5 minute read
KABAR KAMPUS
Program Magang Kampus Merdeka Beri Pengalaman di Dunia Kerja
Oleh: Hatfi na Dini Sabrina dan Nindhita Mega Safi ra
Advertisement
Dok. rawpixel.com
Pada tahun ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar untuk lingkup perguruan tinggi dengan tajuk “Kampus Merdeka”. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan mereka sesuai minat dan bakat dengan terjun langsung ke dunia kerja. Salah satu programnya yaitu program Magang Bersertifi kat Kampus Merdeka. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja di industri atau dunia profesi nyata selama 1-2 semester dan dari Kampus Merdeka memberikan dukungan adanya konversi 20 Satuan Kredit Mahasiswa (SKS).
Tingginya Antusiasme Mahasiswa
Program Magang Bersertifi kat ini bekerja sama dengan perusahaan, industri, instansi pemerintah yang telah dipilih oleh Kemendikbud sesuai standar mereka. Persyaratan mengikuti program ini sudah dijelaskan secara lengkap di website Kampus Merdeka. Menurut Zadha Salsabila, salah satu anggota Bidang Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) Badan Eksekkutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) yang menangani Program Magang Merdeka, antusiasme mahasiswa FEB sangat tinggi. “Antusiasme mahasiswa FEB sangat tinggi mengenai pendaftaran magang, hampir setiap hari kami selalu menerima pertanyaan-pertanyaan yang sama, baik itu melalui Offi cial Account atau melalui personal chat kepada teman-teman kesma, yang mana pertanyaan tersebut seputar magang dan konversi sks,” ujar Zadha.
Kendala Data hingga Konversi SKS
Zadha menuturkan bahwa kendala yang dialami mahasiwa dalam mengikuti program magang ini adalah adanya kesalahan data, yang mana banyak mahasiswa menggunakan data semester sebelumnya. Untuk menyelesaikan masalah ini, BEM FEB membantu mahasiswa dengan cara melakukan pendataan dan mengajukan kepada pihak kampus yang menangani data. Kendala kedua yaitu pihak kampus belum menge- luarkan surat edaran atau kebijakan mengenai konversi SKS. Hal ini menyebabkan mahasiswa bingung terdapat hal tersebut. “Kendala yang terakhir yaitu berdasarkan informasi dari Firmansyah selaku Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FEB Undip, konversi sks hanya bisa dilakukan pada angkatan 2020 ke bawah yaitu angkatan yang kurikulumnya sudah sesuai dengan Program Kampus Merdeka. Sedangkan angkatan 2019 ke atas, belum bisa melakukan konversi SKS secara penuh,” ungkap Zadha. Dengan keputusan itu mahasiswa jadi ragu untuk mendaftar. Kebijakan konversi SKS ini sebenarnya dikembalikan pada program studi masing-masing.
Program Magang Penuh Benefi t
Program Magang Bersertifi kat Kampus Merdeka memberikan banyak manfaat bagi para peserta magang. Mahasiswa yang mengikuti program magang dapat mengembangkan skill yang nantinya dibutuhkan dalam dunia kerja, baik softskill maupun hardskill. Dengan mengikuti program magang,
mahasiswa belajar bagaimana menyelesaikan permasalahan teknis dan non teknis dalam dunia kerja secara nyata dengan mengaplikasikan ilmuilmu dari teori yang telah dipelajari selama kegiatan perkuliahan. Nantinya, mahasiswa akan dibimbing langsung oleh mentor profesional sehingga mereka mendapat bekal persiapan sebelum terjun ke du- nia kerja. Selain itu, mahasiswa dapat memperluas koneksi yang berguna untuk ke depannya. Pengalaman magang di perusahaan-perusahaan Mitra Iduka sudah diakui oleh Kemendikbud. Para mahasiswa peserta magang akan mendapat uang saku serta subsidi untuk biaya hidup selama masa magang dari Kemendikbud. Di akhir masa magang, mahasiswa magang akan mendapatkan sertifi kat kompetensi dari Mitra Iduka sesuai dengan kinerja mereka disertakan pula penilaian selama masa magang.
Tetap Ikuti Kegiatan Perkuliahan Selama Magang Berlangsung
Peserta magang merupakan mahasiswa semester 5 dan semester 7 untuk mahasiswa S1 yang arti- nya mereka masih belum menggunakan kurikulum merdeka selama kegiatan perkuliahannya. Peserta magang yang belum menggunakan kurikulum merdeka tidak bisa mendapatkan konversi 20 SKS penuh sesuai yang ditawarkan dalam program Magang Bersertifi kat Kampus Merdeka ini, sehingga mereka harus tetap mengambil sks secara normal dalam kegiatan perkuliahan seperti biasanya sesuai aturan dari kampus. Di FEB Undip sendiri terkait kebijakan untuk konversi sks dari program magang ini berbeda-beda setiap prodi. Terkait alur pengajuan konversi SKS di FEB, untuk masing-masing program studi sistemnya berbeda-beda. “Untuk program studi Akuntansi, dari KMA sudah melakukan pendataan mahasiswa lolos seleksi dan sudah dibahas terkait sistemnya bagaimana dan mata kuliah apa saja yang bisa dikonversi, lebih fl eksibel. Kalau untuk Manajemen, konversi SKS hanya untuk matkul di atas semester 6 dan semester 5 yang belum bisa sama sekali. Dan untuk Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Islam sudah ada pendataan lolos seleksi, tetapi belum ada kejelasan yang pasti terkait konversi SKS dari kaprodi masingmasing. Setiap prodi di FEB Undip memiliki porsi yang berbeda-beda, jadi tidak bisa disamaratakan,” tutur Zadha.
Persiapan dalam Proses Seleksi Program Magang
Salah satu mahasiswi FEB yang lolos Program Magang Bersertifi kat Merdeka adalah Shafi ra Vaniasari, mahasiswi jurusan Manajemen. Ada beberapa hal yang Vania persiapkan selama proses seleksi program magang sehingga dirinya bisa lolos dan magang di perusahaan startup ternama, Grab Indonesia, yaitu dengan mempersiapkan Curriculum Vitae (CV) serta belajar tips-tips terkait wawancara seleksi. “Awal-awal yang pasti aku persiapin CV dulu dan isinya bener-bener mencerminkan diri kita sendiri karena menurut aku CV ini sangat dilihat oleh perusahaan-perusahaan dalam proses seleksi,” ungkap Vania. Vania menceritakan dirinya mendapatkan surel dari HR Grab Indonesia untuk melakukan wawancara dadakan setelah dirinya dinyatakan lolos dalam seleksi sebelumnya, yaitu seleksi CV. “Waktu awal-awal interview sama HR agak kaget sih karena wawancaranya pake bahasa Inggris, tapi alhamdulillah-nya setelah itu pake bahasa Indonesia. Dari pengalaman aku itu jadi belajar bagaimana cara-cara menjawab pertanyaan wawancara kerja dengan bahasa Inggris dan aku juga bakal ba- nyak prepare untuk interview selanjutnya,” terang Vania. Ia menambahkan bahwa ada tiga tahap wawancara yang dijalaninya, yaitu tahap pertama oleh HR, tahap kedua oleh User yang akan menjadi atasan mereka nantinya, dan terakhir wawancara oleh Mentor mereka nantinya. Vania memberikan tips terkait persiapan dalam proses seleksi program magang agar bisa lolos seperti dirinya. Menurutnya, dalam membuat CV isinya harus benar-benar mencerminkan siapa diri kita dan harus jelas, karena proses screening CV merupakan tahap awal proses seleksi jadi perusahaan akan sangat melihat hal itu. Lalu Vania juga memberikan tips sebelum wawancara hendaknya kita mempelajari hal-hal mengenai perusahaan yang kita lamar dan juga belajar bagaimana cara menjawab pertanyaan wawancara dengan baik dan benar, baik dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun dengan menggunakan bahasa Inggris.
Membagi Waktu Antara Kuliah dan Magang
Vania memiliki strategi dalam membagi waktu antara mengikuti program magang dan proses perkuliahan. Ia menyiasatinya dengan memilih jadwal kuliah pada jam pagi dan sore karena menurutnya jam kerja berlangsung sekitar pukul 09.00 – 17.00 sehingga nantinya tidak mengganggu waktu kuliah maupun magang. Ia juga membatasi jumlah SKS yang diambil. “Aku juga membatasi SKS yang aku ambil. Di Manajemen kan maksimal 24 SKS, tapi aku hanya ambil sebanyak 21 SKS. Sekiranya aku bisa ikut magang di Grab dan tahun depan aku juga bisa lulus tepat waktu,” ungkap Vania.
Menerapkan Teori dalam Kerja Nyata
Harapan Vania dengan mengikuti program magang ini yaitu mengetahui dan memahami bagaimana penerapan teori yang sudah dia pelajari selama masa kuliah di dalam dunia kerja yang nyata. “Karena aku tertarik dengan bidang Operasi, jadi aku ingin tahu gimana sih teori yang kita pelajari selama ini di real life. Aku juga penasaran dengan ilmu baru karena kita di kuliah hanya belajar teorinya aja kan, tapi di magang ini kita bisa belajar praktiknya kayak gimana sih,” pungkasnya. (lth)