OPINI MAHASISWA
International Day of Democracy
Dok. James Ferguson
Oleh: Aisyah Yuliyanti
Majelis Umum Perserikatan BangsaBangsa (PBB) mengeluarkan resolusi pada tahun 2007 bahwa tanggal 15 September setiap tahun akan diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional. Tujuan atas Hari Demokrasi Internasional adalah untuk mempromosikan peran pemerintah dalam menjaga demokrasi terbuka di antara semua negara anggota Piagam PBB dan untuk merayakan sistem nilai yang dipromosikan demokrasi, memberikan warga kekuatan untuk membuat keputusan mengenai semua aspek kehidupan mereka. Sejarah Hari Demokrasi Internasional diawali dengan menindaklanjuti hasil International Conference of New or Restored Democracies (ICNRD) pada 1988 di Manila, Filipina. Hari Demokrasi Internasional memberikan kesempatan untuk meninjau kembali keadaan demokrasi di dunia. Demokrasi adalah sebuah proses sekaligus tujuan dan hanya dengan partisipasi penuh dan dukungan dari komunitas internasional, badan pemerintahan nasional, masyarakat sipil dan individu, citacita demokrasi dapat diwujudkan menjadi
kenyataan untuk dinikmati oleh semua orang, di mana pun. Sejak lahirnya demokrasi di Yunani kuno ribuan tahun yang lalu hingga saat ini, fondasi masyarakat demokratis adalah kemampuan rakyatnya untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di negaranya. Ini hanya dapat terjadi ketika setiap orang diizinkan untuk memilih tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau faktor lain yang berarti inklusi dan kesetaraan juga penting bagi keberhasilan masyarakat demokratis. Nilai-nilai kebebasan, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan prinsip menyelenggarakan pemilihan umum secara berkala dan murni dengan hak pilih universal adalah elemen penting dari demokrasi. Pada gilirannya, demokrasi menyediakan lingkungan alami untuk perlindungan dan realisasi hak asasi manusia secara efektif. Nilai-nilai ini diwujudkan dalam The Universal Declaration of Human Rights, dan dikembangkan
Volume 2 Edisi XXXV Tahun 2021
EDENTS
60