Majalah Edents Volume 1 Edisi XXXIV Mei Tahun 2021

Page 59

KOLOM REDAKSI

KOLOM REDAKSI

Relawan Tanggap Covid-19 pun Pahlawan Kemanusiaan Oleh: Luthfia Rizqi Maulida *)

Jumlah tenaga medis yang tidak seimbang dengan pasien menjadi permasalahan tersendiri di dunia kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah melalui Gugus Tugas Covid-19 membuka tenaga relawan untuk memerangi penyebaran virus ini. Per Desember 2020 tercatat bahwa sudah lebih dari 41.000 relawan yang secara suka rela bergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan 15.000 diantaranya sudah mendapatkan pelatihan. Para relawan yang telah tergabung memiliki beberapa peran atau tugas sebagai berikut: • Membantu menyebarkan informasi akurat kepada masyarakat. • Membantu mengedukasi dan memberikan dukungan psikologi untuk mengurangi kepanikan masyarakat selama wabah Covid-19. • Membantu dalam mengorganisasi dan mengarahkan masyarakat yang memerlukan informasi terkait alur tes maupun alur tindakan di masyarakat maupun di rumah sakit. • Membantu dalam memantau dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh orang tanpa gejala (OTG) maupun orang dalam pengawasan (ODP) yang melaksanakan karantina rumah. • Membantu dalam menyalurkan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya untuk OTG dan ODP dalam karantina rumah maupun kelompok rentan. • Untuk relawan medis, dapat memberikan dukungan kepada para dokter, perawat, pekerja rumah sakit, petugas ambulans, dll. Relawan medis yang terlatih jika dibutuhkan dapat melakukan edukasi pencegahan dan rapid test kepada kelompok OTG di fasilitas umum dengan menggunakan APD (masker dan sarung tangan non steril sekali pakai) dan hasil tes dilaporkan melalui mekanisme pelaporan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Relawan ini terbagi menjadi dua jenis yakni relawan medis dan non medis. Relawan medis terdiri dari dokter,

EDENTS EDENTS

Volume 1 XXVI EdisiTahun XXXII XXXVI Tahun2020 2021 Volume 1 Edisi 2017Tahun

perawat, tenaga laboratorium, farmasi, dan juga kesehatan masyarakat. Sedangkan secara umum bekerja di tengah masyarakat yang sekaligus menjadi lingkungan para relawan sendiri. Para relawan nonmedis memastikan, ketahanan kesehatan dan aktivitas sosial ekonomi tetap berjalan dengan produktif dan aman Covid-19 dengan kegiatan yang beragam, antara lain membuat system emergency response untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, membantu warga tidak mampu yang terdampak Covid-19, dan memberikan edukasi langsung ke masyarakat seperti kepada para pedagang di pasar-pasar setempat. Dengan adanya para relawan ini, tentunya sangat membantu tenaga kesehatan dalam menangani penyebaran maupun perawatan pasien terinfeksi. Menurut Andre Rahadian selaku Ketua Tim Koordinasi Gugus Tugas Covid-19, keberadaan relawan amat strategis karena pemutusan penyebaran Covid-19 dan relawan sama-sama berada di masyarakat. Ketika ingin memutus penyebaran Covid-19 lewat masyarakat, para relawan yang berada di lingkungan sendiri, di RT dan RW, di organisasi ini akan menjadi garis depan dalam mengingatkan protokol, membantu tracing, dan lainnya. Kehadiran relawan untuk kemanusiaan atau kebencanaan sangat penting dan penentu dari keberhasilan misi. Tidak banyak yang tahu bagaimana para relawan mengorganisasikan diri, bekerja, dan bergerak melakukan edukasi ke masyarakat, seperti pada saat ikut memerangi pandemi Covid-19 ini. Relawan bukanlah profesi yang mudah, oleh sebab itu Badan Azmil Zakat Nasional (Baznas) memberikan perlindungan bagi mereka yang tengah berjuang untuk melawan pandemi. Bantuan perlindungan tersebut disalurkan dalam bentuk biaya premi asuransi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) untuk relawan Gugus Tugas Covid-19 yang terdiri dari relawan medis dan relawan nonmedis. Kepala Divisi Pendistribusian Baznas menyatakan bahwa bantuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Baznas untuk para relawan. Dengan adanya bantuan biaya premi asuransi, diharapkan para relawan tidak akan terbebani dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dari ujung tombak penanganan Covid-19. Relawan yang terbentuk bukan hanya berada dalam lingkup nasional dan daerah, tetapi juga berada di wilayah terkecil yakni desa yang selanjutnya disebut dengan relawan desa tanggap Covid-19. Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 8 tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa. Dikeluarkannya surat edaran ini dilatarbelakangi oleh prioritas penggunaan dana desa untuk memperkuat sendi-sendi ekonomi melalui Padat Karya Tuna Desa (PKTD) dan penguatan kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Relawan

56

48 58

Kunjungi! www.lpmedentsundip.com

Pandemi yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini tentunya memberikan berbagai efek di banyak sektor. Covid-19 merupakan virus yang mampu menyebar dengan cepat dan berbahaya, oleh sebab itu diperlukan perawatan yang tanggap. Namun, kapasitas kamar rumah sakit dan ketersediaan rumah sakit rujukan yang sangat terbatas menjadikan banyak penderita harus antri dalam mendapatkan perawatan kesehatan. Terfokusnya pada penderita corona menjadikan pasien penderita penyakit ringan maupun berat sedikit terabaikan. Sehingga, angka kematian tidak hanya terdapat pada pasien Covid-19 tetapi juga pasien penyakit lain yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.