3 minute read

Donor Darah di Purwodadi Aksi Peduli di Tengah Pandemi

Donor Darah di Purwodadi

Aksi Peduli di Tengah Pandemi

Advertisement

Kepedulian terhadap sesama perlu terus ditumbuhkan. Kendati ada banyak prosedur dan tahap yang harus dilalui, mengingat kondisi lingkungan yang masih dilingkupi wabah Pandemi Covid-19. Hal itu terlihat saat berlangsung kegiatan donor darah yang diadakan Perhutani KPH Purwodadi bersama PMI Kabupaten Grobogan. Tetap memerhatikan prosedur kesehatan di tengah masa pandemi, kegiatan sosial itu pun digelar dengan lancar.

Bakti sosial donor darah kembali digelar Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi. Bersama PMI (Palang

Merah Indonesia) Kabupaten

Grobogan, Perhutani KPH Purwodadi mengadakan bakti sosial donor darah itu pada Rabu, 17 Februari 2021, untuk membantu menjaga ketersediaan stok darah di

Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kegiatan itu dilaksanakan di Ruang

Rapat Kantor Perhutani KPH

Purwodadi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Administratur Perhutani KPH

Purwodadi, Dian Rakhmawati, menyatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan bakti sosial itu. Hal itu ditunjukkan dengan memberikan apresiasi yang setinggitingginya kepada semua pendonor, atas kepedulian dan terjaganya semangat untuk terus berbagi terhadap warga yang membutuhkan darah. Wujud kepedulian itu terlihat masih tinggi, meskipun kondisi mereka masih dalam masa pandemi

Covid-19.

“Semoga amal kebaikan yang kita lakukan dapat memberikan kemudahan kepada kita dalam menjalankan segala kegiatan yang akan kita lakukan, dan kegiatan ini bermanfaat bagi semuanya,” kata Dian.

Foto : Kompersh KPH Purwodadi

Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Grobogan, dr. Siti Rohmah Miratin, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang telah menunjukkan kerja sama yang baik dan mendukung sepenuhnya kegiatan

donor darah secara kolektif itu. Kegiatan donor darah yang secara kolektif itu dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di Kantor Perhutani KPH Purwodadi maupun secara mandiri dengan cara para pendonor mendatangi kantor PMI.

“Meskipun jumlah pendonor secara umum berkurang karena masih dalam masa pandemi, namun antusias pendonor sesungguhnya masih cukup tinggi,” pungkas Siti.

Aman Donor Darah

Sejak berjangkitnya masa pandemi, stok darah di PMI kian menipis. Penerapan physical distancing dan pembatasan aktivitas di luar rumah sejak wabah COVID-19 berjangkit, membuat banyak kegiatan donor darah terhenti. Hal ini menyebabkan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) berkurang secara drastis, padahal kebutuhan transfusi darah tidak menurun. Sehingga, relawan donor darah sangat dibutuhkan guna memastikan keamanan pasokan darah di Indonesia.

Menurunnya pasokan darah bisa jadi juga karena kekhawatiran para calon pendonor akan tertular Covid-19 jika mendonorkan darah saat pandemi. Terhadap hal ini, PMI meminta masyarakat tak perlu khawatir untuk mendonorkan darah saat pandemi, selama mengikuti pedoman berdonor darah, yaitu menerapkan protokol kesehatan. PMI juga telah mengeluarkan protokol agar donor darah tetap aman di tengah merebaknya virus Corona. Darah dari pendonor pun akan melalui uji saring yang ketat dari PMI. PMI akan memastikan pula keamanan transfusi darah ke penerima.

Menurut protokol kesehatan dari PMI, orang yang akan mendonorkan darahnya perlu melakukan beberapa hal. Di antaranya adalah menjalani pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu; mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir; menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter; menjalani pengecekan kadar hemoglobin (Hb) dan tekanan darah; serta menerapkan physical distancing selama proses donor darah. Jika suhu tubuh calon pendonor kurang dari 37,5o C, proses donor darah bisa dilanjutkan. Namun jika suhu tubuhnya 37,5o C ke atas, calon pendonor akan ditolak untuk melanjutkan proses donor darah. Begitu juga jika saat pemeriksaan dengan dokter ditemukan faktor risiko tertular COVID-19 atau gejala yang mengarah ke penyakit pernapasan, calon pendonor akan ditolak untuk melanjutkan proses donor darah.

Foto : Kompersh KPH Purwodadi

Cegah Penularan

Virus Corona penyebab wabah pandemi COVID-19, yang dikenal juga dengan SARS-CoV-2, merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus Corona ini dapat menular jika seseorang secara langsung menghirup percikan air liur yang dikeluarkan oleh penderita COVID-19 ketika bersin atau batuk. Selain melalui percikan air liur, virus Corona juga dapat masuk ke dalam tubuh seseorang jika orang tersebut menyentuh barang yang sudah terkontaminasi virus ini kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangannya terlebih dahulu.

Hingga saat ini, tidak ada laporan kasus yang menyebutkan bahwa virus yang menyerang sistem pernapasan, termasuk virus Corona itu, menular melalui transfusi atau donor darah. Maka, mendonorkan darah di saat berjangkitnya wabah COVID-19 juga sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, prosedur selama proses donor darah sudah diatur dan diusahakan seaman mungkin.

Untuk mencegah penularan virus antara pendonor dan petugas donor darah, pendonor disarankan untuk mengenakan masker, setidaknya masker kain, walaupun tidak memiliki gejala. Petugas donor darah juga harus mengenakan APD yang lengkap dan tidak boleh bertugas jika merasa tidak enak badan.

Intinya, kegiatan donor darah di tengah masa pandemi tak perlu dikhawatirkan. Bahkan, kepedulian insan-insan Perhutani KPH Purwodadi dalam upaya menjaga ketersediaan darah untuk kemanusiaan itu layak ditepuktangani. Bravo! • DR/Pwd/Ndr

This article is from: