
4 minute read
10.Ketaatan Maria
10
KETAATAN MARIA
Advertisement
Lukas 1:26-38
Ayat Hafalan:
Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.
(Lukas 1:38)
Tujuan Pelajaran ............................
Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang hamba yang taat kepada ketetapan Tuhan.
Kompetensi Belajar
Murid memahami hamba yang taat kepada ketetapan Tuhan.
Indikator Belajar
1. Murid dapat menjelaskan pemahamannya tentang tidak mengerti namun percaya. 2. Murid dapat menjelaskan pemahamannya tentang tidak mengerti namun berserah. 3. Murid dapat menjelaskan pemahamannya tentang tidak mengerti namun siap melakukan.
Persiapan Mengajar
1. Pelajari Buku Guru dan Buku Murid agar Anda menguasai materi. 2. Siapkanlah foto gambar orang hamil disertai penjelasan tentang terjadinya janin. 3. Pelajari lagu “Kupersembahkan Hidupku” Maria Shandi dari youtube.
Ini aku semua milikku, kuserahkan pada-Mu Tuhan Penyesalan dan kebanggaan suka dan duka s’mua kuserahkan Yang t’lah lalu, yang kan datang, hasrat dan harapan yang terbayang Masa depan dan rencanaku, s’mua kuserahkan dalam tangan-Mu Reff: Kupersembahkan hidupku kepada-Mu Tuhan ‘tuk kemuliaan-Mu Kuberikan hidup ini s’bagai persembahan yang berkenan pada-Mu
Penjelasan Nas: Lukas 1:26-38
Ayat 26. “Bulan keenam” adalah bulan keenam setelah malaikat datang kepada Zakharia atau bulan keenam setelah Elisabet mulai mengandung (bandingkan dengan ayat 36b). Ini menunjukkan bahwa usia Yesus lebih muda sekitar 6 bulan dari Yohanes Pembaptis. Tentu saja dalam hal ini Yesus ditinjau sebagai manusia. Sebagai Allah, Ia kekal dan lebih tua dari siapapun.
Ayat 27. Kata Yunani yang diterjemahkan “perawan” adalah “parthenos” dan kata ini tidak pernah digunakan untuk menunjuk kepada perempuan yang sudah menikah. Kata-kata Maria dalam ayat 34, “aku belum bersuami”, terjemahan hurufiahnya seperti KJV, yaitu: “I know not a man” (aku tidak tahu atau tidak kenal laki-laki). Ini jelas menunjukkan bahwa ia betul-betul masih perawan. Kalau Yesus tidak dilahirkan oleh seorang perawan yang mengandung dari Roh Kudus, maka nubuat dalam Yesaya 7:14 tidak tergenapi.
Ayat 28. “Salam, hai engkau yang dikaruniai.” (Yunani: kecharitomene). Perhatikan adanya kata “charis” (grace atau kasih karunia), yaitu sesuatu yang ada pada Allah yang menyebabkan Ia memberikan karunia kepada orang yang tidak layak untuk menerimanya. Karena itu Calvin menafsirkan bahwa kata Yunani ini menunjuk pada kebaikan dari Allah yang tidak layak didapatkan. Semua ini menunjukkan bahwa Maria tidak layak menerima karunia ini dan bahwa Maria itu tidaklah suci tanpa dosa.
Ayat 30-33. Gabriel memberitakan kelahiran Yesus. Kalimat “engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah” (ayat 30b), ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Maria sebetulnya tidak layak menerima anugerah itu. “…akan disebut Anak Allah” (ayat 32). Ini tak berarti bahwa sebelum jadi manusia Yesus bukanlah Anak Allah. Artinya: dulu Ia sudah atau adalah Anak Allah, lalu Ia menjadi manusia dan manusia akan tahu dan mengakui atau menyebut-Nya sebagai Anak Allah. Bahwa Yesus akan menjadi besar dan mewarisi takhta Daud (ayat 32), merupakan penggenapan dari nubuat dalam Yesaya 9:5-6. Dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa kerajaan Daud tidak akan berakhir (2 Samuel 7:12-16). Penggenapan nubuat ini ada dalam diri Yesus.
Ayat 34. Kelihatannya reaksi Maria ini sama dengan reaksi Zakharia dalam Lukas 1:18. Tetapi Maria tidak dihukum, dan ini menunjukkan bahwa Maria mempunyai
sikap hati yang berbeda.
Ayat 35-37. Jawaban Gabriel dalam ayat 35, menjelaskan bahwa Maria yang masih perawan itu bisa mengandung adalah karena Roh Kudus. Penjelasan Gabriel memang tidak tuntas. Maria tidak harus mengerti semua, tetapi harus percaya dan tunduk. Gabriel melanjutkan dengan mengatakan bahwa karena Maria mengandung dari Roh Kudus, maka “anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (ayat 35b). Ia adalah satu-satunya manusia yang lahir tanpa dosa warisan. Kalau tidak demikian, Ia tidak bisa menjadi Penebus kita.
Ayat 36. Ini suatu tanda bagi Maria. Tuhan bisa membuat Elisabet yang sudah tua dan mandul itu mengandung. Demikan juga Tuhan bisa membuatnya mengandung, sekalipun ia masih perawan.
Ayat 38. Bagi Maria ketundukan ini mempunyai risiko tinggi, yaitu: kesalahpahaman Yusuf (bandingkan dengan Matius 1:18-19). Kesalahpahaman, ejekan dan hinaan dari orang-orang di sekitarnya, bahkan dari keluarganya sendiri. Kemungkinan ia akan dihukum mati berdasarkan hukum Perjanjian Lama (Ulangan 22:20-21). Maria tetap tunduk dan tidak membantah. Ini menunjukkan iman yang hebat. Calvin berkata, “Ini merupakan bukti nyata dari iman, kalau kita mengekang pikiran kita, dan menaklukkannya, sehingga tidak berani menjawab ini atau itu kepada Allah; karena keberanian untuk membantah sesungguhnya adalah ibu dari ketidakpercayaan.”
Saat Mengajar
1. Sambutlah setiap murid dengan ramah. 2. Minta laporan murid berkenaan dengan Pencapaian Belajar Pelajaran 9.
3. Ajaklah para murid menyanyikan lagu “Kupersembahkan Hidupku.” 4. Minta seorang murid memimpin doa pembukaan. 5. Perlihatkan foto perempuan hamil dan jelaskan bagian Pendahuluan. 6. Jelaskan pokok-pokok Pelajaran 10 ini dengan tetap memperhatikan suasana kelas.
A. Bagian 1 : Tidak Mengerti Namun Percaya (28-29) • Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.
B. Bagian 2 : Tidak Mengerti Namun Berserah (34-35, 38a)
C. Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya.Bagian 3 : Tidak
Mengerti Namun Siap Melakukan (38b)
• Jelaskan sesuai Buku Murid dengan tambahan seperlunya. 7. Minta seorang murid membacakan Kesimpulan. 8. Bimbinglah para murid untuk menghafal ayat hafalan.
Pencapaian Belajar
Setelah menjelaskan semuanya, maka bagian Pencapaian Belajar adalah bagian yang penting untuk mengukur tercapai tidaknya Indikator Belajar.
1. Tugas: Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri tentang “tidak mengerti namun percaya” sesuai dengan penjelasan di pelajaran 10 ini! • Anda akan mendampingi para murid untuk menjelaskan secara singkat, tentang tidak mengerti namun percaya. 2. Tugas: Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri tentang “tidak mengerti namun berserah” sesuai dengan penjelasan di pelajaran 10 ini! • Anda akan mendampingi para murid untuk menyampaikan kesaksian singkat mereka tentang tidak mengerti namun berserah. 3. Tugas: Apakah Anda pernah mengalami keadaan “tidak mengerti namun siap melakukan” berkenaan dengan kehedak Tuhan? Ceritakanlah pengalaman Anda ! • Beri kesempatan murid-murid untuk menyatakan isi hati mereka berkenaan dengan tidak mengerti namun siap melakukan.
Pendalaman
Ingatkan para murid untuk membaca Alkitab sesuai dengan daftar Bacaan Alkitab dalam Minggu ini yang terdapat di Buku Murid, untuk mempersiapkan mereka mengikuti Pelajaran selanjutnya.
Penutup
1. Minta murid mengumpulkan persembahan. 2. Pimpinlah Doa Penutup.