepada Allah dan orang tua. Karena itu dia pun patuh ketika usianya beranjak remaja, orang tuanya memilihkan seorang pemuda bernama Yusuf menjadi tunangannya. Pilihan yang tepat sebab Yusuf juga keturunan Raja Daud. Gadis-gadis Yahudi memang biasa ditunangkan mulai usia sekitar 13 tahun. Jadi didikan keluarganya berperan besar dalam pembentukan sifat Maria. Maria gadis biasa yang dipilih dan dipersiapkan Tuhan melalui keluarganya yang mendidik dia menjadi gadis yang patuh, baik pada Allah maupun kepada orang tuanya. Di sini Tuhan mengajar kita dari dua sisi: Pertama, dari sisi orang tua harus membawa keluarga pada suasana yang selalu menaati Firman Tuhan. Dari sisi anakanak, kita harus menaati Tuhan dan orang tua seperti yang diperintahkan-Nya.
Taat karena Beriman (Ayat 31-35)
Pengetahuan Maria tentang Kitab Suci sangat baik karena dia juga disekolahkan di sinagoge. Maria tahu tentang nubuatan, tentang penantian bangsa Israel akan kedatangan Mesias, dan sebagainya. Tetapi dia tidak menduga bahwa malaikat akan tiba-tiba mendatanginya dalam wujud yang nyata. Sudah hampir enam generasi atau sekitar 400 tahun, Tuhan tidak memberi pewahyuan apa pun sejak akhir hidup Nabi Maleakhi. Jadi ketika Malaikat Gabriel tiba-tiba muncul di hadapannya, dan memberi salam, reaksi Maria yang takut, heran dan bingung adalah wajar. Ketaatan Maria mendapat ujian ketika kemudian Malaikat Gabriel menyampaikan bahwa Maria akan mengandung seorang anak laki-laki. Penjelasan Gabriel membuat Maria tahu bahwa dia akan mengandung Mesias yang telah lama dinantikan (ayat 32-33). Tetapi dia belum menikah dengan Yusuf. Apakah itu artinya dia harus menikah dulu? Maka dia bertanya kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Dan jawaban Gabriel di luar perkiraannya. Maria akan mengandung dari Roh Kudus (ayat 35). Jadi dalam pengertian umum, Maria akan hamil sebelum menikah. Ini pelanggaran Hukum Taurat yang serius. Apakah penjelasan Maria dapat dipercaya? Tidak ada saksi. Sebagai anak perempuan yang mengerti Taurat, dia tahu apa yang akan dihadapi. Dia akan dituduh berzinah. Dia akan mengecewakan keluarga besarnya. Dia akan mengecewakan Yusuf yang mungkin mengira dia berselingkuh atau bisa saja justru Yusuf yang dituduh menodai pertunangan mereka. Hal yang lebih mengerikan, dia menghadapi risiko dihukum mati dengan cara dilempari batu (Ulangan 22:20-21). Tetapi rupanya Maria diliputi sebuah keyakinan kuat bahwa apa yang akan dialaminya memang ketentuan dari Allah Yang Mahatinggi. Bagi Maria, yang penting Allah tahu bahwa dia tidak melakukan pelanggaran. Itu sebabnya, walaupun dia tahu semua risiko yang mungkin akan dialami, Maria tetap patuh. Mengandung Mesias adalah anugerah yang melebihi apa pun. Dia percaya bahwa sesuatu yang besar akan terjadi dan dia berbahagia ada dalam rencana besar Allah. Iman dan keyakinan ini yang membuat Maria taat. Dia tidak tahu pasti apa yang terjadi di depan, tetapi dia tetap taat. Imannya makin diperkuat ketika Gabriel menyatakan bahwa Elisabet saudaranya yang sudah tua dan mandul itu, kini juga tengah mengandung
(ayat 36). Hanya iman dan keyakinan kepada Tuhan yang membuat kita mau taat. Orang yang tidak percaya kepada Tuhan akan sulit mematuhi-Nya. Jadi kalau kita yakin bahwa Allah itu berkuasa, maka hidup kita hendaknya juga selalu taat pada segala yang difirmankanNya. Meskipun dalam perjalanan iman kita banyak mengalami tantangan, tetapi bila kita memiliki iman yang kuat kepada Tuhan, maka kita akan tetap taat kepada-Nya. Paulus pernah menunjukkan imannya dengan kalimat yang indah. Bacalah 2 Timotius 1:12 lalu tuliskan di sini: ____________________________________________________________________________________________
Taat karena Tahu Siapa Dirinya (Ayat 38)
Hal yang paling disukai seorang tuan dari para hambanya adalah kepatuhan mereka. Ketika Maria mendengar semua tugas yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel, ia juga menimbang semua risikonya. Malaikat Gabriel tidak perlu menunggu lama untuk mendapat jawaban Maria. Jawaban Maria jelas, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Maria, gadis remaja yang mengerti kedudukannya di hadapan Tuhan. Dia menempatkan diri sebagai hamba Tuhan. Seorang hamba yang baik menaati apa pun perintah tuannya tanpa berdebat. Tanpa banyak bertanya, Maria siap melakukan perintah Tuhan. Dia tahu risiko berat yang mungkin akan ia hadapi, tetapi sebagai hamba, dia harus taat. Hal-hal lain yang akan terjadi, Maria serahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Sejak kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita sudah dibeli dengan harga yang mahal, yakni dengan darah-Nya sendiri, dari tuan yang telah memiliki kita ketika kita masih hamba dosa, yaitu Iblis. Setelah kita bebas, maka Tuan kita adalah Tuhan Allah. Sebagai hamba Tuhan, kita wajib melayani Dia tanpa banyak berdalih dan menuntut. Tuan kita harus menjadi prioritas yang utama daripada kepentingan pribadi. Sebab hamba yang membantah dan banyak alasan untuk menolak melayani Dia, bukanlah hamba yang sesungguhnya.
Kesimpulan
Melalui peristiwa Maria dan Malaikat Gabriel ini, kita diingatkan kembali bahwa kita semua berkedudukan sebagai hamba di hadapan Tuhan. Karakter taat pada Firman Tuhan harus nyata di dalam hidup kita. Ketaatan kepada Tuhan akan tercermin dalam bagaimana kita menyikapi berbagai masalah, tantangan bahkan godaan di dalam dunia ini. Seorang hamba Tuhan yang taat akan mengutamakan untuk melayani Dia daripada kepentingan pribadinya dan percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana terbaik bagi setiap hamba-Nya yang setia.
Pencapaian Belajar
1. Sebutkan tiga hal (yang sudah kita pelajari di atas) yang membuat Maria tumbuh dan memiliki hati yang tunduk dan taat. a. _______________________________________________________________________________________ b. _______________________________________________________________________________________ c. _______________________________________________________________________________________
2. Apa karakter utama yang dituntut dari seorang hamba? _________________________________________________________________________________________
3. Dalam hal apa seorang hamba Tuhan harus taat? __________________________________________________________________________________________
4. Siapa saja yang disebut sebagai hamba Tuhan? _________________________________________________________________________________________
Pendalaman
1. Penerapan: Di dalam hidup ini, siapa saja yang harus ditaati nasihatnya? __________________________________________________________________________________________
Tuliskan komitmenmu untuk menaati mereka. __________________________________________
2. Respons/Tindakan:
Pikirkanlah sebuah perintah Tuhan yang paling sulit kamu taati. Pada saat hari Minggu nanti, diskusikan itu dengan guru dan teman-teman di kelas SM.
Penutup
Taat adalah karakter yang harus ada pada setiap orang Kristen. Tanpa memiliki hati yang taat, maka setiap perintah Tuhan tidak akan dapat dilakukan dengan benar. Untuk dapat lebih mengerti apa kehendak Tuhan, dan mematuhi-Nya, mari kita terus rajin membaca Firman-Nya.