KOMUNITAS
Bookish Indonesia : Tempat Berkumpulnya Para Penikmat Buku Oleh : Annisa Pratiwi
Dok. Bookishindonesia.com
Semua berawal dari kecintaan membaca buku, Bookish Indonesia adalah komunitas literatur dan perbukuan yang terbentuk untuk mengumpulkan para pecinta buku. Kumaila Hakimah, yang akrab dipanggil Kumai, adalah pendiri sekaligus pemimpin komunitas Bookish Indonesia. Awalnya Bookish Indonesia dibentuk melalui akun instagram, tepatnya pada Mei 2016. Komunitas ini semula hanya ingin mempertemukan sesama pecinta buku, namun siapa sangka ternyata malah berkembang menjadi komunitas buku dan literasi. Mengenal Lebih Dekat dengan Bookish Indonesia Komunitas Bookish Indonesia, semula hanya berawal dari reading challenge dan ulasan buku yang dimulai melalui akun instagram @bookish_indonesia. Dari mengumpulkan para pecinta buku, hingga akhirnya pengikut komunitas ini cukup berkembang pesat, berbagai macam kegiatan pun akhirnya terbentuk. Pada tahun 2017, untuk pertama kalinya komunitas ini mengadakan diskusi buku di Jakarta. Setelahnya, diikuti dengan kegiatan lainnya seperti seminar, workshop, dan bedah buku yang menjadi kegiatan rutin bagi para anggota komunitas ini. Bookish Indonesia menggunakan berbagai macam media sosial sebagai wadah untuk menampung kegiatan perbukuan, baik menikmati atau menciptakan sebuah karya tulis. Bookish Indonesia menjangkau berbagai media online, seperti Instagram, Youtube, Line, dan Telegram. Oleh karena itu, berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pelajar hingga pekerja kantoran, semua bisa bergabung kedalam komunitas ini sesuai dengan preferensi media sosial yang digunakan. Tidak hanya melalui media sosial, informasi mengenai komunitas ini dapat diakses melalui website resmi mereka, yaitu www.bookishindonesia.com. Terlihat berbagai unggahan karya tulis dari para anggota komunitas seperti ulasan, esai, opini, dan sebagainya mudah dijumpai disana. Hal ini membuktikan bahwa Bookish Indonesia berhasil untuk menjadi media dan wadah bagi orang-orang untuk membagikan kegiatan perbukuan mereka. Pandemi pun Tidak Menjadi Hambatan Sebagai komunitas dengan pengurus dan anggota yang berasal dari berbagai kalangan, tentu akan menjadi suatu tantangan tersendiri. Seringkali dihadapkan dengan kendala susahnya menentukan waktu bertemu yang selaras antar pengurus komunitas. Tetapi Komunitas Bookish Indonesia tetap berupaya untuk menghidupkan komunitas ini dengan saling berbagi tugas
EDENTS EDENTS
Volume 1 XXVI EdisiTahun XXXII XXXIV Tahun2020 2021 Volume 1 Edisi 2017Tahun
bagi masing-masing pengurus, hingga pada akhirnya dapat berkumpul kembali pada waktu yang tepat. Kemudian sejak pandemi Covid-19 melanda, timbullah tantangan baru lainnya yang tercipta. Hingga awal tahun 2021, kondisi Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Tentu hal ini tidak lepas dengan peraturan pemerintah yang melarang adanya perkumpulan. Namun kondisi ini tidak menghalangi Komunitas Bookish Indonesia untuk berkembang. Justru hal ini membuat komunitas ini terus kreatif dalam kegiatannya. Kemudahan teknologi internet sangatlah membantu, di mana semua orang tetap bisa berhubungan dengan orang lain hanya melalui jejaring sosial. Semenjak pandemi, kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Bookish Indonesia dialihkan secara daring. Kegiatan yang dilakukan lebih bervariasi, terutama dengan adanya kelas online bernama Pojok Kelas, di mana kelas ini ditujukan untuk pengembangan diri, misalnya pengembangan keterampilan berpikir kritis atau filsafat. Selain itu juga ada kolaborasi berbincang dengan penerbit buku, penulis, ataupun penerjemah yang dilaksanakan secara live streaming melalui akun Instagram mereka. Sedangkan, untuk diskusi buku pun masih dilaksanakan melalui platform online seperti zoom meeting. Menurut Kumai, dengan adanya aktivitas daring seperti ini, justru mempermudah pelaksanaan kegiatankegiatan yang dilakukan. Misalnya saja untuk kegiatan diskusi buku, dengan hanya melalui zoom meeting, bisa diikuti dari 20 hingga 100 peserta yang datang dari berbagai wilayah. Minat Baca dan Tulis di Indonesia Perihal buku, tentu akan meliputi kegiatan membaca dan menulis. Kumai, selaku pendiri Komunitas Bookish
52
54