Issue #11: ARCHITOURISM

Page 128

SITUS WARUNG BOTO

“SEMPAT DILUPAKAN, KINI DIKEMBANGKAN” Text By: Bryan Dharmanta Photos By: Romualdus Romy

T

empat apa yang pertama kali terlintas di benak kita jika kita mendengar kata “Yogyakarta”? Kebanyakan orang tentu saja akan menyebut tempat-tempat seperti, Malioboro, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Candi Borobudur yang bahkan tidak berlokasi di Yogyakarta pun tak luput dari itinerary para turis ketika berkunjung ke kota wisata ini. Yogyakarta dapat kita ibaratkan sebagai tambang emas yang belum sepenuhnya digali dan dimanfaatkan potensinya. Banyak sekali tempat-tempat wisata yang terlupakan bahkan bagi penduduk lokalnya sendiri salah satunya adalah Situs Warungboto. Pada masa kejayaan Keraton Yogyakarta, banyak tempat-tempat khusus yang dibangun dan digunakan sebagai tempat istirahat bagi raja dan ratu yang dikenal sebagai pesanggrahan. Pesanggrahan ini dilengkapi dengan fasilitas kolam pemandian, secara namanya sendiri pesanggrahan berarti pemandian. Banyak pesanggrahan yang dibuat dan salah satunya adalah Situs Warungboto yang dahulu dikenal dengan sebutan Pesanggrahan Rejawinangun. Berdiri pada tahun 1785, ketika itu Sultan Hamengkubowono II masih bergelar sebagai seorang putra mahkota. Sebelum masa renovasinya setelah terkena dampak dari gempa pada tahun 2006, tempat ini digunakan sebagai guesthouse untuk menjamu tamu-tamu kerajaan.

GEMPA 27 NOVEMBER 2006 & BPCB 27 November 2006 menjadi tanggal duka bagi warga Yogyakarta, gempa berkekuatan 6.2 SR menurut United States Geological Survey yang berdurasi 57 detik itu telah berhasil merusak banyak properti daerah. Banyak perumahan, pertokoan, dan obyek wisata yang hancur dibuatnya, salah satunya adalah Situs Warungboto. Sejak saat itu, kondisi situs ini menjadi sangat memprihatinkan, banyak reruntuhan dan puing-puing,

dinding ditumbuhi tumbuhan liar. Tempat yang pada zamannya digunakan untuk kepentingan petinggi daerah telah dilupakan dan terbengkalai dan akan rusak dimakan zaman. Badan Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB menanggapi hal ini dan mengupayakan usaha untuk memperbaik kawasan lingkungan ini agar pulih seperti sediakala dan proses renovasi selesai pada tahun

128 ARÇAKA #11 [ MARET 2019 ]

2016. Sejak saat itu, banyak turis dan masyarakat lokal yang mulai berkunjung kembali ke tempat ini. Selain itu, ada beberapa renovasi yang terjadi pada saat itu, renovasi pada tahun 2009 bertujuan untuk melakukan pemugaran di beberapa pendopo, lalu pada tahun 2016 dilakukan renovasi kembali untuk melakukan pemugaran di bagian tengah bangunan kolam, bangunan bertingkat yang ada di sisi selatan, barat, dan area pagar.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.