8 minute read
LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA
Dialog Perhutanan Sosial LMDH di Tasikmalaya Dengan Dewas Perhutani
Tasikmalaya - Kelompok Tani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya, melakukan dialog tentang Perhutanan Sosial (PS) dengan Dewan Pengawas (Dewas) Perum Perhutani. Hal itu terjadi saat Dewas Perhutani menggelar pertemuan dengan Kelompok Tani Hutan yang tergabung dalam LMDH Perhutani KPH Tasikmalaya, di Wisata Curug Candung, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, Kamis, 25 Februari 2021. Hadir dalam acara tersebut, Dewas Perum Perhutani, Noer Fauzi Rachman; Kepala Departemen Perhutanan Sosial (PS) Perhutani, Isnin Soiban; Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko, bersama jajaran; perwakilan LMDH; dan tamu undangan lainnya.
Advertisement
Noer Fauzi Rachman menyampaikan, PS adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan oleh masyarakat sekitar hutan, yang tergabung dalam LMDH sebagai pelaku utama, untuk tujuan kesejahteraan. Ia juga menerangkan, program PS membuat masyarakat dapat turut mengelola hutan dan memeroleh manfaat ekonomi melalui proses pemberdayaan dengan berpegang pada aspek kelestarian hutan, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 83 Tahun 2016. Menurut Noer Fauzi, pemerintah menjadikan PS sebagai program unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Perhutani sudah membentuk Direktorat Perhutanan Sosial untuk menyukseskan implementasi kebijakan PS di wilayah kerjanya.
Di kesempatan itu, Benny Suko Triatmoko menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dewas Perhutani ke KPH Tasikmalaya dan LMDH. Ia menjelaskan tentang pemahaman penguatan dan pemberdayaan kelompok PS. Di wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya baru ada 2 LMDH yang sudah meraih SK Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) maupun Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS), yaitu LMDH Agrowangi Galunggung RPH Leuwisari dan LMDH Giri Jaya RPH Cigalontang. Ia pun berharap LMDH lainnya segera diverifikasi oleh tim KLHK.
“Progam PS yang dikerjasamakan dengan LMDH di wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya ini terdiri dari unsur lembaga desa ataupun unsur masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap hutan,” jelasnya.
Benny juga menuturkan, Program PS baik skema Kulin KK maupun IPHPS perlu didukung serta dikawal mulai dari proses awal sampai keluarnya Surat Keputusan (SK). Kata dia, hutan selama ini dikelola oleh Perum Perhutani bekerjasama dengan LMDH. Sehingga, diharapkan tidak memicu terjadinya konflik di lapangan.
“Dengan adanya kegiatan ini, semoga membawa berkah bagi kelestarian hutan dan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan,” katanya.
Sedangkan Ketua LMDH Girijaya, Maksum, menyatakan menyambut baik dan mendukung program PS. Terlebih dengan dilakukannya pemahaman penguatan kelembagaaan LMDH terkait Perhutanan Sosial, sehingga dalam pelaksanaan di lapangan dapat menyejahterakan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH.
Foto : Aceng Masud/Kompersh KPH Tasikmalaya
• DR/Tsk/AJB
Perhutani Bersama Pemdes dan LMDH di Jember Tanam Bibit Kayu Putih
Jember - Sabtu, 30 Januari 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jember bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lampeji Saka Wana Desa Lampeji Kabupaten Jember, melakukan penanaman bibit pohon kayu putih. Kegiatan itu dilakukan di lahan seluas 30 hektare di Petak 45c, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mumbulsari, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Mayang, KPH Jember. Kegiatan penanaman tersebut memanfaatkan musim hujan yang masih ada dalam kawasan hutan guna mendukung konservasi sumber daya hutan.
Di dalam sambutannya, Administratur Perhutani KPH Jember, Rukman Supriatna, menjelaskan, tanaman kayu putih adalah solusi untuk mereboisasi kawasan hutan, khususnya wilayah RPH Mumbulsari, RPH Seputih, dan RPH Pace. Menurut Rukman, tanaman kayu putih akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan. Sebab, pada usia tanaman mencapai 9 bulan, daunnya sudah dapat dipanen untuk disuling menjadi minyak kayu putih.
Di kesempatan sama, Ketua LMDH Lampeji Saka Wana, Edy Mulyono, mengatakan, penanaman bersama yang didampingi Kepala Desa Lampeji ini berharap tanaman kayu putih ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, “Selain itu, tentunya untuk mendukung kelestarian hutan,” ujarnya.
Terkait tanaman kayu putih, Kepala Desa Lampeji, Ary Wahyudi, menjelaskan, sebenarnya tanaman kayu putih ini sudah lama diinginkan oleh masyarakat. "Harapannya, tanaman tersebut nantinya dapat memberikan tambahan penghasilan dari hasil petik daun,” ujarnya. • DR/
Jbr/As
Foto : Agus Sulaiman/Kompersh KPH Jember
Foto : Ratih Kartiningtyas/Kompersh KPH Ngawi
Perhutani dan Kejaksaan Negeri Ngawi Jalin Kerja Sama Bidang Hukum Datun
Ngawi - Administratur Perhutani KPH Ngawi, Haris Suseno, dan Kepala Kejaksaan Negeri Ngawi, Ali Nurhaji, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang penanganan dan penyelesaian masalah hukum bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (DATUN) di wilayah Kabupaten Ngawi. Acara yang berlangsung di Ruang Tectona Kantor Perhutani KPH Ngawi, Rabu, 3 Februari 2021, itu disaksikan oleh jajaran masing-masing. Acaranya diadakan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
Usai penandatanganan MoU tersebut, Haris Suseno menyampaikan terima kasih kepada Kejaksaan Negeri Ngawi atas dukungannya dalam pengelolaan sumber daya hutan yang ada di wilayah kerja Perhutani KPH Ngawi. “Berkat dukungan jajaran Kejaksaan Negeri Ngawi kepada Perhutani selama ini, kami merasa kegiatan pengelolaan sumber daya hutan, khususnya di bidang hukum, semakin kondusif, sehingga kami lebih tenang dalam menjalankan tugas,” tutur Haris.
Lebih lanjut, Haris berharap dapat meningkatkan kerja sama dalam batas dan tanggung jawab sesuai wewenang dan kapasitas masingmasing pihak. Di kesempatan yang sama, Kepala Kejaksaan Negeri Ngawi, Ali Nurhaji, menyatakan siap membantu Perhutani KPH Ngawi dalam menghadapi permasalahan hukum bidang DATUN yang bersinggungan dengan hutan serta lingkungan. • DR/Ngw/Rth
Mahasiswi IPB Tuntaskan Praktik Lapang Kehutanan
di Perhutani
Blora - Lima orang mahasiswi asal Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, resmi merampungkan kegiatan Praktik Lapang Kehutanan (PLK) di Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora, Sabtu, 30 Januari 2021. Kelima mahasiswi tersebut adalah Nifa Nabilia Khalidah (Rembang), Uswatun Khasanah (Rembang), Yunia Terpujiana (Blora), Mira Septiani (Karawang), dan Zahra Amany Raihanah (Depok). Mereka mendapat tugas dari IPB untuk melaksanakan PLK selama kurang lebih 13 hari, mulai 18 hingga 30 Januari 2021. Kegiatan PLK dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dengan menyertakan pula bukti bebas Covid-19, melalui Rapid Test maupun Swab Test.
“Selama magang, mereka melakukan dan memelajari berbagai hal tentang Kehutanan, di antaranya perlindungan hutan, pembinaan hutan, pemanenan, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain. Mereka dibimbing oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sub Seksi (KSS) Komunikasi Perusahaan dan Perhutanan Sosial, yaitu Bapak Wanto,” kata Administratur Perhutani KPH Blora, Agus Widodo.
Salah satu perwakilan mahasiswi IPB, Yunia Terpujiana, memberikan kenang-kenangan berupa Plakat sebagai tanda terima kasih kepada Perhutani KPH Blora, yang telah membimbing dan menyambut mereka dengan ramah dan baik selama berada di sana. “Terima kasih atas keramahtamahan Perhutani KPH Blora yang telah membimbing kami selama melaksanakan PLK sehingga tugas-tugas kami bisa selesai dengan baik dan lancar. Kami berharap ilmu dan pengalaman yang didapat selama PLK di sini akan bermanfaat untuk masa depan kami,” kata gadis asal Blora itu. • DR/Blr/Wnt
Foto : Kompersh KPH Blora
Foto : Asep Senjaya/Kompersh KPH Banten
Perhutani dan Almisbat
Sosialisasikan Percepatan Perhutanan Sosial di Lebak
Lebak - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten bersama Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) melakukan Sosialisasi dan memfasilitasi Percepatan Program Perhutanan Sosial (PS) kepada kelompok petani yang masuk wilayah hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gunung Kendeng dan RPH Malingping, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Malingping. Kegiatan dalam rangka mendukung pengawalan keberhasilan program Perhutanan Sosial (PS) skema Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK), itu diadakan di Pondok Pesantren Darul Fikri, Desa Kadujajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Senin, 18 Januari 2021.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Sub Seksi (KSS) Kelola SDH dan Perhutanan Sosial, Yusdiawan; Asisten Perhutani (Asper) Malingping, Nendih, beserta jajaran; Kepala Divisi (Kadiv) Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan BPN ALMISBAT, Chairuddin; perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, Irfan; dan perwakilan pemerintah desa setempat.
Administratur Perhutani KPH Banten melalui Yusdiawan menerangkan, Perhutanan Sosial merupakan suatu program dari pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), yang menitikberatkan pada kelestarian hutan dan sinkronisasi rencana kerja Perhutani dan LMDH, dimana hak dan kewajiban para pihak harus dipatuhi dan dilaksanakan. “Hak Pangkuan Desa (HPD) yang akan diusulkan skema kulin KK antara lain, untuk RPH Gunung Kendeng yaitu Desa Parakalima, Cimayangray dan Kroya sementara dari RPH Malingping yaitu Desa Pagelaran, Mugijaya, Cikaratuan dan Cikadongdong, yang selanjutnya akan mengklarifikasi data-data penggarap lokasi yang akan diusulkan agar tidak terjadi tumpang tindih baik secara data maupun lokasi,” terangnya.
Sementara Kepala Divisi Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan BPN ALMISBAT, Chairuddin, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan berkumpul dalam kegiatan sosialisasi Perhutanan Sosial oleh Perhutani KPH Banten. “Kami akan membantu mendorong program Perhutanan Sosial dengan skema Kulin KK terutama pada HPD yang belum diusulkan atau belum mendapat SK Kulin KK dan data yang ada akan di bawa ke kementarian LHK untuk segara di terbitkan. Sementara pasca terbitnya SK Kulin KK pihak ALMISBAT akan memfasilitasi kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas LHK, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, dan dinas lainnya, agar Perhutanan Sosial dapat segera terrealisasi sesuai harapan pemerintah sehingga masyarakat sejahtera dan hutan lestari,” jelasnya.
• DR/Btn/AJB
Perhutani Gelar Aksi Pungut Sampah di Wisata Air Panas
Nganget Jatirogo
Tuban - Peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo menggelar bakti sosial dengan aksi pungut sampah dan membersihkan lingkungan di wana wisata air panas Nganget, Desa Sidorejo, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jumat, 26 Februari 2021. Aksi pungut sampah itu diikuti oleh pengelola wana wisata Pantai Sowan, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kenduruan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonorejo, dan mahasiswa UMM Malang jurusan Kehutanan yang sedang melaksanakan praktik lapangan di Perhutani KPH Jatirogo.
Kegiatan dipusatkan di lokasi wisata tersebut, karena air panas Nganget merupakan salah satu tujuan wisata yang ramai didatangi pengunjung sehingga perlu dijaga kebersihannya. Saat melakukan aksi bersih-bersih, mereka berhasil membersihkan beberapa karung sampah, memisahkan sampah organik dan anorganik berupa botol plastik dan bungkus makanan yang berasal dari plastik yang sulit terurai.
Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Jatirogo, Fajar Arif Wicaksono, dalam keterangannya menyampaikan, aksi pungut sampah bersama ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keasrian lokasi wisata dalam rangka memeringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
“Harapannya, dengan gelar bersih-bersih di kawasan wisata tersebut dapat tercipta lingkungan yang sehat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung,” kata Fajar.
Sementara Camat Kenduruan, Joko Purnomo, mengapresiasi aksi bersih-bersih tersebut. “Kami sangat mendukung gerakan pungut sampah, karena merupakan tugas kita bersama dalam menjaga lingkungan tetap asri, apalagi di kawasan wisata,” ujarnya. • DR/Jtr/Rus
Foto : Rusiono/Kompersh KPH Jatirogo