6 minute read

• Wana Suta, Lokasi Selfie Milenial Baru di Banyumas

Wana Suta

Lokasi Selfie Milenial Baru di Banyumas

Advertisement

Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

Kabupaten Banyumas punya destinasi wisata baru. Tepatnya di Banyumas Barat. Sebelumnya, Kabupaten Banyumas sudah cukup dikenal memiliki banyak lokasi wisata alam, antara lain Curug Cipendok, Baturraden, dan lain-lain. Awal April 2021, Banyumas Barat menambah daftar destinasi wisata unggulan setelah resmi meluncurkan lokasi wisata unggulan baru, yaitu Wana Suta. Yang unik, Wana Suta yang sering disebut warga sekitar sebagai Wansut (kependekan dari Wana Suta) itu digadang-gadang sebagai lokasi selfie kekinian yang bakal digandrungi generasi milenial.

Pada Selasa, 6 April 2021, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat bersama Kepala Dinas

Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar)

Kabupaten Banyumas, Aziz

Kusumandani, resmi menggelar acara launching destinasi Wisata

Alam Wana Suta. Sejumlah pejabat daerah hadir dalam acara tersebut.

Di antaranya adalah Administratur

Perhutani KPH Banyumas Barat,

Toni Kuspuja; Kepala Desa

Lumbir, Bayu Setyo N; Forum

Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lumbir; Investor; serta para tamu undangan lain. Di kesempatan itu, Administratur

Perhutani KPH Banyumas Barat,

Toni Kuspuja, saat menyampaikan sambutannya, memberikan apresiasi atas beroperasinya Wisata

Alam Wana Suta. Wisata alam tersebut berlokasi di Petak 64,

Resort Pemangkuan Hutan (RPH)

Karang Pucung, Bagian Kesatuan

Pemangkuan Hutan (BKPH) Lumbir.

Secara administratif pemerintahan,

Wana Suta berada di wilayah di

Desa Dermaji Kecamatan Lumbir,

Kabupaten Banyumas, Jawa

Tengah. “Semoga dengan dibukanya obyek Wisata Alam Wana Suta ini, kesejahteraan masyarakat sekitar dapat meningkat,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Aziz Kusumandani, mengatakan, dengan adanya Wisata Alam Wana Suta, pemerintah berharap pendapatan asli daerah, khususnya Desa Dermaji, dapat meningkat. Sebab, sektor pariwisata masih menjadi andalan untuk mendapatkan pendapatan asli daerah. Lokasi wisata Wana Suta yang luasnya 6 hektare itu sendiri merupakan areal hutan pinus yang berhawa sejuk.

Sementara itu, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Aji, Haryoto, mengatakan, obyek wisata Wana Suta dapat di-launching berkat dukungan Perhutani dan juga investor lokal. Haryoto yang sekaligus menjadi pengelola obyek wisata itu menyebut, investor lokal di Wana Suta berjumlah 72 orang dengan masing-masing anggota berinvestasi sebesar 7,2 juta Rupiah.

“Terkumpul dana sebanyak 500 jutaan rupiah untuk membangun sarana dan prasarana yang meliputi Jembatan Cinta, Treebreak, fasilitas MCK, panggung hiburan, dan lainnya,” jelasnya.

Lokasi Selfie Kekinian

Warga Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, patut berbangga. Keberadaan objek wisata Curug Wana Suta yang sering mereka sebut Curug Wansut itu kini kian dikenal publik. Sebelumnya, Curug Wana Suta yang berada di kawasan hutan negara yang dikelola Perum Perhutani itu memang sudah cukup dikenal masyarakat sekitar Desa Dermaji. Tetapi dulu Curug Wana Suta belum diresmikan dan belum digarap serius sebagai destinasi wisata unggulan seperti sekarang ini. Bahkan, dulu Curug Wana Suta sering dipandang sebelah mata oleh warga sekitar lantaran image-nya cenderung negatif, karena sering digunakan untuk tempat melakukan kegiatan asusila.

Tetapi itu masa lalu. Kini, setelah adanya pengelolaan dari Perum Perhutani dan Pemerintah Desa Dermaji, Curug Wana Suta sudah banyak berubah. Ia pun menjelma menjadi destinasi wisata baru bertajuk Wisata Alam Wana Suta. Wisata Alam Wana Suta pun beranjak menjadi lokasi wisata primadona, dan tentunya menjadi salah satu kebanggaan warga Desa Dermaji.

Obyek wisata utama Wisata Alam Wana Suta adalah Curug Wana Suta. Curug atau air terjun itu terdiri dari tiga anak tangga, atau orang Jawa menyebutnya undhakundhak. Air terjun berundak itu menghadirkan pesona tersendiri. Semakin kita turun ke bagian bawah akan kian terlihat bagus guyuran airnya. Tentu kian menarik karena

kita dapat bermandi-ria di bawah derasnya air curug yang jatuh dari ketinggian.

Selain curug yang berundakundak, keunikan lainnya adalah karena Wana Suta berada dalam kawasan hutan pinus. Berada di sana akan membuat kita merasakan semilir angin menyentuh dedaunan yang tentunya membawa udara sejuk. Suasana seperti ini dijamin akan membuat hati pengunjung tenteram. Hmm...

Satu lagi. Walaupun masih baru, namun fasilitas di Wisata Alam Wana Suta sudah cukup memadai. Sarana dan prasarana pendukung telah melengkapi keindahan Wana Suta. Misalnya ada warung makan, toilet, gazebo, tempat parkir yang luas, dan ada juga rumah pohon.

Nah, hal paling penting adalah Wana Suta menyajikan lokasi selfie kekinian. Sangat cocok bagi generasi milenial yang hobi banget selfie atau sekadar foto-foto. Apalagi, di sini juga disediakan Deck Selfie yang terbuat dari kayu dan bambu. Dengan latar belakang pemandangan alam yang memesona, lokasi ini layak disebut lokasi selfie kekinian. Bener, lho!

Dari Deck Selfie Wana Suta, kita bisa melihat pemandangan sekitar curug dengan jelas. Di sisi lain, pemandangan air terjun itu juga bisa bikin kita merinding alias terpacu adrenalinnya, karena ketinggian air terjun itu yang luar biasa. Di bagian atas air terjun, terdapat dua bukit. Di situlah ada jembatan cinta. Jembatan Cinta ini menghubungkan dua bukit di atas curug.

Tak Sulit Diakses

Curug Wana Suta memiliki dua tingkat. Masing-masing ketinggiannya mencapai lebih dari 30 meter. Di air terjun itu kita bisa menikmati gemericiknya air yang begitu jernih. Curug Wana Suta juga bisa menjadi tempat alternatif untuk menemukan inspirasi karena suasananya asri dan menyejukkan.

Untuk tarifnya, jangan khawatir. Bisa dikatakan sangat murah, kok. Sebab, dengan uang Rp 2000 saja, kita sudah bisa masuk ke kawasan Wisata Curug Wana Suta. Itu sudah termasuk biaya parkir di dalam lokasi wisata. Bagi pengunjung yang ingin foto-foto di Deck Selfie, ada biaya tambahan tetapi juga tak mahal. Pengunjung cukup merogoh kocek dan mengeluarkan uang bernilai sama, yaitu Rp 2000.

Lokasi Wisata Curug Wana Suta juga tidak sulit untuk diakses. Pengunjung akan dengan mudah mencapai lokasi wisata alam itu. Jika datang dari arah Purwokerto, pengunjung ambil arah Gumelar. Setiba di pertigaan Desa Paningkaban, Anda ambil kiri ke arah Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir. Dari pertigaan tersebut, ikuti saja jalan selama sekitar 10 menit, dan Anda akan sampai di depan loket wisata Wana Suta.

Jika kita melewati Jalur Selatan atau Lumbir, di pertigaan Kedunggede masuk ke Utara

Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

(Alternatif Ajibarang). Setelah sekitar 10 menit, ikuti saja jalan dan kita akan sampai di depan loket Wisata Wana Suta. Dari tempat parkiran, kita akan menyusuri jalan setapak menurun sekitar 300-500 meter menuju tempat wisata. Untuk rutenya sendiri, Wisata Wana Suta hanya memiliki 1 rute, sehingga sangat memudahkan bagi para wisatawan untuk berkunjung.

“Ubud”-nya Desa Dermaji

Wisata Wana Suta saat ini menjadi salah satu obyek wisata yang hits di sekitar Kabupaten Banyumas. Wana Suta kini cukup viral di berbagai sosial media semisal Facebook, Instagram, Twitter bahkan Blog. Saat ini, Wisata Wana Suta tidak pernah sepi pengunjung. Terlebih jika akhir pekan. Bukan saja warga sekitar tetapi warga dari luar juga sangat membludak.

Memasuki wilayah Desa Dermaji dari gerbang selatan, baik dari arah Ajibarang atau pun Lumbir, pengunjung pun akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang eksotis. Hamparan sawah yang luas dengan latar belakang bukit-bukit hutan pinus yang hijau menjadikan wajah Desa Dermaji begitu cantik. Bahkan tak kalah cantik dibandingkan dengan pemandangan di Ubud, Bali, yang sangat terkenal hingga ke mancanegara. Sehingga, masyarakat Desa Dermaji sering menyebut lokasi yang bernama Igir atau kompleks sawah Igir itu sebagai “Ubud”-nya Desa Dermaji.

Keindahan itulah yang membuat banyak orang dari luar Desa Dermaji sengaja datang ke lokasi itu. Di situ biasanya mereka berfoto bersama atau pun foto selfie. Tak jarang pula para pengguna jalan yang kebetulan lewat di situ juga menyempatkan untuk berhenti sejenak sekadar guna menikmati sejuknya udara alam perdesaan yang masih asri.

Selain keindahan “Ubud”-nya Desa Dermaji, untuk sampai ke air terjun Wana Suta pengunjung melewati hutan pinus kurang lebih sepanjang dua kilometer dengan berjalan kaki. Ini juga menghadirkan sensasi tersendiri. Di awal masuk hutan pinus, jalannya cukup rata. Tetapi ketika hendak sampai ke lokasi air terjun, pengunjung harus ekstra hati-hati. Sebab, pengunjung harus turun melewati tebing yang kemiringannya lebih dari 45 derajat. Tetapi jangan khawatir, karena pada saat menuruni tebing tersebut pengunjung bisa berpegangan pada akar-akar tumbuhan yang cukup kuat. Artinya, medannya cukup aman untuk pengunjung.

Menyimak hal-hal unggul di sekitar informasi tentang Wisata Wana Suta, tak salah jika kini lokasi itu beranjak menjadi destinasi wisata unggulan baru di Banyumas Barat. Sebagai destinasi wisata unggulan baru, Wisata Wana Suta layak dikunjungi. Jadi, datanglah ke

sana. • DR/Byb/Eko

This article is from: