6 minute read

13.Menyambut Sang Raja

Next Article
12.Kelahiran Yesus

12.Kelahiran Yesus

Pelajaran 13

Ayat Hafalan

Advertisement

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

(Matius 2:11)

Senin Yesaya 9:1-7 Selasa Filipi 2:5-11 Rabu Zakharia 9:9-10 Kamis 1 Timotius 1:12-17 Jumat Wahyu 19:11-16 Sabtu Mazmur 103:1-22

BIBLE

READING PLANS

Jangan lupa menyelesaikan Bacaan Harian seminggu ke depan! Berikan tanda (V) jika sudah membaca

Sumber gambar: alkitab.sabda.org

Kompetensi Belajar

Murid melakukan sebuah bentuk penghormatan kepada Yesus.

MENYAMBUT SANG RAJA

Matius 2:1-12

Pendahuluan

Pernahkah kalian melakukan sebuah perjalanan yang cukup jauh? Ke mana tujuan kalian, berapa lama waktu tempuhnya, dan kendaraan apa yang kalian naiki? Bicara tentang perjalanan, Natal ini mengingatkan kita tentang perjalanan orangorang majus. Ya, kisah Natal tidak pernah lepas dari kisah orang-orang majus yang datang dari negeri Timur ke Betlehem di Yudea. Mereka datang kepada Yesus karena tahu bahwa Dia adalah Raja. Untuk itu mereka tidak datang dengan tangan kosong tetapi membawa persembahan berupa emas, kemenyan dan mur. Orang-orang majus sebenarnya memberi persembahan lebih daripada tiga barang tersebut. Jangan lupa bahwa kedatangan mereka juga ada dalam rancangan Allah untuk memberi kita teladan bagaimana seharusnya menyambut seorang raja. Teladan bagi kita bagaimana memberikan persembahan sebagai bentuk penghormatan kita kepada Tuhan Yesus sebagai Raja.

Orang Majus Mempersembahkan Tenaga dan Waktunya (Ayat 1-2)

Alkitab mencatat asal orang-orang majus adalah dari negeri Timur. Dan itu berarti negeri di sebelah timur Yehuda. Beberapa penafsir mengatakan bahwa negeri Timur itu kemungkinannya adalah Arab, Persia, atau Babel. Jaraknya kira-kira 1.000 km dari Yehuda. Perjalanan mereka ke Betlehem memakan waktu empat sampai lima bulan atau bisa juga lebih. Alkitab tidak mencatat jumlah mereka yang berangkat. Tetapi dapat dipastikan lebih dari tiga orang karena jaraknya yang jauh dan mereka tentu membawa juga beberapa budak untuk melayani mereka dalam perjalanan. Orang-orang majus tentu dengan cermat merencanakan

Gambar peta perjalanan Orang Majus (sumber: id.pinterest.com) perjalanan yang istimewa ini. Mereka mungkin mengendarai unta karena kendaraan orang-orang di daerah Arab adalah unta. Sebagai sebuah rombongan, mereka juga menggunakan tandu atau kereta untuk mengangkut barang-barang seperti makanan, pakaian, dan persembahan yang akan mereka berikan kepada Sang Raja. Perjalanan yang tentunya dapat menarik perhatian penjahat padang gurun yang ingin merampok mereka. Kita tidak tahu bagaimana kisah perjalanan para majus ini dengan akurat, namun yang pasti ini perjalanan yang melelahkan dan tidak mudah tetapi mereka akhirnya sampai di Yerusalem. Orang-orang majus bukanlah orang Yahudi yang mengenal Allah. Mereka orang luar, tetapi mereka mau menghentikan kesibukan mereka untuk mengadakan perjalanan panjang ke negeri jauh, yang tidak diketahui alamat pastinya. Mereka juga tidak tahu situasi dan kondisi perjalanan yang akan mereka tempuh, tetapi mereka tetap berangkat. Sebuah teladan bagi kita untuk juga mempersembahkan tenaga dan waktu kita sebagai bentuk penghormatan kita kepada Tuhan Yesus, Sang Raja kita. Bagaimana caranya kita dapat memberikan tenaga dan waktu kita untuk Tuhan? Pikirkanlah ketika kita malas bersaat teduh, malas datang ke Sekolah Minggu, malas melakukan tugas pelayanan, bahkan malas untuk berdoa dan beribadah dengan banyak alasan. Saat itulah sebenarnya kerelaan kita sedang diuji untuk mempersembahkan tenaga dan waktu bagi Tuhan. Bagaimana kamu akan mempersembahkan waktumu untuk Tuhan?

Orang Majus Mempersembahkan Hikmat dan Kepandaiannya (Ayat 7)

Kata majus atau magoi adalah sebutan untuk orang yang bijaksana, mengerti banyak ilmu pengetahuan, ilmu pengobatan, ilmu perbintangan, ramalan, dsb. Daniel semasa hidupnya ketika berada di pembuangan Babel juga termasuk magoi karena hikmatnya menafsirkan mimpi. Jadi orang-orang majus saat itu adalah sekelompok orang terpelajar yang dikaruniai berbagai hikmat. Pekerjaan mereka biasanya adalah penasihat para raja. Karena itu mereka adalah orang-orang terhormat dan kaya. Suatu hari mereka melihat sebuah bintang yang tidak biasa. Oleh karena mereka juga ahli sejarah dan ramalan-ramalan, mereka kemudian dengan tekun menyelidikinya sehingga sampai pada kesimpulan bahwa seorang Raja besar akan lahir dan mereka bertekad datang untuk menyembah-Nya. Berbeda dengan Herodes. Setelah dia mengerti bahwa tujuan para majus itu hendak menyembah Raja baru, maka dia pun ikut melakukan penyelidikan. Pertama-tama dia memanggil imam-imam kepala dan para ahli Taurat untuk menjelaskan nubuat tentang kehadiran Mesias, Raja yang dinantikan orang Yahudi. Kedua, dia memanggil orang-orang majus itu untuk menjelaskan kapan munculnya bintang istimewa itu dan apa saja yang

mereka ketahui tentang ramalan itu. Herodes mendapat jawaban yang benar baik dari para imam Yahudi maupun dari para majus, tetapi responsnya berbeda. Orang majus menyembah Yesus, Raja Herodes hendak membunuh Yesus, sementara para imam kepala dan ahli Taurat mengabaikan. Teladan bagi kita dari kisah ini adalah bahwa semakin kita pandai, mempunyai banyak karunia, kemampuan, bakat, dsb., maka seharusnya kita juga mempersembahkan itu untuk Tuhan Yesus, Raja kita. Kita mau ikut terlibat dalam pelayanan sesuai dengan talenta yang dikaruniakan Tuhan kepada kita dan melakukannya dengan tekun dan setia sebagai suatu persembahan untuk kemuliaan Tuhan. Jangan sampai kita seperti para imam dan ahli Taurat atau Herodes. Saat ini apa yang sudah kamu lakukan untuk mempersembahkan karuniamu bagi kemuliaan Tuhan?

Orang Majus Mempersembahkan Hati dan Hartanya (Ayat 11)

Akhirnya orang-orang majus itu sampai ke Kota Betlehem karena bintang itu masih terus menuntun. Pada saat itu Alkitab mencatat bahwa orang-orang majus itu menjumpai keluarga Yusuf dalam sebuah rumah, tidak lagi di tempat hewan. Yesus kemungkinan sudah berusia sekitar 6 bulan atau 1 tahun. Ketika berjumpa Yesus, apa yang dilakukan orang-orang majus itu? ___________________________________________________________________________________________ . Ya, mereka langsung sujud menyembah Dia (perhatikan bahwa mereka bukan menyembah Maria). Ketika mereka menyembah Yesus, mereka menanggalkan semua kemuliaan mereka dan menempatkan diri lebih rendah dari Yesus yang saat itu masih anak-anak. Pelajaran bagi kita saat ini adalah bahwa kita harus memiliki hati seperti orang-orang majus itu ketika datang menyembah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus harus menjadi yang utama dari segala kepandaian, jabatan, kepopuleran, kekayaan duniawi, dsb. Sebab semua itu milik-Nya, dan Dia yang mengaruniakan segala kelebihan itu kepada kita. Hati yang merendah, dan menghormati Tuhan itulah, yang dikehendaki-Nya. Setelah sujud menyembah, mereka membuka harta benda mereka dan memberikan persembahan berupa emas, kemenyan dan mur. Orang-orang majus memberikan harta mereka yang terbaik sebagai persembahan. Ini merupakan sebuah teladan juga bagi kita bahwa sepatutnya kita memberikan harta kita sebagai refleksi dari hati yang menyembah. Ketika kita memberikan persepuluhan, persembahan atau ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan gereja yang membutuhkan dana, maka saat itu kita juga sedang mempersembahkan harta kita kepada Sang Raja. Jumlahnya tentu disesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing. Tuhan melihat hati kita. Dia tahu apakah kita sungguh-sungguh ketika mempersembahkan harta kita.

Kesimpulan

Peristiwa kedatangan orang-orang majus dari negeri Timur yang jauh ini dapat menjadi renungan bagi kita di masa Natal ini mengenai penghormatan kepada Tuhan Yesus. Bila para majus yang tidak mengenal Allah saja begitu rindu untuk datang dan menyembah Dia, apalagi kita sebagai anak-anak-Nya seharusnya mempunyai kerinduan yang lebih kuat. Anak-anak Tuhan yang baik tentu tidak sibuk memikirkan kado untuk diri sendiri, tetapi merenungkan agar semakin hari semakin meningkatkan persembahan bagi Dia, baik waktu, akal budi, kepandaian dan juga harta untuk menopang semua pelayanan yang diperlukan bagi pekerjaan Tuhan di dunia.

Pencapaian Belajar

Setelah kita belajar mengenai orang-orang majus ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:

1. Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang majus itu? __________________________________________________________________________________________

2. Apa saja tiga persembahan orang majus seperti yang sudah kita pelajari di atas? __________________________________________________________________________________________

3. Apa perbedaan sikap Herodes dengan orang majus dalam menyambut kelahiran Yesus,

Sang Raja? __________________________________________________________________________________________

Pendalaman

1. Penerapan: a. Sebagai persembahan waktu: Bentuk persembahan waktu apa yang akan kalian berikan kepada Tuhan? (misal: bersekutu dengan Tuhan lebih rajin, mengutamakan hadir pada acara-acara gereja, menghilangkan kebiasaan datang terlambat saat ibadah atau SM, dsb.) b. Sebagai persembahan talenta, pelayanan apa yang dapat kamu lakukan untuk Tuhan? (misal: Menjadi pemimpin pujian, singer, pemain musik, penyambut tamu, pelayanan di PKMB, dsb.)

2. Bagaimana kamu bisa mempersembahkan hartamu?

Isilah jawaban kalian dalam tabel di bawah ini:

3. Respons/Tindakan: Sebagai persembahan harta, maukah kamu berkomitmen untuk memberikan persembahan dalam bentuk uang? (misal: Persembahan umum, persepuluhan, persembahan khusus lainnya.)

No Jenis Persembahan Bentuk Nyata

1 Persembahan waktu

2 Persembahan kemampuan/talenta 3 Persembahan harta

Penutup

Kelahiran Yesus adalah kelahiran Sang Raja. Setiap orang Kristen hendaknya menyambut dan merayakan kelahiran Kristus Sang Raja dengan segala penghormatan terbaik yang dimilikinya. Salah satu persembahan waktu kita adalah bersekutu dengan-Nya. Berdoa dan membaca Alkitab setiap hari akan menolong kita untuk lebih mengenal Allah.

This article is from: