
4 minute read
Perhutani Peringati Hari Lingkungan Hidup
Perhutani Peringati
Hari Lingkungan Hidup
Advertisement
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni. Peringatan hari lingkungan hidup dimaksudkan demi meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi. Perhutani sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan lingkungan hidup juga turut memeringati hari lingkungan hidup tersebut. Seperti apa saja peringatan Hari Lingkungan Hidup di Perhutani?
Kegiatan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2021 dilakukan Perhutani Kesatuan Pemangkuan
Hutan (KPH) Jombang bersama
Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Jombang. Peringatan
Hari Lingkungan Hidup itu diadakan dengan menggelar sarasehan pada Minggu, 6 Juni 2021. Penyelenggaraannya dilakukan di Dusun Segunung,
Desa Carangwulung, Kecamatan
Wonosalam, Kabupaten Jombang,
Jawa Timur. Administratur Perhutani KPH
Jombang, Mukhlisin, mengatakan, kegiatan peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia itu digelar dengan harapan masyarakat ikut berperan serta secara aktif untuk selalu menjaga kelestarian hutan. Jangan sampai masyarakat hanya mengambil manfaat dari hutan tetapi tidak memerhatikan kelestariannya.
“Di dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia sesuai dengan tema ‘Restorasi Ekosistem untuk Masa Depan Lingkungan yang Berkelanjutan’, saya selaku Administratur berharap kepada masyarakat di Dusun Segunung, Desa Carangwulung, dan sekitarnya, untuk selalu menjaga kelestarian hutan. Desa Segunung ini tempatnya di hulu. Jadi jangan sampai gundul,” katanya.
Menurut Mukhlisin, hutan punya banyak manfaat. Manfaat secara ekonomi, hutan mampu menjadi sumber pendapatan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan membantu warga atau penduduk yang di sekitarnya, yang tidak punya lahan milik pribadi, bisa menanam kebutuhan pokoknya di bawah tegakan melalui kerja sama pemanfaatan lahan di bawah tegakan.
“Selain itu, kegiatan kehutanan lainnya sebagai penyedia tenaga kerja. Misalnya sebagai penyadap getah pinus, pemanen kopi, pemungutan daun kayu putih, dan lainnya,” imbuh Mukhlisin.
Sementara itu, perwakilan dari DLH Kabupaten Jombang, Mohamad Amin, menyampaikan, pihaknya siap membantu Perhutani maupun masyarakat yang ada di sekitar hutan dengan tetap memertahankan keberadaan sumber mata air. Caranya melalui penanaman bambu petung atau pohon yang lain di sekitar mata air.
Di tempat yang sama, Ketua Kampung Adat Dusun
Foto: Sugionohugra/Kompersh KPH Jombang
Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Supi’i, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani maupun DLH yang telah meluangkan waktu untuk melaksanakan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kampung Adat Segunung. “Semoga pertemuan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini bisa merekatkan kekeluargaan kita, sehingga ke depan bisa membawa keberkahan bagi masyarakat di sekitar hutan wilayah Wonosalam,” tutupnya.
Lepasliarkan Owa dan Lutung Jawa
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia juga dilakukan oleh Perhutani KPH Bandung Selatan. Bersama The Aspinal Foundation (TAF) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Perhutani KPH Bandung Selatan melepasliarkan satwa primata endemik jenis Owa Jawa (Hylobates moloch) dan Lutung Jawa (Trachcypitherus auratus) pada Sabtu, 5 Juni 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Cagar Alam Gunung Tilu (CAGT) Blok Dewata, yang berbatasan dengan kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dewata, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciwidey, KPH Bandung Selatan.
Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan melalui Wakilnya, Nurul Anwar yang hadir pada kesempatan tersebut, mengatakan, Perhutani sangat mendukung kegiatan pelepasliaran Owa Jawa dan Lutung Jawa untuk pelestarian satwa endemik Jawa. Lokasi pelepasliarannya berdekatan dengan kawasan hutan Perhutani, yaitu di Petak 9, 10, 11, dan 68, RPH Dewata.
“Diharapkan, habitat Owa Jawa dan Lutung ini nantinya akan menyebar ke kawasan hutan sekitarnya, termasuk wilayah hutan Perhutani. Dengan adanya pelepasliaran ini, Perhutani akan ikut berperan dalam menjaga habitatnya secara langsung ataupun tidak langsung, serta memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga habitat dari satwa tersebut,” katanya.
Menurut data dari The Aspinal Foundation, saat ini ada masingmasing tiga ekor Owa Jawa dan Lutung Jawa yang dilepasliarkan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu. Owa Jawa yang dimaksud itu bernama Femi (betina
4,5 tahun) yang berasal dari sitaan BBKSDA Jawa Timur, Doni (jantan 6 tahun) dari Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur Jakarta, dan Lola (betina 4,5 tahun) yang berasal dari penyerahan sukarela dari warga Garut. Sedangkan 3 ekor Lutung Jawa itu masing-masing bernama Ocid (7 tahun), Moni (5 tahun), dan anak mereka yang bernama Natalia, yang lahir pada 18 Desember 2019. Setelah menjalani proses rehabilitasi dan pengecekan kesehatan terakhir, individu-individu tersebut dinyatakan dalam kondisi kesehatan yang baik oleh tim medis dan siap untuk dilepasliarkan di hari itu.
Bersihkan Sampah di Kangean
Lain lagi kegiatan yang mengisi Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2021 di Madura. Guna memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Perhutani KPH Madura melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di kawasan hutan di wilayah RPH Arjasa, BKPH Kangean Barat, KPH Madura, pada Minggu, 5 Juni 2021. Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Arjasa, Gerakan Pramuka Dewan Kerja Ranting (DKR) Arjasa, dan Lembaga Masyarkat Desa Hutan (LMDH).
Administratur Perhutani KPH Madura melalui Asisten Perhutani (Asper) Kangean Barat, Marinus, dalam arahannya menyampaikan bahwa setiap tangal 5 Juni, seluruh komponen masyarakat dunia bergandengan tangan dengan instansi pemerintah bersama-sama menunjukkan partisipasinya dalam mengurusi isu-isu lingkungan hidup. Untuk itu, Perhutani mengajak kepada segenap elemen masyarakat Kecamatan Arjasa untuk bekerja sama dalam melakukan pembersihan sampah di areal kawasan hutan.
“Adanya pembuangan sampah di areal hutan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Kami sering memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pemasangan plang larangan membuang sampah di kawasan hutan,” tambah Marinus.
Sementara itu, Camat Arjasa, Khusaeri Husin, menyatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan bersih-bersih sampah di wilayah pangkuannya. Momen ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya agar tidak membuang sampah sembarangan. Menurut Khusaeri, pihaknya selalu melaksanakan evaluasi serta antisipasi agar lingkungan tetap terjaga kebersihannya. Untuk mengantisipasi secara lisan dilakukan dengan kegiatan pemasangan papan larangan agar masyarakat bisa lebih mengenal kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Arjasa untuk hidup bersih dan menjaga lingkungan agar selalu lestari, dengan tidak membuang sampah ke sungai, selokan, dan persawahan,”


Foto: Gandi Sugandi/Kompersh KPH Bandung
Foto: Hartono Kompersh/KPH Madura
pungkasnya. • DR/Jbg/Gn/Bds/Sgy/Mdr/Mbl
