5 minute read

TREMBESI Implementasi ERP FICO dan HCMS Project

Foto: Ardya Setya/Kompersh Kanpus

TREMBESI

Advertisement

Implementasi ERP FICO dan HCMS Project

Terobosan atau inovasi merupakan suatu hal yang niscaya jika sebuah entitas ingin terus bertahan, bahkan berjaya, di tengah persaingan bisnis yang kian ketat. Itu pula yang terus dilakukan Perum Perhutani. Selalu menghadirkan hal baru, termasuk menjalin hubungan baik dan kerja sama dengan pihak-pihak yang dapat memudahkan kinerja, menjadi bagian dari kegiatan dan kinerja mereka. Hal itu pula yang terasa dalam kegiatan ‘Go Live’ ceremony implementasi ERP FICO dan HCMS Project, di awal tahun 2021 ini.

Awal tahun 2021 menjadi momentum yang menandai dimulainya implementasi sebuah project hasil jalinan kerja sama Perum Perhutani dengan PT Telkom. Tepatnya pada Senin, 4 Januari 2021, Perum Perhutani Bersama Telkom melakukan kegiatan “Go Live” Ceremony implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) Financial Controlling (FICO) dan Human Capital Management System (HCMS) project TREMBESI. Acara”Go Live” Ceremony tersebut dilaksanakan di Kantor Pusat Perum Perhutani dan melalui virtual conference (Zoom).

TREMBESI merupakan nama dari project model hasil kerja sama sinergi BUMN Perum Perhutani dengan PT Telkom. Nama TREMBESI merupakan singkatan dari TRansformasi Ekosistem Menuju Bisnis pErhutani yang Sustain dan Inovatif. Kendati sesungguhnya ERP ini bukan termasuk barang baru dalam dunia teknologi dan manajemen perusahaan saat ini, tetapi kehadiran TREMBESI adalah hal positif dalam inovasi kinerja perusahaan.

Di dalam kegiatan tersebut, hadir seluruh anggota Dewan Direksi Perum Perhutani beserta jajaran, dan Direktur Enterprise Businees & Service PT Telkom beserta jajarannya. Hadir pula perwakilan talent dari

Kantor Pusat dan Divisi Regional yang masing-masing diwakili oleh 1 (satu) Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), serta seluruh personel Tim TREMBESI dan Run System.

Saat memberikan sambutan di kesempatan itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyampaikan, Go live ERP FICO dan HCMS tersebut sejalan dengan salah satu Prioritas Kementerian BUMN, yaitu Kepemimpinan Teknologi. Menurut dia, ERP ini sesungguhnya bukan barang baru dalam dunia teknologi dan manajemen perusahaan. Tetapi hal itu bukan merupakan masalah, karena selalu ada kesempatan untuk mulai melakukan suatu perubahan positif dan perbaikan.

“(Kita memang) Sedikit lebih lambat bila dibandingkan BUMNBUMN besar lain, namun tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu perubahan dan perbaikan,” katanya.

Wahyu Kuncoro melanjutkan, pada kesempatan pertama menerapkan ERP, pihaknya memilih dua modul awal, yaitu FICO dan HCMS. Hal itu dikarenakan jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) Perum Perhutani yang saat ini mencapai 18.000 orang dan tersebar di seluruh Pulau Jawa dan Madura.

“Maka, SDM jelas menjadi suatu hal yang penting dan harus dikelola dengan baik, sehingga terwujud kepuasan karyawan dan keuntungan bagi perusahaan,” katanya.

Wahyu juga menyampaikan, dalam dunia bisnis sekarang ini, kita harus semakin efektif, efisien, dan berkualitas, dengan memiliki sistem yang dapat memonitor pergerakan uang secara utuh dari seluruh satuan unit kerja dan seluruh pos anggaran, hingga ke satuan rekening paling detail. Kepemilikan sistem tersebut akan membuat pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Juga akurat.

“Dengan ERP FICO ini, manajemen dapat dengan mudah memonitor dan mengevaluasi sampai satuan unit kerja, apakah dalam keadaan untung ataupun rugi,” katanya.

Wahyu pun menegaskan, project TREMBESI akan menjadi sarana yang memungkinkan dan memudahkan perusahaan untuk terus tumbuh. Sehingga, perusahaan akan dapat memastikan sistem sustainable development tetap berjalan.

“Sebagaimana tagline TREMBESI yakni ‘Berubah Hari Ini untuk Melindungi Masa Depan’, project ini akan melindungi masa depan perusahaan agar terus bertumbuh dan sustain,” tutup Wahyu.

Foto: Adehika Intan Kompersh Kanpus

Bagian dari Transformasi

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Enterprise Business & Service PT Telkom, Edi Witjara, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Telkom untuk mendukung program Perhutani. Ia mengatakan, pihaknya bangga telah menjadi bagian dari proses transformasi Perhutani.

“Ini bukti kolaborasi antar BUMN untuk menunjukkan sinergitas dan implementasi BUMN Untuk Indonesia,” katanya.

Edi Witjara juga menyampaikan, saat ini TREMBESI masih dalam tahap awal. Artinya, masih dalam proses adaptasi dengan pola dan sistem kerja di Perhutani. Jika prosesnya berjalan lancar, segera akan masuk tahap selanjutnya.

“Jika TREMBESI sudah berjalan, mudah-mudahan menjadikan benefit bagi Perhutani, yaitu bagaimana menjaga efisiensi, bagaimana proses bisnis yang tertata dengan baik, dan ujungnya dapat berkontribusi kepada value perusahaan,” tutupnya.

FICO dan HCMS

FICO (Financial Controlling) merupakan modul fungsional dan menjadi inti dari system ERP. Penggunaan FICO memungkinkan

Foto: Adehika Intan Kompersh Kanpus

perusahaan dan bisnis untuk bisa mengelola semua data keuangannya dengan optimal. Tujuan dari FICO adalah membantu perusahaan agar bisa menghasilkan dan mengelola laporan keuangan terbaik, sehingga bisa digunakan untuk membantu analisis, membantu pelaporan, membantu perencanaan bisnis, dan membantu pengambilan keputusan secara efektif.

Sesuai dengan namanya, FICO ini terdiri dari dua modul yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Yaitu modul Finance atau FI dan juga modul Controlling. Masingmasing modul tersebut digunakan dalam proses keuangan tertentu.

Sedangkan Human Capital Management System atau HCMS adalah cara mengelola sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan. Human capital ini menjadi salah satu jenis aset tak berwujud bagi suatu perusahaan yang memiliki nilai ekonomi.

Nilai ekonomi didapat dari personel perusahaan, baik berupa keterampilan, kreativitas, pengalaman kerja, dan lain sebagainya, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan barang ataupun jasa yang memiliki nilai. HCMS secara sederhana adalah sebuah sistem teknologi, software yang mempermudah tugas divisi human resource (HR) sebuah perusahaan.

Dorong Pertumbuhan Bisnis

Beberapa waktu sebelumnya, Wahyu Kuncoro juga sempat meminta seluruh jajaran Perum Perhutani untuk berkomitmen agar fokus dan mengerahkan seluruh sumber daya demi suksesnya project tersebut. “Bersama ini, saya minta komitmen seluruh jajaran Perhutani, seluruh BoD, Kadivre, Kapus-kapus, Kadiv Kantor Pusat, beserta seluruh jajaran, untuk fokus dan mengerahkan seluruh sumber daya untuk menyukseskan proyek ERP TREMBESI ini,” ucap Wahyu.

Di pertengahan tahun 2020 lalu, Deputy Executive Vice President Divisi Enterprise Service PT Telkom Indonesia, Suhartono, juga menjelaskan bahwa transformasi menuju ke ERP ini tidak hanya mengubah platform atau teknologi, tetapi juga mengubah kultur tatanan perusahaan dalam menjalankan bisnis. Dengan begitu, kerja sama sinergi Perhutani dengan Telkom harus siap berkomitmen, mulai dari top management sampai ke level pelaksana, untuk menuju perubahan tersebut.

Jadi, implementasi Modul ERP FICO dan HCMS memang harus dilakukan, untuk menambah kepercayaan dari pihak luar, terutama mitra bisnis dan stakeholder lainnya, serta mendorong pertumbuhan bisnis yang inovatif. Sebab, keberadaan FICO dan HCMS yang mengintegrasikan berbagai macam proses utama korporat, terutama proses keuangan dan SDM secara real time, diharapkan mampu mengubah ekosistem bisnis internal

Perhutani. • DR/Kom-PHT/PR/2021-I-1

This article is from: