4 minute read
Rintisan Curug Luhur
Berdayakan LMDH dalam Kerja Sama Wisata Rintisan Curug Luhur
Pengelolaan hutan di wilayah Perum Perhutani selalu melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Pelibatan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan bahkan menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh Perhutani. Hal itu juga terlihat dalam proses penandatanganan perjanjian kerja sama pengelolaan lokasi wisata rintisan Curug Luhur dan Taman Bincarung di Lembang. Seperti apa konkretnya jalinan kerja sama antara Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Teguh Pamitra itu?
Advertisement
Jalinan kerja sama kembali tercipta di antara Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Hal itu terlihat pada Selasa, 5 Januari 2021. Di hari itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama LMDH Teguh Pamitra tentang pengelolaan lokasi wisata rintisan Curug Luhur dan Taman Bincarung. Acara tersebut diadakan di Padepokan LMDH Teguh Pamitra, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, beserta jajaran Tim Pengembangan Bisnis Usaha, hadir dalam acara tersebut. Selain mereka, hadir juga Kepala Desa Suntenjaya, Asep Wahyono; Ketua LMDH Teguh Pamitra, Agus Sungkaw, beserta anggota; Ketua Kelompok Usaha Produktif (KUP) wisata Curug Luhur, Nandang Gaos; dan Karang Taruna Desa Suntenjaya.
Di dalam sambutannya, Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, mengatakan, lokasi yang dikerjasamakan dengan LMDH Teguh Pamitra adalah wisata Curug Luhur yang memiliki luas 4,40 hektare. Wana wisata tersebut berada di Petak 67e, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cibodas, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Manglayang Barat, KPH Bandung Utara. Lokasi tersebut memiliki luas baku 35,90 hektare. Sedangkan lokasi Taman Bincarung berada di Petak 67n RPH Cibodas, BKPH Manglayang Barat, KPH Bandung Utara, dengan luas baku 29 hektare dan luas pemanfaatan area wisata 2,80 Hektare.
“Penandatanganan PKS dengan LMDH ini merupakan wujud dari SK Menteri LHK nomor 8956/MENLHK-PSKL/ PKPS/PSL.0/12/2018 tanggal 28 Desember 2018 tentang Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) antara LMDH Teguh Pamitra dan Perhutani KPH Bandung Utara. Sinergi antara Perhutani dan pemerintahan desa sekitar hutan serta organisasi Karang Taruna dalam melakukan rencana pengembangan wisata di kawasan hutan, diharapkan agar dalam pengembangan wisata tidak merusak hutan serta tetap mentaati semua klausul yang telah disepakati,” urai Komarudin.
Di kesempatan itu, Kepala Desa Suntenjaya, Asep Wahyono, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, baik Perhutani maupun LMDH, yang telah menandatangani PKS. “Kami sangat mengapresiasi Perhutani dan Pemerintah Desa yang telah mendukung upaya dan terobosan dalam melakukan rencana
pengembangan wisata rintisan yang berada di Desa Suntenjaya. Saya berharap, pengembangan obyek wisata tersebut bisa memberikan dampak positif untuk meningkatkan ekonomi desa sekitar hutan melalui pemberdayaan masyarakatnya,” terang Asep.
Sensasi Pesona Alami
Wisata Curug Luhur dan Taman Bincarung menawarkan sensasi pemandangan yang punya pesona alami sangat luar biasa. Dua tempat wisata ini berada di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Curug Luhur Cibodas dan Taman Bincarung merupakan dua obyek wisata alam yang baru digarap oleh KPH Bandung Utara. Curug Luhur Cibodas terbilang cukup anyar karena baru diresmikan pada pertengahan Januari 2017. Walau demikian, tempat ini sudah ramai dan kini setiap harinya sering dikunjungi oleh para wisatawan.
Daya tarik Curug Luhur bagi para wisatawan adalah air terjun yang jernih dan sangat bersih. Airnya terasa sangat sejuk dan segar. Air terjun ini berasal dari Pegunungan Bukit Tunggul yang memiliki hilir di Sungai Citarum sampai menuju laut Jawa.
Sedangkan Taman Bincarung, didesain berbeda dengan tempat wisata lain. Di sini, wisatawan bisa
Foto: Eem Sulaeman/Kompersh KPH Bandung Utara
Foto: Eem Sulaeman/Kompersh KPH Bandung Utara
berinteraksi langsung dengan penduduk lokal. Ada dua opsi pilihan wisata di sana, yaitu wisata edukasi dan wisata alam. Di wisata edukasi, pengunjung bisa secara langsung melakukan kegiatan yang sering dilakukan warga Kampung Pasir Angling, yaitu bertani dan beternak, bahkan merasakan kehidupan mereka dengan menginap. Pengunjung yang memilih keluarga petani bisa mengikuti proses bercocok tanam hingga panen sayuran maupun buah-buahan. Sedangkan pengunjung yang memilih keluarga peternak akan disuguhi kegiatan memberi pakan, memerah susu, hingga mengolah produk dan limbah kotoran ternak.
Dukungan Desa
Berkunjung ke wana wisata Taman Bincarung tak kalah menarik dari tempat wisata lain. Sebab, dari Taman Bincarung, pengunjung bisa main air di Curug Cibodas, mendatangi Batu Ampar, trekking, hingga berkemah di Bumi Perkemahan Kampung Pasir Angling. Dengan tiket masuk seharga Rp 23.000 sampai Rp 25.000, pengunjung dapat menikmati kegiatan kemah selama satu malam, tiket parkir mobil atau motor, serta mengunjungi Curug Cibodas, permukiman Kampung Pasir Angling, dan wisata Batu Ampar. Tentu saja semuanya dengan protokol kesehatan.
Juga tersedia produk olahan khas dari hasil bumi semisal susu murni, yogurt, kopi, dan sari lemon. Apalagi, warga dan Kepala Desa juga sangat mendukung kegiatan di Curug Luhur dan Taman Bincarung. Ditambah jalinan kerja sama yang apik dengan LMDH, tentu pengelolaan lokasi wisata alam tersebut dapat lebih optimal.
Kepala Desa Suntenjaya, Asep Wahyono, menyatakan, pihaknya mendukung penuh Kampung Pasir Angling menjadi kawasan wisata. Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan moto Desa Suntenjaya, yaitu MAJU (Mandiri, Agamis, Jenius, dan Unggul).
“Ya, ini merupakan awal yang baik dalam hal pariwisata dengan potensi alam yang bagus di Suntenjaya itu sendiri. Sesuai moto di Desa Suntenjaya khususnya di wilayah Kampung Pasir Angling ini,” ucap Asep.
Awal yang baik. Kalimat itu tampaknya menjadi kunci kerja sama yang telah terjalin di antara Perhutani dengan masyarakat lewat LMDH. Semoga prospeknya di masa depan semakin bagus secara bisnis.• DR/KPH/
Alo