10 minute read
LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA
Foto : Ardya Setya/Kompersh Kanpus
Advertisement
Jakarta - Direksi dan Komisaris baru untuk anak-anak perusahaan Perum Perhutani telah ditetapkan. Keputusan tentang penetapan Direksi dan Komisaris baru untuk anak-anak perusahaan Perhutani tersebut disampaikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan di Kantor Pusat Perum Perhutani, Jakarta, dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat, 26 Maret 2021. Keputusan tersebut dibuat berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor SR-206/MBU/03/2021 tanggal 19 Maret 2021 tentang Persetujuan Pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Perum Perhutani.
Di dalam RUPSLB tersebut, Direktur Utama Perum Perhutani selaku pemegang saham menyampaikan perubahan Direktur dan Komisaris anak-anak perusahaan Perhutani. Keputusan tersebut memberhentikan dengan hormat Andi Najmi sebagai Komisaris PT Inhutani I, Agus Setya Prastawa sebagai Direktur Utama PT Inhutani I, dan Sriwidodo sebagai Direktur PT Inhutani I. Serta mengangkat Hanni Adjati sebagai Komisaris Utama PT Inhutani I, Karuniawan Purwanto Sanjaya sebagai Komisaris PT Inhutani I, Oman Suherman sebagai Direktur Utama PT Inhutani I, dan Susilo Budi Wacono sebagai Direktur PT Inhutani I
Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Bambang Soepijanto sebagai Komisaris PT Inhutani II, Sangudi Muhamad sebagai Plt Direktur Utama PT Inhutani II, Sangudi Muhamad sebagai Direktur PT Inhutani II, serta mengangkat Tandya Tjahjana sebagai Komisaris Utama PT Inhutani II, Budi Widodo sebagai Komisaris PT Inhutani II, dan Bakhrizal Bakri sebagai Direktur PT Inhutani II. Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Hilman Nugroho sebagai Komisaris PT Inhutani III, B.M Setio Baskoro sebagai Direktur Utama PT Inhutani III, dan Hezlisyah Siregar sebagai Direktur PT Inhutani III, serta mengangkat Gatot Subiantoro sebagai Komisaris Utama PT Inhutani III, dan Hezlisyah Siregar sebagai Direktur PT Inhutani III.
Selain itu, Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Yetty Rusli sebagai Komisaris PT Inhutani IV, Andi Purwadi sebagai Plt Direktur Utama PT Inhutani IV, dan Andi Purwadi sebagai Direktur PT Inhutani IV, serta mengangkat Raffless Brostetes Pandjaitan sebagai Komisaris Utama PT Inhutani IV, dan Sri Widodo sebagai Direktur PT Inhutani IV. Keputusan tersebut juga memberhentikan dengan hormat Tachrir Fathoni sebagai Komisaris PT Inhutani V, Bakhrizal Bakri sebagai Plt Direktur Utama PT Inhutani V, Bakhrizal Bakri sebagai Direktur PT Inhutani V, dan mengangkat Apik Karyana sebagai Komisaris Utama PT Inhutani V, Endung Trihartaka sebagai Komisaris PT Inhutani V, Dicky Yuana Rady sebagai Direktur Utama PT Inhutani V, dan Trianom Wahyudi sebagai Direktur PT Inhutani V.
Di dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, menyampaikan terima kasih kepada Direksi dan Dewan Komisaris yang sudah menyelesaikan tugas, atas tenaga, pikiran, dan program-program yang sudah berjalan dengan baik. Ia berharap, selanjutnya jajaran Direksi dan Komisaris yang baru dapat menyukseskan program strategis Regrouping Anak Perusahaan Perum Perhutani, sejalan dengan arahan Kementerian BUMN.
“Semoga dapat diteruskan oleh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris yang baru,” kata Wahyu Kuncoro.
Wahyu Kuncoro juga menyampaikan selamat bergabung kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Perhutani yang baru, di tengahtengah tantangan perubahan kebijakan yang berkaitan dengan
Perhutani. • DR/PR/2021-III-6
Foto : Kompersh KPH Bondowoso
Perhutani KPH Bondowoso Siap Dukung Ijen Geopark
Bondowoso - Terdapat 16 situs atau tempat wisata yang masuk Ijen Geopark dan sedang diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGG). Beberapa di antara 16 situs itu berada di lahan milik Perhutani KPH Bondowoso, khususnya di daerah Ijen. Mereka adalah Kawah Wurung, Lava Blawan, Aliran Lava Plalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari, dan Taman Batu So’on Solor.
Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Andi Adrian Hidayat, mengatakan, pihaknya mendukung pengajuan 16 situs itu ke UNESCO Global Geopark (UGG). Bentuk dukungan pihaknya adalah mengedukasi masyarakat, agar petani yang memanfaatkan lahan Perhutani di sana bisa sejahtera. Adapun edukasi yang dimaksud adalah masyarakat bisa bertani namun tetap tidak merusak hutan.
“Apalagi di geopark ada konsep bahwa masyarakat sekitar bisa mendapatkan manfaat dari sumber daya alam. Geopark jalan, pemanfaatan sosial ekonomi masyarakat juga jalan,” paparnya.
Sehingga, nanti ketika ada penilaian, diharapkan masyarakat sudah bisa sejahtera. Namun demikian, kata dia, ketika geopark sudah jalan, petani diharapkan tidak lagi bergantung ke pertanian kentang.
“Ketika wisata maju bisa beralih ke kopi, bukan lagi kentang. Tetapi untuk membuat mereka tidak bergantung ke kentang itu butuh waktu, karena berbicara perut,” jelasnya.
Pihaknya juga memertegas dan membuat pernyataan, bahwa petani tetap akan menjaga hutan. Satusatunya cara adalah evaluasi rutin. Per petani bukan per petak.
“Kalau bertaninya benar, tidak akan ditutup. Tetapi kalau menyimpang, kita tutup. Ke depan lebih selektif,” paparnya.
Data dihimpun, total ada 3.500 KK di kawasan Ijen yang memanfaatkan lahan Perhutani. Setiap KK maksimal 2 hektare, sehingga total ada 7.000 hektare yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian.
Ia juga memaparkan, Ijen Geopark sesungguhnya memertahankan kondisi yang ada, sesuai dengan kekhasannya. Kondisi Batu So’on dan Kawah Wurung tetap seperti itu. Termasuk situs yang lain.
“Itu tak ada pertentangan dengan kami. Justru kami berharap dipertahankan sesuai kondisi aslinya. Misalnya masih wujud steva, safana, wujudnya memang begitu,” jelasnya.
Menurut dia, Ijen Geopark merupakan upaya bersama. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mendukung program tersebut. “Justru karena Ijen Geopark itu pula, kami menata teman-teman petani agar hutan tetap aman. Karena ketika sertifikat geopark didapatkan ternyata banjir, akan menjadi masalah. Dan sertifikatnya dicabut,” jelas Adm Perhutani KPH Bondowoso tersebut.• Sumber:
timesindonesia.co.id
Perhutani
Jalin Kerja Sama Agroforestry dengan Tujuh LMDH di Gundih
Gundih - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih, Jumat, 5 Maret 2021, melakukan penyerahan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pemanfaatan lahan untuk kegiatan Agroforestry budi daya tanaman jagung dengan Lembaga Masyarakat Hutan (LMDH) tahun 2020/2021 di wilayah Sub Kradenan KPH Gundih. Acaranya diadakan di wilayah Toroh, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gundih.
Wakil Administratur Perhutani KPH Gundih Sub Monggot, Ronny Merdyanto, hadir dalam acara tersebut. Hadir pula di acara itu, Perwira Pembina (Pabin) KPH Gundih, Kompol Ismail; Wakil Kapolsek Toroh, Iptu Purwadi; Danramil Toroh, Kapten Sukardi; perwakilan perangkat desa dan kecamatan Toroh, serta tujuh LMDH di wilayah BKPH Gundih.
Sebelum penyerahan PKS, Administratur Perhutani KPH Gundih melalui Wakil Administratur Sub Monggot, Ronny Merdyanto, berterima kasih kepada perangkat desa dan Forkopimcam yang telah mendukung terlaksananya PKS agroforestry tersebut. “PKS ini kita laksanakan dengan prinsip saling mendukung dan saling menguntungkan. Karena Perhutani sudah saling mengikat perjanjian dengan LMDH, sehingga PKS ini legal dan memiliki kekuatan hukum. Marilah kita bersama menaatinya dan melestarikan lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Danramil Toroh, Kapten Sukardi, mendukung PKS yang telah ditandatangani Perhutani dan masyarakat dalam wadah LMDH itu. “Perhutani sudah membuka kerja sama lahan hutan untuk digarap. Pergunakan itu sebaik-baiknya supaya masyarakat sekitar hutan sejahtera. Jangan ada perselisihan batas-batas garapan yang telah ditentukan. Jika ada, sebaiknya segera dibicarakan dengan musyawarah,” ujar Sukardi.
Sedangkan Kepala Desa Plosoharjo, Suwoto, mengatakan, “Terima kasih Perhutani. Kami sangat terbantu sekali dengan adanya PKS ini. Ada efek positif yang luar biasa bagi kami. Jadi jangan sampai ada program pemerintah terkait ketahanan pangan ini tidak disosialisasikan dan tidak tersampaikan kepada masyarakat.”
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua LMDH Cindelaras yang diwakili oleh Suwadi. Pihaknya mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada Perhutani dan berharap ke depan kerja sama ini dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian hutan. • DR/Gdh/Bdi
Foto : Budi Hermawan/Kompersh KPH Gundih
Perhutani Divre Jatim Launching E-Ticketing Wana Wisata
Pasuruan - Guna meningkatkan pelayanan dan mendongkrak pendapatan dari sektor wisata, Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur (Jatim) meluncurkan program terkoneksi melalui e-ticketing yang di-launching di wana wisata air terjun Putuk Truno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Selasa, 2 Maret 2021.
Menurut Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya, program e-ticketing itu bekerjasama dengan PT Mitra Kasih Perkasa (MKP), salah satu perusahaan yang bergerak di bidang mobile system. “Launching e-ticketing ini merupakan yang pertama diterapkan di Perhutani dalam rangka untuk mendongkrak pendapatan di luar hasil kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Program ini nantinya akan diterapkan pada 170 lokasi wana wisata di wilayah Perhutani Jawa Timur,” ungkap Karuniawan.
Lebih lanjut, kata Karuniawan, dengan e-ticketing transaksi akan lebih aman. Apalagi di masa pandemi. “Kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat di semua obyek lokasi yang kami kelola,’’ katanya.
Sementara itu, Kepala Divisi Ecotourism dan Agroforestry Perhutani Kantor Pusat, Daniel Budi Cahyono, yang ikut hadir dalam launching tersebut menyampaikan, e-ticketing selama ini belum terintegrasi dari hulu sampai ke hilir. “Sehingga dengan adanya program ini dapat dipantau secara real-time, yang diharapkan kegiatan wisata ke depan mampu menjadi tulang punggung sebagai sumber pendapatan perusahaan,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati, menyambut baik program digitalisasi e-ticketing tersebut. Ia berharap, dengan adanya launching e-ticketing di wana wisata Perhutani dapat menambah PAD Kabupaten Pasuruan dari sektor wisata, selain membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.
“Program e-ticketing ini dapat diterapkan di seluruh wisata yang ada di Kabupaten Pasuruan, karena hal ini bisa dimanfaatkan sebagai ATM (Amati Tiru dan Modifikasi),”
cetusnya. • DR/DivreJtm/Dj
Foto : Kompersh Divre Jatim
Foto : Kompersh KPH Blora
Perhutani Bersama LMDH Girisenang Lakukan Tes Ubinan Jelang Panen Raya Kopi
Bandung - Menjelang panen raya kopi, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Girisenang melakukan kegiatan tes ubinan panen kopi. Kegiatan itu diadakan pada Selasa, 30 Maret 2021, di Petak 50, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Arcamanik, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Manglayang Barat, KPH Bandung Utara. Secara administratif, ia termasuk wilayah administratif Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Administratur Perhutani KPH Bandung Utara, Diki HM, beserta jajaran; Asisten Manager (Asman) Agroforestry, Diky; Asman Wisata, Irva; dan LMDH Girisenang, Asep Rohman beserta anggota.
Administratur Perhutani KPH Bandung Utara melalui Diki HM mengatakan, tes "ubinan" itu bertujuan untuk mengetahui banyaknya besaran kopi yang dapat dihasilkan dalam 1 Hektare. Caranya dengan mengambil sampling lahan ukuran 25 x 40 meter di beberapa tempat yang akan dipanen, secara acak, baik di tempat yang tanahnya subur, kurang subur, maupun tidak subur.
“Dengan dilakukan sampling panen kopi, maka akan diketahui gambaran tonase yang dapat dihasilkan dalam 1 Hektarenya,” terang Diki.
Sementara Ketua LMDH Girisenang, Asep Rohman, mengatakan, dalam menentukan hasil panen kopi per hektare, diperlukan adanya kepastian data dengan dibuktikan bersama antara Perhutani sebagai pemilik lahan dengan LMDH sebagai mitra petani kopi. Caranya dengan melakukan tes ubinan. “Dengan tes ubinan, diharapkan nantinya tidak ada pihak yang dirugikan,”ujar Asep.
Dari hasil verifikasi data keluasan tanaman kopi tahun 2021 oleh Tim Pengembangan Usaha KPH Bandung Utara bersama LMDH, tercatat ada seluas 678,19 Hektare tanaman kopi yang sudah siap produksi dan berada di empat wilayah BKPH. Keempatnya yaitu BKPH Manglayang Barat, BKPH Lembang, BKPH Padalarang, dan BKPH Cisalak. • DR/Bdu/Hem
Siswa SMP di Bojonegoro
Dapat Wawasan Lingkungan dari Perhutani KPH Padangan
Foto : Kompersh KPH Padangan
Bojonegoro - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan memberikan materi wawasan lingkungan dalam kegiatan pembelajaran pengenalan lingkungan kepada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tambakrejo, Desa Bakalan, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kegiatan tersebut diadakan pada Sabtu, 17 April 2021.
Materi pengenalan lingkungan tersebut disampaikan oleh Perhutani wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tegaron. Sebanyak 50 siswa dan 20 orang guru mengikuti kegiatan tersebut. Materi pembelajaran adalah mulai pengenalan jenis tanaman kehutanan, cara pembibitan dan pelestarian lingkungan, juga dilanjutkan kegiatan penanaman bibit kayu putih sebanyak 300 plances di area lingkungan sekitar sekolah.
Administratur Perhutani KPH Padangan melalui Asisten Perhutani (Asper) BKPH Tegaron, Agus Haldoko, mengatakan, Perhutani sangat mendukung kegiatan pendidikan dalam rangka pengenalan lingkungan yang diadakan oleh sekolah. Apalagi tujuannya untuk menumbuhkan sadar lingkungan kepada generasi muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
“Program pendidikan yang sifatnya di luar sekolah semacam ini sangatlah penting untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepedulian serta rasa tanggung jawab kita bersama terhadap pelestarian hutan dan lingkungan,” tambah Agus.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tambakrejo, Sriyati, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah memberikan pembelajaran tentang kelestarian hutan dan lingkungan kepada anak didiknya. “Melalui pembelajaran semacam ini, kita menjadi tahu bagaimana tata kelola hutan yang dilaksanakan oleh Perhutani dengan segala programnya untuk kelestarian hutan. Diharapkan, siswa mempunyai rasa peduli pada hutan dan lingkungan sekitar, mewujudkan misi menciptakan lingkungan dan budaya sekolah yang indah, nyaman, sebagai tempat belajar,” tuturnya.
Seusai penyampaian materi tentang wawasan lingkungan, kegiatan dilanjutkan dengan mengajak seluruh peserta didik mengikuti penghijauan. Caranya dengan melakukan penanaman jenis tanaman kayu putih di sekitar lingkungan sekolahnya. • DR/Pdg/Mmt