5 minute read
Dari Garut, “Kamodjan Fillage” Siap Menyapa
Dari Garut, “Kamodjan Fillage”
Siap Menyapa
Advertisement
Perhutani KPH Garut menjalin kerja sama dengan LMDH dan PT Garut Wisata Mandiri untuk pemanfaatan jasa lingkungan bidang wisata alam. Lokasi yang menjadi obyek kerja sama tersebut adalah Wisata Alam “Kamodjan Fillage”. Diharapkan, kerja sama yang dijalin itu akan lebih meningkatkan kualitas pengelolaan lokasi wisata alam itu sehingga lebih profesional dan semakin prospektif secara bisnis. Bagaimana proses jalinan kerja sama tersebut? Seperti apa pula prospek bisnis pengelolaan lokasi wisata alam “Kamodjan Fillage” itu?
Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha, hadir beserta jajaran, dalam gelaran acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kemitraan Kehutanan untuk Pemanfaatan Jasa Lingkungan Bidang Wisata Alam ‘Kamodjan Fillage” dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sawargi dan PT Garut Wisata Mandiri. Hadir pula di acara yang diselenggarakan di Ruang Rapat Kantor Perhutani KPH Garut, Selasa, 9 Februari 2021, itu sejumlah pihak terkait. Mereka adalah Ketua LMDH Sawargi, Omay, beserta anggotanya; serta Komisaris PT Garut Wisata Mandiri, Yenny Sugianto, beserta jajaran.
Lokasi wisata yang menjadi obyek kerja sama itu adalah lahan seluas 12,00 hektare yang terletak di Petak 24c Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tarogong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Leles, KPH Garut. Secara administratif pemerintahan, lokasi itu termasuk wilayah Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha, menerangkan, kerja sama ini hanya terbatas pada pengelolaan kegiatan wisata alam. Sehingga, tidak ada penyerahan dan atau pengalihan pengelolaan hutan. Artinya, pengelolaan hutan masih sepenuhnya menjadi kewenangan Perhutani.
“Masing-masing pihak harus menaati Standar Operasional Prosedur (SOP), secara rutin melaksanakan pemeliharaan fasilitas dan sarana-prasarana wisata, serta menerapkan ‘Sapta Pesona’, dan turut menjaga keamanan kawasan hutan baik kawasan hutan yang dikelola maupun kawasan hutan sekitarnya,” katanya.
Nugraha menambahkan, saat ini kita masih berada di tengah situasi berjangkitnya wabah pandemi Covid-19. Sehingga, lokasi wisata tersebut juga harus menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Apalagi, Kabupaten Garut masih dalam status zona merah.
Sementara itu, Komisaris PT Garut Wisata Mandiri, Yenny Sugianto, mengharapkan bantuan untuk pemasaran dan promosi. Antara lain, jika Perhutani mengadakan event atau kegiatan, diharapkan agar acaranya digelar di “Kamodjan Fillage”.
Sedangkan Ketua LMDH Sawargi, Omay, menyampaikan harapannya agar anggota LMDH dapat dilibatkan dalam pengelolaan lokasi
Foto: Kompersh KPH Garut
wisata alam itu. Sekaligus dapat memasarkan hasil produksi kopi dari LMDH di tempat wisata.
Favorit Wisatawan
Mengusung konsep keindahan panorama alam, meskipun belum lama dibuka, Kamodjan Fillage sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan. Sebab, wana wisata ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan tempat wisata serupa yang ada di Kawasan Kamojang. Tak hanya mengandalkan keindahan panorama alam, Kamodjan Fillage punya spot-spot unik yang sebelumnya belum ada di tempat wisata di Kota Garut, sehingga dengan cepat menjadi lokasi favorit para wisatawan untuk berfoto, baik swafoto/selfie hingga foto pre-wedding.
Spot unik tersebut misalnya Floor Dock Sky yang menyajikan panorama menarik karena menghadap hutan kamojang yang lebat. Juga ada Becak on The Sky. Serta Bamboo House yang memiliki keunikan semisal ilusi optik, fasilitas Glamping (berkemah) yang akan segera hadir dengan fasilitas setara hotel bintang 3, serta spot-spot unik lainnya yang masih dalam tahap pembangunan.
Memiliki luas kurang lebih 14 hektare, Kamodjan Fillage berada di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Pengunjung bisa menuju ke sana dengan akses menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu sekitar 30 menit dari Garut Kota. Kamodjan Fillage berada di daerah dataran tinggi, sehingga medan jalan yang dilalui cukup menanjak dan agak berkelok-kelok. Namun, kondisi jalannya bagus sehingga tak akan menghambat atau mengganggu perjalanan pengunjung.
Nama yang Unik
Satu lagi nilai jual yang unik dari Kamodjan Fillage. Namanya yang unik, Kamodjan Fillage, memang unik dan kerap menuai pertanyaan publik, terutama dari netizen di Instagram. Banyak sekali yang mengirimi pihak pengelola lewat
Foto: Kompersh KPH Garut
Foto: Kompersh KPH Garut
Kamodjan Fillage sengaja mengubah ejaan “Village” tersebut menjadi “Fillage”, karena memiliki makna filosofis tersendiri. Maka tidak aneh jika banyak sekali yang penasaran dengan “Kamodjan Fillage” karena namanya yang unik. Hal itu berdampak positif karena menimbulkan keingintahuan publik untuk segera mengunjungi kamodjan fillage. Artinya, dari sisi marketing, nama itu sudah memiliki unique selling point.
akun media sosialnya. Misalnya DM (Direct Message) via Instagram yang isinya memberitahu pengelola bahwa penulisan kata “Fillage” pada nama “Kamodjan Fillage” itu salah.
Ternyata, nama “Kamodjan Fillage” itu memang sebuah kesengajaan. Karena itu, pihak dari bagian tim Social Media Kamodjan Fillage lantas menjelaskan dengan membalas DM dari netizen tersebut. Mereka menjelaskan, memang jika ditinjau secara tata Bahasa Inggris yang benar, penulisan yang tepat adalah “Village”, menggunakan huruf “V” dan bukan “Fillage” menggunakan huruf “F”. Namun, memang Kamodjan Fillage sengaja mengubah ejaan “Village” tersebut menjadi “Fillage”, karena memiliki makna filosofis tersendiri. Maka tidak aneh jika banyak sekali yang penasaran dengan “Kamodjan Fillage” karena namanya yang unik. Hal itu berdampak positif karena menimbulkan keingintahuan publik untuk segera mengunjungi kamodjan fillage. Artinya, dari sisi marketing, nama itu sudah memiliki unique selling point.
Pemilihan nama Kamodjan Fillage tidak asal-asalan. Sebab, nama itu memiliki makna filosofi yang mewakili konsep Kamodjan Fillage. Penulisan kata “Kamodjan” diambil dari ejaan zaman dulu untuk kata “Kamojang”. Kata “Kamodjan” juga terinspirasi dari nama Hotel yang berada di sekitar lokasi Kamodjan Fillage. Hotel tersebut bernama “Hotel Kamodjan”. Hotel tersebut didirikan saat Garut masih dalam era penjajahan Belanda dan kini hanya tersisa bekas fondasinya saja. Kamojang sendiri dalam Bahasa Sunda bermakna Keindahan.
Kata “Fillage” bermakna “tempat untuk mengisi umur”. Sebab, Fillage bukan diambil dari kata village. Tetapi, Fillage merupakan akronim atau singkatan dari “Fill Age” yang dalam Bahasa Indonesia bermakna mengisi umur. Kata Fillage sendiri sekaligus menjadi tagline dari Kamodjan Fillage yaitu “Fill Your Age”, sehingga Kamodjan Fillage berharap bisa menjadi tempat wisata untuk mengisi umur Anda. Artinya, itu berlaku bagi semua kalangan, baik anak-anak, pemuda, maupun orang tua.
Pengunjung juga tidak perlu khawatir soal harga tiket masuk ke Kamodjan Fillage, karena harganya sangat terjangkau. Saat ini, harga tiket yang perlu pengunjung bayar sekitar Rp 15.000 saja (Harga bisa berubah). Lalu untuk foto di spot floor dock sky, pengunjung dikenakan biaya Rp 5000 per foto, dikarenakan pengambilan foto harus dilakukan oleh staff dari Kamodjan Fillage demi alasan keamanan. Selain itu, kualitas foto yang diambil juga lebih bagus karena menggunakan kamera DSLR sehingga hasil foto tidak backlight. Untuk informasi lebih lanjut, pengunjung bisa menghubungi social media “Kamodjan Fillage” di Instagram @ kamodjanfillage. • DR/Grt/Imn