5 minute read

Bangun Sinergi, Kembangkan Potensi

Di dalam kegiatan pengelolaan kawasan hutan sehari-hari, Perum Perhutani senantiasa membangun sinergi dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Jalinan sinergi dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Sebab, kerap kali proses penggalian dan pengembangan potensi yang dimiliki memerlukan kerja sama dengan pihak ketiga.

Salah satu bentuk sinergi itu terlihat pada Rabu, 24 Februari 2021. Di hari itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor melakukan rapat bersama Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, di Aula Ruang Rapat Besar Kantor Perhutani KPH Bogor. Rapat tersebut digelar dengan Agenda Koordinasi dan Konsultasi terkait Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Bogor.

Advertisement

Administratur Perhutani KPH Bogor, Ahmad Rusliadi, memimpin rapat koordinasi dan konsultasi tersebut. Sejumlah pejabat hadir dalam kesempatan itu. Di antaranya adalah Wakil Administratur Perhutani KPH Bogor, Didi Korsadi, dan jajaran; Sekda (Sekretaris Daerah) Kabupaten Bogor, Burhanudin; Komisaris PT Sayaga, Zaenal; Direktur Utama PT Sayaga, Supriyadi; Direktur Umum PT Sayaga, Amin; Kepala Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Titi; Kepala Seksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Yudiman; Kepala Bagian Ekonomi, Emy; beserta para undangan lainnya.

Di kesempatan itu, Ahmad Rusliadi menyampaikan terima kasih dan selamat datang atas kehadiran Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor beserta jajarannya, yang hadir dalam rangka Pengembangan Sektor Pariwisata di wilayah Perhutani KPH Bogor. Ia berharap, hasil pengkajian dan kerja sama dalam jalinan sinergi ini semoga dapat meningkatkan pendapatan dan potensi hasil di lokasi-lokasi wisata Perhutani, yang selama ini menurun akibat terkena dampak Covid-19.

“Diharapkan, dengan meningkatnya potensi yang ada ini dapat menambah pendapatan dan pencapaian konstribusi yang lebih baik lagi bagi Perhutani, Pemerintah Kabupaten Bogor, dan Masyarakat sekitar,“ ungkapnya.

Sementara itu, Burhanudin mengucapkan terima kasih atas sambutan yang baik dari Perum Perhutani KPH Bogor. Ia mengatakan, sinergitas kerja sama di bidang Wisata yang terjalin antara Perhutani dengan Pemerintah Kabupaten Bogor harus mempunyai rencana perhitungan dan Master Plan yang jelas. Sehingga, setiap tindakan dan kegiatan yang akan dikerjakan dapat terukur dan bisa tercapai sesuai rencana.

Foto: Danu/Kompersh KPH Bogor

“Master Plan ini bisa menjadi Role Model, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik dan meningkat lagi. Dan untuk setiap kegiatan di lingkungan wisata, harus selalu wajib memerhatikan Protokol Kesehatan Covid-19,” ucapnya.

Pelatihan K3 di Kebonharjo

Sebulan sebelumnya, jalinan sinergi juga terlihat di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo. Kali ini, sinergi yang terjalin itu dalam rangka sosialisasi tentang antisipasi dan pencegahan kecelakaan kerja.

Hal itu terlihat pada Senin, 18 Januari 2021. Di hari itu, Perhutani KPH Kebonharjo menggelar Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Di dalam Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dikemas pada acara Sosialisasi dan Pelatihan Tebangan Tahun 2021 itu, Perhutani KPH Kebonharjo menggandeng Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim) sebagai narasumber. Pelatihan K3 itu diikuti oleh seluruh mandor tebang, tenaga kerja tebangan, dan perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Acaranya diadakan di Petak 103 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tuder.

Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso, hadir dalam kegiatan tersebut. Kepala Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur, Erni Kartikasari, juga hadir dalam pelatihan tersebut.

Ketika menyampaikan kata sambutannya, Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso, mengatakan pentingnya mandor tebang dan para pekerja tebangan mengetahui teknik-teknik tebangan, demi meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan risiko kecelakaan. Jika mandor tebang dan para pekerja tebangan telah mengetahui teknik-teknik tersebut, risiko kecelakaan kerja akan dapat dihindari.

“Perhutani, khususnya KPH Kebonharjo, selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan budaya K3 karena pekerjaan di hutan merupakan pekerjaan dengan risiko kecelakaan yang cukup tinggi. Untuk itu, dengan adanya sosialisasi ini bersama perwakilan LMDH, diharapkan segenap pihak dapat saling mendukung zero accident di wilayah Kebonharjo,“ tegas Joko.

Sementara itu, dalam paparannya, Kepala Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur, Erni Kartikasari, menyampaikan, setiap perusahaan harus menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan, dan dampak lain akibat kegagalan operasional terhadap lingkungan di sekitar kegiatan pekerjaan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Kebonharjo yang telah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara rutin, dengan bukti penerimaan penghargaan Zero Accident Award setiap tahunnya,” tandasnya.

Administratur Perhutani KPH Kebonharjo, Joko Santoso, mengatakan pentingnya mandor tebang dan para pekerja tebangan mengetahui teknik-teknik tebangan, demi meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan risiko kecelakaan.

Foto: Mukhlisin/Kompersh KPH Banyuwangi Selatan

Peringati HPN 2021

Upaya membangun sinergi itu juga terlihat di Banyuwangi. Di dalam momentum peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan dan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) Banyuwangi Jawa Timur membangun sinergitas bersama awak media. PT BSI adalah operator tambang emas Gunung Tumpangpitu.

Upaya membangun sinergi ini disampaikan kepada seluruh Anggota Aliansi Jurnalis Banyuwangi yang sedang menyemarakkan HPN 2021 di destinasi wisata Djawatan, Rabu, 17 Februari 2021. Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Panca Sihite, menyampaikan, salah satu jalur alternatif bagi pengembangan potensi daerah adalah saling bahu membahu dan memprioritaskan kepentingan bersama.

“Sekarang ini harus koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi,” ujar Panca Sihite di hari itu.

Menurut Panca, tema besar HPN 2021 adalah mengambil peran dalam membangkitkan ekonomi pasca pandemi dan sebagai akselerator perubahan. Untuk membangkitkan ekonomi pasca pandemi dan sebagai akselerator perubahan itu, media memiliki peran penting antara lain dalam mengemas promosi pariwisata sebagai alternatif mencapai puncak tujuan gagasan tersebut.

“Dan sesuai tema dari hari pers tahun ini, kami berharap peran media di dalam memulihkan perekonomian, terutama di sektor pariwisata, bisa terlaksana dan lancar semuanya,” imbuhnya.

Sebagai langkah awal, dalam kesempatan tersebut juga terdapat momen pelepasan burung pemakan ulat. Tujuannya adalah untuk memutar siklus rantai makanan dan juga langkah kolaboratif di antara Perhutani, PT BSI, bersama awak media.

Selanjutnya, Senior Manager External Affairs PT BSI, Sudarmono, mengatakan, langkah pemulihan ekonomi masyarakat juga bisa ditempuh melalui jalur kolaborasi.

“Kita memilih tempat wisata yang memang ada nuansa ekologi dan lain-lain, untuk sebagai simbol. Kan banyak wisata yang kita andalkan di Banyuwangi. Nuansanuansa lingkungan itu mesti perlu banyak di-explore atau dieksplorasi untuk menjadi dorongan ekonomi buat masyarakat,” kata Sudarmoyo.

Di dalam momentum HPN 2021 ini, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan PT BSI berupaya untuk terus menjaga sinergitas bersama media. Sehingga, upaya mengembangkan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata di lingkungan Perhutani bisa terlaksana dengan baik ke depannya.

Jadi, upaya untuk membangun sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait sangat penting dilakukan. Kebersamaan dan sinergi yang terjalin itu di masa depan akan dapat membantu upaya-upaya mengembangkan ekonomi masyarakat. Bravo! • DR/Bgr/

Danu/Kbh/Sol

This article is from: