6 minute read

4. Dipanggil untuk Memberitakan Injil

Pelajaran 4

Ayat Hafalan

Advertisement

Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

(1 Korintus 9:16)

BIBLE

READING PLANS

Jangan lupa menyelesaikan Bacaan Harian seminggu ke depan! Berikan tanda (V) jika sudah membaca.

Senin Kisah Para Rasul 20:17-20 Selasa Kisah Para Rasul 20: 21-24 Rabu Kisah Para Rasul 20: 25-28 Kamis Kisah Para Rasul 20: 29-32 Jumat Kisah Para Rasul 20: 33-35 Sabtu Kisah Para Rasul 20:36-38

Sumber gambar: www.pesta.org

Kompetensi Belajar

Murid menanggapi tentang panggilan memberitakan Injil sebagai murid Kristus.

DIPANGGIL UNTUK MEMBERITAKAN INJIL

Roma 1:1-7

Pendahuluan

Kepala sekolah menugaskan kamu sebagai Ketua OSIS untuk mengumumkan kepada seluruh murid bahwa akan diadakan kerja bakti. Tentu kamu akan melakukannya meskipun kamu tahu ada beberapa murid yang tidak suka melakukan kerja bakti. Kamu tetap melakukannya sebab itu adalah tugasmu sebagai Ketua OSIS untuk menaati perintah langsung dari kepala sekolah, seorang yang paling tinggi kedudukannya di sekolah. Hari ini kita belajar dari Paulus yang ada dalam posisi dengan gambaran seperti ilustrasi di atas. Ayat-ayat yang kita baca hari ini, Roma 1:1-7, merupakan pendahuluan dari surat yang dikirimnya kepada jemaat di Roma. Jemaat Roma adalah jemaat yang tidak didirikan oleh Paulus. Mereka mungkin sudah mendengar tentang Paulus tetapi belum pernah benar-benar berjumpa dan mengenal Paulus secara langsung. Itu sebabnya di bagian

pendahuluan suratnya ini, Paulus agak panjang memperkenalkan diri, termasuk tugas serta harapannya untuk jemaat di Roma. Walaupun ini berupa pendahuluan tetapi mengandung pelajaran rohani yang dapat kita teladani di masa kini.

Paulus Memperkenalkan Diri (Ayat 1-2)

Pada awal tulisannya, Paulus langsung memperkenalkan diri dengan menyebut namanya dan dan memberi keterangan di belakang nama tersebut. Dua hal dikatakan Paulus mengenai dirinya, dan satu tugas khususnya. Pertama, ia sebagai hamba Kristus Yesus. Hamba yang dimaksud Paulus di sini sama pengertiannya dengan budak (doulos). Orang-orang Roma yang kaya pada saat itu biasa memiliki budak-budak. Seorang budak mengabdikan seluruh hidup kepada tuannya, bahkan dia tidak mempunyai hak atas dirinya sendiri. Jadi, Paulus ingin memberitahu pembaca suratnya bahwa dia adalah milik Yesus dan kepada-Nyalah Paulus mengabdikan seluruh hidup, hati, kehendak dan pikirannya. Sehingga ketika ia berbicara kepada jemaat Roma, itu bukan atas kehendaknya sendiri tetapi kehendak Tuannya. Hal yang kedua mengenai dirinya adalah sebagai rasul. Panggilan Paulus sebagai rasul didasarkan pada perjumpaan ilahinya dengan Tuhan Yesus ketika dia sedang berjalan ke Kota Damsyik untuk menangkap para pengikut Tuhan (Kamu dapat membaca kisahnya dalam Kisah Para Rasul 9:1-19a). Di tengah jalan, dia berjumpa dengan Tuhan Yesus yang kemudian mengubah seluruh hidupnya. Paulus mendapatkan panggilan sebagai rasul sama seperti keduabelas murid Yesus yang lain meskipun pengalaman mereka bersama Tuhan Yesus berbeda. Dalam memenuhi panggilannya sebagai rasul, Paulus dikuduskan untuk memberitakan Injil. Dikuduskan dalam bahasa asli ayat ini bukan berarti menjadikan Paulus orang suci tetapi mempunyai makna lain, yaitu dipisahkan atau dikhususkan atau ditandai untuk suatu tujuan atau tugas, yaitu memberitakan Injil. Kita saat ini mungkin berpikir bahwa itu adalah hidupnya Paulus dan kita tidak sama seperti dia. Memang kita berbeda dari Paulus dari satu sisi tetapi sekaligus sama dari sisi yang lain. Kita berbeda karena dia dipanggil khusus oleh Tuhan menjadi rasul tetapi kita sama dalam tugas secara umum. Setelah kita menerima Tuhan Yesus, maka kita juga hamba-hamba Tuhan, dalam pengertian doulos (budak). Dengan demikian, segala yang ada dalam diri kita bukan milik kita sendiri lagi, tetapi milik Tuhan. Bila kita adalah milik Tuhan, maka segala kehendak Tuhan harus kita laksanakan.

Inti Tugas Paulus (Ayat 3-5)

Selain memperkenalkan dirinya, Paulus menuliskan juga apa tugas khusus yang diberikan Tuannya kepadanya, yaitu memberitakan Injil. Paulus menjelaskan bahwa Injil yang diberitakannya itu adalah tentang Tuhan Yesus sendiri. Dia adalah Anak Allah Yang Mahatinggi, yang kelahiran-Nya ke dunia sudah lama dijanjikan dan dinubuatkan oleh nabinabi Perjanjian Lama. Nubuat itu sudah digenapi dengan kedatangan Yesus Kristus sebagai manusia, dilahirkan dari perawan Maria yang bertunangan dengan Yusuf dari garis keturunan Raja Daud. Misi kedatangan Yesus adalah untuk menebus umat-Nya dari cengkeraman dosa dan menyelamatkan mereka dari hukuman maut. Sebab upah dosa itu maut dan sayangnya tidak ada manusia yang tidak berdosa (Roma 3:23 dan 6:23). Yesus menebus dengan cara menggantikan umat-Nya, menanggungkan hukuman maut kepada diri-Nya sendiri. Namun maut tidak dapat mengalahkan-Nya. Yesus bangkit dari kematian dan membuktikan diri-Nya sebagai Anak Allah Yang Mahakuasa. Dia adalah Yesus Kristus. Dia adalah Tuan sekaligus Tuhan. Siapa yang percaya kepada Yesus Kristus akan masuk sebagai umat-Nya yang mendapat bagian dari pekerjaan penebusan-Nya. Untuk itulah Paulus dipanggil, yaitu menjadi rasul yang wajib memberitakan semuanya itu, bukan hanya kepada bangsa Yahudi saja tetapi kepada semua bangsa di dunia termasuk jemaat Roma. Mereka bukan orang Yahudi, tetapi karena mereka telah menerima dan percaya

kepada Yesus Kristus, maka mereka juga sekarang adalah milik Kristus. Paulus melakukan tugasnya dengan setia meskipun harus mengalami banyak penderitaan. Seluruh dunia mengenal Yesus salah satunya karena buah pekerjaan Paulus. Lihatlah ayat hafalan di atas. Itu adalah tekad Paulus.

Panggilan Orang Percaya Saat Ini (Ayat 6-7)

Paulus kemudian beralih fokus dari dirinya kepada jemaat Roma sebagai penerima surat. Paulus mengatakan bahwa jemaat Roma mempunyai panggilan yang sama, yaitu menjadi milik Yesus dan dikuduskan bagi Allah. Ketika kita membaca Surat Roma ini, maka pemberitaan Paulus itu dimaksudkan untuk kita juga pada masa kini. Setelah ditebus dan diselamatkan Tuhan Yesus, maka kita menjadi milik-Nya. Dia menjadi Tuan kita, dan kita adalah hamba-Nya. Dulu kita hamba dosa, sekarang hamba Kristus. Kita harus menaati semua yang diperintahkan-Nya. Selanjutnya kita juga dipanggil untuk dijadikan orang-orang kudus. Artinya bukan dijadikan orang suci tetapi dipisahkan atau dikhususkan bagi Dia untuk tugas pemberitaan Injil. Dengan demikian, meskipun kita tidak menjadi sama seperti Paulus, namun kita sebagai milik-Nya mempunyai panggilan umum yang sama, yaitu memberitakan Injil. Dalam Matius 28:18-20, Tuhan Yesus memberi tugas agar kita memberitakan Injil sampai ke seluruh dunia. Mungkin saat ini kita tidak dapat berkeliling dunia untuk mengabarkan Injil, tetapi Tuhan telah memberi kita bakat, talenta dan berbagai kemampuan serta keterampilan. Bila sebelum menerima Tuhan Yesus semuanya itu kita gunakan untuk diri sendiri, maka sekarang kita menggunakannya dengan satu tujuan, yaitu agar berita Injil keselamatan dapat disampaikan kepada siapa pun juga. Contohnya, kita dapat memberitakan Injil melalui kemampuan bernyanyi, bercerita, berolahraga, dan sebagainya. Sebagai hamba Tuhan yang taat, kita seharusnya melaksanakan panggilan pemberitaan Injil itu dengan setia.

Kesimpulan

Kita dipanggil oleh Allah menjadi milik-Nya dan kemudian dikhususkan untuk memberitakan Injil. Karena kita ini hamba atau budak Tuhan, maka ketika Tuan kita memerintahkan untuk mengabarkan Injil, seharusnya kita menaatinya serta melakukan tugas itu dengan tekun dan setia. Tugas pemberitaan Injil tidak harus bepergian ke tempattempat yang jauh sebab masih banyak orang yang belum mendengar tentang Injil di sekitar kita. Kita dapat memberitakan Injil melalui berbagai cara dengan segala bakat, talenta dan kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita. Jadi saatnya bagi kita untuk menanggapi panggilan memberitakan Injil ini dengan baik.

Pencapaian Belajar

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

1. Ada berbagai respons orang ketika menanggapi panggilan atau tugas memberitakan Injil, di antaranya: Menolak, ragu-ragu, menaati. Bagaimana dengan kamu, apa responsmu? Berilah alasannya: _______________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________

2. Kita mempunyai karunia yang berbeda-beda tetapi mendapat panggilan yang sama dalam memberitakan Injil. Menurutmu apakah memberitakan Injil itu penting? ___________________________ Mengapa? ___________________________________________________ __________________________________________________________________________________________

3. Untukmu pribadi, dengan cara bagaimana kamu akan meresponi panggilan memberitakan Injil ini? __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________

Pendalaman

1. Penerapan: Selain melalui sikap, cara apa yang paling cocok untukmu secara pribadi dalam memberitakan Injil? 2. Respons/ Tindakan: Apakah ada dalam hatimu kerinduan untuk menjadi seorang yang khusus melayani sebagai pemberita Injil? Jika ya, kamu mungkin perlu diperlengkapi secara khusus di sekolah tinggi teologi. Kamu bisa membicarakan itu dengan guru dan gembala sidang.

Penutup

Mengabarkan Injil berarti menyampaikan Kabar Baik. Tugas ini adalah tugas untuk semua orang Kristen. Namun demikian, ada orang-orang yang terpanggil secara khusus untuk terjun menekuni panggilan pemberitaan Injil ke daerah-daerah tertentu. Kita harus mendukung orang-orang yang demikian.

This article is from: