
4 minute read
5. Paulus, Teladan Melayani dengan Segenap Hati
5
PAULUS, TELADAN MELAYANI DENGAN SEGENAP HATI
Advertisement
Kisah Para Rasul 20:17-32
Ayat Hafalan:
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyalanyala dan layanilah Tuhan.
(Roma 12:11)
Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan.
Kompetensi Belajar
Murid memahami pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan.
Indikator Belajar
1. Murid mampu merinci tiga kualitas pelayanan yang segenap hati dari teladan Paulus 2. Murid mampu membandingkan antara pelayanan yang segenap hati dan yang tidak segenap hati 3. Murid mampu mengasosiasikan alasan-alasan pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan dengan kondisi masa kini
Persiapan Mengajar
1. Perhatikan Tujuan Pelajaran yang bersifat kognitif. 2. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid seminggu sebelum mengajar. 3. Pelajari Nyanyian Pujian # 199 “Ku Suka Mengabarkan.”
Penjelasan Nas: Kisah Para Rasul 20:17-38
Perikop itu berisi perpisahan Paulus dan para penatua Efesus. Paulus sangat sedih sebab ia merasa tidak akan bertemu lagi dengan mereka. Ayat 19-23. Dalam pelayanannya di Efesus, Paulus melayani dengan sungguh-sungguh. Beberapa bukti kesungguhan pelayanan Paulus: (i) banyak mencucurkan air mata (ayat 19, 31) sebagai tanda keseriusan Paulus melihat betapa tersesatnya umat manusia, betapa jahatnya manusia berdosa, adanya pemutarbalikan Injil, serta penolakan terhadap Tuhan (bandingkan dengan Markus 9:24, Lukas 19:41). (ii) Paulus juga menginjil dan mengajar jemaat dengan baik (ayat 20) dengan semua pelajaran yang bermanfaat bagi mereka. (iii) Paulus tidak takut sengsara dan penjara (ayat 23).
Ayat 24. Paulus melayani dengan setia dan kesetiaan Paulus sangat teruji. Paulus tetap setia melayani walaupun nyawanya sering terancam (ayat 24). Paulus tak menghiraukan nyawanya, asal ia dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan tugas pelayanannya (Bacalah 2 Timotius 4:6-8).
Ayat 28. “Jagalah dirimu…” Kita bertanggung jawab atas kehidupan rohani kita (lihatlah Filipi 2:12-13). Pertama-tama mereka harus menjaga diri mereka sendiri, dalam segala perkataan dan perbuatan. Mereka harus bersikap benar dalam rumah Allah, karena mereka pengurusnya. Kedua, mereka harus berjaga-jaga (ayat 31). Sebagaimana para gembala menjagai kawanan dombanya semalaman mereka harus bergiat melakukan pekerjaan mereka. Kuasailah dirimu dalam segala hal (2 Timotius 4:5), berjaga-jagalah terhadap setiap hal yang dapat melukai kawananmu dan perhatikanlah setiap hal yang dapat berguna bagi mereka. “… kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah…” (ayat 28). Ini menunjukkan panggilan ilahi oleh Allah dalam memilih pemimpin jemaat. Jika Roh Kudus telah menetapkan mereka sebagai penilik kawanan, yaitu gembala, maka mereka harus mengindahkan dan setia terhadap kepercayaan tersebut.
Ayat 29. “…serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu.” Ini menonjolkan masalah guru-guru palsu, baik dari luar (bandingkan dengan Matius 10:16) dan dalam (bandingkan dengan Matius 7:15). Keduanya datang dengan berbulu domba (Lihatlah Matius 7:15-23, Lukas 10:3, Yohanes 10:12). Orang percaya harus menguji mereka yang mengklaim berbicara atas nama Allah (lihatlah 1 Yohanes 4:1). Selagi Paulus ada di Efesus, mereka menjauh. Saat Paulus sudah pergi, barulah mereka menyusup dan merusak jemaat Allah.
Ayat 30. “Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang,…” yang mengajarkan hal-hal yang bertentangan Injil yang benar. Mereka akan menyimpangkan perkataan Injil dan memutarbalikkannya untuk menutupi kekeliruan mereka (2 Petrus 3:16). Mereka berpura-pura hendak memperbaharui hidup jemaat, tetapi sebenarnya akan menyesatkan jemaat Allah. Akan tetapi kemurnian ajaranNya akan terjaga baik melalui berkat Allah dan karena kerja keras serta ketekunan para penatua Efesus itu.
Ayat 33-35. Paulus melayani tanpa pamrih. Pelayanan tanpa pamrih adalah pelayanan yang dilakukan dengan tidak mengharapkan balasan. Beberapa bukti: (i) Paulus tidak mengharapkan harta benda dari jemaat (ayat 33, bandingkan dengan 2 Korintus 12:14). (ii) Paulus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sendiri (ayat 34). Dan (iii) dengan bekerja Paulus dapat membantu jemaat yang kekurangan dan menjadi contoh bagi jemaat (ayat 35, bandingkan dengan 2 Korintus 9:8-11). Kutipan Paulus dari Yesus, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima,” tidak ditemukan dalam Injil. Oleh karena itu, pasti merupakan tradisi lisan. Paulus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan orang percaya lain yang membutuhkan.
Saat Mengajar
1. Sambutlah setiap murid dengan ramah. 2. Tanyakan keadaan mereka secara umum. 3. Ajaklah para murid menyanyikan Nyanyian Pujian # 199 “Ku Suka Mengabarkan.” 4. Pimpinlah doa pembukaan. 5. Jelaskan bagian Pendahuluan di Buku Murid. 6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 5 ini dengan tetap memperhatikan situasi kelas.
A. Bagian 1: Melayani dengan Kesungguhan (19-23) • Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.
B. Bagian 2: Melayani dengan Kesetiaan (24) • Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.
C. Bagian 3: Melayani Tanpa Pamrih (33-35) • Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya. 7. Bacakan Kesimpulan di Buku Murid. 8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.
Pencapaian Belajar
Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.
1. Tugas: Jelaskan tiga kualitas pelayanan yang diteladankan Paulus sebagai bukti bahwa ia melayani dengan segenap hati! • Anda akan menolong para murid untuk dapat menjelaskan secara singkat tiga kualitas pelayanan Paulus (sungguh-sungguh, setia, tanpa pamrih) dengan kalimat mereka sendiri. 2. Tugas: Jelaskan ciri-ciri orang yang melayani dengan tidak segenap hati berdasarkan tiga kualitas pelayanan Paulus! Apakah Anda pernah melayani tapi tidak dengan segenap hati? Mengapa? • Anda akan menolong murid menjelaskan ciri-ciri orang yang melayani dengan tidak segenap hati, kebalikan dari tiga teladan Paulus. Bimbing mereka untuk membuat perbandingan dan mengevaluasi diri mereka sendiri. 3. Tugas: Apakah tujuh alasan bahwa kita harus tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan itu, masih relevan pada masa kini? Berikan contoh peristiwa masa kini yang ada hubungannya dengan salah satu atau semua alasan tersebut! • Anda akan menolong murid mengasosiasikan tujuh alasan di bagian kesimpulan dengan keadaan masa kini karena memang masih relevan.
Pendalaman
Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.
Penutup
1. Minta murid mengumpulkan persembahan. 2. Pimpinlah Doa Penutup. 3. Ingatkan para murid untuk hadir di Minggu yang akan datang.