3 minute read
Gelar Rapid Test Cegah Penularan Covid-19
Gandeng Kimia Farma, Perhutani KPH Madiun Gelar Rapid Test Cegah Penularan Covid-19
Berjangkitnya wabah pandemi Covid-19 belum berakhir. Grafik penularan belum sampai ke angka minimal. Maka, langkah-langkah pencegahan penularan virus Corona harus terus dilakukan. Bentukbentuk kepedulian harus terus diterapkan. Dan hal itulah yang dilakukan Perhutani KPH Madiun dengan menggandeng PT Kimia Farma Surabaya. Di Madiun, mereka menggelar Rapid Test untuk mendeteksi potensi penularan Covid-19. Hasil Rapid Test akan menjadi rujukan untuk menerapkan langkah-langkah memutus mata rantai penularan Covid-19.
Advertisement
Karyawan dan seluruh pekerja di lingkup Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun berkumpul di Aula Kantor Perhutani
KPH Madiun, pada Rabu, 24
Februari 2021. Di hari itu, Perhutani
KPH Madiun, bekerjasama dengan
Laboratorium Klinik Kimia Farma
Surabaya, mengadakan rapid test antigen. Tes yang diperuntukkan bagi karyawan dan seluruh pekerja yang ada di lingkup
Kantor Perhutani KPH Madiun itu diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Administratur
Perhutani KPH Madiun, Agus
Haryono. Di kesempatan itu, Agus menyampaikan, kegiatan rapid test antigen itu merupakan agenda yang penting. Sebab, kegiatan rapid test antigen itu adalah salah satu upaya untuk mengetahui kondisi kesehatan para karyawan serta pekerja yang ada di Perhutani KPH Madiun.
“Dengan diketahuinya kondisi kesehatan masing-masing karyawan, maka dapat dijadikan acuan dalam melakukan aktifitas pekerjaan,” kata Agus.
Agus juga menekankan, guna meminimalkan potensi penyebaran virus Corona, pihaknya meminta agar seluruh karyawan dan pekerja di lingkup Perhutani KPH Madiun selalu mematuhi protokol kesehatan. Hal-hal semisal rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, menjadi kunci untuk meminimalkan potensi penularan Covid-19. Selain itu, juga penting untuk selalu menjaga imunitas tubuh.
“Untuk menjaga imun tubuh, perlu mengonsumsi makanan yang bergizi dan bervitamin, istirahat yang cukup, dan hindari stres,” imbau Agus.
Sementara itu, petugas medis dari Laboratorium Klinik Kimia Farma Surabaya, Fitria Hardiyanti, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan langkah bijak yang diambil oleh Manajemen Perhutani KPH Madiun. Pihaknya pun mendukung langkah tersebut untuk mencegah penularan virus Corona yang menyebabkan Covid-19. Rapid Test itu juga penting dilakukan, untuk mengetahui ada atau tidaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) di lingkungan kerja Perhutani KPH Madiun.
Tiga Kabupaten
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun merupakan salah satu unit kelola sumber daya hutan (SDH) Perum Perhutani yang termasuk di bawah pengelolaan Divisi Regional Jawa Timur. Kantor Perhutani KPH Madiun berkedudukan di Jalan
Foto : Yudi Triyanto/Kompersh KPH Madiun
Rimba Mulya Nomor 6, Madiun, Jawa Timur. Secara administratif, wilayah KPH Madiun berada pada tiga kabupaten, yaitu Madiun, Ponorogo, dan Magetan.
Berdasarkan RPKH Jangka 20112020, wilayah hutan yang dikelola oleh Perhutani KPH Madiun adalah seluas 31.219,70 Hektare. Wilayah hutan tersebut terdiri dari 2 kelas perusahaan, yaitu kelas perusahaan jati seluas 27.483,60 Hektare dan kelas perusahaan kayu putih seluas 3.736,10 Hektare. Wilayah hutan KPH Madiun seluas 15.953,8 Hektare berada di Kabupaten Madiun; seluas 13.405,8 Hektare berada di Kabupaten Ponorogo, dan seluas 1.860,1 Hektare berada di Kabupaten Magetan.
Pengelolaan Hutan Lestari
Sebagai satu unit kerja di Perum Perhutani, KPH Madiun menerapkan pengelolaan hutan berdasarkan prinsip-prinsip kelestarian. Di dalam implementasinya, KPH Madiun menerapkan prinsipprinsip pengelolaan hutan lestari (PHL) berdasarkan skema Forest Stewardship Council (FSC). Penerapan prinsip-prinsip tersebut telah dilakukan oleh Perhutani KPH Madiun dengan membentuk bagian hutan sebagai satu kesatuan pengelolaan hutan secara lestari dengan petak sebagai unit kelola terkecil.
Kawasan hutan KPH Madiun dibagi menjadi 4 bagian hutan. Keempatnya yaitu Bagian Hutan Caruban (11.953,60 Hektare – KP Jati), Pagotan (4.076 Hektare – KP Jati), Ponorogo Barat (6.260,3 Hektare – KP Jati), dan Bagian Hutan Ponorogo Timur (5.193,7 Hektare –KP Jati dan 3.736,1 Hektare – KP Kayu Putih). Berdasarkan fungsinya, kawasan hutan Perhutani KPH Madiun dibagi menjadi dua, yaitu Hutan Produksi seluas 26.490 Hektare dan Hutan Lindung seluas 4.729,7 Hektare.
Struktur organisasi KPH Madiun terdiri dari 2 Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (SKPH), 11 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), dan 39 Resort Pemangkuan Hutan (RPH). Menurut Penataan Area Kerja (PAK), dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Kawasan produksi 26.490 Hektare (84,85%), Kawasan perlindungan 3.816,2 Hektare (12,21%), dan Kawasan peruntukan lain seluas 913,5 Hektare (2,93%). Kegiatan pengelolaan dan pemantauan di KPH Madiun dilakukan secara terencana dan terstruktur, sehingga diharapkan mampu menjamin keberlanjutan fungsi ekonomi, lingkungan, dan sosial. • DR/Mdn/Yud