4 minute read
OPINI MAHASISWA
International Day of Democracy
Advertisement
Oleh: Aisyah Yuliyanti
Dok. James Ferguson
Majelis Umum Perserikatan BangsaBangsa (PBB) mengeluarkan resolusi pada tahun 2007 bahwa tanggal 15 September setiap tahun akan diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional. Tujuan atas Hari Demokrasi Internasional adalah untuk mempromosikan peran pemerintah dalam menjaga demokrasi terbuka di antara semua negara anggota Piagam PBB dan untuk merayakan sistem nilai yang dipromosikan demokrasi, memberikan warga kekuatan untuk membuat keputusan mengenai semua aspek kehidupan mereka. Sejarah Hari Demokrasi Internasional diawali dengan menindaklanjuti hasil International Conference of New or Restored Democracies (ICNRD) pada 1988 di Manila, Filipina. Hari Demokrasi Internasional memberikan kesempatan untuk meninjau kembali keadaan demokrasi di dunia. Demokrasi adalah sebuah proses sekaligus tujuan dan hanya dengan partisipasi penuh dan dukungan dari komunitas internasional, badan pemerintahan nasional, masyarakat sipil dan individu, citacita demokrasi dapat diwujudkan menjadi kenyataan untuk dinikmati oleh semua orang, di mana pun.
Sejak lahirnya demokrasi di Yunani kuno ribuan tahun yang lalu hingga saat ini, fondasi masyarakat demokratis adalah kemampuan rakyatnya untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di negaranya. Ini hanya dapat terjadi ketika setiap orang diizinkan untuk memilih tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau faktor lain yang berarti inklusi dan kesetaraan juga penting bagi keberhasilan masyarakat demokratis.
Nilai-nilai kebebasan, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan prinsip menyelenggarakan pemilihan umum secara berkala dan murni dengan hak pilih universal adalah elemen penting dari demokrasi. Pada gilirannya, demokrasi menyediakan lingkungan alami untuk perlindungan dan realisasi hak asasi manusia secara efektif.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam The Universal Declaration of Human Rights, dan dikembangkan
lebih lanjut dalam The International Covenant on Civil and Political Rights, yang mengabadikan sejumlah hak politik dan kebebasan sipil yang menopang demokrasi yang bermakna.
Hak-hak yang diabadikan dalam Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya dan instrumen-instrumen hak asasi manusia berikutnya yang mencakup hak-hak kelompok (misalnya masyarakat adat, minoritas, penyandang disabilitas) sama pentingnya bagi demokrasi karena menjamin distribusi kekayaan yang adil, dan kesetaraan dan kesetaraan dalam hal akses terhadap hakhak sipil dan politik.
Demokrasi terkait dengan hak asasi manusia dan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang dalam masyarakat terwakili. Terlepas dari warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, kemampuan, atau berbagai macam lainnya, demokrasi harus memastikan bahwa pemerintah melindungi rakyatnya.
Demokrasi adalah inti dari menjawab tantangan-tantangan yang menentukan di zaman kita seperti perubahan iklim, kesehatan global, pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan dan keadilan sosial. Untuk mencapainya, kita membutuhkan demokrasi yang inklusif dan akuntabel.
Demokrasi yang kuat dan sehat membutuhkan perawatan dan perhatian yang konstan, bahkan di saat-saat yang baik. Saat krisis, kita harus lebih waspada. Pandemi Covid-19 telah merusak demokrasi, di tengah tren penurunan demokrasi jangka panjang. Namun, kita tahu bahwa demokrasi adalah kunci untuk memecahkan tantangan besar yang dihadapi dunia pada tahun 2021.
Pandemi global telah menyoroti ketahanan lembaga demokrasi kita, keinginan universal untuk kebebasan mendasar, dan perlunya multilateralisme. Namun, krisis juga menjelaskan kemudahan pembatasan yang dapat dikenakan pada checks and balances demokratis, partisipasi sipil, dan hak asasi manusia, dan telah membuka tantangan untuk kerjasama pada saat dibutuhkan. Sekarang, lebih dari sebelumnya, komunitas internasional perlu membela demokrasi.
Demokrasi juga dapat membangun koalisi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah, seperti krisis iklim, masalah kemanusiaan, pembangunan ekonomi dan sebagainya. Demokrasi dapat menjawab seruan untuk keadilan sosial yang diekspresikan dalam gerakan seperti Black Lives Matter. Demokrasi dapat membuat negara lebih aman dan stabil sehingga dapat menumbuhkan ekonominya.
Why is International Day of Democracy Important?
Hari Demokrasi Internasional adalah kesempatan untuk menilai isu-isu seperti hak asasi manusia, kesetaraan dan resolusi konfl ik di seluruh dunia. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan kebebasan kita sendiri dan memikirkan mereka yang kurang beruntung dari kita. Ini juga menyoroti bahwa demokrasi membutuhkan partisipasi semua warga negara, dan mendorong tindakan dan memotivasi orang untuk bekerja secara kolektif untuk pemerintahan yang lebih adil dan lebih representatif.
Hari Demokrasi Internasional pada 15 September memberi kita kesempatan untuk merayakan dan menghargai masyarakat demokratis kita. Sangat mudah bagi orangorang yang hidup dalam masyarakat bebas untuk menerima kebebasan mereka begitu saja. Namun, ketika kebebasan tidak ada, hidup mencakup tantangan yang tak terbayangkan seringkali tidak dapat dipahami. Happy International Day of Democracy!